cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Edu Geography
ISSN : 22526684     EISSN : 25490346     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Edu Geography [p-ISSN 2252-6684|e-ISSN 2549-0346|DOI 10.15294.edugeo] publishes original research and conceptual analysis of geography education. Edu Geography provides a forum for educators and scholars to present innovative teaching strategies and essential content for elementary and secondary geography, AP Human Geography, introductory college geography, and preservice methods courses. The journal invites scholarly work in the areas of how students learn and instructors teach by preserving and disseminating research. It is also a forum for discussion of state, national, and international trends in geography education. The journal seeks original manuscripts that contribute to the understanding of issues and topics associated with geography education.
Arjuna Subject : -
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2012)" : 32 Documents clear
PENILAIAN KUALITAS BUKU TEKS PELAJARAN GEOGRAFI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SMA KELAS XI DI KABUPATEN TEMANGGUNG
Edu Geography Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas buku teks yang meliputi komponen kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan pada pelajaran geografi bagi siswa SMA kelas XI berdasarkan instrumen penilaian BSNP. Subjek penelitian ini adalah buku teks mata pelajaran geografi kelas XI SMA yang digunakan. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, angket dan lembar penilaian buku teks pelajaran dari BSNP. Analisis data yang digunakan adalah konversi kuantitas data dan rumus deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku A memiliki kriteria sesuai berdasarkan standar BSNP dengan persentase sebesar 82,37%. Buku B mendapatkan kriteria sesuai dengan persentase sebesar 84,68%. Buku C memiliki kriteria sangat sesuai dengan persentase sebesar 86,84%. Buku D mendapatkan kriteria sesuai dengan persentase sebesar 85,74%. Buku E memiliki kriteria sangat sesuai dengan persentase sebesar 94,14%, maka dapat disimpulkan bahwa buku E memiliki kriteria sangat sesuai berdasarkan standar BSNP dengan persentase terbaik.This study aims to understand the level quality of textbook covering component eligibility of content, language, presentation, and graphic in geography for students of Senior High School grade XI based on the instrument assessment of BSNP. The subjects of this study are the textbooks of geography grade XI used in Senior High School. The documentation, questionnaire, and assessment sheet of textbook from BSNP were used as the data collection technique. The data analyses which were used in this study are data amount conversion and descriptive percentage formula. The results indicate that book A has criteria according to BSNP with percentage 82, 37%. Book B gets criteria with percentage 84, 68%. Book C has the best criteria with percentage 86, 84%. Book D gets criteria with percentage 85,74%. Book E has the best criteria with percentage 94, 14%, it can be concluded that book E has the best criterion based on the standard of BSNP with best percentage.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN SIKAP MAHASISWA DALAM PROGRAM KONSERVASI UNNES (STUDI KASUS PADA MAHASISWA JURUSAN GEOGRAFI FIS UNNES)
Edu Geography Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) tingkat pengetahuan mahasiswa Jurusan Geografi tentang lingkungan hidup, 2) sikap mahasiswa Jurusan Geografi terhadap program konservasi Unnes, 3) hubungan antara pengetahuan tentang lingkungan hidup dengan sikap mahasiswa Jurusan Geografi dalam program konservasi Unnes. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proposional sampel sebesar 25% dari populasi yaitu di dapat 78 mahasiswa. Variabel bebasnya adalah  pengetahuan mahasiswa tentang lingkungan hidup, variabel terikatnya adalah sikap mahasiswa dalam program konservasi Unnes. Metode pengumpulan data dengan tes, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif persentase dan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan lingkungan hidup mahasiswa Jurusan Geografi sebagaian besar (lebih dari 73%) dalam kriteria tinggi, dan hanya 3,8% dalam criteria sendah. Artinya sekitar 23% dalam kriteria sedang. Sikap mahasiswa Jurusan Geografi dalam program konservasi Unnes yang termasuk dalam kriteria sangat baik ada 20 mahasiswa (25,6%), baik ada 55 mahasiswa (70,5%), sedang ada 3 mahasiswa (3,8%). Koefisien korelasi sebesar 0,248 > harga r tabel 0,220 pada taraf kepercayaan 95%, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan lingkungan hidup dengan sikap mahasiswa Jurusan Geografi dalam program konservasi Unnes.This study aims to determine: 1) Department of Geography student’s level of knowledge about the environment, 2) Department of Geography student attitudes toward Unnes conservation program, 3) The relationship between knowledge about the environment with the attitude of students in the Geography Department Unnes conservation program. Sampling was done by using a proportional sample of 25% of the population that is in the can 78 students. Independent variable is the knowledge of students about the environment, and the dependent variable is the attitude of students in Unnes conservation program. Methods of data collection is test, questionnaires, and documentation. Data analysis technique used is descriptive percentages and product moment correlation. The results showed the level of environmental knowledge students of Department of Geography a large part (over 73%) in the high criteria, and only 3.8% in sendah criteria. This means that approximately 23% of the criteria were. The attitude of students in the Department of Geography Unnes conservation programs included in the criteria very well that there are 20 students (25.6%), whether there are 55 students (70.5%), while there are 3 students (3.8%). Correlation coefficient of 0.248> 0.220 r table at the price level of 95%, it can be concluded that there is a significant relationship between knowledge of the environment with the attitude of students in the Department of Geography Unnes conservation program.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI HIDROSFER KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 LASEM KABUPATEN REMBANG TAHUN AJARAN 2011-2012
Edu Geography Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran model inkuiri dalam mata pelajaran Geografi materi Hidrosfer di SMA Negeri 1 Lasem dan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X dalam mata pelajaran Geografi materi Hidrosfer di SMA Negeri 1 Lasem melalui model pembelajaran inkuiri. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XD dan XG. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre Experimental dengan desain One Shot Case Study. Variabel bebas meliputi penerapan model pembelajaran inkuiri, variabel terikat yaitu hasil belajar siswa kelas X Semester  Genap Tahun Ajaran 2011/2012 di SMA Negeri 1 Lasem. Sebagai data pendukung adalah hasil belajar siswa, tanggapan siswa mengenai model pembelajaran inkuiri, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, dan juga kinerja guru dalam mengajar di dalam kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 85%. Aktifitas siswa mulai dari pertemuan pertama sampai keempat termasuk dalam kritteria sangat baik. Sedangkan tanggapan siswa kelas XD dan XG selama proses pembelajaran termasuk kriteria sangat baik yaitu 95% dan 92%. Kinerja guru dalam proses belajar mengajar termasuk kriteria sangat baik. This study aims to determine the application of learning models of inquiry in the subject matter of Geography Hydrosphere in SMA Negeri 1 Lasem and to know the results of class X student learning in the subject matter of Geography Hydrosphere in SMA Negeri 1 Lasem through inquiry learning model. The subject of this study is the XD and XG-grade students. This type of research is the study Pre Experimental design One Shot Case Study. Independent variables include the application of inquiry learning model, the dependent variable is a class X student learning outcomes Semester Academic Year 2011/2012 in SMA Negeri 1 Lasem. As the data supporting the student learning outcomes, student responses regarding the inquiry learning model, the activity of students in the learning process, and also the performance of teachers in teaching in the classroom. Results showed that students’ success has fulfilled the indicator that is 85%. Activities of students ranging from first to fourth meetings are included in kritteria very good. While the response XD and XG-grade students during the learning process including the criteria very well that is 95% and 92%. Performance of teachers in the learning process including the criteria very well.
PENGEMBANGAN MEDIA CD INTERAKTIF PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI TENAGA ENDOGEN SISWA KELAS X
Edu Geography Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui kelayakan media CD Interaktif materi tenaga endogen kelas X SMA Negeri 5 Purworejo, (2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Purworejo terhadap materi tenaga endogen setelah menggunakan media CD Interaktif. Penentuan sampel dengan menggunakan teknik random sampling. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas X-5 dan X-7 SMA Negeri 5 Purworejo. Metode pengumpulan data dengan metode angket, tes, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif persentase dan uji gain. Hasil penelitian yaitu: (1) Rekapitulasi kelayakan media pembelajaran sebesar 93,33% dengan kriteria “Sangat layak”. (2) Hasil peningkatan rata-rata tiap individu sebesar 0,66 dengan kriteria “Sedang”. Ketuntasan belajar kelas uji coba (X-5) hasil pre-test siswa yang sudah mencapai KKM ≥ 70 hanya 20 siswa (62,50%) dan hasil post-test sebanyak 30 siswa (93,75%), sedangkan pada kelas penelitian (X-7) hasil pre-test siswa yang mencapai KKM ≥ 70 hanya 21 siswa (65,63%) dan hasil post-test sebanyak 31 siswa (96,88%). 3) Nilai rata-rata afektif untuk siswa kelas X-5 dan X-7 yaitu sebesar 64,38 dan 66,04 sama-sama memiliki kriteria “Cukup baik”. Dapat disimpulkan bahwa media CD Interaktif sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Purworejo dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik kognitif maupun afektif.This study aims to find out: (1) the feasibility of interactive CD media on endogenous force subject of tenth grade in Senior High School 5 Purworejo, (2) the learning result of students in Senior High School 5 Purworejo towards the endogenous force subject after using the interactive CD media. In determining the sample, random sampling technique is used. The sample of this study is the students of X-5 and X-7 of Senior High School 5 Purworejo. In collecting the data, the method of questionnaires, test, and observation are used. Descriptive percentage and gain test are the technique in analyzing the data. The result of this study are: (1) The recapitulation of the feasibility using the learning media is 93,33% with criteria “very worthy”. (2) The average of raising result each student is 0,66% with criteria “average”. The pre-test result of trial class (X-5) who met KKM ≥ 70 is only 20 students (62,50%) and the post-test result is 30 students (93,75%), while in the class where the research is done (X-7), the student pre-test result which met KKM ≥70 is 21 students(65,63%) and the post-test result is 31 students (96,88%). (3) The average of affective mark for X-5 students and X-7 is 64,38 and 66,04 which both of them met the criteria “good enough”. Finally, it can be concluded that the media of interactive CD is very suitable to be used as the learning media on Geography subject in Senior High School 5 Purworejo and it can increase the result of students learning, either on cognitive and affective.
PENERAPAN E-LEARNING GEOGRAFI MELALUI MEDIA BERBASIS WEB (FACEBOOK)
Edu Geography Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem E-learning untuk meningkatkan efektifitas dan fleksibilitas pembelajaran. Facebook adalah situs web jejaring sosial memiliki fitur dan aplikasi yang dapat dikembangkan sebagai media pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan E-learning Geografi melalui media berbasis web (facebook) dan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa setelah menerapkan E-learning Geografi melalui media berbasis web (facebook). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri di kota Tegal. Penentuan sampel dengan teknik Sample Random Sampling, maka diperoleh kelas X6, X7, X8, X3, dan X5 sebagai kelas eksperimen. Post test digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa; observasi digunakan untuk memperoleh data aktivitas siswa dan kinerja guru pada saat pembelajaran; dan angket digunakan untuk memperoleh data tanggapan siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan uji proporsi satu pihak (uji z). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua siswa kelas X pada kelas eksperimen sudah memiliki akun facebook dan dapat menerapkannya dalam pembelajaran Geografi dengan baik. Hasil uji ketuntasan belajar diperoleh siswa kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan penerapan E-learning Geografi melalui media berbasis web (facebook) pada materi pokok Hidrosfer dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) klasikal.The development of information and communication technology are rapidly pushing the various educational institutions make use of E-learning system to increase the effectivity and flexibility of learning. Facebook is a social networking website has features and applications that can be developed as a learning media. The purpose of this research was to determine the implementation of Geography E-learning through web-based media (facebook) and to determine the mastery learning of student learning result after implementing Geography E-learning through web-based (Facebook). The population of this research were students of X grade high schools in the city of Tegal. Determination of the sample used Simple Random Sampling technique, the obtained class X6, X7, X8, X3, and X5 as a experiment group. Post test was used to obtain data on student learning result, observation are used to obtain student and teacher performance activities during the learning, and questionnaires are used to obtain student responses data. Data analysis techniques using descriptive analysis of the percentage and proportion of the test (z test). The result showed that all the students of X grade in the experimental group already has a facebook account and can apply it in a geograpy lesson well. The result of the mastery learning test obtained that experimental group have achived classical mastery learning. Based on these result, we can say that learning that using classical Geography E-learning implementation through web-based media (Facebook) on the subject matter hydrosphere can achieve a classical KKM.
KAJIAN KUALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA/MA KABUPATEN KUDUS
Edu Geography Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fungsi guru diantaranya sebagai perencana, guru dituntut untuk memahami secara benar kurikulum yang berlaku, karakteristik siswa, fasilitas dan sumber daya yang ada, sehingga mampu menyusun perangkat pembalajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran Geografi Kudus tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Geografi di SMA/MA Kabupaten Kudus, penentuan sampel dengan teknik Purposive Sampling, metode pengumpulan data dengan instrumen angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas perangkat pembelajaran Geografi di SMA/MA Kabupaten Kudus dalam kategori baik yaitu telah sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) dan Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007. Kondisi demikian menunjukkan bahwa kompetensi professional dan pedagogis guru Geografi di Kabupaten dalam tingkat yang baik pula. Hasil tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan kembali melalui seminar, workshop, dan pengembangan perangkat pembelajaran agar guru mampu menguasai dan mengaplikasikan perangkat tersebut secara maksimal dan up to date, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisienTeacher functions such as planning, teachers are required to correctly understand the applicable curriculum, student characteristics, facilities and resources available, so that they can arrange teacing devices. This study aims to determine the quality of the learning sacred Geography in 2012. The population in this study were all in high school Geography teacher at SMA/ MA in Kudus, sampling with purposive sampling technique, method of data collection instruments questionnaires, observations, interviews, and documentation.The results showed that the quality of teaching Geography at SMA / MA Kudus in both categories are in accordance with the Education Unit Level Curriculum (EULC) and the Decree of the Minister of Indonesia Number 41 Year 2007. These conditions indicate that the professional competence and pedagogical Geography teacher in the district in a good rate anyway. These results need to be maintained and enhanced return through seminars, workshops, and the development of learning tools for teachers to master and apply these tools to the maximum and up to date, so that learning becomes more effective and efficient
IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI HIDROSFER SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Edu Geography Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui implementasi Macromedia Flash sebagai media pembelajaran Geografi materi hidrosfer siswa kelas VII SMP Negeri 7 Semarang Tahun pelajaran 2011/2012. Metode pengumpul data dengan observasi, dokumentasi, angket, dan tes. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode uji perbedaan satu pihak. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui penggunaan media Macromedia Flash sebagai media pembelajaran geografi efektif dalam memotivasi belajar siswa dan pengalaman yang diperoleh siswa lebih konkret. Hal ini didukung dengan data angket persepsi siswa mengenai penggunaan media Macromedia Flash, angket ini mencakup penggunaan media pembelajaran dan hasil menunjukkkan kriteria baik. Sedangkan hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen nilai rata-rata kelas eksperimen 81,33 dan kelas kontrol 74,00. Jadi dapat disimpulkan bahwa implementasi media Macromedia Flash pada pembelajaran geografi materi hidrosfer memberikan hasil yang baik. Aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran meningkat.This research is to determine the implementation of Macromedia Flash as the medium of learning materials hydrosphere Geography class VII SMP Negeri Semarang In lesson 7 2011/2012. Method of collecting data by observation, documentation, questionnaires and tests. The method of data analysis using a party difference test. Based on the research and discussion of media known to use Macromedia Flash as the medium of learning geography is effective in motivating students to learn and experience the students gained more concrete. This is supported by data from the student perceptions questionnaire regarding media use Macromedia Flash, this questionnaire includes the use of instructional media and converting the results of both criteria. While the cognitive learning outcomes of students in the experimental class average 81.33 experiment class and control class 74.00. So it can be concluded that the implementation of the Macromedia Flash media on learning geography hydrosphere material gives good results. Student learning activities in the learning process increases.
PERILAKU PENDUDUK DALAM UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP PADA DUA DESA DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012
Edu Geography Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penduduk dalam upaya pelestarian lingkungan hidup pada dua desa di Kabupaten Kudus serta perbedaan aktivitas perilaku penduduknya. Teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, angket dan wawancara. Analisis data yang diguanakan adalah uji t independent. Hasil penelitian menunjukkan perilaku penduduk dalam pelestarian lingkungan hidup di kedua desa berbeda. Dari analisis uji t independent diperoleh F hitung sebesar 1,25 dengan probabilitas 0,264 pada taraf signifikansi 5%, karena probabilitas 0,264 > 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan aktivitas dan perilaku penduduk pada dua desa tersebut. Perilaku penduduk dalam upaya pelestarian lingkungan hidup pada kedua desa tersebut, meskipun demikian keduanya mempunyai kesamaan kriteria, yakni sama-sa rendah terutama berkaitan dengan perilaku peduli atau peran serta perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan arus informasi dari pemerintah Kabupaten Kudus kurang mendapat respon yang berorientasi implementatif. Kondisi demikian perlu penggalakan yang mengarah pada kesadaran atau kepeludian dalam tindakan sebagai bentuk atau upaya pelestarian lingkungan hidup.This study aims to determine the behavior of the population in environmental protection in the two villages and different activities in District Kudus population behavior. Data collection techniques of observation, documentation, questionnaires and interviews. Analysis of the data is diguanakan independent t test. The results show the behavior of the population in the preservation of the environment in two different villages. Of the independent t test analysis obtained F count of 1.25 with probability 0.264 at significance level of 5%, due to the probability 0.264> 0.05 which means that there are differences in the activity and behavior of residents in the two villages. The behavior of the population in environmental protection in the villages, though both have the same criteria, the same low-sa primarily concerned with the behavior of matter or role needs to be improved. This is due to the flow of information from the government’s lack in District Kudus response-oriented implementation. These conditions have led to the promotion of the awareness or kepeludian in action as a form or environmental protection.
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DALAM PEMBUATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMA DI KABUPATEN REMBANG
Edu Geography Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi profesional guru geografi dalam pembuatan perangkat pembelajaran berdasarkan KTSP, dan kendalanya. Subjek penelitian ini adalah guru-guru geografi di SMA. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, dokumentasi, angket, dan wawancara.  Analisis data yang digunakan adalah dengan rumus deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kompetensi profesional guru geografi dalam membuat perangkat pembelajaran berdasarkan KTSP dari hasil angket adalah 77%, dari hasil observasi diperoleh 83% dan kendala yang dihadapi guru adalah kurangnya pengembangan perangkat pembelajaran, kurangnya media yang mendukung dalam pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru geografi dalam pembuatan perangkat pembelajaran berdasarkan KTSP menguasai dengan kategori baik (80%) dan kendala guru bisa diatasi dengan pertemuan MGMP dengan memecahkan masalah dengan teman sejawat, memperoleh informasi untuk mengikuti seminar/lokakarya.This study aims to understand professional geography teachers competency to make the learning tools based on KTSP and its constraints. The subject are senior high school geography teachers. Data collection techniquers by observation, documentations, questionnaire and interview. Analysis of the data is used prosentase descriptive formula. Based on  the result show average of professional geography teachers competency to make the learning tools based on KTSP from questionnaire result is 77% from observation result obtained 83% and constraints with faced by teachers are less of development learning tools less of learning media support, so can be concluded that professional geography teacher competency to make the learning tools based on KTSP mastering with good chategories (80%) and teacher’s handled by MGMP meeting solving and problem with colleague, get information to joining lokakarya workshop.
PENGARUH PEMANASAN GLOBAL TERHADAP POLA MATA PENCAHARIAN NELAYAN SERTA DAMPAKNYA PADA MINAT DAN HASIL BELAJAR ANAK DI KELURAHAN TEGALKAMULYAN KECAMATAN CILACAP SELATAN KABUPATEN CILACAP
Edu Geography Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanasan global memberikan dampak terhadap semua aspek yang ada di muka bumi ini. Baik dampak terhadap atmosfer, hidrosfer, geosfer serta biosfer. Dampak pemanasan global juga sangat dirasakan oleh masyarakat yang ada di Indonesia khususnya masyarakat nelayan yang berada di Kelurahan Tegalkamulyan.  Pemanasan global sangat berpengaruh terhadap aktivitas nelayan, baik aktivitas melaut, aktivitas mengolah dan aktivitas menjual. Seluruh aktivitas nelayan sangat tergantung pada keadaan alam. Kondisi tersebut secara tidak langsung berpengaruh terhadap keadaan ekonomi dari keluarga nelayan. Kondisi keluarga dalam hal ini berpengaruh terhadap minat belajar dan hasil belajar anak. Berdasarkan keadaan tersebut menyebabkan minat belajar da hasil belajar yang diperoleh anak nelayan cukup rendah. Hal itu disebabkan karena keadaan ekonomi keluarga berpengaruh terhadap ketersediaan fasilitas belajar anak. Selain itu sebagian besar waktu yang dimiliki oleh keluarga nelayan dicurahkan untuk melakukan aktivitas mereka sebagai nelayan. Sedangkan waktu dicurahkan untuk keluarga sangat kurang. Hal tersebut merupakan salah satu faktor dari kurangnya minat belajar dan hasil belajar yang dimiliki oleh anak nelayan. Masyarakat nelayan cenderung memiliki sifat pasrah terhadap kondisi alam. Disampingku. para nelayan lebih suka menunggu keadaan alam kembali membaik dan bersahabat lagi dengan para nelayan.Global warming has an impact on all aspects of the existing on this earth. Both the impact on the atmosphere, hydrosphere, geosphere and biosphere. The impact of global warming is also strongly felt by the communities in Indonesia, especially fishing communities residing in the Village Tegalkamulyan. Global warming affects the activity of fishing, either fishing activity, the activity of processing and selling activities. The whole activity of fishing is highly dependent on natural conditions. These conditions are not directly affected the economic situation of families of fishermen. Family circumstances in this case the effect on interest in learning and learning outcomes of children. Under these circumstances led to interest in learning to learn the results obtained da kids fishing is quite low. That’s because the family’s economic situation affects the availability of children’s learning facilities. In addition most of the time owned by a family of fishermen were devoted to their activities as fishing. While time is less devoted to family. This is one factor of a lack of interest in learning and learning outcomes which are owned by the children of fishermen. Fishing communities tend to have resigned the properties of natural conditions. Next to me. the fishermen would rather wait for better circumstances and the friendly nature back again with the fishermen.

Page 3 of 4 | Total Record : 32