cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Edu Geography
ISSN : 22526684     EISSN : 25490346     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Edu Geography [p-ISSN 2252-6684|e-ISSN 2549-0346|DOI 10.15294.edugeo] publishes original research and conceptual analysis of geography education. Edu Geography provides a forum for educators and scholars to present innovative teaching strategies and essential content for elementary and secondary geography, AP Human Geography, introductory college geography, and preservice methods courses. The journal invites scholarly work in the areas of how students learn and instructors teach by preserving and disseminating research. It is also a forum for discussion of state, national, and international trends in geography education. The journal seeks original manuscripts that contribute to the understanding of issues and topics associated with geography education.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 11 No 1 (2023): Vol 11 No 1 (2023)" : 10 Documents clear
Tingkat Kesadaran Masyarakat Terhadap Pelestarian Lingkungan Hidup Di Desa Gondang Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal
Edu Geography Vol 11 No 1 (2023): Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v11i1.64882

Abstract

Desa Gondang terletak di lereng barat Gunung Ungaran. Penduduk desa ini mayoritas bermata pencaharian sebagai petani karena sebagian besar lahannya merupakan lahan pertanian, sehingga kebutuhan hidup masyarakatnya mayoritas berasal dari pertanian. Luas total lahan pertanian di Desa Gondang yaitu 89.790 Ha (2016), sedangkan luas lahan pertanian pada tahun 2022 yaitu 76.704 Ha. Terjadinya penurunan tersebut dikarenakan adanya perubahan penggunaan lahan untuk permukiman dan pariwisata, sehingga berakibat pada kelestarian lingkungan hidup dan menurunnya hasil pertanian di Desa Gondang. Sejak adanya perubahan penggunaan lahan, maka desa melakukan upaya-upaya untuk melestarikan lingkungan hidupnya dengan menerbitkan Peraturan Desa Nomor 05 Tahun 2015 yang berisi penanaman pohon, membersihkan saluran mata air, dan menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal. Tujuan penelitian ini yaitu: 1).Menganalisis kesadaran masyarakat Desa Gondang terhadap pelestarian lingkungan hidup, 2).Menganalisis upaya yang dilakukan masyarakat Desa Gondang sebagai tindakan pelestarian lingkungan hidup, 3).Menganalisis hubungan antara kesadaran masyarakat dengan upaya pelestarian lingkungan hidup. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif, dilaksanakan di Desa Gondang Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal dengan populasi berjumlah 636 KK. Penentuan jumlah sampel yaitu 10% dari total populasi. Untuk memperoleh sampel perdusun dilakukan secara proporsional, sehingga jumlah sampelnya yaitu 64 KK dengan teknik sampling yaitu purposive sampling. Data yang digunakan yaitu instrumen tes, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis korelasi rank spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase rata-rata dari kesadaran yaitu 55% (sedang) karena mayoritas respondennya adalah tamatan SMP, berusia 30-54 tahun, dan bekerja sebagai petani. Upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan oleh masyarakat yaitu mengimplementasikan Peraturan Desa Nomor 05 Tahun 2015 Tentang Pelestarian Lingkungan Hidup. Hubungan antara kesadaran masyarakat dengan upaya pelestarian lingkungan hidup yaitu determinisme lingkungan hidup, karena masyarakat berpengaruh terhadap lingkungan hidupnya. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kesadaran terhadap pelestarian lingkungan hidup yang dimiliki oleh masyarakat Desa Gondang merupakan hasil dari pengetahuan, sikap, dan perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh masyarakatnya. Saran dari penelitian ini yaitu meskipun Peraturan Desa Nomor 05 Tahun 2015 telah diterapkan dengan baik, namun perlu dilakukan sosialisasi secara continue agar masyarakat selalu mengingat dan mematuhi perdes yang ada.
Literasi Ekologi Masyarakat Terhadap Konservasi Mata Air Senjoyo di Desa Tegalwaton Kabupaten Semarang
Edu Geography Vol 11 No 1 (2023): Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v11i1.65269

Abstract

Pitayati, Ayu. 2022, Community Ecological Literacy on Senjoyo Spring Conservation in Tegalwaton Village, Semarang Regency. Geography Department, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang. Advisor, Dr. Hariyanto, M.Si. Keywords: Ecological Literacy, Conservation, Senjoyo Springs Senjoyo Spring is one of the springs in Semarang Regency. Senjoyo Springs have a very important role. The various uses do not rule out the possibility of impacts on the sustainability of the existing ecosystems in the Senjoyo Springs Area. The condition of Senjoyo Springs is currently maintained and sustainable, but there are still some ecological problems such as there is still a lot of garbage found and the unavailability of waste water treatment before it is released. Research objectives 1.) to find out the efforts made by the Tegalwaton Village community for water conservation 2.) to analyze ecological literacy of the community's efforts to conserve Senjoyo Springs. The location of this research is in Jubug Hamlet, Tegalwaton Village, Semarang Regency. The variables of this study are ecological literacy and conservation efforts. The population used in this study were heads of families in Jubug Hamlet with a total sample of 69 heads of families. The sampling technique used is proportional random sampling technique. Data collection techniques using interviews, observation, questionnaires, tests and documentation. Quantitative descriptive analysis technique and crosstab analysis technique (cross tabulation). The results of this study indicate that the community's conservation efforts for Senjoyo Springs are also at very high criteria. Efforts made by the Tegalwaton Village community are by forming the POKDARWIS organization, carrying out reforestation, cleaning the spring area, not cutting down trees in the spring area, utilizing the flow of water from the spring for washing, bathing and not throwing garbage in the Senjoyo Spring area. Community ecological literacy consisting of environmental knowledge, attitudes towards the environment, cognitive skills and pro-environmental behavior is at very high criteria. When connected with the level of education, it is directly proportional to the level of public awareness, the higher the knowledge a person has, the more awareness a person has in protecting the environment from damage. Apart from the educational factor, this spring is a vital spring for the community, so that the community is aware of the importance of maintaining the existence of Senjoyo Spring. The advice given to the community and stakeholders is to continue to increase conservation efforts for the Senjoyo Springs by preserving local wisdom (dawuhan ceremony) for the younger generation, reforestation, not cutting down trees, not throwing garbage into the Senjoyo Springs area and conducting socialization to all levels of society. regarding the conservation of Senjoyo Springs.
Literasi Lingkungan dan Pengelolaan Sampah Plastik di Kelurahan Karangjati Kecamatan Blora Kabupaten Blora
Edu Geography Vol 11 No 1 (2023): Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v11i1.65558

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis klasifikasi sampah plastik, pengelolaan sampah plastik dengan konsep 3R, dan literasi lingkungan di Kelurahan Karangjati. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi terdiri dari 3.128 keluarga. Sampel terdiri atas 97 keluarga yang ada di Kelurahan Karangjati yang dipilih dengan teknik proportional area random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, observasi, angket dan tes. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas teknik analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian menujukkan bahwa rata-rata sampah plastik yang dihasilkan di Kelurahan Karangjati sebesar 0,31 kg/org/hari dengan jenis LDPE paling tinggi (37,3%) berupa plastik pembungkus makanan, bungkus bumbu dapur, dan bungkus minuman sachet. Pengelolaan sampah plastik menggunakan konsep 3R meliputi reduce berada dikategori tinggi (72,2%), perilaku reuse berada pada kategori tinggi (81,44%), dan perilaku recycle berada di kategori rendah (29,1%). Tingkat literasi lingkungan dapat dinyatakan bahwa indikator pengetahuan lingkungan dikategori tinggi (79,8%), keterampilan kognitif berada dikategori sedang (57,4%), sikap peduli lingkungan berada pada kategori sedang (54,1%), dan perilaku pro-lingkungan berada dikategori tinggi (62,0%). Masyarakat diharapkan dapat melakukan pemilahan sampah dan menerapkan literasi lingkungan yang mereka miliki tentang pengelolaan sampah terutama sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari.
ANALISIS KUALITAS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS XI IIS SMAN 1 SUMBER KABUPATEN REMBANG
Edu Geography Vol 11 No 1 (2023): Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v11i1.65782

Abstract

Maraknya penggunaan Learning Management System akhir-akhir ini dipicu dengan adanya perubahan kondisi yang terjadi di bidang pendidikan. Hal ini dipengaruhi oleh dampak pandemi COVID-19 serta era revolusi 5.0 yang menuntut peran pendidik dalam memanfaatkan teknologi sebagai pranata pembelajaran. Fenomena ini didukung data BPS Kabupaten Rembang tahun 2019 yang menunjukkan jumlah pengguna handphone dan komputer pada jenjang SMP keatas sebesar 89,99%. SMAN 1 Sumber memperbolehkan siswanya mengakses informasi menggunakan smartphone, tablet dan laptop dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kualitas LMS Google Classroom sebagai media pembelajaran blended learning pada mata pelajaran Geografi di Kelas XI IIS SMAN 1 Sumber Kab. Rembang, (2) mendeskripsikan kendala yang dihadapi siswa Kelas XI IIS SMAN 1 Sumber selama penggunaan LMS Google Classroom sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Geografi. Penelitian ini menggunakan purposive sampling, sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 3 dengan jumlah 30 siswa. Pengumpulan data meggunakan teknik observasi, angket, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan kualitas LMS Google Classroom tergolong tinggi dengan skor presentase 70% berdasarkan 6 indikator uji kualitas. Kendala utama yang dihadapi siswa selama penggunaan Google Classroom yaitu faktor keamanan. Saran bagi guru untuk mengembangkan tugas keterampilan tidak hanya kognitif dalam penggunaan Google Classroom.
- PENGEMBANGAN MOBILE APPS ”STUNAMI” PADA MATERI MITIGASI BENCANA
Edu Geography Vol 11 No 1 (2023): Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v11i1.66169

Abstract

Pada abad 21 terjadi adanya perubahan paradigma di bidang Pendidikan. Aplikasi mobile merupakan aplikasi yang basis operasinya berada pada smartphone yang didalamnya dapat memuat perangkat pembelajaran yang dapat membantu dalam pembelajaran. Aplikasi mobile dapat di buat dengan menggunakan ISpring suite 10, dengan adanya software tersebut memudahkan pengguna pada saat membuat media yang bersifat mobile. Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan maka di lakukan pengembangan mobile apps pada materi mitigasi bencana. Hasil analisis kebutuhan adalah landasan dalam mengembangkan produk agar sesuai kebutuhan. Tujuan pengembangan media ini adalah untuk mengembangkan dan menghasilkan produk multimedia interaktif berupa media pembelajaran berbasis aplikasi mobile pada materi Mitigasi Bencana. Dalam pengembangan ini menggunakan prosedur model ADDIE (analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi). Jenis data yang digunakan kualitatif dan kuantitatif. Dalam proses mengumpulkan data menggunakan angket, wawancara, serta dokumentasi kegiatan dengan teknik analisis data deskriptif persentase. Produk mobile apps akan diuji coba kelayakannya di MAN2 Kediri di kelas XI IPS 1. Berdasarkan hasil uji kelayakan oleh validator ahli media, materi dan hasil uji coba kelayakan di sekolah menyatakan Media pembelajaran mobile sangat layak digunakan untuk pembelajaran Geografi.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMBELAJARAN MITIGASI BENCANA BANJIR KELAS XI DI SMAN 6 KABUPATEN TANGERANG
Edu Geography Vol 11 No 1 (2023): Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v11i1.66723

Abstract

Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengganggu dan mengancam kehidupan masyarakat. Upaya pengurangan risiko wilayah rawan bencana, salah satunya dengan pendidikan kebencanaan yang terintegrasi dengan sektor pendidikan formal yang dapat dikaitkan pada kurikulum mata pelajaran geografi. Akan tetapi pelaksanaan pembelajaran geografi memiliki kendala pada model pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran, tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran snowball Throwing , faktor pendorong dan penghambat pembelajaran Mitigasi Bencana Banjir, dan analisis keefektifan model pembelajaran Snowball Throwing.. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode quasi eksperimen . Sampel penelitian yaitu kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 1 sebagai kelas kontrol. Analisis hasil data penelitian menggunakan statistik deskriptif, proporsi deskriptif, dan uji t-test . Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa pengetahuan siswa kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata pretest 57,30 kemudian mengalami peningkatan nilai rata-rata post test menjadi 83,40. Sementara pada kelas kontrol memiliki nilai rata-rata pretest 57,60 kemudian mengalami peningkatan nilai rata-rata post testmenjadi 74,30. Nilai kelompok post test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka dua kelompok penelitian memiliki perbedaan yang signifikan. Keberhasilan dalam penggunaan model pembelajaran snowball throw berdasarkan respon siswa yang menciptakan respon positif. Sedangkan berdasarkan observasi penilaian unjuk kerja dengan model pembelajaran snowball throw menunjukan perilaku aktif saat proses pembelajaran. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa model pembelajaran snowball throw lebih efektif daripada model pembelajaran jigsaw terhadap pembelajaran penanggulangan bencana banjir.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN GEOGRAFI
Edu Geography Vol 11 No 1 (2023): Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v11i1.67168

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan tujuan mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model Problem Based Learning Berbasis Outdoor Study terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi meteri dinamika penduduk. Penelitian di lakukan di SMA Negeri 1 Patimuan dan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 dengan jumlah 49 siswa dimana kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol. Instrumen pada penelitian ini menggunakan pretest dan posttest dengan jumlah 50 soal pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, homogenitas dan uji t untuk menjawab hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh pemggunaan model problem based learning berbasis outdoor study terhadap hasil belajar siswa kelas eksperimen 19,6% dan kelas kontrol 9,1 %. Dengan masing masing rata rata nilai kelas eksperimen yaitu 71,6 dan kelas kontrol 61,1 serta nilai signifikansi sebesar 0,002 atau r hitung 1,795 ≥ 1,688. Artinya terdapat pengaruh penggunaan model problem based learning berbasis outdoor study terhadap hasil belajar siswa
Pengembangan Bahan Ajar Geografi Berbasis Web Pada Materi Siklus Hidrologi untuk Siswa Kelas X di SMA N 1 Kejobong Kabupaten Purbalingga
Edu Geography Vol 11 No 1 (2023): Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v11i1.67539

Abstract

Abstrak ___________________________________________________________________ Materi geografi yang memiliki cakupan luas dan bersifat abstrak membuat peserta didik sulit dalam memahami materi. Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran geografi di SMA N 1 Kejobong menggunakan panduan modul cetak yang sudah ada di sekolah, dan belum ada pembaharuan bahan ajar yang dilakukan oleh pihak sekolah. Penelitian ini mengembangkan produk bahan ajar geografi berbasis web dengan menggunakan pendekatan ADDIE yang melalui 3 tahapan yaitu Analysis, Design, dan Development untuk mengetahui tingkat kelayakan produk tersebut. Uji kelayakan produk dilakukan melalui 2 tahap uji coba yaitu uji validasi oleh ahli yaitu 3 ahli bahan ajar, 2 ahli IT, dan 36 peserta didik. Hasil kelayakan produk oleh validator ahli bahan ajar diperoleh persentase sebesar 88% (sangat layak), validator ahli IT sebesar 87% (sangat layak), dan respon peserta didik sebesar 90,6% (sangat menarik). Tingkat kelayakan bahan ajar oleh ahli bahan ajar, dan ahli IT dinyatakan sangat layak, hasil respon peserta didik terhadap bahan ajar dinyatakan sangat menarik, sehingga bahan ajar dinyatakan layak digunakan. Abstract ___________________________________________________________________ Geography is a study that has a wide range scope and is abstract, this problem makes it difficult for the student to understand the material. The observational study shows that the geography learning process in SMA N 1 Kejobong uses guidelines in the form of printed media that are provided by the school, and yet any renewal of study material from the school. This research to develop a web-based geography teaching material produced using the ADDIE approach which goes through 3 stages namely Analysis, Design, and Development to determine the feasibility level of the product. The product feasibility test was carried out through 2 trial stages, namely validation tests by experts, namely 3 teaching materials experts, 2 IT experts, and 36 students. The results of product feasibility by teaching material expert validators obtained a percentage of 88% (very feasible), IT expert validators of 87% (very feasible), and student responses of 90.6% (very interesting). Based on the feasibility level of the teaching material from teaching experts, IT experts are regarded as very feasible and the response of the students toward the teaching material is very interesting, therefore teaching material is stated as a suitable teaching material.© 2023 Universitas Negeri Semarang
Pemanfaatan Maron Mangrove Edupark (MMEP) sebagai Sumber Belajar oleh Guru Geografi di Kota Semarang
Edu Geography Vol 11 No 1 (2023): Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v11i1.67829

Abstract

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat diterapkan ke dalam beberapa mata pelajaran di sekolah, salah satunya adalah pada mata pelajaran geografi. Kota Semarang memiliki beberapa hutan mangrove salah satunya MMEP yang dapat digunakan sebagai sumber belajar peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan, yaitu: 1) mengidentifikasi potensi ekosistem mangrove pada MMEP yang dapat menjadi sumber belajar geografi SMA; 2) menganalisis relevansi antara ekosistem mangrove dengan capaian pembelajaran geografi pada kurikulum merdeka; dan 3) mengetahui respon yang diberikan oleh guru geografi SMA Negeri di Kota Semarang terhadap pemanfaatan MMEP sebagai sumber belajar geografi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan deskriptif persentase dan skala likert. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru geografi SMA Negeri di Kota Semarang. Sampel penelitian ini merupakan 16 guru geografi SMA Negeri yang lokasi sekolah berjarak 1-10 km dari objek penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa MMEP memiliki potensi alami, sosial ekonomi, serta sarana dan prasarana. Sebagian besar responden yang berasal dari guru SMA Negeri menyatakan bahwa ekosistem mangrove relevan dengan capaian pembelajaran geografi pada kurikulum merdeka. Mayoritas responden uga menyatakan bahwa MMEP dapat digunakan sebagai sumber belajar geografi. Namun demikian, terdapat kendala pembelajaran di luar kelas yang disebabkan oleh faktor waktu dan biaya yang cukup banyak dan mahal untuk menuju ke lokasi.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT MENGENAI ABRASI MELALUI EDUKASI DENGAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL DI DESA PANDANGAN KULON KABUPATEN REMBANG
Edu Geography Vol 11 No 1 (2023): Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edugeo.v11i1.68590

Abstract

Penyempitan kawasan pantai dan kerusakan infrastruktur desa adalah bukti kerusakan akibat bencana abrasi. Pendidikan bencana dengan media edukasi sangat penting diberikan kepada masyarakat agar memiliki pengetahuan dan sikap peduli dengan lingkungan dan dapat meminimalisir dampak bencana. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan citra satelit multitemporal mengenai abrasi (2) mengetahui sikap masyarakat sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan citra satelit multitemporal mengenai abrasi (3) mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan citra satelit multitemporal mengenai abrasi. Penelitian ini dilaksanakan pada masyarakat Desa Pandangan Kulon Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif pre-eksperimental design dengan desain one group pretest posttest. Sampel diambil 46 responden secara purposive sampling. Variabel pada penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan masyarakat mengenai abrasi dan sikap masyarakat dalam menghadapi abrasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi tes, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji paired sample t-test dan uji n-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai abrasi mengalami peningkatan yang signifikan. Pengetahuan masyarakat sebelum diberi edukasi tergolong kurang dengan nilai sebesar 45,54% dan setelah diberi edukasi tergolong baik dengan nilai sebesar 83,91%. Sikap masyarakat sebelum diberi edukasi tergolong cukup dalam menghadapi abrasi yang memperoleh nilai sebesar 50,28% dan setelah diberikan edukasi tergolong kategori sangat baik dengan nilai sebesar 86,35% .Hasil uji perbedaan variabel pengetahuan masyarakat mengenai abrasi diperoleh nilai sebesar 0,842 masuk dalam kategori peningkatan tinggi dan variabel sikap masyarakat dalam menghadapi abrasi diperoleh nilai sebesar 0,725 masuk dalam kategori peningkatan tinggi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap masyarakat setelah diberikan edukasi dengan citra satelit multitemporal mengalami peningkatan yang signifikan sehingga pada tingkat pengetahuan masuk dalam kategori baik dan sikap masuk dalam kategori sangat baik. Peningkatan yang terjadi didapatkan dari informasi yang telah diperoleh masyarakat melalui edukasi dengan citra satelit multitemporal. Perlunya edukasi sekaligus simulasi dalam menghadapi bencana agar masyarakat tanggap ketika bencana datang.

Page 1 of 1 | Total Record : 10