miftahuddin, ahmad miftahuddin
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KATA BERMAKNA HUJAN DALAM AL-QURAN (TINJAUAN SEMANTIK DAN STILISTIKA) miftahuddin, ahmad miftahuddin; Khalwani, Ahmad; Ahmad Hasyim, Mohamad Yusuf; Miftahudin, Ahmad
Lisanul' Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 6 No 1 (2017): Lisanul Arab
Publisher : Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.469 KB) | DOI: 10.15294/la.v6i1.14386

Abstract

Abstrak ___________________________________________________________________ Setiap kata dalam Al-Quran mengalami interpretasi yang berbeda-beda oleh para linguis dan penafsir, karena pemilihan kata dalam Al-Quran memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dalam memperhatikan maknanya. Disebutkan ada 66 ayat yang membahas tentang hujan dalam Al-Quran, dari 66 ayat itu terdapat 19 kata yang menunjukan makna hujan. Tapi, sebenarnya hujan yang seperti apa yang dimaksud dalam ayat-ayat Al-Quran tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis ingin membahas kata bermakna hujan di dalam Al-Quran dengan tinjauan semantik dan stilistika. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain penelitian Library Research. Data penelitian ini berupa kata yang mengungkapkan makna hujan. Sedangkan sumber datanya berasal dari Al-Quran. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik dokumentasi dengan instrumennya yaitu kartu data. Serta dengan menggunakan metode distribusional teknik bagi unsur langsung dalam menganalisis data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam Al-Quran terdapat 71 data yang mengungkapkan makna hujan. 71 data tersebut tersebar dalam 66 ayat dan menggunakan 19 kata yang berbeda. Dari 71 data tersebut 6 data mengalami perluasan makna, 45 data mengalami penyempitan makna, 10 data mengalami perubahan makna total. Dan dari 71 data tersebut ditemukan 24 data menggunakan kata hakekat dan 47 data menggunakan kata majas.   Abstract ___________________________________________________________________ Every word in Qur?an gets different interpretation from linguists and interpreters, because word selection in Qur?an needs high quality of carefulness in interpreting the meaning. There are 66 verses in Qur?an which discuss about rain, from those verses, 19 verses means rain itself, but what kind of rain which is meant by those verses are. Because of that, in this research, we want to discuss about the meaning of rain in Qur?an by using semantics and stylistics approach. This research is a qualitative research which uses library research design. The data are words which have rain meaning. While the source is from Qur?an itself. The data collection technique of this research is documentation and instrument which are data cards. This research also uses technique distributional method for direct elements in analyzing data. The result of this research shows that there are 71 data which show rain meaning. Those data are scattered in 66 verses in 19 different words. From those data, there are 6 data?s meaning which have been broaden, 45 data have been narrowed, and 10 data have already totally changed. From those data, we found 24 words which use essence words and 47 for figurative words..
PENGGUNAAN ISTILAH BAHASA ARAB OLEH AKTIVIS ROHIS DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (ANALISIS SEMANTIK DAN SOSIOLINGUISTIK) miftahuddin, ahmad miftahuddin; Ayuningtias, Suci Utami; Irawati, Retno Purnama; Busri, Hasan
Lisanul' Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 6 No 1 (2017): Lisanul Arab
Publisher : Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.025 KB) | DOI: 10.15294/la.v6i1.14387

Abstract

Abstrak ___________________________________________________________________ Aktivis Rohis Universitas Negeri Semarang sering menggunakan istilah bahasa Arab dalam komunikasi. Penggunaan istilah bahasa Arab oleh aktivis Rohis merupakan fakta menarik, karena hal ini menyebabkan makna baru terbentuk, dan penggunaan istilah ini dapat berupa alih kode atau campur kode. Hal ini menarik perhatian peneliti untuk menganalisis istilah bahasa Arab ditinjau dari perspektif semantik dan soiolinguistik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desasin etnografi. Data dalam penelitian ini bersumber dari aktivis Rohis Universitas Negeri Semarang dengan sampel aktivis Rohis Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) UNNES. Pengumpulan data ini melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Instrument penelitian meliputi pedoman observasi, pedoman wawancara, lembar angket, serta kartu dan lembar rekapitulasi. Analisis data menggunakan teknik analisis data penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penggunaan istilah bahasa Arab oleh aktivis Rohis terjadi pada berbagai suasana, meliputi resmi ada 18 peristiwa tutur, agak resmi ada 24 peristiwa tutur, santai ada 12 peristiwa tutur dan akrab ada 15 peristiwa tutur. (2) Perubahan makna meliputi perluasan makna ada 8 istilah, penyempitan makna ada 33 istilah, perpindahan makna ada 22 istilah, dan makna tetap ada 38 istilah. (3)  Relasi makna meliputi sinonim ada 79 istilah, antonim ada 1 istilah, polisemi ada 2 istilah,  homonimi ada 18 istilah, dan hiponimi ada 1 istilah. (4) Alih kode dan campur kode ditemukan 8 alih kode berupa 7 alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab dan 1 alih kode dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Campur kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab 68 dan 1 campur kode dari bahasa Jawa ke bahasa Arab. (5) Motivasi dalam menggunakan istilah bahasa Arab ini aktivis Rohis lebih menyukai menggunakan bahasa Arab karena bahasa Arab lebih mudah, lebih sederhana, dan sopan digunakan. Selain itu mereka berusaha menambah istilah dan bertanya saat ada istilah yang tidak dimengerti. Adapun istilah bahasa Arab yang sering digunakan adalah adab syuro, afwan, akhi, akhwat, annisa, hijab, hijrah, dan jamaah.   Abstract ___________________________________________________________________ Rohis Activist Semarang State University often uses the Arabic term in communication. The use of the Arabic term by Rohis activists is an interesting fact, as it causes new meanings to be formed, and the use of this term can be either code transfer or code mixing. This draws the attention of researchers to analyze the Arabic term in terms of semantic and soiolinguistic perspectives. This research uses qualitative research type with desasin ethnografi. The data in this research comes from activist Rohis State University of Semarang with sample of Rohis activist Faculty of Mathematics and Science (FMIPA) UNNES. This data collection through observation, interview, questionnaire and documentation. Research instruments include observation guides, interview guides, questionnaires, as well as cards and recapitulation sheets. Data analysis using qualitative research data analysis techniques. The result of the research shows that: (1) The use of Arabic term by Rohis activist occurs in various atmosphere, covering official there are 18 speech events, rather official there are 24 speech events, relax there are 12 speech events and familiar there are 15 events said. (2) Changes in meaning include the extension of the meaning there are 8 terms, narrowing the meaning there are 33 terms, displacement meaning there are 22 terms, and the meaning remains there are 38 terms. (3) The relation of meaning includes synonyms there are 79 terms, antonyms have 1 term, polysemy there are 2 terms, homony there are 18 terms, and hyponimi there is 1 term. (4) The code and code interfaces are found to be 8 codes in the form of 7 transfers from Indonesian to Arabic and 1 from Arabic to Indonesian. Mix code from Indonesian to Arabic 68 and 1 mix code from Java language to Arabic. (5) The motivation in using this Arabic term Rohis activists prefer to use Arabic because Arabic is easier, simpler, and decently used. In addition they try to add terms and ask when there are terms that are not understood. The Arabic term that is often used is adab syuro, afwan, akhi, akhwat, annisa, hijab, hijrah, and totally changed. From those data, we found 24 words which use essence words and 47 for figurative words.
ANALISIS KESULITAN PEMBELAJARAN NAHWU PADA SISWA KELAS VIII MTS AL IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2015/2016 miftahuddin, ahmad miftahuddin; Sari, Ana Wahyuning
Lisanul' Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 6 No 1 (2017): Lisanul Arab
Publisher : Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.247 KB) | DOI: 10.15294/la.v6i1.14388

Abstract

Abstrak ___________________________________________________________________ Belajar merupakan proses dasar perkembangan bagi hidup manusia. Dengan belajar, manusia mengalami perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar di sekolah itu banyak dan beragam yaitu adanya faktor intern dan ekstern. Seperti input para siswa yang tidak semua berasal dari sekolah yang awalnya sudah mempelajari bahasa Arab khususnya ilmu nahwu. Selain itu juga disebabkan oleh output pendidikan dan guru yang berbeda. Ada guru yang lulusan dari universitas tetapi ada pula yang lulusan dari pondok pesantren yang karena hal itu menyebabkan metode yang digunakan berbeda pula. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu: 1) apa saja faktor kesulitan pembelajaran nahwu pada siswa kelas VIII MTs Al Irsyad Gajah Demak tahun ajaran 2015/2016? 2) bagaimana solusi kesulitan pembelajaran nahwu tentang kalam pada siswa kelas VIII MTs Al Irsyad Gajah Demak tahun ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui faktor kesulitan pembelajaran nahwu tentang kalam pada siswa kelas VIII MTs Al Irsyad Gajah Demak tahun ajaran 2015/2016, 2) untuk mengetahui solusi kesulitan pembelajaran nahwu tentang kalam pada siswa kelas VIII MTs Al Irsyad Gajah Demak tahun ajaran 2015/2016. Data Penelitian ini melalui tes dan non tes. Alat pengambilan data tes yang digunakan berupa soal tes yang diberikan kepada siswa. Alat data non tes yang digunakan berupa angket, observasi, dan wawancara,. Kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Faktor penyebab kesulitan siswa yang berasal dari diri sendiri yaitu sebesar 22, 04 %, faktor yang berasal dari lingkungan keluarga yaitu sebesar 30 %, faktor yang berasal dari lingkungan sekolah yaitu sebesar 35, 44 % dan yang terakhir faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat yaitu sebesar 12, 52 % 2) Solusi yang di tawarkan oleh peneliti terhadap hasil penelitian tersebut diantaranya: a) Diri Sendiri: lebih fokus dalam memahami penjelasan materi yang diberikan oleh guru di kelas, kebiasaan belajar lebih diperhatikan lagi; b) Lingkungan Keluarga: masalah dalam keluarga sebaiknya diselesaikan dengan musyawarah dengan sesama anggota keluarga; c) Lingkungan Sekolah: fasilitas media, ala-alat pembelajaran, koleksi buku atau materi pembelajaran lebih diperbanyak dan diperbarui lagi; d) Lingkungan Masyarakat: memilih dalam pergaulan, manajemen waktu dalam belajar dan bekerja termasuk organisasi.   Abstract ___________________________________________________________________ Learning is a basic process of development for human life. By learning, humans undergo individual qualitative changes so that their behavior develops. Factors that can cause learning difficulties in school are many and varied, namely the existence of internal and external factors. Like the input of the students who are not all from schools who originally had studied Arabic especially nahwu science. It is also caused by different educational and teacher outputs. There are teachers who graduated from university but some are graduates from boarding school because that causes the method used is different too. The problems raised in this research are: 1) what are the factors of difficulty of learning nahwu in grade VIII students of MTs Al Irsyad Gajah Demak academic year 2015/2016? 2) how to solve the problem of learning nahwu about kalam in grade VIII student of MTs Al Irsyad Gajah Demak academic year 2015/2016. The purpose of this research are: 1) to find out the difficulty factor of learning nahwu about kalam in grade VIII student of MTs Al Irsyad Gajah Demak academic year 2015/2016, 2) to find out solution of learning difficulties nahwu about kalam on grade VIII student MTs Al Irsyad Gajah Demak tahun Teachings 2015/2016. Research data is through test and non test. Testing data retrieval tool used in the form of test questions given to students. Non-test data tools used in the form of questionnaires, observations, and interviews. The conclusion of this research are: 1) The factors that caused the students' self-difficulties are 22, 04%, the factor that comes from the family environment is 30%, the factor that comes from the school environment is 35, 44% and the last factor Derived from the community environment that is 12, 52% 2) Solutions offered by researchers on the results of the research include: a) Self: more focused in understanding the material explanations given by teachers in the class, study habits more attention again; B) Family Environment: family problems should be resolved by deliberation with fellow family members; C) School Environment: media facilities, learning tools, book collection or learning materials are further copied and updated; D) Community Environment: choosing socially, time management in learning and work including the organization.
AYYUN DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS SINTAKSIS) Musthofiyah, Anis; Miftahuddin, Ahmad Miftahuddin; Amrullah, Nafis Azmi
Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 9 No 1 (2020): Lisanul Arab
Publisher : Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.296 KB) | DOI: 10.15294/la.v9i1.39297

Abstract

Ayyun adalah ism (nomina) yang dikategorikan dalam ism syart, ism istifham dan ism maushul yangmana semua ism tersebut termasuk ism yang mabni. Akan tetapi, ada pengecualian untuk nomina ayyun ini, yaitu dimu’rabkan. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengetahui jenis ayyun dalam Al-Qur’an, 2) mengetahui kasus dan penanda gramatikal ayyun dalam Al-Qur’an, 3) mengetahui penanda gramatikal ayyun dalam Al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi pustaka (library research). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Data dalam penelitian ini adalah ayyun yang bersumber dari Al-Qur’an. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kartu data dan lembar rekapitulasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Dalam penelitian ditemukan 210 data ayyun, dan peneliti mengambil sampel 48 data, dan dari data tersebut peneliti menemukan 2 ayyu syarthiyyah, 18 ayyu istifhamiyyah, 2 ayyu maushuliyyah, 26 ayyu washaliyyah dan tidak ditemukan data ayyu kamaliyyah. Terdapat 14 data berkasus nominatif, 30 data berkasus akusatif, dan 4 data berkasus genetif. Terdapat 14 data yang memiliki fungsi sebagai mubtada’. Terdapat 29 data berfungsi sintaksis sebagai maf’ul bih. 1 data berfungsi sintaksis sebagai maf’ul muthlaq, 4 data berfungsi sintaksis sebagai nomina yang dirangkai dengan huruf jar (letter of reduction) atau disebut majrur. Berdasarkan penanda gramatikalnya, ditemukan 14 data bertanda gramatikal dhummah, 3 data bbertanda gramatikal fathah, 4 data bertanda gramatikal kasrah, dan 27 data mabni dhummah.
INTEGRASI BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA ARAB DI BIDANG PENDIDIKAN PADA KAMUS ISTILAH PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI KARYA DR. HASSAN SHEHATA DAN ZAINAB AN NAJAR ANALISIS FONOLOGI DAN SEMANTIK Safitri, Galuh Kiki; Miftahuddin, Ahmad Miftahuddin; Irawati, Retno Purnama
Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 9 No 1 (2020): Lisanul Arab
Publisher : Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.421 KB) | DOI: 10.15294/la.v9i1.39300

Abstract

Artikel ini membahas proses integrasi bahasa Inggris ke dalam bahasa Arab di bidang pendidikan. Akibat perkembangan berbagai bidang ilmu pengetahuan, sehingga terciptalah kata dan istilah baru. Oleh karena kata maupun istilah baru tersebut berasal dari bahasa asing terutama bahasa Inggris, maka diperlukan berbagai cara pembentukannya dalam bahasa Arab, yaitu dengan melibatkan proses integrasi. Adapun proses integrasi yang dijadikan pedoman dalam penelitian ini menurut Qunaibiy yaitu meliputi isytiqa:q, tarjamah, nacht, ta’ri:b, dan tadkhi:l. Pertama, isytiqa:q yakni pembentukan kata dari bentuk lainnya dengan kesesuaian asal dan hasil bentukannya. Kedua, tarjamah yakni penerjemahan dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab. Ketiga, nacht yakni perangkaian sebuah kata dari dua kata atau lebih dengan cara dipendekkan atau disingkat. Keempat, ta’’ri:b yakni penyerapan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab baik secara pengucapan maupun penulisan. Kelima, tadkhi:l yakni penyerapan yang tidak sepenuhnya sesuai dengan penulisan dan pengucapannya dalam bahasa Arab. Selain proses integrasi, artikel ini akan membahas mengenai perubahan bunyi vokal dan bunyi konsonan serta perubahan makna yang terjadi dalam proses integrasi.
AYYUN DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS SINTAKSIS) Musthofiyah, Anis; Miftahuddin, Ahmad Miftahuddin; Amrullah, Nafis Azmi
Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 9 No 1 (2020): Lisanul Arab
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/la.v9i1.39297

Abstract

Ayyun adalah ism (nomina) yang dikategorikan dalam ism syart, ism istifham dan ism maushul yangmana semua ism tersebut termasuk ism yang mabni. Akan tetapi, ada pengecualian untuk nomina ayyun ini, yaitu dimu’rabkan. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengetahui jenis ayyun dalam Al-Qur’an, 2) mengetahui kasus dan penanda gramatikal ayyun dalam Al-Qur’an, 3) mengetahui penanda gramatikal ayyun dalam Al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi pustaka (library research). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Data dalam penelitian ini adalah ayyun yang bersumber dari Al-Qur’an. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kartu data dan lembar rekapitulasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Dalam penelitian ditemukan 210 data ayyun, dan peneliti mengambil sampel 48 data, dan dari data tersebut peneliti menemukan 2 ayyu syarthiyyah, 18 ayyu istifhamiyyah, 2 ayyu maushuliyyah, 26 ayyu washaliyyah dan tidak ditemukan data ayyu kamaliyyah. Terdapat 14 data berkasus nominatif, 30 data berkasus akusatif, dan 4 data berkasus genetif. Terdapat 14 data yang memiliki fungsi sebagai mubtada’. Terdapat 29 data berfungsi sintaksis sebagai maf’ul bih. 1 data berfungsi sintaksis sebagai maf’ul muthlaq, 4 data berfungsi sintaksis sebagai nomina yang dirangkai dengan huruf jar (letter of reduction) atau disebut majrur. Berdasarkan penanda gramatikalnya, ditemukan 14 data bertanda gramatikal dhummah, 3 data bbertanda gramatikal fathah, 4 data bertanda gramatikal kasrah, dan 27 data mabni dhummah.
INTEGRASI BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA ARAB DI BIDANG PENDIDIKAN PADA KAMUS ISTILAH PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI KARYA DR. HASSAN SHEHATA DAN ZAINAB AN NAJAR ANALISIS FONOLOGI DAN SEMANTIK Safitri, Galuh Kiki; Miftahuddin, Ahmad Miftahuddin; Irawati, Retno Purnama
Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching Vol 9 No 1 (2020): Lisanul Arab
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/la.v9i1.39300

Abstract

Artikel ini membahas proses integrasi bahasa Inggris ke dalam bahasa Arab di bidang pendidikan. Akibat perkembangan berbagai bidang ilmu pengetahuan, sehingga terciptalah kata dan istilah baru. Oleh karena kata maupun istilah baru tersebut berasal dari bahasa asing terutama bahasa Inggris, maka diperlukan berbagai cara pembentukannya dalam bahasa Arab, yaitu dengan melibatkan proses integrasi. Adapun proses integrasi yang dijadikan pedoman dalam penelitian ini menurut Qunaibiy yaitu meliputi isytiqa:q, tarjamah, nacht, ta’ri:b, dan tadkhi:l. Pertama, isytiqa:q yakni pembentukan kata dari bentuk lainnya dengan kesesuaian asal dan hasil bentukannya. Kedua, tarjamah yakni penerjemahan dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab. Ketiga, nacht yakni perangkaian sebuah kata dari dua kata atau lebih dengan cara dipendekkan atau disingkat. Keempat, ta’’ri:b yakni penyerapan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab baik secara pengucapan maupun penulisan. Kelima, tadkhi:l yakni penyerapan yang tidak sepenuhnya sesuai dengan penulisan dan pengucapannya dalam bahasa Arab. Selain proses integrasi, artikel ini akan membahas mengenai perubahan bunyi vokal dan bunyi konsonan serta perubahan makna yang terjadi dalam proses integrasi.