Prissilia Prahesta Waningyun
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL HATI SUHITA KARYA KHILMA ANIS Prissilia Prahesta Waningyun; Siti Fadilatul Aqilah
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 7, No 1 (2022): Metalingua, Edisi April 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v7i1.14907

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) unsur pembangun novel; (2) gejolak jiwa tokoh utama; dan (3) nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Hati Suhita karya Khilma Anis.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi sastra. Sumber data diperoleh dari dokumen dan informan. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dan wawancara. Teknik pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis data interaktif. Validitas data menggunakan tiangulasi teori.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh 3 kesimpulan. Pertama unsur pembangun novel yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi; (a) tema mayor tentang perjuangan hidup seorang wanita, tema minor antara lain, masalah perjodohan, masalah harga diri, masalah percintaan; (b) tokoh dan penokohan, tokoh utama yaitu Alina (baik, cerdas, santun, tabah, sabar perhatian dan penyayang), dan Gus Birru (baik, loyal dan perhatian), tokoh tambahan yaitu Rengganis (baik, cerdas supel dan juga tegar), Kang Dharma (baik,perhatian), Aruna (baik, loyal, humoris), Ummik (baik, lembut, penyayang, Abah (tegas, baik), Mbah Kakung (baik, tenang, penuh wibawa dan bijaksana), Mbah Putri (baik hati, perhatian dan penyayang), Arya (baik hati, perhatian serta bijaksana); (c) latar: latar meliputi, latar tempat, waktu, suasana dan sosial; (d) alur: campuran; (e) sudut pandang: campuran; (f) amanat dalam novel ini adalah mikul duwur mendem jeru yang artinya selalu menutupi kekurangan dan menunjukkan kelebihan. Unsur ekstrinsik meliputi; (a) biografi pengarang; (b) latar belakang penciptaan; (c) keadaan sosial budaya; (d) keadaan psikologis. Kedua gejolak jiwa tokoh utama tinjauan psikologi sastra berdasarkan teori Sighmund Freud yakni id, ego dan superego. Ketiga nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel adalah (1) nilai religius; (2) nilai jujur; (3) nilai jujur; (4) nilai disiplin; (5) kerja keras; (6) nilai kreatif; (7) nilai mandiri; (8) nilai rasa ingin tahu; (9) menghargai prestasi; (10) nilai bersahabat/komunikatif; (11) cinta damai; (12) gemar membaca; (13) peduli sosial; (14) tanggung jawab.
Faktor Minimnya Minat Membaca Siswa Kelas 5 MI Islamiyah Prembun Prissilia Prahesta Waningyun; Dini Riandini; Sri Wahyuni
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 8, No 1 (2023): Metalingua, Edisi April 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v8i1.18969

Abstract

Minat baca adalah keinginan yang kuat dari seseorang untuk membaca dan menganalisa serta memahami isi bacaan yang ia baca. Oleh karena itu, diperlukan sebuah penelitian mengenai fakta yang mempengaruhi minat baca siswa di kelas V Ml Islamiyah Prembun. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang menyebabkan minimnya minat membaca pada siswa dikelas V MI Islamiyah Prembun. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian adalah siswa kelas V, guru, dan, orang tua siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal penyebab rendahnya minat membaca siswa kelas V MI Islamiyah Prembun adalah kemampuan membaca dan kurangnya kebiasaan membaca. Faktor eksternal penyebab rendahnya minat membaca siswa adalah lingkungan sekolah kurang mendukung, peran perpustakaan belum maksimal, keterbatasan buku/baha bacaan, keluarga kurang mendukung, dan pengaruh menonton televisi serta penggunaan handphone.