Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

SISTEM PENGUKUR TINGGI DAN BERAT BADAN UNTUK POSYANDU MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATmega8535 Hendra Kusumah; Alfian toro; Muhamad Idris
CCIT Journal Vol 9 No 2 (2016): CCIT JOURNAL
Publisher : Universitas Raharja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.029 KB) | DOI: 10.33050/ccit.v9i2.496

Abstract

Height and weight gauge on posyandu ussually doing at the time of immunization healt checking. But the tools are used still it manually and separately, accuracy is also one of the problem in terms of the measurement. Then for fix the issue should be made a system for measuring height and weight are computerized. This system can be build by harness Microcontroller ATmega8535 as a system controller. Ultrasonic PING sensor as a toddler height gauge. Strain gauge sensors as a toddler weight gauge. To convert the analog signal into digital using IC ADC 0804, LCD and 16x2 as its output
UPAYA GURU SEJARAH DALAM MENYIASATI TUNTUTAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 PALEMBANG Muhamad Idris
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 12 No. 2 (2014): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v12i2.89

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bentuk pengajaran karakter pada mata pelajaran sejarah di SMAN 1 Palembang; (2) Mengetahui kendala-kendala yang ditemui guru dalam pengajaran karakter pada mata pelajaran sejarah; (3) mengetahui upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala-kendala pengajaran karakter pada mata pelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Studi kasus yang digunakan adalah studi kasus terpancang tunggal. Kesimpulan penelitian adalah (1) Pembelajaran karakter di SMAN 1 Palembang menggunakan bentuk gabungan, antara model terintegrasi dengan model pembelajaran di luar sekolah; (2) Kendala yang dihadapi guru sejarah dalam pembelajaran karakter di SMAN 1 Palembang adalah variabel karakteristik siswa yang tidak dapat dimanipulasi oleh guru dan karakteristik budayanya; (3) Guru dan sekolah hendaknya mampu membangun kerjasama yang efektif dan efisien untuk koordinasi dan kesepahaman yang mendalam antar pihak terkait yang memiliki kepentingan dalam membangun generasi muda Indonesia. Agar pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah, karakteristik sejarah dan kebudayaan lokal. Kata Kunci:Pendidikan Karakter, Model Pendidikan Karakter, Karakter Budaya, Karakter Bangsa
KAIN SONGKET SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA Muhamad Idris
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 13 No. 3 (2015): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v13i3.516

Abstract

AbstrakPermasalahan penelitian adalah nilai sejarah apakah dari kain songket Palembang yang dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran sejarah kebudayaan di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Palembang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui nilai sejarah apakah dari kain songket Palembang yang dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran sejarah kebudayaan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan studi kasus tunggal terpancang. Sumber data adalah informan, dokumen, dan tempat yang berkaitan dengan songket Palembang sebagai obyek penelitian ini. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam pada kolektor kain songket Palembang, kajian dokumen dan observasi langsung. Validitas data menggunakan metode triangulasi data dan triangulasi metode. Hasil penelitian songket Palembang memiliki kekayaan nilai sejarah yang tinggi yang dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran sejarah kebudayaan. Songket Palembang telah mengakar sejak lama dalam budaya Palembang. Data lapisan kebudayaan masa Sriwijaya, kesultanan Palembang jelas merekam jejak sejarah tersebut.   Kata Kunci: Songket, pembelajaran sejarah kebudayaan Indonesia.
NASKAH JAWI SEBAGAI SUMBER PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Muhamad Idris
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang JURNAL DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 4
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPembelajaran sejarah diharapkan mampu memberi pengalaman belajar sejarah yang menarik sehingga terjadi transfer ilmu pengetahuan kesejarahan, dan penanaman karakter positif melalui materi bacaan. naskah Jawi Palembang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangunan karakter dalam pembelajaran sejarah. Naskah- Jawi Palembang yang ditelaah dalam penelitian ini adalah: naskah “Periasan Bagus” dan naskah “Hidayatus Shalikin”. Pemilihan naskah tersebut karena memiliki isi yang sarat dengan nilai-nilai moral yang bersendikan pada ajaran-ajaran Islam dan budaya Melayu sehingga dapat dijadikan modal dalam membangun karakter melalui pendidikan. Rumusan masalah dalam tulisan ini adalah nilai-nilai karakter yang bagaimanakah dari naskah Jawi “Periasan Bagus” dan naskah “Hidayatus Shalikin” yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran karakter?. Tujuan penelitian: untuk mengetahui nilai-nilai karakter yang terkandung di dalam naskah Jawi “Periasan Bagus” dan naskah “Hidayatus Shalikin” yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran karakter. Manfaat Penelitian: mengangkat kepermukaan nilai-nilai karakter yang terkandung di dalam naskah Jawi “Periasan Bagus” dan naskah “Hidayatus Shalikin” sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran karakter. Kesimpulan penelitian: Naskah “Periasan bagus” mengandung karakter: mengajarkan prilaku orang tua mendidik anak-anaknya dengan ajaran agama dan ajaran-ajaran yang baik; dan sebagainya. Naskah “Hidayatus Shalikin” mengandung karakter: antara: taat pada Allah; dan sebagainya. Pembelajaran karakter dengan memanfaatkan naskah sebagai sumber pembelajaran dapat dilakukan dengan model pembelajaran pendidikan kritis. Kata Kunci: Naskah Jawi, karakter, sumber belajar, pembelajaran sejarah
NILAI BUDAYA RUMAH LIMAS PALEMBANG SEBAGAI SUMBER KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA Dina Sri Nindiati; Muhamad Idris
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 12
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakAlasan peneliti mengambil tema penelitian ini karena hasil penelitian terdahulu belum banyak mengungkap kekayaan nilai karakter rumah limas dan pemanfaatan nilai karakter sebagai materi pengayaan sejarah kebudayaan Indonesia. Rumusan masalah: nilai karakter apa yang dimiliki rumah adat limas yang dapat dijadikan sebagai pengayaan karakter dalam pembelajaran sejarah? Tujuan Penelitian: mengetahui nilai karakter rumah adat limas yang dapat dijadikan sebagai pengayaan karakter dalam pembelajaran sejarah. ManfaatPenelitian, Manfaat Teoritis: Penelitian ini memberikan satu kajian ilmiah tentang karakter rumah limas Palembang sebagai pengayaan karakter dalam pembelajaran sejarah. Manfaat Praktis: Mengangkat ke permukaan nilai karakterrumah limas Palembang sebagai pengayaan karakter dalam pembelajaran sejarah. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data: a) Informan; b) dokumen; c) tempat. Teknik pengumpulan data: a) wawancara mendalam; b) kajian dokumen; c) observasi langsung. Teknik cuplikan: internal sampling. Validitas data: adalah teknik triangulasi data, dan triangulasi metode.Teknik analisis: analisis model interaktif. Kesimpulan: 1) rumah limas memiliki kekayaan nilai sejarah dan budaya dari lapisan kebudayaan Austronesia, Sinic, Indic, Arab dan Eropa; 2) nilai budaya rumah limas dari lapisan kebudayaan Austronesia, Sinic, Indic, Arab dan Eropa dapat dijadikan sumber karakter dalam pembelajaran sejarah; 3) Nilai karakter rumah limas: karakter toleransi budaya,karakter menghargai karya seni/keindahan, karakter mencintai sejarah dan budaya lokal, karakter relegius. Saran: 1) pembelajaran sejarah hendaknya mengangkat materi dan karakter kelokalan; 2) Nilai budaya rumah limas diangkatkepermukaan dalam upaya pelestarian rumah limas.Kata Kunci: rumah limas, karakter, pembelajaran sejarah. Sejarah kebudayaan Indonesia.
TEMUAN SEJARAH ATIVITAS PERDAGANGAN KUNO DI DESA DURIAN GADIS SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH Muhamad Idris
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 2, No 1 (2016): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v2i1.1586

Abstract

Desa Durian Gadis menyimpan data sejarah aktivitas perdagangan berupa tembikar dan keramik asing. Permasalahan penelitian: 1) Bagaimanakah temuan sejarah aktivitas perdagangan kuno di desa DurianGadis?; 2) Bagaimanakah implikasi temuan sejarah aktivitas perdagangan kuno di desa Durian Gadis terhadap pembelajaran sejarah?. Tujuan: untuk mengetahui temuan sejarah aktivitas perdagangan kuno di desa Durian Gadis; 2) Implikasi temuan sejarah aktivitas perdagangan kuno di desa Durian Gadis terhadap pembelajaran sejarah di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Palembang.Metodologi penelitian: deskriptif kualitatif dengan pendekatan arkeologi, keramikologi, ilmu budaya,geologi. Sumber data: informan, dokumen, tempat. Teknik pengumpulan data: wawancara me  ndalam,kajian dokumen, observasi langsung. Teknik cuplikan di desa Durian Gadis, validitas data dengan tekniktriangualasi data dan metode. Teknik analisis yang dipergunakan teknik analisis interaktif. Sejarah desa Durian Gadis memiliki lapisan sejarah zaman Sriwijaya, zaman kesultanan Palembang Darussalam,zaman kolonial, zaman penjajahan Jepang. sejarah desa Durian Gadis bermuatan kelokalan SumateraSelatan memberikan kontribusi pada pelestarian nilai sejarah dan nilai kearifan lokal, mendorong upaya penelitian dan pembelajaran sejarah lokal Sumatera Selatan. Penelitian dan pembelajaran serpihan serpihansejarah lokal, menyusun mozaik sejarah Sumatera Selatan yang akan memberikan pemahamankesejarahan Sumatera Selatan yang utuh melalui pembelajaran sejarah di Program Studi Pendidikan Sejarah
PENINGGALAN CAGAR BUDAYA DI SEBERANG ULU I SEBAGAI SUMBER PENULISAN BUKU SAKU SEJARAH PALEMBANG Turmiati Turmiati; Muhamad Idris; Ahmad Zamhari
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6, No 1 (2020): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v6i1.4653

Abstract

Palembang adalah kota tertua di Indonesia yang masih banyak menyimpan bukti-bukti sejarah salah satu lokasinya ada di seberang Ulu I. Permasalahan dalam penelitian ini adalah nilai sejarah apakah yang dimiliki benda cagar budaya di Seberang Ulu 1 yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penulisan buku saku sejarah Palembang? Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peninggalan cagar budaya di Seberang Ulu I Palembang dan tersedianya sumber penulisan buku saku sejarah Seberang Ulu 1 Palembang. Metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi, wawancara dan observasi. Hasil penelitian adalah terdapat banyak data terkumpul yaitu 41 data dengan pengerucutan data penulisan buku saku dibagi menjadi tiga periode sejarah yaitu Kesultanan, Kolonial dan Kotemporer. Nilai-nilai karakter yang dapat diambil pada hasil penelitian adalah karakter toleransi, kreatif, religius, cinta tanah air, semangat kebangsaan, peduli sosial, kerja keras, disiplin, jujur dan mandiri.
STUDI BUDAYA PADA RUMAH LUNJUK DESA KARANG CAHAYA SEBAGAI PENULISAN SEJARAH KEBUDAYAAN SUMATERA SELATAN Julia Nipa; Muhamad Idris; Aan Suriadi
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 1, No 1 (2015): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v1i1.527

Abstract

ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah studi budaya pada Rumah Lunjuk Desa Karang Cahaya sebagai penulisan sejarah kebudayaan Sumatera Selatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui studi budaya pada Rumah Lunjuk Desa Karang Cahaya sebagai penulisan sejarah kebudayaan Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah studi pustaka, wawancara, dan observasi. Teknik yang peneliti gunakan adalah teknik analisis kualitatif. Dari hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa 1) Awal keberadaan Rumah Lunjuk Desa Karang Cahaya, yaitu di Desa Muaradandu, Terusan, Kapitan, Pagardin, dan yang terakhir berada di Desa Karang Cahaya; 2) Fungsi Rumah Lunjuk Desa Karang Cahaya, yaitu sebagai tempat menyimpan benda-benda pusaka peninggalan Puyang Singe Ratu Berkurung; 3) Nilai-nilai simbolik bangunan Rumah Lunjuk Desa Karang Cahaya, rumah lunjuk dianggap sebagai simbol tempat ritual yang dianggap keramat kemudian pintu rumah lunjuk hanya satu dan posisinya di tengah-tengah arah sebelah selatan dan bertiang satu. Kata kunci : Rumah Lunjuk, sejarah kebudayaan, nilai sejarah, nilai budaya
PENGARUH AMERIKA SERIKAT TERHADAP PEMBEBASAN IRIAN BARAT TAHUN 1963 Sri Yono; Sukardi Sukardi; Muhamad Idris
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 1, No 2 (2015): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v1i2.541

Abstract

ABSTRAKPermasalahan dalam penulisan ini adalah “Bagaimanakah peranan Amerika Serikat dalam pembebasan Irian Barat Tahun 1963?”. Pembatasan masalah dalam bidang politik bahwa kuat dugaan campur tanggan Amerika Serikat membantu Republik Indonesia merebut Irian Barat dari kekuasaan Kolonial Belanda yang bertujuan untuk mengalihkan Republik Indonesia dari pengaruh komunis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Amerika Serikat dalam merebut Irian Barat tahun 1963. Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah. Teknik pengumpulan data dengan cara “workable’’artinya dapat dikerjakan dalam waktu yang tersedia, topik tidak terlalu luas, maupun terlalu sempit. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Analisis kualitatif dengan langkah heuristik, verifikasi, interperensi dan histografi. Dari hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa dominasi Asing yang masih mengerogoti masyarakat Irian Barat, terutama dalam hal ekonomi, masyarakat Papua kaya akan suberdaya alam tetapi hidupnya masih dibawah garis kemiskinan sebagai salah satu contoh Papua adalah provinsi penghasil emas terbesar nomor dua di dunia, tetapi perusahaan emas di Papua di kuasai oleh Amerika Serikat hingga sekarang. Setelah melalui proses yang sangat perjuangan untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda ketangan Indonesia akhirnya membuahkan hasil, tetapi hal itu tidak terlepas dari peran Amerika Serikat melalui salah satu diplomat Amerika Serikat Ellsworth Bunker yang mendesak agar pihak Belanda menyerahkan kedaulatan Irian Barat kepada Republik Indonesia ahirnya pada tanggal 1 Mei 1963 Irian Barat resmi masuk kewilayah negara Indonesia. Kata kunci:  Amerika Serikat, pembebasan Irian Barat.
SENI PERHIASAN DALAM KEBUDAYAAN MATARAM KUNO SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH (STUDI IKONOGRAFI RELIEF CANDI BOROBUDUR) Ari Irawan; Muhamad Idris
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 3, No 1 (2017): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v3i1.1606

Abstract

Candi Borobudur menyimpan nilai sejarah yang tinggi relief perhiasan pada dindingnya. Belum semua data dan informasi sejarah tersebut dapat dimanfaatkan pada pembelajaran sejarah di sekolah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah nilai sejarah apakah dari pakaian pada kebudayaan Mataram kuno yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran sejarah?.Tujuan penelitian mengetahui relief seni perhiasan dalam kebudayaan Mataram kuno studi ikonografi relief candi Borobudur. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu menggunakan cara mengumpulkan sumber-sumber secara sistematis dan menggunakan sumber data secara mendalam. Minimal ada tiga hal yang digambarkan dalam penelitian kualitatif, yaitu karakteristik pelaku, kegiatan, atau kejadian-kejadian yang terjadi selama penelitian, dan keadaan lingkungan atau karakteristik tempat penelitian berlangsung. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian: masyarakat Mataram kuno menggunakan perhiasan sesuai dengan status sosial mereka di dalam masyarakat, ditemukan 7 jenis perhiasan yang diabadikan pada relief candi Borobudur.