Muhammad Robi
Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian. Universitas Malikussaleh. Aceh, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh ablasi mata terhadap kecepatan kematangan gonad kepiting bakau (Sylla serrata) betina Muhammad Robi; Erlangga Erlangga
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 1: No. 1 (October, 2014)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v1i1.292

Abstract

Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan jenis golongan Crustaceae   yang mengandung protein hewani yang cukup tinggi dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ablasi mata merupakan salah satu cara untuk menghilangkan hambatan perkembangan telur (gonad) pada kepiting bakau. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non factorial dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah perlakuan A (ablasi satu pasang mata), perlakuan B (ablasi mata kiri), C (ablasi mata kanan), D (tanpa ablasi).   Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan kematangan gonad tertinggi pada perlakuan C (ablasi mata kanan) yaitu pertumbuhan gonad mencapai 21,53% dan terendah terjadi  D (tanpa ablasi)  pertumbuhan gonad hanya 14,8%. Analisa statistik dengan uji F menunjukan bahwa ablasi mata berpengaruh terhadap kecepatan kematangan gonad kepiting bakau. Pertambahan bobot tertinggi  terdapat pada perlakuan C (ablasi mata kanan) yaitu sebesar 2,67 gr kemudian disusul oleh D (tanpa ablasi)  sebesar 1,89 gr  dan terakhir  pada B (ablasi mata kiri) dengan nilai rata-rata sebesar 0,77 gr. Tingkat kelangsungan hidup terbaik terdapat pada perlakuan D (tanpa ablasi)   yaitu 100%, perlakuan B (ablasi mata kiri) 77,77%, perlakuan C (ablasi mata kanan) 66,66% dan kelansungan hidup terendah terjadi pada perlakuan A (ablasi satu pasang mata) 0%. Rata-rata kualitas air selama penelitian adalah suhu 27 0C dan Ph 7,65.Mangrove crab (Scylla serrata) have been classifying in Crustaceae clas that containing high animal protein and high economic value. Ablation of the eye is an solution to eliminate the egg development (gonads) barriers in the mangrove crab. The research design used a completely randomized design (CRD) non- factorial with 4 treatments and 3 replications. Treatment in this study were the treatment of A (ablation of the pairs of eyes), treatment B (left eye ablation), treatment C (right eye ablation), D (without ablation). The results showed that the highest rate of gonadal maturation was in treatment C (right eye ablation) where gonadal development growth reached 21.53 %, whereas the lowest was in treatment D (without ablation) where gonadal development growth was only 14.8 %. Statistical analysis by F test showed that ablation of the eye was affected the mud crab gonadal maturity. The Weight gain was found highest in the treatment C (right eye ablation) that reached 2.67 g and followed by treatment D (without ablation) 1.89 grams and the last in the treatment B (left eye ablation) with was an average value 0.77 grams. The higest survival rate was found in treatment D (without ablation) 100 %, treatment B (left eye ablation) 77.77 %, treatment C (right eye ablation) 66.66 % and the lowest survival rate was occurred in treatment A (ablation of the pairs of eyes) 0 %. The avarge values of water quality during the study showed that the temperature was reched 27 0C and pH was 7, 65.
Pengaruh ablasi mata terhadap kecepatan kematangan gonad kepiting bakau (Sylla serrata) betina Muhammad Robi; Erlangga Erlangga
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 1: No. 1 (October, 2014)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v1i1.292

Abstract

Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan jenis golongan Crustaceae   yang mengandung protein hewani yang cukup tinggi dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ablasi mata merupakan salah satu cara untuk menghilangkan hambatan perkembangan telur (gonad) pada kepiting bakau. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non factorial dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah perlakuan A (ablasi satu pasang mata), perlakuan B (ablasi mata kiri), C (ablasi mata kanan), D (tanpa ablasi).   Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan kematangan gonad tertinggi pada perlakuan C (ablasi mata kanan) yaitu pertumbuhan gonad mencapai 21,53% dan terendah terjadi  D (tanpa ablasi)  pertumbuhan gonad hanya 14,8%. Analisa statistik dengan uji F menunjukan bahwa ablasi mata berpengaruh terhadap kecepatan kematangan gonad kepiting bakau. Pertambahan bobot tertinggi  terdapat pada perlakuan C (ablasi mata kanan) yaitu sebesar 2,67 gr kemudian disusul oleh D (tanpa ablasi)  sebesar 1,89 gr  dan terakhir  pada B (ablasi mata kiri) dengan nilai rata-rata sebesar 0,77 gr. Tingkat kelangsungan hidup terbaik terdapat pada perlakuan D (tanpa ablasi)   yaitu 100%, perlakuan B (ablasi mata kiri) 77,77%, perlakuan C (ablasi mata kanan) 66,66% dan kelansungan hidup terendah terjadi pada perlakuan A (ablasi satu pasang mata) 0%. Rata-rata kualitas air selama penelitian adalah suhu 27 0C dan Ph 7,65.Mangrove crab (Scylla serrata) have been classifying in Crustaceae clas that containing high animal protein and high economic value. Ablation of the eye is an solution to eliminate the egg development (gonads) barriers in the mangrove crab. The research design used a completely randomized design (CRD) non- factorial with 4 treatments and 3 replications. Treatment in this study were the treatment of A (ablation of the pairs of eyes), treatment B (left eye ablation), treatment C (right eye ablation), D (without ablation). The results showed that the highest rate of gonadal maturation was in treatment C (right eye ablation) where gonadal development growth reached 21.53 %, whereas the lowest was in treatment D (without ablation) where gonadal development growth was only 14.8 %. Statistical analysis by F test showed that ablation of the eye was affected the mud crab gonadal maturity. The Weight gain was found highest in the treatment C (right eye ablation) that reached 2.67 g and followed by treatment D (without ablation) 1.89 grams and the last in the treatment B (left eye ablation) with was an average value 0.77 grams. The higest survival rate was found in treatment D (without ablation) 100 %, treatment B (left eye ablation) 77.77 %, treatment C (right eye ablation) 66.66 % and the lowest survival rate was occurred in treatment A (ablation of the pairs of eyes) 0 %. The avarge values of water quality during the study showed that the temperature was reched 27 0C and pH was 7, 65.