Claim Missing Document
Check
Articles

VARIABILITAS KONSENTRASI KLOROFIL-a DI BAGIAN BARAT PERAIRAN ACEH, INDONESIA BERDASARKAN PERGERAKAN ANGIN MONSUN Imamshadiqin Imamshadiqin; Imanullah Imanullah; Erniati Erniati; Erlangga Erlangga; Yudho Andika; Salmarika Salmarika; Roza Yusfiandayani
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 11 No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2864.923 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.11.211-214

Abstract

Perairan Aceh bagian Barat terletak di bagian Timur Samudera Indonesia. Kawasan ini merupakan perairan yang dinamis karena merupakan bagian dari perairan Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudera. Konsentrasi klorofil-a bervariasi secara bulanan di perairan ini. Penelitian ini mengamati variasi konsentrasi klorofil-a berdasarkan sirkulasi angin muson. Analisis konsentrasi klorofil-a dapat digunakan untuk membantu perkiraan produktivitas sebuah perairan. Kami menemukan bahwa konsentrasi klorofil-a di Monsun Barat lebih tinggi daripada di Monsun Timur. Sebaliknya, konsentrasi klorofil-a di Monsun Timur lebih rendah dibandingkan di Monsun Barat.
PENERAPAN TEKNOLOGI BIOFLOK PADA USAHA LELE UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DESA BUKET KECAMATAN KUTA MAKMUR yuli asbar; Iswadi Iswadi; Erlangga Erlangga; Fitri Al Faini Siregar
RAMBIDEUN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): Rambideun: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Al Muslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/pkm.v5i1.862

Abstract

Community service activities are focused on guidance villages that will increase catfish production and innovation in organic catfish cultivation. The main targets of this activity are: 1) the creation of a biofloc catfish pond, 2) self-reliance in the manufacture of seeds and feed, 3) the cultivation of organic catfish with biofloc pond technology. Problems faced with partners include there is no biofloc catfish pond and its installation, partners do not understand about technology in rapidly increasing catfish production, and knowledge of group development business in business management is still limited. Based on the situation analysis, the objective conditions that exist with the partners, the solutions that are mutually agreed upon between the team and partners include 1) The existence of biofloc technology for catfish pond 2) Briefing on how to make catfish feed; and 3) business management and institutional training. The purpose of this activity is to increase the quantity of catfish production. and increasing production cost efficiency through the dissemination of biofloc technology in the catfish business. Method The activity will be carried out involving two stages which include 1) socialization and coordination of activities; 2) design and manufacture of biofloc ponds, 3) operational testing in traditional manufacturing; 4) dissemination of technology products; and 5) operational assistance. In this activity, both partners were given training on operating techniques and manufacturing installation techniques for making biofloc ponds, techniques, and product marketing business strategies. The results of this community service is the partners can apply a biofloc system and provide results to improve water quality in catfish farming, then provide optimal growth for catfish.
Tingkat densitas populasi maggot pada media tumbuh yang berbeda Srinanda Rizki; Prama Hartami; Erlangga Erlangga
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 4: No. 1 (April, 2017)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v4i1.319

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis media tumbuh yang paling baik untuk meningkatkan densitas populasi maggot. Penelitian ini dilaksanakan pada 23 Desember - 22 Januari 2014, yang berlokasi di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Budidaya Gor Cunda, Lhokseumawe. Menggunakan metode eksperimental dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 perlakuan 3 kali ulangan untuk tiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media tumbuh yang berbeda dalam kultur maggot berpengaruh nyata dengan F hitung (4,79) > dari F tabel 0,05 (3,32) . Dengan hasil perlakuan yang terbaik terdapat pada perlakuan E menggunakan kombinasi ke 4 media tumbuh dengan nilai rata-rata densitas populasi maggot 4,60 ekor/cm3, bobot 190 gram, dan panjang 1 cm. Sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan C menggunakan ampas kelapa yaitu 0,12 ekor/cm3, bobot 10 gram, dan panjang 0,91 cm. Saran perlu dilakukan penelitia lanjut untuk melihat jenis media tumbuh lain untuk menigkatkan densitas populasi maggot.This research aimed to known the growth media type that was best for increasing the density of the maggot population. This research was carried out on December 23rd to January 22nd, 2014, which is located in the Laboratory of Hatchery and Aquaculture Technology GOR Cunda, Lhokseumawe. Using experimental methods and Completely Randomize Design (CDR) non-factorial with 5 treatments and 3 replications. The results showed that the used of different growth media in the culture were F maggot count (4,79) > F tabel0.05 (3.32). With the best treatment results in E with the average value of the density of population of maggot 4.60 ind/cm3, weights 190 grams, and a length of 1 cm. While the lowest was in treatment C using coconut fibers 0.12 ind/cm3, weighs 10 grams, and the length of 0.91 cm. Experimental needs to be done further suggestions to look at other types of growth media to increase the population density of the maggot.
Pengaruh lama waktu paparan medan listrik terhadap pertumbuhan benih ikan patin (Pangasius sp) Julianda Sahputra; Saiful Adhar; Erlangga Erlangga
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i1.352

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu paparan medan listrik pada media air bersalinitas 3 ppt. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November 2014 di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh Aceh Utara. Perlakuan yang diberikan yaitu: perlakuan A (Kontrol), B (1 menit), C (3 menit) dan D (5 menit). Pengambilan data dilakukan setiap 7 hari sekali. Rancangan yang digunakan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata jika terdapat perbedaan. Parameter yang diamati berupa pertambahan bobot, pertambahan panjang, kelangsungan hidup, dan efisiensi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan patin yang diberi perlakuan 1 menit, 3 menit dan 5 menit mampu merespon medan listrik. Pemberian medan listrik 10 volt selama 3 menit menghasilkan nilai pertambahan bobot, pertambahan panjang, dan efisiensi pakan yang paling baik, yaitu masing-masing sebesar 0,65 gram/ekor, 0,29 cm/ekor, dan 91,09 %. Kelangsungan hidup ikan uji selama penelitian berkisar antara 83,33 % - 100 %, dimana yang terbaik diperoleh pada pemberian paparan listrik selama 3 menit. Selama penelitian ini suhu air yang diperoleh berkisar antara 26,60C sampai 29,30C, dan pH  berkisar antara 6,8 sampai 8,5. This study was aimed to know the expoture time effect of electric voltage in saline water 3 ppt. The study was carried out on October until November 2014 at Laboratorium of Hetchery, Major of Aquaculture Malikussaleh University. Several  treatments given in this study were A (Control), B (1 Minute), C (3 Minute), D (5 Minute). Data were sampled every 7 day. Reseach design used was completely ran domized design with four treadments and three replications, then it was continued by using LSD test. Parameters observed in this study were weight inerement, length inerement, survival rate, and feed efficiency. Result of this research showed that catfish which were given treadments of 1 minute, 3 minute, and 5 minute could respond electric voltage. Giving voltage 10 volt for 3 minute yielded the best values of weight and length increment and feed efficiency, such as 0,65 gr / fish of weight, 0,29 cm / fish of lenght, and survival rate 91,09 %. Water quality during experiment ranged temperature 26,60C – 29,30C and pH 6,8 – 8,5.
Pengaruh insektisida golongan organofosfat terhadap benih ikan nila gift (Oreochromis niloticus, Bleeker): analisis histologi hati dan insang Jamin Jamin; Erlangga Erlangga
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 3: No. 2 (October, 2016)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v3i2.324

Abstract

Insektisida golongan organofosfat telah digunakan secara ekstensif dalam bidang pertanian untuk mengontrol hama dan meningkatkan hasil produksi pertanian guna memenuhi permintaan bahan pangan yang tinggi akibat pertumbuhan populasi penduduk yang cepat. Akan tetapi walaupun penggunaan pestisida golongan organofosfat secara nyata telah menigkatkan hasil produksi pertanian, penggunaannya yang tidak terkontrol dapat membahayakan berbagai organisme akuatik dan dapat mengakibatkan efek negatif jangka panjang terhadap lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh berbagai konsentrasi golongan organofosfat (0,0002 ml/L, 0,0004 ml/L dan 0,0005 ml/L Parathion 25%) terhadap kelangsungan hidup dan histologi jaringan hati dan insang benih ikan nila GIFT (Oreochromis niloticus, Bleeker). Benih ikan nila yang telah terpapar dengan berbagai konsentrasi pestisida tersebut menunjukkan beberapa gejala klinis diantaranya: kesulitan respirasi, perubahan warna tubuh menjadi lebih hitam, warna mata dan insang terlihat pucat, kehilangan keseimbangan dan berenang tidak beraturan sebelum kematian. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan semakin tinggi konsentrasi pestisida yang diberikan mengakibatkan semakin rendahnya kelangsungan hidup benih ikan nila. Kelangsungan hidup benih ikan nila yang dipapar dengan konsentrasi pestisida tertinggi (0,0005 ml/L) adalah 6,67%. Selama penelitian ini berlangsung, kelangsungan hidup benih ikan nila yang digunakan sebagai kontrol negatif adalah 100%. Pengamatan histologi jaringan hati dan insang memperlihatkan beberapa kerusakan jaringan akibat paparan Parathion, diantaranya: hemoragi, vakuola, degenerasi sel, telangiaktasis, dan hiperplasia dan kongesti jaringan insang. Penelitian membuktikan bahwa pestisida organofosfat khususnya Parathion 25% memiliki efek negatif terhadap kelangsungan hidup dan mengakibatkan perubahan histologi jaringan hati dan insang benih ikan nila GIFT.Insecticides such as organophosphates, have been used extensively in agriculture to control pest and improve crop yield to meet the high demand for food needed by the fast growing population. However, even though the use of organophosphate pesticides has been substantially increased agriculture crops, indiscriminate use of this chemical substance may cause harmful effects on aquatic organisms and may contribute long-term effects in aquatic environment. The purpose of this current study was to evaluate the effects of commercial organophosphate pesticide (Parathion 25%) on the survival and histopathological changes of GIFT (Genetically Improved Farmed Tilapia) Nile tilapia (Oreochromis niloticus, Bleeker) juveniles following exposure to varying concentrations of the toxicant (0.0002 ml/L, 0.0004 ml/L and 0.0005 ml/L, respectively). Following exposure to this pesticide, exposed fish were observed to exhibit some clinical signs including respiratory distress (such as gasping in air), darkened body color, opaque eyes and pale gills. Loss of balance and erratic swimming prior to death were also observed. As the concentration of pesticide increased, the survival rate of exposed fish reduced. This study found that at the highest concentration given (0.0005 ml/L) resulted in 6.67% survival of exposed fish. In the contrary, none of negative control fish were died during the period of this experiment. The histological observation of liver and gill tissues of exposed fish showed a deleterious effect of Parathion ranged from hemorrhage, vacuolization, cell degeneration, telangiectasia, hyperplasia and congestion of gills. This study provides more evidence that organophosphate pesticide, particularly Parathion 25%, has negative side effects on the survival and causes histological changes in liver and gills tissues of GIFT Nile tilapia juveniles.
Pengaruh perbedaan sistem resirkulasi dan sistem konvensional terhadap pertumbuhan dan sintasan benih kuda laut (Hippocampus comes) Erlangga Erlangga; Zulfikar Zulfikar; Syawaluddin Akbar
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 6: No. 2 (October, 2019)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v6i2.1637

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan sistem resirkulasi dan sistem konvensional terhadap pertumbuhan dan sintasan benih kuda laut (Hippocampus comes). Manfaat penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan sistem resirkulasi dan sistem konvensional terhadap pertumbuhan benih kuda laut (Hippocampus comes). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan dua jenis perlakuan yang berbeda dengan 2 perlakuan 3 ulangan. Adapun Perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut :Perlakuan A = Benih kuda laut dipelihara pada sistem resirkulasi Perlakuan B = Benih kuda laut dipelihara pada sistem konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan kuda laut dengan mengguanakan sistem konvesional daan sistem resirkulasi terdapat pertambahan bobot dan pertambahan panjang serta kelangsungan hidup yang normal atau sesuai. Pada pertumbuhan bobot sistem resirkulasi dengan berat 0,07 gr dan panjang 0,63 cm serta kelangsungan hidup 100%. Sedangkan pada sistem konvesional pertambahan bobot 0,05 gr dan pertambahan panjang 0, 58 cm serta kelangsungan hidup 60%. Nilai kualitas air masih berada pada kadar optimum dengan suhu berkisar antara 26-27 0C, pH berkisar antara 7,52-7,57 DO berkisar antara 6,04-6,16 ppm dan amoniak berkisar antara 0,121-0,262 ppm , nitrit 0,104-0,158 ppm.Kata kunci: kuda laut; system resirkulasi; system konvensional; kelangsungan hidupAbstractThe purpose of this study was to determine the effect of using conventional and recirculation systems on growth and survival rate of seahorse fingerling (Hippocampus comes). The benefits of this research are to find out the differences in recirculation systems and conventional systems for the growth of seahorse seeds (Hippocampus comes). The method used in this study is the experimental method using two different types of treatment with two treatments three replications. The procedures used are as follows: Treatment A = Seahorse seeds are maintained in the recirculation system Treatment B = Seahorse seeds are maintained in conventional systems. The results showed that the maintenance of seahorses by using conventional methods and recirculation systems had weight gain and normal or appropriate increase in length and survival. In the growth of the recirculation system weights 0.07 gr and 0.63 cm long and 100% survival. Whereas in conventional systems the weight gain is 0.05 g and the increase in length is 0, 58 cm and survival is 60%. The value of water quality is still at optimum levels with temperatures ranging from 26-27 0C, pH ranges from 7.52-7.57 DO ranging from 6.04 to 6.16 ppm and ammonia ranges from 0.121-0.262 ppm, nitrite 0.104- 0.158 ppm.Keywords: seahorses; recirculation system; conventional system; survival rate
Pengaruh warna wadah terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan badut (Amphiprion ocellaris) Zulfikar Zulfikar; Erlangga Erlangga; Zakiatul Fitri
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 5: No. 2 (October, 2018)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v5i2.847

Abstract

AbstrakIkan badut merupakan ikan hias air laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017 di Laboratorium Hatchery Pembenihan Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui warna wadah yang terbaik untuk percepatan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan badut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap non faktorial (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan dengan wadah warna biru, hijau, merah, dan kuning. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan panjang dan bobot ikan, kelangsungan hidup, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan warna wadah biru memberi pengaruh yang sangat nyata terhadap pertambahan panjang dan kelangsungan hidup ikan badut. Sedangkan pertambahan bobot berbeda nyata. Adapun angka pertambahan panjang, bobot, dan presentase SR terbaik terdapat pada perlakuan A (biru) yaitu 0,19 cm, 0,08 gram dengan presentase kelangsungan hidup 95% ikan badut. Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian sesuai dengan kehidupan ikan badut dengan kisaran Suhu 26-290C, Salinitas 30-34 ppt, pH 7-8, and DO 4-7 (mg/L).Kata kunci: ikan badut; kelangsungan hidup; pertumbuhan; warnaAbstractClown fish is a marine ornamental fish that has high economic value. This research was conducted in September 2017 at Hatchery Laboratory Aquaculture, Faculty of Agriculture, University of Malikussaleh. The purpose of this research to determine the color container for growth and survival rate of clown fish. The method used was Completely Randomized Design (CRD). With 4 treatments and 3 replications with blue, green, red, and yellow containers. The parameters observed in this research were length growth and weight of fish, survival, and water quality. The results showed that the use of blue container color was very significantly affect on the length and survival of clown fish. While weight gain significantly different. The rate of increase length, weight, and survival rate percentage best found in treatment A (blue) 0.19 cm, 0.08 grams with survival rate percentage 95%. Water quality parameters during the research were in accordance with clown fish life with temperature range 26-29 0C, Salinity 30-34 ppt, pH 7-8, and DO 4-7 (mg/L).Keywords: clown fish; survival rate; growth; color
Pengaruh dosis hormon rGH dan tiroksin dalam pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan koi (Cyprinus carpio, L) Sutiana Sutiana; Erlangga Erlangga; Zulfikar Zulfikar
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 4: No. 2 (October, 2017)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v4i2.306

Abstract

Pertumbuhan yang relatif lama menjadi salah satu kendala dalam komoditas perdagangan khususnya ikan koi. Kebutuhan pakan yang sangat tinggi sangat menjadi masalah bagi para pembudidaya ikan koi. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memberikan hormon tiroksin dan hormon rGH ke dalam makanannya agar dapat memberikan percepatan pertumbuhan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2016 yaitu di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Budidaya Perairan Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon tiroksin dan hormon rGH melalui metode oral dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan koi (Cyprinus carpio L). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non-faktorial dengan empat perlakuan tiga kali ulangan. Hasil penelitian dengan pemberian hormon tiroksin dan hormon rGH dengan dosis yang berbeda tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan bobot, panjang, kelangsungan hidup dan konversi pakan.  Perlakuan D dengan dosis   T4 25 mg/kg dan hormon rGH 2,5 mg/kg pakan menghasilkan nilai pertumbuhan bobot sebesar 0,60 gr dan panjang 0,54 cm. Nilai kelangsungan hidup pada setiap perlakuan dengan nilai sebesar 100%. Nilai konversi pakan terbaik pada perlakuan D sebesar 1,92. Nilai kisaran kualitas air selama penelitian yaitu suhu 27-28 oC, pH 7.0-7.9, DO 5.9-6.9 ppm dan amonia 0,0359 – 0,1946 ppm.Relatively slow growth becomes one of the obstacles in trading commodities, especially on koi fish. A high feed requirement becomes a problem for the koi fish farmers. One way that can be done to achieve that goal is by giving thyroxin hormone and rGH hormone into its feed in order to deliver a growth acceleration. This research was conducted in February - March 2016 in the Hatchery and Aquaculture Technology Laboratory at the department of Aquaculture, Agriculture Faculty, Malikussaleh University. This research aimed to determine the effect of thyroxin hormone and RGH hormone through oral methods with different doses on the growth and the survival of koi (Cyprinus carpio L). This research used experimental method using completely randomized design (CRD) non-factorial with four treatments of three replications. The results of the research showed that giving different doses of thyroxin hormone and rGH hormone had no significant effect on the growth in weight, length, survival and feed conversion. Treatment D that had a dose of 25 mg / kg T4 and rGH hormone of 2,5 mg / kg in the feed produce the growth in weight of 0.60 gr and length of 0.54 cm. The value of survival in each treatment is 100%. The best-feed conversion value in treatment D is 1.92. Value range of the water quality during the research is at the temperature of 27-28oC, pH of 7.0 - 7.9, DO of 5.9 - 6.9 ppm and ammonia ranges from 0.0359 to 0.1946 ppm. 
Peningkatan Kepadatan Thalassiosira sp dengan Dosis Pupuk Silikat yang Berbeda Erlangga Erlangga; Ayu Andira; Erniati Erniati; Mahdaliana Mahdaliana; Muliani Muliani
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 3 (December, 2021)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v8i3.5858

Abstract

The research was conducted in 11-25 July 2020 at Water Quality and Fish Nutrition Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Malikussaleh. The research design used was Completely Randomized Design (CRD) non factorial with 4 treatments and 3 replications. With treatment A: culture of Thalassiosira sp with 15 ppm silicate fertilizer, treatment B: culture of Thalassiosira sp with 17 ppm silicate fertilizer, treatment C: culture of Thalassiosira sp with 19 ppm silicate fertilizer, treatment D: culture of Thalassiosira sp with 21 ppm silicate fertilizer. The result showed that the effect of silicate fertilizer with different dosage gave a different significant to cells Thalassiosira sp density and significantly different to cells Thalassiosira sp peak populasion. The highest average cell density value was found in treatment A (15 ppm) of 419,10 x 104 cells/ml, then treatment B (17 ppm) of 256,67 x 104 cells/ml, followed by treatment C (19 ppm) of 216,29 x 104 cells/ml and treatment D (21 ppm) of 102,90 x 104 cells/ml. The highest cell populasion peak is found in treatment A (15 ppm) of 689,67 x 104 cells/ml, then treatment B (17 ppm) of 389,33 x 104 cells/ml, followed by treatment C (19 ppm) of 388 x 104 cells/ml and treatment D (21 ppm) of 156 x 104 cells/ml. the water quality of the study in standard condision is pH 6,9-8, salinity 32 ppt, light intensity 800-2500 lux, and temperature 25-290C.Keywords: Density, Thalassiosira, silicate
Pertumbuhan benih ikan gurami (Osphronemus gouramy) yang dipelihara pada media bersalinitas 3 ppt dengan paparan medan listrik yang berbeda Rahmatul Husna; Saiful Adhar; Erlangga Erlangga
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i1.350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan benih ikan gurami yang dipelihara pada media bersalinitas dengan paparan medan listrik yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2014 di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh Aceh Utara. Perlakuan yang diberikan yaitu: perlakuan A (Kontrol), B (7,5 Volt), C (10 Volt) dan D (12,5 Volt). Pengambilan data dilakukan setiap 7 hari sekali. Adapun rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata jika terdapat perbedaan. Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot, pertambahan panjang, kelangsungan hidup dan efisiensi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan gurami yang diberi perlakuan 7,5 volt, 10 volt dan 12,5 volt mampu merespon medan listrik. Pemberian medan listrik 10 volt menghasilkan nilai pertambahan bobot, pertambahan panjang dan efisiensi paling baik, yaitu masing-masing sebesar 0,31 gram, 0,20 cm, 90,61 %, sedangkan untuk kelangsungan hidup menunjukkan hasil yang terbaik pada perlakuan kontrol yaitu 90 %. Selama penelitian ini suhu bekisar antara 26,62-27,81 ᵒC, dan pH 7,40-6,62.This research aimed to know the growth of cultivated gouramy fingerling in saline media with different electric voltage treatments. The study was carried out on September until Oktober 2014 at laboratorium of hatchery, major of aquaculture Malikussaleh University. The given treatments were A (control), B (7,5 volt), C (10 volt), and D 12,5 volt). Data were sample every 7 days. The research design used was completely randomized design non factorial with 4 treatment and 3 replications then it was continued by LSD test. Some parameters taken during experiment were growth of weight and length, survival rate, feed efficiency. The result showed that gouramy fish given treatments of 7,5 volt, 10 volt, and 12,5 volt could respond the electric voltages. Electric voltage of 10 volt yielded the best of growth and feed efficiency, in which they were weight 0,31 gr, length 0,20 cm, and feed efficiency 90,61 %. White the best survival rate was obtained at control treatment which was 90 %. Water quality during experiment ranged temperature 26,62-27,81 0C and pH 7,40-6,62. 
Co-Authors Ade Fitria Alfi Syahrin Alfi Syahrin Anggi Mayulina Daulay Anggi Mayulina Daulay Ayu Andira Ayu Gustina Ayu Lestari Azhari Mataniari Azizi Ramadhan Bengi Pratiwi Cut Meurah Nur Akla Cut Meurah Nurul Akla Cut Meurah Nurul ‘Akla Cut Meurah Nurul ‘Akla Cut MeurahNur 'Akla Dian Laili Dodi Fanhalen Siregar Dodi Fanhalen Siregar Erliza Marzuki Erniati Erniati Erniati, Erniati Eva Ayuzar Eva Ayuzar Eva Ayuzar Eva Ayuzar Firli Ariski Fitri Al Faini Siregar Gara Hasonangan Ritonga Gara Hasonangan Ritonga Hamdi Romansah Hariyati Hariyati Helmi Gusnita Hyessica Bernardeta Lubis I Iswadi Ibnu Amni Ida Marina Harahap Imamshadiqin imamshadiqin imamshadiqin Imamshadiqin Imamshadiqin Imamshadiqin Imamshadiqin Imanullah Imanullah imanullah imanullah Imanullah Imanullah Intan Mutia Irmayunita Irmayunita Iswadi Ak Jamin Jamin Jihad Nasuha Julianda Sahputra Khaidir Khaidir Likdanawati Likdanawati Lisna Lisna Mahdaliana, Mahdaliana Mainisa Mainisa Mainisa Meutia Handayani Muhammad Hatta Muhammad Robi Muliani Muliani Muliani Muliani Munawar Khalil Munawwar Khalil, Munawwar Mutia Mutia Nazarul Syahputra Nuriana Dila Prama Hartami Rachmawati Rusydi Rachmawati Rusydi Rahmatul Husna Repki Prasetyo Rian Firdaus rini tri lestari sembiring Rini Tri Lestari Sembiring Riri Ezraneti Riri Ezraneti Riri Ezraneti Riri Ezraneti Roza Yusfiandayani Saiful Adhar Salamah Salamah Salmarika Salmarika Sapna Biby Sohibil Yamin Sri Nanda Rizki Srinanda Rizki Sutiana Sutiana Syahrial Syahrial Syahrial Syahrial Syahrial Syahrial Syahrul Ramadansyah Syawaluddin Akbar Tambah Lambok Berutu Umaruddin Usman Wilman Shobara Yofita Sandra, S.Pd., M.Pd., Zico Farlin, Dr. Budiwirman, M.Pd., Yudho Andika Yudho Andika Yudho Andika Yudho Andika Yuli Asbar yuli asbar Yusril Husaen Zakiatul Fitri