Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGI MAHASISWA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN Gito Hadiprayitno
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2016, TH. XXXV, NO. 2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1744.877 KB) | DOI: 10.21831/cp.v15i2.8093

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis kompetensi profesional dan pedagogi mahasiswa dalam melaksanakan program pengalaman lapangan. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 mulai bulan Oktober sampai Desember. Sampel penelitian terdiri dari 16 mahasiswa yang melaksanakan program pengalaman lapangan di 7 sekolah (SMP. dan SMA) yang ada di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Tengah. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi yang dilakukan oleh guru pamong dengan menggunakan angket. Angket terdiri dari perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Data dalam penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif melalui analisis skor Instrumen Penilaian Perencanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Analisis Pembelajaran, dan angket kompetensi profesional. Skor penilaian untuk setiap aspek yang dinilai pada Instrumen Penilaian Perencanaan Pembelajaran (IPPP) menggunakan skor rata-rata seluruh mahasiswa yang dikategorikan menjadi 3 kategori penilaian, yaitu 2 S ≤ 3 (Sesuai Seluruhnya), 1 S ≤ 2 (Sesuai Sebagian), S = 1 (tidak sesuai), sedangkan untuk Lembar Kerja Analisis Pembelajaran  dikategorikan menjadi 4 kualifikasi penilaian, 3 S ≤ 4 (Sangat Baik), 2 S ≤ 3 (Baik), 1 S ≤ 2 (Cukup Baik), S = 1 (Tidak Baik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogi mahasiswa PPL dalam membuat kegiatan perencanaan pembelajaran memiliki rerata skor sebesar 2,74 (sesuai seluruhnya), sedangkan kompetensi pedadogi dan profesional mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berturut-turut memiliki rerata skor sebesar 3,25 dan 3,22 yang termasuk ke dalam kategori sangat baik. Kata Kunci: kompetensi pedagogi, profesional, PPL, Universitas Mataram
DANAU MENO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PENGAMATAN BIO EKOLOGI BURUNG DI LOMBOK UTARA Gito Hadiprayitno
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 1 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian dalam bentuk longitudinal survei tentang burung yang ada di Danau Meno. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika populasi burung untuk digunakan sebagai media pembelajaran bio ekologi burung yang ada di Lombok. Pengamatan jenis burung dilakukan secara langsung menggunakan metode penjelajahan dengan bantuan teropong binokuler. Pengamatan dilakukan sejak tahun 2000 sampai dengan 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai jenis burung yang ditemukan di Danau Gili Meno menunjukkan variasi dalam hal jumlah jenis burung maupun kelimpahan relatifnya. Terdapat kecenderungan bahwa jumlah jenis burung yang ditemukan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Beberapa jenis burung yang ditemukan dikategorikan sebagai burung endemik dan dilindungi UU. Ditemukannya jenis  burung dengan kategori ini menunjukkan bahwa Danau Meno merupakan suatu kawasan yang memiliki arti penting sebagai habitat yang mendukung kehidupan jenis-jenis burung  yang bernilai penting dalam konservasi. Sehubungan dengan hal tersebut Danau Meno ini sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran untuk kegiatan pengamatan burung (bird watching) terutama bagi para pemula maupun peneliti yang ingin mendalami Bio Ekologi burung.  Kata Kunci : Burung, Danau Meno, Media Pembelajaran, Lombok Utara
KOMPETENSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER PADA PELAKSANAAN PPL DI SEKOLAH TAHUN 2014/2015 Dini Wahyuni; Gito Hadiprayitno; Muh Liwa ilhamdi
Jurnal Pijar Mipa Vol. 10 No. 2 (2015): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.642 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v10i2.27

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini ialah untuk  mengetahui kompetensi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi kelas unggulan dan kelas reguler pada pelaksanaan PPL di sekolah tahun 2014/2015. Jumlah mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi yang mengikuti PPL 46 mahasiswa yang ditempatkan di 23 sekolah. Mahasiswa kelas unggulan berjumlah 18 mahasiswa dan kelas reguler berjumlah 28 mahasiswa.  Teknik pengumpulan data kompetensi mahasiswa yang melaksanakan PPL di sekolah  melalui observasi yang dilakukan oleh guru pamong dengan menggunakan instrument dari UPPPL FKIP Universitas Mataram. Data penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Penilaian kompetensi dalam melaksanakan PPL dikategorikan menjadi lima kategori yaitu, 1=(sangat tidak baik), 2=(tidak baik), 3=(cukup), 4=(baik), 5=(sangat baik). Analisis kompetensi mahasiswa dalam melaksanakan PPL dianalisis menggunakan Anova dengan bantuan software SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi mahasiswa PPL pada aspek perencanaan pembelajaran memiliki rerata skor 4,19 kelas unggulan dan 4,30 kelas reguler yang termasuk kategori baik. Kompetensi mahasiswa PPL pada aspek pelaksanaan pembelajaran memiliki rerata skor 3,77 kelas unggulan dan 4,11 kelas reguler, yang termasuk dalam kategori baik. Kompetensi  mahasiswa pada aspek penilaian sikap dan kepribadian memiliki rerata skor 4,38 untuk kelas unggulan dan 4,28 kelas reguler yang termasuk dalam kategori baik. Hasil analisis uji anova satu jalur menujukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kompetensi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi kelas unggulan dengan kelas reguler dalam melaksanaan PPL di sekolah tahun 2014/2015. Kata kunci: Kompetensi Guru, PPL, Pendidikan Biologi ABSTRACT: The purpose of this research is to know the competency students of Biology Education Study Program on excellent and  regular classes in conducting Field Experience Program in 2014/2015. There are 46 students conducted Field Experience Program in 23 schools. Eighteen of them are excellent class and the rest twenty eight students are regular class. Data  of this research were collected by observation of theacher tutor,  where it is using   the instrument of Field Experience Program Implementation Unit  Faculty of Teacher Training and Education University Mataram. Data were analyzed qualitatively and quantitatively. The data  of students competency in conducting  Field Experience Program were analyzed using ANOVA with software SPSS version 16. The results  show that the average score of the Field Experience Program students competency in all aspects of planning  4.19 for excellent class and 4.30 for regular class. the competency of  Field Experience Program students in implementation aspect has the average score of 3.77 for excellent class and 4.11 for regular class. Competency of students in the aspect of attitude and personality has average score of 4.38 for excellent class and 4.28  for regular class. these average all aspect have good categories. The result of  ANOVA analysis has show there is no different  in competency of students of Biology Education Study Program classes between excellent  and regular classes in carry out  Field Experience Program in school the year of 2014/2015.Keywords: Competency of Teachers, Field Experience Program, Biology Education
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH BERORIENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE CONNECTED Gito Hadiprayitno; Muh. Makhrus
Jurnal Pijar Mipa Vol. 7 No. 2 (2012): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.433 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v7i2.93

Abstract

Abstrak: Penelitian pada tahun ketiga ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran Macromedia Flash yang mengacu pada perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan di tahun pertama  dan mendeskripsikan hasil belajar dan respon siswa setelah diberikan pembelajaran dengan media pembelajaran tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif  dengan menggunakan model four-D. Media pembelajaran yang dikembangkan peneliti memuat materi fisika SMP Kelas VIII yang ada di Buku Ajar Fisika (BAF) dan dibuat dalam 160 slide yang berisi tentang animasi konsep dan gambar bergerak yang merupakan gabungan konsep pembelajaran dengan teknologi audiovisual yang mampu menghasilkan fitur-fitur baru yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Pembelajaran berbasis multimedia ini dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih mudah, menarik, tidak monoton. Peserta didik juga dapat mempelajari materi pelajaran tertentu secara mandiri dengan komputer yang dilengkapi program multimedia. Berdasarkan implementasi media pembelajaran macromedia flash dalam pembelajaran siswa kelas VIII 8/1 SMPN 2 Lingsar dan siswa kelas VIIIB/1 SMPN 1 Kediri diperoleh ketuntasan secara klasikal, yaitu sebesar 90,62% dan 93,94%, hal ini menunjukkan media tersebut efektif untuk menuntaskan belajar siswa. Disamping itu respon siswa pada kedua sekolah tersebut terhadap pembelajaran dengan pendekatan IPA Terpadu tipe Connected dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash adalah sangat baik.      Kata kunci: Media pembelajaran, Macromedia Flash,  IPA Terpadu, Connected. ----------------------------------------------------------------------------------------Abstract: Research in the third year aims to develop learning Macromedia Flash media which refers to the learning tools that have been developed in the first year and describe the learning outcomes and student responses are given after the learning with the learning media. This type of research is quantitative descriptive study using a four-D model. Media learning materials developed by researchers include junior high school physics class VIII in Physics Textbook and made in 160 slides containing about animation concepts and moving images which is a joint concept of learning with audiovisual technology capable of generating new features that can be used in education. This multimedia-based learning can provide a more interesting subject matter, not monotonous, and facilitate delivery. Learners can also learn a specific subject matter on their own computers equipped with multimedia programs. Macromedia Flash Media learning is expected to give contribution for teachers in junior high school in order to design learning activities, especially the learning of integrated natural science. Based on the implementation of macromedia flash media learning in students class VIII8/1 SMPN 2 Lingsar and student class VIIIB/1 SMPN 1 Kediri exhaustiveness obtained in the classical, amounting to 90.62% and 93.94%, this suggests the media is effective for complete the learning of students. Besides, the response of students in both schools of learning to approach of integrated natural science  by using macromedia flash media learning is very good.Key words: Learning Media, Macromedia Flash, Integrated natural science,  Conected
Pendampingan Guru Biologi dalam Penyusunan Instrumen Penilaian Berorientasi HOTS di Kabupaten Lombok Barat Gito Hadiprayitno; Muhlis Muhlis; I Putu Artayasa
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.442 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.512

Abstract

Telah dilakukan kegiatan pendampingan pada guru Biologi dalam penyusunan instrumen penilaian berorientasi HOTS di Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan pendampingan guru dalam penyusunan instrumen penilaian berorientasi HOTS ini dilaksanakan dalam bentuk (1) penyampaian materi secara klasikal, (2) pemberian contoh dalam membuat soal HOTS, dan (3) pendampingan guru dalam menyusun instrumen penilaian HOTS. Sebelum penyampaian materi dan latihan diberikan, terlebih dahulu dilakukan Survei dengan menggunakan angket. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar (55%) guru biologi yang ada di Kabupaten Lombok Barat belum pernah mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan instrumen penilaian yang berorientasi HOTS. Semua guru (100%) setuju dan bersedia diberikan pelatihan terkait dengan HOTS. Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara daring menggunakan zoom meeting. Peserta pelatihan terdiri dari 39 orang guru. Sebagian besar guru yang ikut pelatihan (52%) berasal dari Pulau Lombok. Sementara itu sisanya, 28% guru berasal dari Pulau Bali dan 20% guru berasal dari Pulau Sumbawa.  Hasil pelatihan dan pendampingan menunjukkan bahwa guru-guru biologi yang ada di Kabupaten Lombok Barat masih mengalami kesulitan dalam pembuatan stimulus. Faktor penyebab guru mengalami kesulitan diantaranya disebabkan oleh kemampuan literasi dasar sekitar 30 – 40% dan kesulitan dalam melakukan kegiatan pengembangan media sekitar 50%. Karena itu, kegiatan pendampingan lanjutan yang melibatkan forum MGMP masih diperlukan.
Pelatihan Budidaya Jamur Tiram Sebagai Salah Satu Upaya Pengembangan Kemampuan Berwirausaha Pada Alumni Pendidikan Biologi FKIP Unram Muhammad Liwa Ilhamdi; Gito Hadiprayitno; Ahmad Raksun; I Gde Mertha
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.382 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i3.2166

Abstract

Salah satu peluang usaha yang prospek dikembangkan adalah budidaya jamur tiram karena peluang pasar di Lombok masih luas sekaligus merupakan ilmu mikrobiologi terapan yang dipelajari di kampus. Peluang ini perlu dimanfaatkan dengan baik oleh alumni Pendidikan Biologi FKIP Unram. Karena itu dilakukan kegiatan pengabdian sebagai bentuk upaya untuk memaksimalkan peluang tersebut. Pengabdian dilakukan dalam bentuk pelatihan budidaya jamur tiram dengan tujuan memberikan ketrampilan dalam melakukan kegiatan budidaya jamur tiram sebagai upaya meningkatkan keterapilan berwirausaha. Kegiatan pengabdian ini dilakasanakan dengan metode pelatihan, dan praktek. Pelatihan budidaya jamur dilakukan melalui penyampaian materi prospek pengembangan budidaya jamur, pembuatan bibit F0 dan pembuatan baglog jamur. Kegiatan praktek dilaksanakan dengan mitra yaitu KPM Berugaq Organik Narmada. Pendampingan dilakukan untuk memastikan budidaya jamur yang dilakukan dapat mengalami pertumbuhan dengan baik. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta antusias mengikuti pelatihan dan praktek dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan kepada pelatih terkait dengan budidaya jamur tiram. Para alumni mampu membuat bibit jamur F0, F1, F2, membuat baglog dan memiliki ketrampilan budidaya jamur untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha. Serangkaian kegiatan pengabdian pada masyarakat ini telah berlangsung dapat dengan kesimpulan sebagai berikut : semua peserta yang terdiri dari alumni pendidikan biologi FKIP Unram sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan memberikan respon positif selama kegiatan berlangsung. Tim Pengabdian memaparkan dan memberikan pelatihan cara mengembangkan jamur tiram Para peserta pelatihan dan peserta aktif menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi pelatihan . Setelah pelatihan dan melihat pengembangan jamur tiram di tempat pelatihan, semua peserta sangat termotivasi mengembangkan jamur tiram di tempat mereka tinggal maupun tempat bertugas di sekolah-sekolah.
An Analysis on Students Problem-Solving Skill and Scientific Literacy Based on Higher Order Thinking Skills (HOTS) Viewed from Gender Gito Hadiprayitno; Nur Lestari; Kusmiyati Kusmiyati; Akhmad Sukri; Jono Irawan
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 8 No. 5 (2022): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v8i5.2287

Abstract

Each student has differences in problem-solving, scientific literacy, and higher-order thinking skills. Gender differences partially influence student mindset. The purpose of this study was to analyze the problem-solving skill and scientific literation of students on different genders. The study adopted and modified the one-shot case study design. The subjects of this study were 76 students who took the Animal Ecology course. Both experimental classes were given treatment using practical activities. Data on students' problem-solving skill were collected by using a test consisting of 25 questions. Whereas scientific literacy was collected by using essay questions. Students’ scientific literacy were categorized into 5 scales that were analyzed by using percentages. Statistical analysis uses descriptive and t-tests to determine differences in problem solving skill on different genders. The results showed that (1) 37.66% of students’ scientific literacy are on a multidimensional and conceptual scale, while the remaining 62.34% were on a functional, nominal and literacy scale, (2) students' problem-solving skill are in the medium category, and there is no difference in problem-solving skill in males and females (p>.05).
Penyuluhan Pelaksanaan Lesson Study di SMA Negeri 1 Labuapi I Putu Artayasa; Muhlis; I Wayan Merta; Gito Hadiprayitno
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2525

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMAN 1 Labuapi adalah memberikan bimbingan kepada guru melaksanakan pembelajaran kolaboratif melalui penyuluhan dan pendampingan pelaksanaan Lesson Study. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, dan wawancara. Topik penyuluhan adalah tantangan pembelajaran abad 21 dan pentingnya pembelajaran kolaboratif, kolegial dalam upaya meningkatkan kompetensi dan keterampilan abad 21 siswa, manfaat dan langkah pelaksanaan Lesson Study/ Hasil pengabdian berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa umumnya guru melihat adanya dampak positif Lesson Study terhadap pengembangan profesionalisme guru. Rutinitas guru mengajar di kelas dan kultur mengajar tidak dalam tim merupakan faktor penghambat inisiasi pelaksanaan Lesson Study di kelas. Hasil angket menunjukkan bahwa umumnya guru belum pernah melaksanakan Lesson Study dan mereka perlu dimotivasi dan difasilitasi agar dapat melaksanakan kegiatan tersebut dengan lebih baik. Kesimpulan kegiatan pengabdian bahwa guru mendapatkan pemahaman bahwa penerapan Lesson Study memberikan manfaat dalam membantu guru mengamati proses pembelajaran yang berlangsung, membantu guru dalam membuat persiapan dalam mengajar serta membantu guru mengupayakan perbaikan pembelajaran
PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI PENDAMPINGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMAN 2 LEMBAR Agus Ramdani; A. Wahab Jufri; Gito Hadiprayitno; Afriana Azizah
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.313 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i1.484

Abstract

Praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru selama ini dipandang masih kurang efektif, yaitu cenderung dilakukan secara konvensional melalui teknik komunikasi verbal.  Praktik pembelajaran semacam ini lebih menekankan pada guru sebagai satu-satunya sumber informasi (teacher centered) daripada aktivitas belajar siswa (student centered). Oleh karena itu perlu ada upaya secara sistemik dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk, 1) meningkatkan kualitas perencanaan pembelajaran IPA (penyusunan perangkat pembelajaran) dengan menerapkan pola lesson study di SMA Negeri 2 Lembar, 2) meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPA dengan menerapkan pola lesson study di SMA Negeri 2 Lembar, dan 3) meningkatkan kualitas cara mengevaluasi pembelajaran dengan menerapkan pola lesson study di SMA Negeri 2 Lembar. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu 1) sosialisasi dan focus group discussion tentang materi lesson study, 2) pendampingan pembuatan perangkat pembelajaran, dan 3) pendampingan pada saat melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah, 1) diskusi informasi terkait dengan konsep, prosedur, dan best practice tentang lesson study, 2) praktik langsung penyusunan perangkat pembelajaran yang terdiri atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Materi Ajar, Media Pembelajaran, dan Instrumen Penilaian, 3) praktik pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, dan praktik evaluasi pembelajaran. Hasil yang diperoleh yaitu, 1) meningkatnya kualitas perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh peserta, 2) adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas, 3) meningkatnya keterampilan guru-guru dalam mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.
PELATIHAN KULTIVASI JAMUR TIRAM (Pleurotus florida) RAMAH LINGKUNGAN DENGAN DAUR ULANG LIMBAH SUBSTRAT JAMUR DAN PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DI KECAMATAN NARMADA Gito Hadiprayitno; M. Liwa Ilhamdi; Dewa Ayu Citra Rasmi; I Gde Mertha
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.923 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i1.504

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus florida) merupakan salah satu jenis jamur kayu yang banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki kandungan gizi lebih banyak daripada jenis jamur lainnya. Unsur-unsur yang diperlukan dalam pertumbuhan jamur tiram adalah kalsium, kalium, fosfor, nitrogen, karbon, protein, dan kitin. Media tanam yang digunakan untuk budidaya jamur tiram secara umum dapat menggunakan serbuk gergaji, bekatul, kapur (kalsium karbonat), dan air. Kegiatan pengabdian memfokuskan kegiatannya dalam bentuk intervensi teknologi. Penggunaan teknologi ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan signifikan terhadap peroduktivitas jamur tiram menggunakan metode budidaya yang ramah lingkungan dengan mendaur ulang limbah substrat jamur dan penambahan pupuk organik cair (POC) dari mikro organisme lokal (MOL). Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Desember 2017 kepada Kelompok Pemuda Mandiri (KPM) Berugaq Organik Narmada yang berlokasi di Desa Lembuak Kecamatan Narmada. Hasil dari pengabdian menunjukkan (1) KPM Berugak Organik Narmada memiliki pengetahuan dalam memanfaatkan limbah baglog untuk  dijadikan  sebagai media pertumbuhan jamur tiram sehingga dapat mengurangi  dampak dari dari sampah baglog jamur, (2) pemanfaatan limbah baglog jamur sebagai media pertumbuhan jamur dapat dilakukan dengan menambahkan EM-4 dan Pupuk Organik Cair menggunakan mikroorganisme lokal, (3) pertumbuhan misellium pada limbah baglog jamur yang tidak ditambahkan dengan EM-4 + POC menunjukkan hasil yang lebih baik (0,8 cm/hari) jika dibandingkan dengan limbah baglog yang ditambahkan dengan EM-4 dan POC (0,7 cm/hari). Akan tetapi baglog yang mengalami kontaminasi pada limbah baglog yang ditambahkan EM-4 + POC memiliki persentase yang lebih sedikit (16%) jika dibandingkan dengan limbah baglog yang tidak ditambahkan dengan EM-4 + POC (25%).