Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Penggunaan Bioinformatika dalam Pembelajaran Sains Untuk Menyelesaian Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Genetika di SMPN 20 Mataram Mahrus; Lalu Zulkifli; Saprizal Hadisaputra; Ida Ayu Putu Armyani
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.533 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1128

Abstract

Pembelajaran materi genetika pada mata pelajaran IPA-Biologi untuk siswa SMP merupakan materi yang cukup sulit di dipahami disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya: materinya abstrak, rumit dan sulit untuk dipraktekkan serta kurangnya sumber refrensi yang efektif. Kemajuan bidang teknologi informasi yang berkembang sangat pesat memudahkan seseorang dapat mengakses dan menganalisis informasi dari beberapa sumber database yang menyimpan data biologis seluruh dunia melalui website. Salah satu contohnya adalah NCBI (National Center for Biotechnology Information), dapat diakses melalui website https://www.ncbi.nlm.nih.gov/. Selain itu, penyebaran program aplikasi bioinformatika melalui internet saat ini dapat membantu para siswa, mahasiswa, guru, dosen dan peneliti dalam memecahkan permasalahan biologis dengan menggunakan berbagai sumber database dan software untuk berbagai kebutuhan, termasuk kebutuhan pembelajaran. Untuk mempelajari biologi khususnya materi Genetika membutuhkan sumber belajar berupa software bioinformatika dengan dilengkapi berbagai peralatan (tools) sehingga dapat mempermudah siswa memahami materi yang sedang dipelajari. Bioinformatika adalah bidang interdisipliner ilmu komputer, matematika, statistik yang mengembangkan metode dan perangkat lunak (software) untuk memahami data biologi. Untuk memahami aplikasi Bioinformatika, maka Tim pengabdian pada masyarakat menginisiasi pelatihan penggunaan Aplikasi Bioinformatika untuk guru-guru IPA di Kota Mataram, yang dilaksanakan di SMPN 20 Mataram, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru IPA Biologi dalam bidang teknologi, informasi dan komputer. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Pelaksananaan program pengabdian masyarakat di di SMPN 20 Mataram telah berhasil dilakukan dengan baik. Hal ini terlihat dari partisipasi dan berbagai pertanyaan yang dilontarkan guru-guru pada saat diskusi. Tim memberikan kunci-kunci utama yang digunakan dalam menggunakan Bionformatika untuk selanjutnya dicoba di luar jam pelatihan dengan bimbingan Tim Pengabdian Masyarkat dengan harapan dapat memberikan solusi di dalam memecahkan permasalahn pembelajaran Genetika.
Upaya Meningkatkan Motivasi Siswa SMA Masuk Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNRAM Melalui Pengenalan Praktikum Kimia Sederhana di SMAN 1 Pringgarata Eka Junaidi; Aliefman Hakim; Saprizal Hadisaputra; Lalu Rudyat Telly Savalas
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.992 KB) | DOI: 10.29303/jpmsi.v2i1.14

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk Meningkatkan Motivasi Siswa SMA Masuk Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unram melalui pendekatan pengenalan Praktikum Kimia Sederhana. Kegiatan ini dilaksanakan  di SMAN 1 Pringgarata. Melalui kegiatan ini diharapkan anggapan siswa pada mata pelajaran kimia yang termasuk pelajaran yang sulit, membosankan, menakutkan dan sebagainya secara perlahan dapat dikurangi dengan demikian motivasi siswa masuk program studi pendidikan kimia FKIP Unram dapat ditingkatkan. Adapun Metode pelaksanaan pengabdian yang lakukan pada pengabdian ini melalui serangkaian kegiatan di SMAN 1 Priggarata, diantaranya :1).Sosialisasi (ceramah dan diskusi) pentingnya Pelaksanaan kegiatan Praktikum, 2). Mendemostrasikan contoh praktikum sederhana menggunakan alat dan bahan praktikum sederhana yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Oktober 2019, yang diikuti oleh Siswa SMAN 1 Pringgarata Kab. Lombok Tengah yang terdiri atas perwakilan kelas XII IPA 1, Kelas XII IPA 2 dan kelas XII IPA 3 dengan total peserta sebanyak 47 orang (dari 50 siswa yang diundang).Secara keseluruhan kegiatan ini dikatakan berhasil (kehadiran peserta mencapai 94%). Dalam pelaksanaan kegiatan ini terlihat sikap antusias yang ditunjukkan siswa dalam mengikuti setiap tahapan kegiatan yang dilakukan terutama saat kegiatan tanya jawab interaktif pengenalan alat praktikum sederhana, demonstrasi praktikum sederhana. Dengan demikian harapan dan tujuan dari kegiatan pengabdian di SMAN 1 Pringgarata Kab. Lombok Tengah ini dapat dikatakan tercapai. 
Serabi Milenial (Serial) Sebagai Inovasi Kue Serabi Unggulan di Desa Borok Toyang Guna Meningkatkan Eksistensi Produk Lokal: Pengabdian Masyarakat Rabiatun Adawiah; Siti Raihanun; Rohana Sopiati; Lalu Kusnendar Atmanegara; Ria Duana Saptia; Saprizal Hadisaputra; Eka Junaidi; Jannatin 'Ardhuha; Mochammad Ashyar; Syahrial Ayub
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.399 KB) | DOI: 10.29303/jpmsi.v3i1.92

Abstract

Abstrak: Program kegiatan 1000 Wirausaha Baru merupakan salah satu program kegiatan pada KKN New Normal Universitas Mataram yang dilaknasakan selama empat puluh lima hari di Desa Borok Toyang, Sakra Barat. Program ini bertujuan untuk melatih masyarakat di desa tersebut agar dapat mengembangkan kreativitas dan meningkatkan inovasi dalam berwirausaha. Serabi milenial (serial) merupakan salah satu produk lokal di Desa Borok Toyang yang saat ini masih dalam bentuk kue sederhana. Alasan pemilihan produk serial ialah untuk meningkatkan eksistensi produk lokal di semua kalangan termasuk di kalangan generasi milenial. Bentuk pengabdian yang dilakukan yaitu dengan melakukan sosialisasi pada ibu-ibu yang terdaftar dalam Pogram Keluarga Harapan (PKH). Terpilih sebanyak lima orang untuk mengikuti kegiatan sosialisasi di Dusun Dasan Lekong. Metode pembuatan serial masih secara tradisional dengan menggunakan cetakan sederhana. Perbedaan kue serial dengan serabi biasa ada pada tambahan varian warna dan varian toping. Analisis ekonomi usaha serial antara lain: BEP (Break Event Point) dalam unit yaitu 372 biji kue serabi, B/C Ratio yaitu 6,6 dan ROI (Return On Investment) sebanyak 33%. Hasil tersebut menggambarkan bahwa serabi milenial layak dikembangkan sebagai usaha dengan keuntugan besar. Tindak lanjut untuk usaha serial antara lain pembuatan surat izin usaha dagang, pembuatan surat izin BPOM dan pembuatan toko serial.Keywords: P1000WB, Usaha, Serial 
Meningkatkan Motivasi Belajar Kimia Melalui Implementasi Konsep Kimia dalam Bentuk Permainan Sederhana di SMAN 4 Praya Eka Junaidi; Aliefman Hakim; Saprizal Hadisaputra; Yunita Arian Sani Anwar; Baiq Fara Dwiriani Sofia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.966 KB) | DOI: 10.29303/jpmsi.v3i2.134

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar kimia melalui implementasi konsep kimia dalam bentuk permainan sederhana. Kegiatan ini dilaksanakan di SMAN 4 Praya. Melalui kegiatan ini diharapkan anggapan siswa pada mata pelajaran kimia yang termasuk pelajaran yang sulit, membosankan, menakutkan dapat diubah menjadi pelajaran yang disukai, menyenangkan sehingga motivasi belajar kimia dapat ditingkatkan sebagai bagian dari upaya peningkatan hasil belajarnya. Metode pelaksanaan pengabdian yang semula akan dilaksanakan secara luring tetapi karena pelaksanaannya dilaksanakan saat pandemi sehingga pelaksanaan kegiatan dimodifikasi menjadi daring dengan pembuatan video implementasi konsep kimia dalam bentuk permainan sederhana. Adapun tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini diantaranya : 1). Pembuatan Video praktikum sederhana dengan menampilkan beberapa implementasi konsep kimia sederhana. 2). Penyebaran angket quisioner motivasi belajar terutama ditujukan bagi peserta pengabdian setelah menyaksikan video praktikum sederhana. 3). Tahap analisa hasil respon siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dalam pembelajaran kimia meskipun pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara daring. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 18 September 2020, yang diikuti oleh Siswa SMAN 4 Praya yang terdiri atas perwakilan kelas XI IPA 3 (sebanyak 20 siswa) dan Kelas XI IPA 6 (sebanyak 22 siswa) sehingga total peserta sebanyak 42 siswa. Berdasarkan hasil tanggapan siswa diperoleh informasi : 1). Sebanyak 95,2 % (40 siswa) menyatakan bahwa kimia adalah mata pelajaran yang menyenangkan, 2). Sebanyak 95,2% (40 siswa) menyatakan pelajaran kimia akan menarik jika dilakukan praktikum di laboratorium, serta c). Sebanyak 97,6% (41 siswa) menyatakan bahwa demonstrasi kimia meningkatkan motivasi belajar kimia. Dengan demikian adanya implementasi konsep kimia dalam bentuk permainan sederhana ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar kimia sekaligus merubah cara pandang siswa terhadap kimia menjadi pelajaran yang mudah, menarik, menyenangkan dapat tercapai serta harapan dan tujuan dari kegiatan pengabdian di SMAN 4 Praya dapat tercapai. Kata kunci: Implementasi, Konsep Kimia, Permainan Sederhana, Motivasi
OPTIMASI SIFAT INHIBITOR KOROSI SENYAWA THIAAMIDA-PIRAZOLINDOL BERDASARKAN TEORI FUNGSIONAL KERAPATAN Saprini Hamdiani; Jannatin Arduha; Agus Abhi Purwoko; Saprizal Hadisaputra
Jurnal Pijar Mipa Vol. 11 No. 1 (2016): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.94 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v11i1.4

Abstract

Abstrak. Sifat inhibitor korosi senyawa turunan thiaamida-pirazolindol (TP) telah dikaji menggunakan teori fungsional kerapatan pada tingkatan teori B3LYP/6-31G(d). Pengaruh gugus substitusi pendonor dan penarik elektron (NH2, SH, CHCH2, CH3, OH, CHO, COOH, F, NO2) terhadap efisiensi anti korosi senyawa thiaamida-pirazolindol juga dihitung. Parameter kuantum untuk senyawa anti korosi seperti energi orbital (EHOMO dan ELUMO), potensial ionisasi (I), afinitas elektron (A) dan elektronegativitas (χ) memiliki hubungan yang linier dengan efisiensi anti korosi (IE%) senyawa turunan thiaamida-pirazolindol. Gugus pendonor elektron meningkatkan nilai IE%. Urutan kenaikan IE% adalah NO2 < CHO < COOH < F < CHCH2 < OH < CH3 < NH2. Penambahan gugus pendonor elektron amina (NH2) meningkatkan IE% hingga 98,76 % dibandingkan IE% thiaamida-pirazolindol murni 90,80 %. Penambahan gugus penarik elektron menurunkan IE% hingga mencapai 82,82 %. Kajian teoritis ini akan berkontribusi besar dalam mendesain dan sintesis senyawa inhibitor organik dengan efisiensi inhibitor tinggi.Kata kunci: inhibitor korosi, teori fungsional kerapatan, thiaamida-pirazolindolAbstract. Corrosion inhibitor properties of thiamide pyrazolindole and its derivatives has been elucidated by means of density functional theory (DFT) at B3LYP/6-31G(d) level of theory. Effect of electron donating and withdrawing groups such as NH2, SH, CHCH2, CH3, OH, CHO, COOH, F and NO2 on the corrosion inhibitor of thiamide pyrazolindole derivatives also have been studied. The quantum chemical parameters such as the frontier orbital energies (EHOMO), ionization potential (I), electron affinity (A) and electronegativity (χ) are closely related to the corrosion inhibition efficiency (IE%) of thiamide pyrazolindole derivatives. The presence of electron donating groups increases IE% values meanwhile electron withdrawing groups reduce IE% values. The enhancement of IE% follows NO2 < CHO < COOH < SH < F < CH3 < CHCH2 < OH < NH2. Electron donating NH2 group gives 98,76 % of IE%, pure thiamide pyrazolindol IE% = 90,80 %. In contrast, electron withdrawing NO2 group gives IE% only 82,82 %. This theoretical study would have a significant contribution in designing high-efficiency organic corrosion inhibitors.Keywords: corrosion inhibitors, density functional theory, thiamide pyrazolindol
MIXED LANGMUIR-BLODGETT FILMS OF CU-3,5-BISTETRABUTYL PHENYLPORPHYRIN,ARACHIDATEACIDAND HEXATRIACONTANE IN ORDINARY ENVIRONMENT: AUV VISIBLE STUDY Saprizal Hadisaputra
Jurnal Pijar Mipa Vol. 4 No. 1 (2009): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.414 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v4i1.174

Abstract

> Abstrak. Telah dilakukan studi terhadap multilapis film Langmuir-Blodgett pada kondisi eksperimen seharihari menggunakan campuran Cu-3,5-bistetra-butil fenilporpirin, asam arakidat dengan dan atau tanpa inisiator,heksatriakantone. Campuran multilapis film (perbandingan molar porpirin : asam arachidic : heksatriakantone, 1,5 : 10, r, dimana r = 0, 0,5) terdiri dari 4, 20 dan 40 lapis berhasil di transfer ke atas kaca preparat sebagai Langmuir Blodgett film dan dilakukan karakterisasi dengan spektroskopi sinar tampak (UV-visible spectroscopy). Luas daerah per molekul porpirin adalah15-21 Ã…2. Campuran pertama (porpirin : asam arakidat) memberikan multilapisyang baik, sedangkan campuran dengan adanya inisiator tidak menghasilkan 20 dan 40 lapisan seperti prediksi. Beberapa kemungkinan penyebab hasil tidak optimum seperti tingkat kebersihan (cleanliness), kondisi isotermaldan kecepatan kompresi saat pembentukan multilapis film akan di bahas.Kata-kata kunci: Langmuir-Blodgett Films, multilapis, Cu-3,5-bistetrabutyl-phenylporphyrinAbstract. The study of mixed Langmuir-Blodgett Films multilayer was conducted in ordinary experiment conditions by using metallo-porphyrin derivative (3,5-bistetrabutyl-phenylporphyrin with Cu as central metal) andarachidate acid with and without trigger molecule, hexatriacontane. We demonstrated that the mixed multilayer which consist of 4, 20 and 40 layers for each mixed solution (molar ratio porphyrin : arachidic acid :hexatriancontane, 1,5 : 10 : r, where r is 0, 0.5) successfully transfers into glass plates as Langmuir-Blodgett Films and characterized the transferred films using UV visible spectroscopy. The area per monolayer porphyrin moleculeis approximately 15-21 Ã…2. The first mixed solution (porhyrin: arachidic acid) produced good multilayer while the second mixed solution (porphyrin : arachidic acid : trigger molecule, hexatriancontane) did not produce 20 and 40layers as it was expected. Some possible problems such as cleanliness, isotherms condition and compression speed of forming multilayer will be discussed.Key words:Langmuir-Blodgett Films, multilayer, Cu-3,5-bistetrabutyl phenylporphyrin
Pendekatan Etnosains dalam Pelajaran Kimia Untuk Pembentukan Karakter Siswa: Tanggapan Guru Kimia di NTB Yayuk Andayani; Yunita Arian Sani Anwar; Saprizal Hadisaputra
Jurnal Pijar Mipa Vol. 16 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.493 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v16i1.2269

Abstract

Pembelajaran saat ini mengutamakan terwujudnya karakter yang baik pada peserta didik. Penggunaan etnosains sebagai pendekatan diharapkan mampu mewujudkan hal tersebut. Namun, hingga saat ini pendekatan etnosains belum banyak dilakukan dalam pembelajaran kimia. Sebagai upaya mengembangkan model pembelajaran kimia berbasis etnosains perlu dilakukan penelitian terkait tanggapan guru kimia selaku praktisi terhadap pendekatan etnosains dalam pembentukan karakter siswa melalui pembelajaran kimia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melibatkan 113 guru kimia sebagai responden. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner yang berisi pernyataa terkait pembelajaran kimia dan pendekatan etnosains. Hasil penelitian menemukan bahwa sebagian besar guru belum menggunakan pendekatan etnosains dalam pelaksanaan pembelajaran kimia baik pembelajaran di kelas maupun di laboratorium. Pembelajaran kimia dengan pendekatan etnosains perlu dikembangkan untuk dapat membangun karakter siswa. Perlu dikembangkan model pembelajaran dan modul pembelajaran dengan memasukkan unsur budaya dan sesuai dengan kurikulum 2013 agar siswa lebih memahami konsep kimia dan mengenal budaya sekitar sehingga mengubah persepsi siswa bahwa kimia dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Analisis Self-Regulated Learning Pada Mata Pelajaran Kimia Di Masa Pandemi Covid-19 Restu Hidayanti; Eka Junaidi; Yunita Arian Sani Anwar; Saprizal Hadisaputra
Chemistry Education Practice Vol. 5 No. 1 (2022): Edisi Mei
Publisher : FKIP University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/cep.v5i1.2998

Abstract

Tujuan penelitian ini yakni menganalisis seberapa besar siswa telah mencapai kemandiriannya dalam belajar. Kemandirian belajar siswa mencakup beberapa hal dianataranya siswa dapat secara mandiri mengerjakan tugas tanpa bantuan orang lain, tidak bergantung kepada orang lain, dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Penelitian analisis ini sebagai upaya untuk mengetahui tingkat  Self-regulated learning. Cakupan Self-regulated learning sangatlah luas, namun pada penelitian ini dapat dianalisis dengan melakukan deskriftif kuantitatif melalui teknik pengumpulan data berupa angket pada objek penlitian yang diambil dari populasi. Pada penelitian ini, responden diambil dari populasi siswa kelas X dan XI MIPA pada MA NW Perian dengan jumlah 32 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel jenuh (sensus). Penelitian dilakukan dengan indikator kemandirian belajar yang pernyataan yang dapat ditanggapi oleh responden dengan skala likert yang memiliki 5 poin. Tehnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, dan angket. Setelah melakukan analisis sesuai dengan indikator kemandirian belajar, data yang diperoleh diolah secara lanjut untuk mengetahui persentase fase-fase kemandirian belajar siswa. Hasil yang diperoleh dari angket respon siswa menunjukkan rata-rata hasil untuk semua aspek sebesar 81% . Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan Self-regulated learning pada siswa kelas X dan XI MIPA MA NW Perian sangat baik. 
Pengembangan Pariwisata dengan Mendorong Ekonomi Kreatif Melalui Festival Balap Sampan Mini dan Inovasi Produk UKM Desa Paremas Muhammad Ridwan Rafsanjani; Yulia Rahmah; Jazera Alfani; Erich Efendi Mahesa; Alamsyah Mustika Wardani; Imam Rustandi; Cok Istri Wulandari; Abdul Jihad; Muzalli Andrean; Ilham Kurniawan; Nurkomalasari Nurkomalasari; Tri Mei Elita; Anggia Muawwadatul Audini; Putri Martina Lianti; Saprizal Hadisaputra
Unram Journal of Community Service Vol. 2 No. 4 (2021): December
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.165 KB) | DOI: 10.29303/ujcs.v2i4.55

Abstract

Paremas Village is one of the villages located in Jerowaru District, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. This village has a lot of potential for natural wealth and local cultural wisdom, but Paremas Village is still not widely known by the wider community. The tourism arrangement that is still lacking makes tourism in Paremas Village fairly unfeasible. Therefore, the purpose of the New Normal Era Thematic Community Service Program at the University of Mataram for the July-August 2021 period is to develop tourism in Paremas Village by developing tourism by encouraging the Creative Economy Industry through the Festival Balap Sampan Mini Desa Paremas and product innovation of Kerupuk Cangkang Kepiting. The methods used are survey, observation, practice, documentation, and promotion. The results obtained are the re-emergence of the community's spirit to preserve traditions and increase community creativity in producing sampan mini and innovate by adding variants of Kerupuk Cangkang Kepiting. By encouraging the development of the creative economy industry in Paremas Village, it is hoped that it can encourage the community to be more productive with every potential they have and improve the welfare of the community
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA Ulviana Ulviana; Mukhtar Haris; Saprizal Hadisaputra
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1172.693 KB)

Abstract

The study aimed to know the influence of interactive learning model with multimedia on student learning outcomes and motivations. This research was a quasi-experimental with nonequivalent control group design. The populations were all of class X in SMAN 1 Kuripan at 2016/2016 academic years. Two classes (XF and XB) were selected as the sample by purposive sampling technique. Motivation questionnaire was used to measure the student learning motivation, and multiple choice tests was used to measure student learning outcomes. A t-test was applied to analyze the motivation data. The result showed that t (0,13) t (1,68), mean that the interactive learning model with multimedia does not enchanced students learning motivation. In contrast, the learning outcomes data showed that t stat table (3,99) t (1,68), it is revealed that interactive learning model with multimedia is better than conventional models to student learning outcomes.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia terhadap motivasi dan hasil belajar kimia materi reaksi oksidasi reduksi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Kuripan pada tahun pelajaran 2015/2016, sedangkan sampel yang diambil adalah kelas X.B dan X.F dengan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling. Angket motivasi digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa, dan tes pilihan ganda digunakan unuk mengukur hasil belajar siswa. Uji t digunakan untuk menganalisis data motivasi belajar siswa, didapatkan t 174 hitung (0,13) t (1,68), ini menunjukkan bahwa model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia tidak memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model konvensional terhadap motivasi belajar siswa. Uji gain t digunakan untuk menganalisis data hasil belajar siswa, didapatkan t hitung (3,99) t (1,68), ini menunjukkan bahwa model pembelajaran interaktif berbantuan multimedia memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model konvensional terhadap hasil belajar siswa.Kata kunci: model pembelajaran interaktif, multimedia, hasil belajar, motivasi belajar, reaksi oksidasi reduksi.