Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Sosialisasi Lesson Study for Learning Community (LSLC) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pembelajaran IPA di SMP Kota Mataram Hikmawati Hikmawati; Agus Ramdani; Gito Hadi Prayitno; Muntari Muntari; Mukhtar Haris
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.112 KB) | DOI: 10.29303/jpmsi.v2i2.44

Abstract

Tujuan  kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman bagi guru tentang Lesson Study for Learning Community (LSLC) sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA di SMP Kota Mataram. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2020 bertempat di SMP Negeri 20 Mataram. Peserta kegiatan sosialisasi LSLC ini terdiri atas seluruh guru di SMP Negeri 20 Mataram serta guru-guru IPA dari SMP Negeri 5 Mataram. Materi tentang LSLC yang diberikan oleh Tim kepada peserta terdiri dari 4 hal yaitu: (1) Tahapan Kolaboratif dalam LSLC; (2) Chapter and Lesson Design; (3) Teknik Observasi Saat Pembelajaran; (4) Teknik Refleksi. Setelah semua materi disampaikan oleh Tim, kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh peserta. Kegiatan sosialisasi ini telah memberikan pemahaman bagi guru tentang Lesson Study for Learning Community (LSLC) sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA. Kegiatan sosialisasi ini akan dilanjutkan dengan Pendampingan Praktik Lesson Study for Learning Community (LSLC) berbasis Zonasi bagi Guru-Guru IPA SMP di Kota Mataram.
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Terpadu NHT dan TSTS Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur Mukhtar Haris; Muntari Muntari; I Nyoman Loka
Jurnal Pijar Mipa Vol. 14 No. 3 (2019): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.766 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v14i3.1230

Abstract

Pada tahun 2013 peneliti telah mengembangkan perangkat pembelajaran kimia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif terpadu Numbered Head Together (NHT) dan Two Stay Two Stray (TSTS). Hasil penelitian pada tahun 2013 di SMAN 7 Mataram dan  SMAN 3 Mataram menunjukkan bahwa: a) guru kimia belum pernah melakukan pembelajaran kooperatif dan hanya beberapa siswa yang aktif saat pembelajaran berlangsung, b)  lebih dari 50% siswa mengalami kesulitan belajar pada materi struktur atom, sistem periodik unsur, dan ikatan kimia. Pada tahun 2014, perangkat pembelajaran kimia tersebut diimplementasikan di kelas X guna mengetahui efektifitasnya. Hasil penelitian pada materi struktur atom dan sistem periodik unsur adalah: a) pembelajaran pada kelas eksperimen belum menunjukkan hasil yang berbeda secara signifikan dengan kelas kontrol dalam mengatasi kesulitan belajar siswa kelas X memahami konsep-konsep kimia. Rata-rata kesulitan belajarnya hampir sama yaitu sebesar 53,53% dan 55,15%, b)  kelas eksperimen memiliki kesulitan belajar lebih rendah daripada kelas kontrol pada 8 indikator dari 12 indikator pemahaman materi struktur atom dan sistem periodik unsur
Model Mental dan Kemampuan Spasial Mahasiswa Tahun Pertama dan Ketiga Pendidikan Kimia di Universitas Mataram Supriadi Supriadi; Wildan Wildan; Aliefman Hakim; L. R. Telly Savalas; Mukhtar Haris
Jurnal Pijar Mipa Vol. 16 No. 3 (2021): Juni 2021
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.515 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v16i3.1366

Abstract

Pembelajaran kimia yang lengkap menuntut mahasiswa untuk memahami materi kimia dengan menghubungkan tiga level representasi, yaitu representasi makroskopik, simbolik, dan submikroskopik. Kemampuan menghubungkan ketiga level representasi tersebut disebut dengan model mental. Model mental terdiri atas model mental saintifik, sintetik, dan inisial. Dalam mengembangkan model mental, dibutuhkan kemampuan spasial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model mental dan kemampuan spasial mahasiswa pendidikan kimia tahun pertama dan tahun ketiga Universitas Mataram dan menganalisis hubungan antara model mental dan kemampuan spasial mahasiswa. Ini merupakan penelitian eksperimen semu. Data dianalisis menggunakan uji beda (uji t) dan uji regresi linear. Berdasarkan uji t, tidak ada perbedaan model mental antara mahasiswa tahun pertama dan tahun kedua dengan nilai signifikansi sebesar 0,861>0,05. Selain itu, kemampuan spasial mereka juga tidak berbeda, yaitu dengan nilai signifikansi sebesar 0,328>0,05. Terdapat hubungan antara model mental dan kemampuan spasial mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa tahun pertama (81,25%) dan tahun ketiga (79,5) memiliki kemampuan spasial sangat rendah. Selain itu, model mental dari sebagain besar mahasiswa tahun pertama dan tahun ketiga juga masih pada level paling rendah, yaitu level inisial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran di kelas belum mampu meningkatkan kemampuan spasial dan model mental mahasiswa.
Mental model and scientific reasoning ability of chemistry education students during Covid-19 Pandemic online learning Supriadi Supriadi; Wildan Wildan; Aliefman Hakim; Jeckson Siahaan; Mukhtar Haris; Sunniarti Ariani
Jurnal Pijar Mipa Vol. 17 No. 3 (2022): May 2022
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.581 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v17i3.3106

Abstract

This study aims to find: (1) the development of students' scientific reasoning abilities; (2) mental models developed by students in understanding the concept of dissolving weak acids and weak bases; and (3) the relationship between scientific reasoning abilities and mental models. The research approach is a descriptive study. The research subjects were 38 first-year students of the Chemical Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, The University of Mataram. The research data collected were scientific reasoning ability data and student mental model data on the concept of dissolving weak acids and weak bases. Students' scientific reasoning ability was measured using the revised Classroom Test of Scientific Reasoning (CTSR) instrument in 2000, developed by Lawson and translated into Indonesian. The translation test has a reliability coefficient, calculated by the KR-20 formula, of 0.74. Identification of mental models using written tests and interviews. The content validity of the mental model test instruments is 94.2%. The data obtained were analyzed descriptively. The identification of mental models is made by using a constant comparative technique. The results showed a delay in developing students' scientific reasoning abilities compared to the criteria set by Lawson. Most of the students developed initial mental models in understanding dissolving weak acids and bases. In addition, the higher the student's scientific reasoning ability, the mental model developed tends to approach the scientific mental model.
Pengaruh Modul Elektronik Kimia terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIPA SMAN 1 Jonggat pada Materi Termokimia Nurwahyu Afriani; Mukhtar Haris; Lalu Rudyat Telly Savalas; Baiq Fara Dwirani Sofia
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i1.393

Abstract

Rendahnya hasil belajar siswa itu dikarenakan selama proses pembelajaran dimasa Covid-19 guru-guru yang berada di SMAN 1 Jonggat menggunakan whatsapp group dengan media Lembar Kerja Siswa (LKS). Hal inilah yang membuat siswa merasa bosan dan enggan untuk mengikuti kelas, selain itu pembelajaran menggunakan whatsapp group dengan media LKS kurang efisien dalam proses pembelajaran kimia. Tujuan penelitian ini untuk menemukan bagaimana pengaruh modul elektronik kimia terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIPA SMAN 1 Jonggat pada materi termokimia. Penelitian ini adalah penelitian experimental. Populasi yang digunakan sebanyak 161 siswa dengan jumlah sampel sebanyak 65 siswa kelas XI MIPA SMAN 1 Jonggat. Teknik sampel yang digunakan yaitu Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah instrumen tes dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, serta uji hipotesis  yaitu menggunakan uji-t. Hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan uji-t menunjukkan nilai thitung = 4,94. Nilai thitung (4,94) > ttabel­ (2,00) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penggunaaan modul elektronik kimia dapat memberikan pengaruh yang lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA SMAN 1 Jonggat pada materi termokimia.
Hubungan Kebiasaan Belajar Selama Pembelajaran Daring dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas X IPA 2 SMAN 1 Lembar Rahmawati Rahmawati; Mukhtar Haris; Baiq Fara Dwirani Sofia; Syarifa Wahidah Al Idrus
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2b (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2b.629

Abstract

Kebiasaan belajar dapat didefenisikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa saat menerima pembelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif yang signifikan antara kebiasaan belajar selama pembelajaran daring dengan prestasi belajar kimia siswa kelas X IPA 2 SMAN 1 Lembar. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Alat pengumpul data angket tentang kebiasaan belajar selama pembelajaran daring yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Tenik analisis data yang digunakan rumus korelasi Product Moment dan uji t. Hasil penelitian diperoleh koefisien korelasi rhitung yaitu -0,10 dan untuk uji keberartian korelasi diperoleh thitung< ttabel yaitu -0,495<1,703 pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kebiasaan belajar kimia siswa selama pembelajaran daring dengan prestasi belajar kimia siswa kelas X IPA 2 SMAN 1 Lembar bernilai negatif yang berarti memiliki hubungan yang tidak searah atau saling berbanding terbalik, dan hipotesis Ho diterima yaitu tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara kebiasaan belajar selama pembelajaran daring dengan prestasi belajar kimia siswa kelas X IPA 2 SMAN 1 Lembar.
Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pelajaran Kimia Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas XI IPA SMAN 2 Mataram Dian Nofitha Aftriani; Muntari Muntari; Mukhtar Haris; Yunita Arian Sani Anwar
Chemistry Education Practice Vol. 1 No. 2 (2018): November
Publisher : FKIP University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.554 KB) | DOI: 10.29303/cep.v1i2.979

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang lebih baik pembelajaran inkuiri terbimbing pada pelajaran kimia terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI IPA SMAN 2 Mataram. Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 2 Mataram. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknikpurposive sampling yang terdiri dari siswa kelas XI IPA 5sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontroldiberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Teknik pengambilan data menggunakan instrumen berupa teskemampuan berpikir kreatif kimia berbentuk uraian dengan empat indikator, yaitu kemampuan berpikir lancar, luwes, orisinal dan merinci.Uji hipotesis dengan uji t-test menunjukkan thitung (2,92) > ttabel(1,67) pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (dk) = 84, sehingga Ha diterima. Dengan demikian pembelajaran inkuiri terbimbing pada pelajaran kimia memberikan pengaruh yang lebih baik daripada pembelajaran konvensional (ceramah dan diskusi) terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI IPA SMAN 2 Mataram. 
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Prestasi Belajar Kimia Alfiatus Sholihah; Dwi Laksmiwati; Mukhtar Haris
Chemistry Education Practice Vol. 2 No. 1 (2019): Mei
Publisher : FKIP University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.891 KB) | DOI: 10.29303/cep.v2i1.1129

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap prestasi belajar kimia materi laju reaksi pada siswa kelas XI SMKN 3 Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu atau quasi experiment dengan desain posttest only control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan sampel kelas XI TGB-A dan XI TGB-B. Kelas XI TGB-A terpilih sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah, dan kelas XI TGB-B terpilih sebagai kelas kontrol diajar menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah). Data prestasi belajar dikumpulkan dari hasil posttest setelah siswa memperoleh materi pelajaran laju reaksi. Hasil posttest menunjukkan kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 83,23 dan kelas kontrol sebesar 77,38. Hasil uji normalitas diperoleh χ2hitung (9,20 untuk kelas eksperimen dan 9,24 untuk kelas kontrol) < χ2tabel (11,07) yang berarti data posttest pada kedua kelas terdistribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh Fhitung  (1,38) < Ftabel (1,84) yang berarti varians kedua kelas homogen. Kemudian dilakukan uji hipotesis parametris uji-t diperoleh thitung  (1,47) < ttabel  (1,64) pada taraf signifikan 5% sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, yaitu pembelajaran berbasis masalah tidak berpengaruh lebih baik daripada pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar kimia materi laju reaksi pada siswa kelas XI SMKN 3 Mataram.
Pengaruh Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Kimia Diana Lestari; Mukhtar Haris; Aliefman Hakim
Chemistry Education Practice Vol. 2 No. 1 (2019): Mei
Publisher : FKIP University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.678 KB) | DOI: 10.29303/cep.v2i1.1184

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang lebih baik model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) terhadap kemampuan pemecahan masalah kimia materi stoikiometri pada siswa kelas X MIA SMAN 1 Gunungsari. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasy experimental dengan desain nonequivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari siswa kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran CUPs dan siswa kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Pengambilan data menggunakan instrumen berupa tes kemampuan pemecahan masalah kimia berbentuk uraian dengan empat indikator, yaitu memahami masalah, merencanakan pemecahannya, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah setiap indikator dan perbedaan nilai rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Uji hipotesis dengan uji t-test menunjukkan thitung (2,61) > ttabel (1,68) pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (dk) = 58, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah kimia materi stoikiometri pada siswa kelas X MIA SMAN 1 Gunungsari.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Kimia Syamsul Hariadi; Mukhtar Haris; Eka Junaidi
Chemistry Education Practice Vol. 2 No. 2 (2019): November
Publisher : FKIP University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.356 KB) | DOI: 10.29303/cep.v2i2.1288

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang lebih baik dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar kimia materi pokok termokimia pada peserta didik kelas XI MIPA SMAN 1 Gerung. Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA SMAN 1 Gerung. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 4 yang ditentukan melalui teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk kelas eksperimen (XI MIPA 4) dan model pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol (XI MIPA 2). Variabel terikatnya adalah hasil belajar kimia peserta didik dalam ranah kognitif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian pretest dan posttest dalam bentuk tes pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Gain uji-t dengan pengambilan keputusan didasarkan pada uji hipotesis dua pihak. Gain uji-t digunakan untuk menganalisis data hasil belajar kimia peserta didik, didapatkan thitung (4,95) > ttabel (1,67). Hasil tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berpengaruh lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kimia materi pokok termokimia pada peserta didik kelas XI MIPA SMAN 1 Gerung.ÂÂ