Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS ALIRAN BALIK (BACKWATER) PADA AMBANG GERIGI harsanti, ST., MT, winda; Efendi, Medi; Riskijah, Sitti Safiatus
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v14i2.244

Abstract

Gerigi weir is a modificated jigsaw weir which can hold water flow to gain higher water level. This water raising happens in upstream of the weir until certain length to reach normal depth. This research uses square open channel model with slope as an independent variable. In this research uses various slope from 1‰ to 5‰ for eight different discharges. The aim of this research is to find the impact of slope for backwater length using Direct Step Method. The result of this research is the longest back water happened in the 8th of experiment discharge (1399,984 cm3/sec) with the slope of 3‰, by 40.800,4952 cm from the weir. In addition, slope is not affect for the length of backwater. This is because from all analysis of experiments, the longest backwater happens in different slope for each discharge, namely between 1‰, 3‰, or 4‰ of slope.                      Keywords: back water, gerigi weir, slope
KINERJA BAHAN STABILISASI GYPSUM TERHADAP KUAT TEKAN HANCUR PADA TANAH DASAR UNTUK JALAN Dandung Novianto; Sugeng Riyanto; Medi Efendi
Jurnal Inersia Vol 7, No 1: September 2015
Publisher : Jurnal Inersia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v7i1.52

Abstract

Tanah lempung memiliki daya dukung yang rendah, oleh karena itu diperlukan stabilisasi terhadap tanah tersebut untuk meningkatkan daya dukungnya. Pada penelitian ini digunakan serbuk gypsum sebagai bahan stabilisasi yang biasa digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sifat fisik tanah sebelum dan setelah ditambahkan serbuk gypsum pada tanah, pengaruh penambahan serbuk gypsum pada uji batas cair (LL) dan batas plastis (PL), dan menentukan persentasi optimum dari serbuk gypsum sebagai bahan stabilisasi. Pada penelitian ini tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang dicampurkan atau distabilisasi dengan limbah serbuk gypsum. Persentase gypsum yang digunakan adalah 10%, 15%, 20% dari tanah lempung kemudian dilakukan pengujian pada umur campuran yaitu 0 hari, 7 hari dan 14 hari. Pengujian yang dilakukan meliputi uji kadar air, uji berat volume tanah, uji berat jenis tanah, analisa butiran tanah, uji batas cair dan plastis, dan uji kuat tekan tanah. Hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan uji batas cair dan batas plastis dengan bertambahnya persentasi serbuk gypsum maka pada campuran akan menurunkan kadar air tanah yang distabilisasi. Nilai kuat tekan tanah meningkat pada penambahan serbuk gypsum 10%, 15%, dan 20%. Kata kunci: Stabilisasi, lempung, gypsum, daya dukung tanah, kuat tekan
KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN THE CITY INSIDE KOTA MALANG Bagas Putranto, Djoko Trijanto, Medi Efendi
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 12 No. 2 August 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v12i2.157

Abstract

1.2 ha The City Inside is a housing construction project. This thesis is financial feasibility study to find out the house and the profit of the project through cash flows, Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (IP), and Benefit Cost Ratio (BCR) of types 47 and 65. Besides, the technical feasibility study discusses about the construction and implementation schedule of the project.The required data were of site plan, technical drawings, analysis of work unit price of Malang 2017. The financial feasibility results in IDR164.299.587,00 of type 47 and price of type 65; IDR339.734.500,00  operational cost; IDR188.830.077 for type 47 and IDR226.296.554,00 for type 65,  public facility; IDR94.591.130,00  cash inflow; IDR64.031.357.341,04  cash out flow; IDR46.492.361.358,33  NPV value meaning feasible to run ;interest IRR of 13.87% >12% meaning feasible and the 1.398 BCR meaning feasible;  feasible in 5.3 years PP. The sensitivity level at the rise and fall of 5% - 20% profit value, The sensitivity level at the rise and fall of 5% - 20% out cost value , The sensitivity level at the rise and fall of 5% - 20% of bank discount.The technical study results in orderly construction method  for type 47.  Keywords: financial, technical, feasibility, sensitivity analysis
PERENCANAAN EMBUNG GUWOREJO KECAMATAN TAROKAN KABUPATEN KEDIRI Yuono Mugi Kuncoro; Djoko Trijanto; Medi Efendi
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 12 No. 1 February 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v12i1.153

Abstract

In dry season Tarokan Sub-district of Kediri, often suffers from drought, so a small dam (embung) was required. The objectives of the study are to determine the dimension of the dam, its spillway and to analyze its stability. The required data were of rainfall, topographic maps, soil, and population.The initial design was hydrologic analysis by finding out the planned discharge Q50 and determining the water volume of inflow. To determine the effective catchment ponds, capacity analysis using topographical data and comparing the volume of water available. And analysis of spillway to determine the flood water level.The analyses result, the amount of the water needs of a population of 258.854.400m3, and the magnitude of the draft Q50 discharge of in 4.027 m3/sec (The  room  for  sediment  is  29,234.9 m3  at  elevation  1 m from the bottom of the pool); 390,000m3 effective capacity at +131.75 elevation, and flood water level at +132.75 elevation. The dimension of embung main dam is 6 m deep; embung crest at +133.00 elevation ; 3m wide embung crest ; 1:3 upstream slope; 1 : 2.25 downstream slope ; 10 m wide spillway channel 1 : 1 slope of wall of spillway channel ; and crest of spillway at +131.75. Geostudio software was used to calculate the figures safety against sliding. Keywords: embung, spillway, embung dimensions, slope stabilty
Identifikasi Struktur Bangunan Rumah Tradisional di Desa Pinggirpapas Anisah Nur Fajarwati; Medi Efendi; Suhariyanto Suhariyanto; Sudarmanto Sudarmanto
NALARs Vol 19, No 2 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 2 Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.19.2.139-148

Abstract

ABSTRAK. Arsitektur tradisional di Desa Pinggirpapas memiliki karakter dan kekhasan tersendiri. Karakter yang kuat dapat dilihat dari bentuk bangunan rumah tradisional yang mengandung nilai filosofis. Bangunan rumah tinggal di Desa Pinggirpapas terdiri dari tiga massa bangunan yang terikat dalam tanean atau halaman. Penelitian dengan judul Identifikasi Struktur Rumah Tinggal Tradisional di Desa Pinggirpapas, Kabupaten Sumenep bertujuan untuk mengenal bagian-bagian struktural konstruksi bangunan rumah tinggal tradisional yang masih menunjukkan jejak keaslian.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rasional-kualitatif yang bersifat deskriptif dan eksploratif, serta dalam pemilihan sampel bangunan digunakan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan berdasarkan pembagian struktur bangunan yang terdiri dari struktur bawah, tengah, dan atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tradisional di Desa Pingirpapas memiliki keragaman struktur mulai dari struktur pandemen (pondasi), struktur tana’ (lantai), struktur canggha dan sasaka ageng (kolom), dan struktur ata’ (atap). Struktur bangunan rumah tradisional dibuat dengan sistem bongkar – pasang sehingga dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain. Ketiga massa bangunan menggunakan perpaduan material alam. Kayu jati untuk keseluruhan rangka bangunan (badan bangunan dan rangka atap). Batu karang untuk kaki bangunan atau pondasi, dan genteng tanah liat dari Palembang untuk penutup atap. Kata kunci: Struktur, Rumah Tradisional, Desa Pinggirpapas ABSTRACT. Traditional architecture in the village of Pinggirpapas has its character and uniqueness. A strong character can be seen in the form of traditional house buildings that contain philosophical values. Residential buildings in the village of Pinggirpapas consist of three building masses bound in a Tanean or courtyard. Research with the title Identification of Traditional Residential Structures in Pinggirpapas Village, Sumenep Regency aims to recognize the structural parts of traditional residential building construction that still show traces of authenticity. The study uses descriptive rational-qualitative methods that are descriptive and exploratory, and in the selection of building samples, the purposive sampling method is used. The parameter used as a reference in this study is the suitability of secondary data (theory) with the building's empirical conditions. Data analysis was performed based on the division of building structures consisting of the lower, middle, and upper structures. The results showed that traditional houses in Pingirpapas village had a variety of structures ranging from Pandemen (foundations), tana' structures (floors), Canggha structures and Sasaka Ageng (columns), and structures to Ata (roofs). The construction of a traditional house building is made with a knock-down system to move from one place to another. The three-building masses use a combination of natural materials. Teak wood for the overall frame of the building (building and roof frame). A chunk of coral reefs for building footings and clay tile from Palembang for roofing. Keywords: Structure, Traditional House, Pinggirpapas Village
Capacity and Perfomance Evaluation of Drainage Channel (Case Study on Letjen Sutoyo Street Malang City) Medi Efendi; Ayisya Cindy Harifa; Sutikno Sutikno
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 7, No 1 (2022): EDISI MARET 2022
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v7i1.2807

Abstract

The channel along Jalan Letjen Sutoyo is a drainage channel that drains dirty water from the residential area of 0.65 km2. By evaluating the capacity and flow profile using the Storm Water Management Model (SWMM), it is hoped that flooding problems in the channel can be minimized. The capacity of the existing canal along Jalan Letjen Sutoyo is to accommodate a discharge of 13.62 to 29.09 m3/s so that we get the dimensions of a trapezoidal channel with a base width of 2.8 m with a height of 2.3 m at the beginning of the channel and becomes more extensive, namely a base width of 4 m with a height of 3.7 m. Enough capacity to accommodate a discharge of 29.09 m3/s. After the evaluation, it was found that there was accumulation at two points, namely J2 and J5, due to the maximum discharge added to the discharge from local settlements at that point. So it is necessary to redesign the channel to accommodate the discharge from the settlement. The redesign was only carried out by increasing the height of the channel to 5 m because increasing the width of the channel was not possible because the channel is in a densely populated area.ABSTRAKSaluran di sepanjang Jalan Letjen Sutoyo merupakan saluran drainase yang mengalirkan debit air kotor dari daerah Kawasan permukiman seluas 0,65 km2. Dengan membuat evaluasi pada kapasitas dan profil aliran dengan menggunakan Storm Water Management Model (SWMM) diharapkan permasalahan banjir pada saluran tersebut dapat diminimalisir.  Kapasitas saluran eksisting sepanjang Jalan Letjen Sutoyo adalah untuk menampung debit 13,62 hingga 29,09 m3/dt. Sehingga didapatkan dimensi berupa saluran trapesium dengan lebar dasar 2,8 m dengan ketinggian 2,3 m di awal saluran dan menjadi lebih besar yaitu lebar dasar 4 m dengan ketinggian 3.7 m. Kapasitas yang cukup untuk menampung debit sebesar 29,09 m3/dt. Setelah di evaluasi maka ditemukan adanya penumpukan pada dua titik yaitu J2 dan J5, akibat debit maksimum ditambahkan dengan debit yang berasal dari pemukiman setempat pada titik tersebut. Sehingga perlu adanya redesain saluran agar dapat menampung debit dari pemukiman. Redesain hanya dilakukan dengan penambahan ketinggian saluran menjadi 5 m, karena untuk penambahan lebar saluran tidak memungkinkan, karena saluran berada di wilayah padat pemukiman. 
PENGEMBANGAN FASILITAS RUANG BELAJAR MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 Anisah Nur Fajarwati; Medi Efendi; Aulia Rahman; Martince Novianti Bani; Rizki Putri Ramadhani
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v2i2.1957

Abstract

Keberadaan ruang belajar masyarakat telah lama menjadi bagian dari kegiatan masyarakat di RW VII, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Namun, sarana ruang belajar ini tidak lagi aktif digunakan semenjak status pandemi Covid-19 ditetapkan. Pembatasan kegiatan belajar dilakukan demi menekan angka penyebaran virus. Selama lebih kurang satu tahun berlangsung, hal itu telah mengurangi minat belajar dan interaksi antarwarga terutama anak-anak usia sekolah. Keinginan dari sang pemilik rumah untuk memulai kembali aktivitas di ruang belajar tersebut terkendala fasilitas yang terbatas. Oleh karena itu, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pengembangan fasilitas fisik agar tercipta suasana belajar yang lebih nyaman dan menyenangkan, terutama bagi anak-anak usia sekolah. Selain itu, dilakukan pula penambahan fasilitas untuk penerapan adaptasi kebiasaan baru sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dilakukan kerja sama kemitraan dengan LAZ YASA Malang untuk berbagi informasi dan gagasan untuk pengembangan ruang belajar.