Claim Missing Document
Check
Articles

SISTEM PENGOLAHAN NILAI RAPOR SISWA DI SMKN 3 SUKOHARJO Joko Prasetyo; Dwi Retnoningsih
JURNAL GAUNG INFORMATIKA Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Gaung Informatika Vol 7 No 2 Juli 2014
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The rapid development of current technology make school participate institution developedfollowing period. Especially in the Vocational High School (SMKN) 3 Sukoharjo. SMKN 3 Sukoharjostill using manual method in data processing of data in particular student report cards. In this researchresearcher completed the application program processing of student report cards with the aim ofprovide a solution to undertake processing of them.The application processing of student report cards is divided into two actors are admin and user.Admin can access all the data while the user can perform maintenance access and print the value of thesubject value. The application processing of student report cards were tested using method of McCall to getquality value 77.2%. According to the test results expected report cards processing of applications usedand performance of employees and assist teachers in SMKN 3 Sukoharjo to minimize errors in data processing.
Pengaruh Aplikasi Blower dan Tipe Pengemasan Terhadap Mutu Cabai Rawit Segar (Capsicum frutescens linn) selama Transportasi Musthofa Lutfi; Joko Prasetyo; Irma Putri Pujianti; Dewi Maya Maharani
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2019): TEKNOTAN, Agustus 2019
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.128 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol13n1.4

Abstract

Cabai rawit adalah salah satu produk hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi namun mudah mengalami kerusakan/layu selama proses pengemasan dan tranportasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi blower dan tipe pengemasan yang paling aman selama proses transportasi terhadap mutu cabai rawit segar berdasarkan perubahan suhu, kerusakan mekanis, susut bobot, kadar air, dan kekerasan cabai. Metode penelitian eksperimental yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 2 perlakuan. Perlakuan pertama dalam 2 taraf, yaitu dengan blower dan tanpa blower. Sedang perlakuan kedua adalah tipe pengemasan dalam 3 taraf, yaitu kemasan karung, keranjang, dan kardus. Tiap sampel diisi cabai rawit sebanya 4 kg. Dari kombinasi kedua perlakuan tersebut diperoleh 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan Analisis Varians dan dilanjutkan dengan Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi blower dan tipe pengemasan menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P<0.05) terhadap kerusakan mekanis dan kadar air cabai rawit segar, tetapi aplikasi blower dan tipe pengemasan menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05) terhadap susut bobot dan kekerasan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan blower dan jenis pengemasan kardus merupakan kombinasi perlakuan yang paling aman selama simulasi transporasi dengan rata-rata nilai kerusakan mekanis 1.27 %, susut bobot 0.54 %, kadar air 0.76 %, dan kekerasan 1.57 kgf/cm2.
Studi Pengaruh Ukuran Partikel dan Penambahan Perekat Tapioka Terhadap Karakteristik Biopelet dari Kulit Coklat (Theobroma cacao L.) sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan Retno Damayanti; Novia Lusiana; Joko Prasetyo
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 11, No 1 (2017): TEKNOTAN, April 2017
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (931.801 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol11n1.6

Abstract

Limbah kulit kakao dalam jumlah banyak (75% dari dari bahan baku pengolahan coklat) menjadi permasalahan tersendiri pada industri pengolahan coklat. Pemanfaatan kulit kakao berpotensi sebagai bahan bakar alternatif terbarukan karena ketersediaanya yang cukup melimpah dan pemanfaatannya yang belum maksimal. Limbah biomassa dapat digunakan sebagai bahan bakar secara langsung seperti halnya yang telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu, tetapi biomassa memiliki kelemahan jika dibakar secara langsung sifat fisiknya menjadi buruk, seperti: kerapatan energi yang rendah dan permasalahan penanganan, penyimpanan, serta transportasi. Untuk meningkatkan kualitas pembakaran biomassa, saat ini telah dikembangkan bahan bakar biomassa dalam bentuk pelet yang dikenal dengan istilah biopelet. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ukuran partikel dan penambahan tapioka pada pembuatan biopelet kulit kakao, menentuka perlakuan optimal serta melakukan uji karakteristik fisik dan kimia biopelet kulit kakao. Metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan dua factorial yaitu ukuran partikel biopelet dan variasi kadar perekat (tepung tapioka) untuk menentukan perlakuan optimal. Perlakuan optimal terjadi pada ukuran partikel biopelet 20 mesh dengan penambahan perekat tapioka 20% dengan kadar air 3.52%, kadar abu 6.99%, dan kerapatan 0.87 g/cm3 dan nilai kalor 3090.1 kal/g. Pengembangan penelitian dapat diarahkan kepada penambahan campuran bahan baku yang mempunyai nilai kalor tinggi sehingga dapat meningkatkan nilai kalor biopelet yang dihasilkan.Kata kunci: biopelet, kakao, kadar air, kadar abu, nilai kalor
KARAKTERISTIKA PERPINDAHAN PANAS TABUNG COOLER PADA FASILITAS SIMULASI SISTEM PASIF MENGGUNAKAN ANSYS Erlanda Kurnia; Giarno Giarno; Gregorius Bambang Heru; Joko Prasetyo; Mulya Juarsa
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 19, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.707 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2015.19.2.3179

Abstract

Fasilitas simulasi sistem pasif (FASSIP-01) merupakan alat uji sistem pendinginan dengan memanfaatkan sistem sirkulasi alam yang di bangun di laboratorium thermohidrolika PTKRN BATAN. Untai uji FASSIP-01 terdiri dari beberapa komponen utama yaitu tabung cooler, heater, perpipaan, dan tabung ekspansi. Salah satu cara mengetahui karakteristika perpindahan panas dalam suatu sistem adalah dengan metode Finite Element Method (FEM) yang merupakan langkah menyelesaikan suatu problem dengan cara mem-bagi obyek analisa menjadi bagian-bagian kecil yang terhingga. Salah satu aplikasi berbasis FEM adalah ANSYS yang digunakan dalam simulasi ini. Makalah ini dikhususkan pada aplikasi ANSYS (student version) untuk mengetahui karakteristika perpindahan panas pada tabung cooler dengan variasi kecepatan dan variasi temperatur pada aliran tabung cooler yang dilewati oleh pipa panas bertemperatur 85 oC. Hasil simulasi adalah besar kalor yang dilepas air di dalam pipa dan penyerapan kalor oleh air di dalam tabung cooler. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin besar ke-cepatan aliran air yang masuk ke dalam tabung cooler, maka pendinginan yang terjadi juga semakin besar, sementara semakin kecil temperatur air yang masuk ke dalam tabung cooler, maka pendingi-nan yang terjadi juga semakin cepat.
PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK EKSTRAK TANAMAN PADA BUDIDAYA PERTANIAN ORGANIK DI LAMPUNG SELATAN Darwin H. Pangaribuan; F.X. Soesilo; Joko Prasetyo
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 24, No 1 (2018): JANUARI - MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v24i1.9674

Abstract

AbstrakPertanian organik semakin populer di kalangan petani sebagai praktik pertanian alternatif. Kebutuhan unsur hara mayor dalam pertanian organik dapat dicukupi dari bahan alamiah yaitu dari bahan ekstrak tanaman. Organ tanaman kaya akan unsur hara misalnya ekstrak tanaman daun tanaman lamtoro kaya akan unsur Nitrogen, ekstrak batang pisang kaya akan unsur Fosfor, dan ekstrak sabut kelapa kaya unsur Kalium. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1. Meningkatkan pengetahuan para petani tentang pupuk organik cair 2. Meningkatkan keterampilan petani untuk membuat pupuk organik cair dari bahan ekstrak tanaman. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini telah dilaksanakan pada bulan November 2017. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertempat di Kelurahan Marga Agung, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan. Materi yang disampaikan pada kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah materi pertanian organik yaitu teknik pembuatan pupuk organik cair dari ekstrak tanaman. Pada akhir pengabdian diperoleh bahwa (1) pengetahuan petani sasaran tentang manfaat pemupukan melalui pupuk organik cair telah meningkat 62%. (2) Tanggapan petani terhadap kegiatan demonstrasi cara pembuatan pupuk organik cair cukup baik dan positif serta petani ingin mencoba membuat sendiri pupuk organik cair untuk dicobakan pada lahan budidaya tanaman pangan petani.Kata Kunci: pertanian organik, penyuluhan, pupuk organik cair, lamtor, batang pisang, sabut kelapaAbstractOrganic farming is increasingly popular among farmers as an alternative agricultural practice. The need of major nutrients in organic farming can be provided from natural ingredients that are from plant extract material. Plant organs rich in nutrients such as leaf plant extracts lamtoro rich in Nitrogen, banana stem extract rich in phosphorus and fitohormone and extract coconut fiber rich in potassium. The purpose of this extension activity is 1. Improving knowledge the farmers about liquid organic fertilizer 2. Increase skills farmers to make liquid organic fertilizer from plant extract material. This community service activity was held in November 2017. The community service activity is located in Kelurahan Marga Agung, Jatiagung sub-district, South Lampung. Material presented on extension activities in the community that is an organic farming material namely production technique of a liquid organic fertilizer from plant extracts. At the end of the extension, it was found that (1) knowledge of target farmers about the benefits of fertilization through liquid organic fertilizer has increased 62 %. (2) The farmers' perception of the demonstration method activity of liquid organic fertilizer is quite good and positive and the farmers want to try to make their own liquid organic fertilizer to be tested on food-crops farming of farmersKey words: organic farming, extension, liquid organic fertilizer, lantoro, banana stem, coconut fiber
Efek Paparan Musik dan Noise pada Karakteristik Morfologi dan Produktivitas Tanaman Sawi Hijau (Brassica Juncea) Joko Prasetyo; Tineke Mandang; I Dewa Made Subrata
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 1 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.02.1.%p

Abstract

AbstractThe objective of present study was to investigate the effect of various sounds on the green mustard’s (Brassica Juncea) morphology characteristic and productivity. The plant has been subjected to three various sound, namely classical music (rhythmic violin music), machine and traffic noise, and mixed sound (classical music and traffic noise) with 70-75 dB sound pressure level, from germination to harvest for three hours (7-10 am.) each day. Six parameters, i.e. germination, plant height, leaf width, leaf lenght, total plant lenght, and fresh weight, related with growth and productivity of plant were been monitored on regular basis.The results showed classical music improves germination up to 15% for 36 hours, plant height 13,5%, leaf width 14,8%, leaf length 14,2%, and wet weight 57,1%. In general, exposure to classical music gives thebest results on the morphological characteristics and productivity of green mustard.Keywords: Sound exposure, plant morphology , productivity, green mustardAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efek paparan variasi suara terhadap karakteristik morfologi dan produktivitas tanaman sawi hijau. suara yang dipaparkan antara lain musik klasik (suara biola), bising lalu lintas dan mesin industri (noise) dan campuran antara musik klasik dan noise. Level suara yang digunakan berkisar antara 70-75 dB dimulai sejak masa perkecambahan hingga panen selama 3 jam tiap harinya dimulai pukul 07.00-10.00. Enam parameter yang diamati dan diambil datanya meliputi, daya berkecambah, tinggi tanaman, lebar daun, panjang daun, panjang tanaman total dan berat basah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik klasik meningkatkan daya berkecambah sebesar 15%, tinggi tanaman sebesar 13,5%, lebar daun sebesar 14,8%, panjang daun sebesar 14,2%, dan berat basah sebesar 57,1%. Secara umum paparan musik klasik memberikan hasil terbaik terhadap karakteristik morfologi dan produktivitas sawi hijau.Kata kunci: Paparan suara, morfologi, produktivitas, sawi hijauDiterima: 21 Oktober 2013;Disetujui: 28 Januari 2014
PENGARUH KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DENGAN PUPUK KCL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA MEDIUM GAMBUT Joko Prasetyo; Armaini Armaini; Murniati Murniati
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian Vol 4, No 2 (2017): Wisuda Oktober Tahun 2017
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Onion production which decreased in Riau province affected by the lack of interest and experience of farmers. Riau has extensive peatlands, efforts to increase the productivity of peat soil as crop production land can be done by combining the use of organic such as compost oil palm empty fruit bunches (EFB) and inorganic fertilizers such as manure KCl. This study aimed to determine the effect of the combination of composted manure TKKS with KCl and get a dose of compost TKKS combination with best KCl fertilizer which can improve the growth and yield of onion on the peat medium. The research was conducted in the House Kasa, the Experimental Farm of Agriculture Faculty, University of Riau, in November 2015 until February 2016. The research was conducted experimentall using on completely randomized design (CDR) with 4 treatments and 5 replications. The data were analyzed statistically by analysis of variance and tested further with Duncan's multiple range test at 5% level. The results showed that the administration of various doses of compost TKKS with KCl fertilizer can not increase the plant height parameters, number of tuber per hill and the circumference of the tuber however the good effects toward the tuber weight fresh and the tuber shelf weight per clump on onion crop. Giving compost TKKS with fertilizer KCl at a dose of 150 kg K2O / ha showed the best results because it can increase the tuber weight fresh and the tuber shelf weight per clump. Keywords: Allium ascalonicum L., Peat, TKKS compost, fertilizers KCl
The preventive Control of White Root Rot Disease in Small Holder Rubber Plantation Using Botanical, Biological and Chemical Agents Joko Prasetyo; Titik Nur Aeny
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 13 No. 1 (2013): MARET, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.675 KB) | DOI: 10.23960/j.hptt.11369-74

Abstract

The preventive control of white root rot disease in small holder plantation using botanical, biological, and chemical agents. A field and laboratory experiment were conducted from June 2008 to December 2009 in Panumangan, Tulang Bawang - Lampung. The field experiment was intended to evaluate the effect of botanical plants (Alpinia galanga, Sansiviera auranthii, and Marantha arundinacea), biological agents (organic matter and Trichoderma spp.), and chemical agents (lime and natural sulphur) on the incidence of white root rot disease and population of some soil microbes. The laboratory experiment was conducted to observe the mechanism of botanical agents in controlling white root rot disease. In the field experiment, the treatments were applied in the experimental plot with cassava plant infection as the indicator. The variables examined were the incidence of white root rot and population of soil microbes. In the laboratory experiment, culture of R. microporus was grown in PDA containing root exudate of the antagonistic plant (botanical agent). The variable examined was colony diameter of R. microporus growing in the PDA plates. The results of the field experiment showed that planting of the botanical agents, and application of Trichoderma spp., as well as natural sulphur, decreased the incidence of white root rot disease. The effectiveness of M. arundinacea and Trichoderma spp. was comparable to natural sulphur. The laboratory experiment showed only root exudate of A. galanga and S. auranthii that were significantly inhibit the growth of R. microporus.
PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT BUNCHY TOP PADA TANAMAN PISANG DI PROVINSI LAMPUNG Joko Prasetyo dan Sudiono .
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 4 No. 2 (2004): SEPTEMBER, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1059.889 KB) | DOI: 10.23960/j.hptt.2494-101

Abstract

Distribution mapping of bunchy top of banana in Lampung Province. Studies on the occurrence of banana bunchy top were conducted in Lampung province from March to May 2003. This study were aimed to make distribution map of banana bunchy top in Lampung. The stratified random sampling were used. The sample comprised 6 districts out of 10 districts in Lampung. Three subdistrics were randomly selected in each district and then 3 villages were also selected in each subdistrict. In each village 3 famer&rdquo;s gardens were selected as observation area. The distribution map shows that banana bunchy top has spread throughout the 6 districts visually observed, but only 4 districts, that bunchy top incidence could be examined. Banana bunchy top incidence in Bandar Lampung, South Lampung, Central Lampung, and North Lampung were 2.31, 2.23, 1.06, and 0.84 % respectively. Bunchy top virus attacked various types, among them are janten (55.23%), muli (38.88%), kepok (30.47%), ambon (21.52%), raja sere (19.76%), nangka 4.64%), and lilin (3.84%). There were no disease incidence on cultivar tanduk, rejang and susu, thus this fact might be indicated resistance phenomena of these cultivars.
EFFECTS OF ALPINIA GALANGA POWDER ON PHYTOPHTHORA CAPSICI LEIONIAN IN VITRO Joko Prasetyo, Subli Mujim, and Cipta Ginting .
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 3 No. 2 (2003): SEPTEMBER, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.906 KB) | DOI: 10.23960/j.hptt.2336-39

Abstract

Pengaruh Alpinia galanga terhadap Phytophthora capsici Leionian secara in vitro. Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh tepung beberapa bagian dan konsentrasi A. galanga terhadap jari-jari koloni dan produksi zoospora P. capsici. Percobaan dilakukan secara faktorial (4x4) dalam rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah tepung bagian tanaman, yaitu rhizome, batang, daun, dan akar. Faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak, yaitu 0,0%; 0,5%; 1%, dan 1,5%. Peubah yang diamati adalah diameter koloni dan kepadatan spora P. capsici. Hasil percobaan menunjukkan bahwa setiap konsentrasi serbuk akar paling efektif dalam menekan diameter koloni dibandingkan dengan serbuk bagian yang lain, kecuali pada konsentrasi 1,5%. Pada konsentrasi 1,5%, serbuk akar dan rhizome mempunyai efektivitas yang sama. Secara khusus, untuk serbuk rhizome dan akar semakin tinggi konsentrasi semakin efektif dalam menekan diameter koloni P. capsici. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pada konsentrasi 0,5%, serbuk rhizome dan daun lebih efektif dalam menekan produksi zoospora dibandingkan dengan serbuk batang dan akar; rhizome dan daun mempunyai efektivitas yang sama. Pada konsentrasi 1 dan 1,5%, serbuk rhizome, daun, dan akar lebih efektif dalam menekan produksi zoospora dibandingkan dengan serbuk batang; rhizome, daun, dan akar mempunyai efektivitas yang sama. Secara khusus, pada rhizome dan akar, semakin tinggi konsentrasi semakin efektif dalam menekan produksi zoospora P. capsici.