Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Podcast Media in Consultation Services to Develop Academic Stress Prevention Skills Purwadi Purwadi; Irvan Budhi Handaka; Suharsimi Arikunto; Hardi Prasetiawan; Nurlita Hendiani; Rahmat Ponco Adi Saputra
KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal) Vol 8, No 2 (2021): KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.422 KB) | DOI: 10.24042/kons.v8i2.10360

Abstract

The rapid digitization of education in a pandemic has an impact on academic stress conditions. Counsellors have not implemented various innovative media but need relevant and millennial media to support consulting services with podcasts. This article aims to analyze the feasibility of podcast media in consulting services to develop academic stress prevention skills. Research and development limited to five stages help know the feasibility of podcasts as support for consulting services, especially academic stress prevention skills. The data analyzed the feasibility questionnaire instrument through expert validators, media, and practitioners (counsellors) quantitatively with percentages and inter-rater analysis. The results of the research show that podcast media is quite relevant to use in consulting services. The relevance and accuracy of podcast media can adjust to the content of the supporting material. Prevention of academic stress isn’t only with knowledge but skills to cope with academic stress in all conditions, especially in pandemic and post-pandemic situations. Professional and millennial counsellors can develop skills in the use of podcast media in consulting services. Can use Podcast media directly in consulting services. Recordings of podcast results can be used indirectly in consulting services or group guidance services, group counselling, individual counselling, and classical guidance as a follow-up.
Profil tingkat percaya diri siswa SMK Muhammadiyah kota Yogyakarta Hardi Prasetiawan; Wahyu Nanda Eka Saputra
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.308 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v8i1.2248

Abstract

Percaya diri merupakan aspek penting bagi siswa dalam mengembangkan potensinya. Percaya diri merupakan keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Tujuan Penelitian ini untuk mengatasi rendahnya percaya diri siswa. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian pengembangan (research and development). Penelitian ini direncakan akan dilaksanakan selama satu tahun. Penelitian ini menggunakan lima tahapan, yaitu (1) studi pendahuluan; (2) perencanaan penelitian; (3) pengembangan produk awal; (4) uji lapangan terbatas; dan (5) revisi hasil uji lapangan terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari studi pendahuluan awal menunjukkan bahwa 6,72% siswa memiliki percaya diri kategori sangat tinggi, 23,04% siswa memiliki percaya diri kategori tinggi, 33,6% siswa memiliki percaya diri kategori sedang, 21,12% siswa memiliki percaya diri kategori rendah, dan 7,68% siswa memiliki percaya diri kategori sangat rendah. Seyogyanya hasil penelitian ini dapat menjadi panduan bagi konselor dalam upayanya meningkatkan percaya diri siswa. AbstractSelf confidence is an important aspect for students in developing their potential. Self-confidence is a person's belief in all aspects of the advantages it has and that belief makes it feel able to achieve the various goals in life. The purpose of this study is to overcome the low self-esteem of students. Methods This research using the design of this research is the design of research development (research and development). This study is planned to be implemented for one year. This study uses five stages, namely (1) preliminary study; (2) research planning; (3) early product development; (4) limited field testing; and (5) revision of limited field test results. The results showed that from the preliminary preliminary study showed that 6.72% of students had very high confidence category, 23.04% students had high self-confidence category, 33.6% students had moderate self-confidence category, 21.12% confident category low, and 7.68% students have very low confidence category. The results of this study should be a guide for counselors in an effort to improve students' self-confidence.
Teknik cognitive defusion: penerapan intervensi konseling untuk meningkatkan percaya diri siswa Wahyu Nanda Eka Saputra; Hardi Prasetiawan
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.888 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v7i2.1835

Abstract

AbstrakPercaya diri merupakan salah satu aspek yang perlu dikembangkan untuk menunjang prestasi akademik siswa. Hal ini akan memberikan penguatan pada diri siswa untuk dapat berkembang optimal sesuai dengan potensinya masing-masing. Salah satu teknik konseling yang dapat digunakan untuk meningkatkan percaya diri adalah cognitive defusion. Teknik cognitive defusion adalah suatu teknik konseling yang digunakan untuk mengurangi pikiran negatif dengan mengubah konteks masalah yang terjadi. Pengubahan ini dilakukan dengan cara pengubahan bahasa dalam pikiran konseli. Bahasa tersebut berperan sebagai stimulus yang dapat mengubah tingkah laku.Kata Kunci: Percaya Diri, Teknik Cognitive Defusion AbstractSelf-confidence is one aspect that needs to be developed to support students' academic achievement. This will provide reinforcement in students themselves to be able to develop optimally in accordance with their respective potential. One of the counseling techniques that can be used to boost of self-confidence is cognitive defusion. The technique of cognitive defusion is a counseling technique used to reduce negative thoughts by changing the context of the problem. This change is done by changing the language in the mind of the counselee. The language acts as a stimulus that can change behavior.Keywords: Self-Confidance, Cognitive Defusion Technique
GUIDANCE AND COUNSELING COMPREHENSIF PROGRAM IN EARLY CHILDHOOD EDUCATION BASED ON DEVELOPMENTAL TASK Hardi Prasetiawan; Agus Supriyanto
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.194 KB)

Abstract

Program bimbingan dan konseling komprehensif perlu dirancang bagi anak usia dini. Rancangan bimbingan dan konseling komprehensif disesuaikan dengan tugas perkembangan dari anak usia dini dan berkolaborasi dengan stakeholders. Hasil dari program bimbingan dan konseling komprehensif akan teraktualisasi dalam layanan bimbingan dan konseling yang termuat dalam (1) komponen kurikulum, (2) layanan responsif, (3) perencanaan individual, dan (4) dukungan sistem. dengan peran serta dari seluruh personil sekolah, masyarakat, dan orang tua. Sehingga perlu adanya kolaborasi antara konselor dan stakeholders dalam perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi program bimbingan dan konseling bagi anak usia dini. 
PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN RAMAH ANAK TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SEJAK USIA DINI Hardi Prasetiawan
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.331 KB)

Abstract

Pendidikan Ramah Anak adalah pendidikan yang mengedepankan rasa riang, aman, sehat, menarik, efektif, menghormati hak anak, asah, asih, asuh, nyaman, aspiratif dan komunikatif. Sehingga pembentukan karakter pada jenjang pendidikan dapat dimulai dari sejak dini dan harus menempatkan pendidikan ramah anak sebagai dasar membangun karakter siswa. Adapun dalam hal ini strategi layanan yang dapat diterapkan dan dimplementasikan sebagai wujud pembentukan karakter dalam pendidikan ramah anak adalah dengan layanan bimbingan dan konseling. 
PENDAMPINGAN KONSELOR UNTUK PENCEGAHAN BURN OUT BELAJAR MELALUI KONSELING SENI KREATIF PADA KONDISI PANDEMI COVID-19 Agus Supriyanto; Hardi Prasetiawan
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 02 (2021): Juli 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v1i02.1483

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak pada pembelajaran di sekolah baik bagi siswa maupun guru. Siswa merasabosan dan jenuh dengan pembelajaran online. Konseling seni kreatif merupakan intervensi yang dapat digunakan untuk mencegah, mengatasi, atau mengurangi kejenuhan siswa. Guru BK belum familiar dengan konseling seni kreatif untuk membantu siswa burnout di sekolah. Pendampingan merupakan upaya membantu guru BK mengenal dan mengembangkan diri untuk mencegah kejenuhan siswa dalam pembelajaran online. Metode pelayanannya adalah melalui proses brainstorming, konseling, dan pendampingan. Kegiatan pengabdian dilakukan kepada guru bimbingan dan konseling di Kabupaten Bantul dan Kulonprogo. Analisis pengukuran kondisi burnout siswa dengan metode wawancara tentang kondisi burnout siswa secara kualitatif. Pengukuran dampak hasil pendampingan terhadap pencegahan burnout dengan penyuluhan seni kreatif melalui wawancara dianalisis secara kualitatif. Pengukuran pemahaman konseling kreatif untuk membantu siswa burn out melalui angket yang dianalisis secara kuantitatif dengan metode standar deviasi dan persentase. Hasil brainstorming dengan guru BK, 75% siswa mengalami kejenuhan belajar dengan indikator kelelahan dan kejenuhan mental, fisik, dan emosional. Konseling dilakukan untuk membantu guru BK menganalisis kondisi kejenuhan belajar siswa secara online dan konseling seni kreatif untuk membantu kejenuhan belajar siswa. Pendampingan kepada guru bimbingan dan konseling untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi kejenuhan belajar siswa. Hasil pendampingan adalah peningkatan kemampuan guru dalam penggunaan konseling seni kreatif sebesar 77,78%, dan 8,33% guru yang belum dapat menggunakan konseling seni kreatif dan 13,89% guru kain dalam penggunaan materi kreatif. konseling seni. Tindak lanjut dari kegiatan pendampingan tersebut adalah pelatihan layanan konseling seni kreatif untuk membantu siswa burnout.
Meningkatkan Percaya Diri Siswa melalui Teknik Cognitive Defusion Wahyu Nanda Eka Saputra; Hardi Prasetiawan
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.077 KB)

Abstract

Abstract: This study aims to identify the effectiveness of cognitive defusion technique to increase students’ self confidence. This study used a pre-experimental design with one group pre-test post-test design. Subject in this study were six vocational high school student which have low self-confidence. The instrument used is self-confidence scale. To analyze the subjects’ self confidence after receiving cognitive defusion technique, we use the wilcoxon sign test. The results confirm that students' confidence level score were increase after being treat using cognitive defusion technique. It can be concluded that cognitive defusion technique are effective for improving students' self-confidence.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan teknik cognitive defusion untuk meningkatkan percaya diri siswa. Penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan rancangan one group pre-test post-test design. Subjek dalam penelitian ini melibatkan enam siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota Yogyakarta yang memiliki tingkat percaya diri rendah. Instrumen yang digunakan adalah skala percaya diri. Analisis yang digunakan untuk menguji perbedaan percaya diri sebelum dan sesudah diberikan perlakuan konseling teknik cognitive defusion adalah uji jenjang bertanda Wilcoxon. Hasil menunjukkan bahwa terdapat kenaikan skor tingkat percaya diri siswa setelah diberikan perlakuan berupa konseling teknik cognitive defusion. Dapat disimpulkan bahwa teknik cognitive defusion efektif untuk meningkatkan tingkat percaya diri siswa.DOI: https://doi.org/10.17977/um001v3i12018p014
Pemanfaatan Media Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah se-Kota Yogyakarta Hardi Prasetiawan; Said Alhadi
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.887 KB)

Abstract

Abstract: The particular study aimed to know the utilization of media in guidance and counseling service provided by school counselor. Quantitative approach was used in the study. The research instrument was questionnaire with five alternative answers, such: very often; often; rare; sometime; and never. The result of the study showed the use of media in guidance and counseling service by school counselor ranging from visual media, electronic media; audio visual media; computer media.Abstrak: Studi ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media bimbingan dan konseling dalam layanan bimbingan dan konseling oleh guru bimbingan dan konseling. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan berupa angket dengan lima alternatif jawaban yaitu: sangat sering; sering; jarang; kadang-kadang; dan tidak pernah. Hasil dari studi ini secara terperinci menunjukkan implementasi pemanfaatan media bimbingan dan konseling mulai dari media visual, media elektronik, media audio visual, dan media komputer dalam setiap layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling.DOI: https://doi.org/10.17977/um001v3i22018p087
Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab Belajar Peserta Didik Melalui Layanan Konseling Kelompok dengan Pendekatan Realita di Kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Manyaran Tahun Pelajaran 2021/2022 Ayudi Setyo Prayogo; Hardi Prasetiawan
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.25 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5194

Abstract

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK). Penelitian tindakan pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan” yang dilakukan dalam rangkaian guna memecahkan masalah. Penelitian ini mengkaji masalah tanggung jawab belajar peserta didik yang masih rendah. Selanjutnya diberikan tindakan berupa penerapan layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Manyaran. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 1 yang berjumlah 5 siswa mengalami masalah terkait tanggung jawab belajar dan kinerja guru yang harus dikembangkan dalam layanan konseling individu dengan pendekatan realitas. Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu diperoleh kenaikan nilai yang signifikan, dengan hasil rata-rata pra siklus 47%, siklus I : 68 %, siklus II : 87%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita dalam upaya meningkatkan tanggung jawab belajar peserta didik kelas XI MIPA 1 di SMA Negeri 1 Manyaran terdapat adanya peningkatan tanggung jawab belajar peserta didik.
Mengurangi (Burn-Out) Kejenuhan Belajar Siswa Dengan Teknik Senam Otak (Brain Gym) Febrian Amir Nashrullah; Hardi Prasetiawan
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.391 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5206

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah tingkat kejenuhan belajar (burnout) dapat diturunkan dengan teknik senam otak (brain gym) pada siswa kelas X SMAN Karangpandan. Sampel ditentukan dengan teknik simple random sampling. Kelas sampel yakni kelas X IPS 6 sebagai kelas yang akan diberi perlakuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala kejenuhan belajar berasal dari modifikasi Maslach Burnout Inventory (MBI) yang disesuaikan dengan subjek penelitian untuk mengungkap tingkat kejenuhan, dan pedoman observasi aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian penurunan kejenuhan belajar dapat dilihat dariprosentase lembar obervasi aktivitas siswa pada siklus pertama antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran senam otak sebesar 50,36% sementara pada siklus II terjadi peningkatan antusaias siswa sebesar 71,15%. Kemudian pada hasil pre-test dan post-test dengan menggunakan skala kejenuhan belajar terdapat penurunan yang signifikan pada tingkat kejenuhan belajar yang dialami oleh siswa, pada hasil pre-test tingkat kejenuhan belajar memperoleh prosentase sebanyak 35,82% sementara pada saat post-test terjadai penurunan prosentase tingkat kejenuhan belajar siswa menjadi 28,36%. sehingga dapat disimpulkan terjadi penurunan yang signifikan pada siswa kelas X IPS 6 setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik senam otak, dapat disimpulkan bahwa teknik senam otak (brain gym) efektif dalam menurunkan kejenuhan (burnout) belajar siswa kelas X di SMAN Karangpandan.