Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

BINCANG SOAL KORUPSI: SOSIALISASI PENGUATAN INTEGRITAS SEBAGAI SARANA MENUMBUHKAN BUDAYA ANTI KORUPSI PADA MASYARAKAT DI CIREBON Nurhannah Widianti; Aditia Muara Padiatra; Sacandra Aji Rivaldi; Suci Nofita Sari
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i1.12645

Abstract

This community service aims to socialize the understanding of anti-corruption from a theological perspective to foster a more massive anti-corruption culture during society. The method in this community service itself is to hold a talk show. The results of this community service show that this activity is quite effective in increasing the understanding of the socialization participants about the dangers of corruption and the importance of an attitude of Integrity in shaping an anti-corruption culture. --- Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan pemahaman anti korupsi dalam pespektif teologis sehingga dapat menumbuhkan budaya anti korupsi yang lebih masif ditengah lingkungan masyarakat. Metode dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini sendiri adalah dengan menyelenggarakan talkshow. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa kegiatan ini cukup efektif dalam meningkatkan pemahaman para peserta akan bahaya korupsi dan bagaimana kemudian pentingnya sikap integritas dalam membentuk budaya anti korupsi.
Sosialisasi Pemahaman Sejarah Dan Budaya Bahari Sebagai Upaya Mencegah Pencemaran Laut Pada Remaja Bahri Bahri; Rifal Rifal; Aditia Muara Padiatra; Najamuddin Najamuddin; Ahmadin Ahmadin; Abdul Rahman
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v2i2.7019

Abstract

 Artikel ini merupakan pengabdian masyarakat yang bertujuan merekonstruksi pemahaman sejarah dan budaya bahari sebagai upaya mencegah pencemaran laut pada remaja di Pesisir Sungai Tuju-tuju, Sulawesi Selatan. Program ini menjadi sangat penting untuk dilakukan, berdasarkan observasi dan wawancara di lapangan, masalah pencemaran laut menjadi persoalan utama, biota laut yang hidup di sepanjang sungai tidak dapat bertahan hidup lama atau memilih bergesar ke daerah yang jauh dari garis pantai, akibatnya mengurangi pendapatan masyarakarat yang bekerja sebagai pemancing ikan (fa’mmeng), penangkap kepiting (faddakang), dan penjala ikan (fa’jala) di sungai. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah 1) melakukan identifikasi masalah, 2) menyiapan materi sosialisasi berupa penyediaan buku sejarah dan budaya bahari mengenai pentingnya laut sebagai sumber kehidupan, 3) memberikan penjelasan kepada remaja tentang bahaya pencemaran laut, 4) menghimpun para remaja dan aparat desa untuk menyusun dan mempraktekkan dampak pencemaran lingkungan. Dengan bermitra dengan aparat desa, produk yang dihasilkan berupa pemahaman mengenai pentingnya menjaga sungai, serta pembuatan tempat sampah yang mudah diakses oleh masyarakat. 
The Contribution of Al-Ghazali in Promoting Islamic Moderate Thought in Indonesia Hajam Hajam; Muzaki Muzaki; Dedeh Nur Hamidah; Aah Syafaah; Aditia Muara Padiatra
Sunan Kalijaga: International Journal of Islamic Civilization Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/skijic.v3i2.1894

Abstract

The current paper is dedicated to investigate a moderate religious doctrine through the presence of Islamic mysticism (sufism) resulted from Imam al-Ghazali. We argue that al-Ghazali's teaching imparted balance between the world and the hereafter like body and spirit. Al-Ghazali’s thought influenced many Indonesian mystics across fifteenth to nineteenth century. We believed that Indonesian Moslems scholars who were influenced by Al-Ghazali’s teaching developed religious propagation through wisdom and moralilty. We found that by applying mysticism moderate Islamic propagation were accepted by most of Indonesian Moslems. As a result, they were succesful in undertaking social transformation without any negative impact.
PENINGKATAN LITERASI MAHASISWA SEJARAH TERHADAP SUMBER PRIMER MELALUI KUNJUNGAN DAN SOSIALISASI DI DEPO ARSIP DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN CIREBON Aditia Muara Padiatra; Juhaeriyah
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.295 KB) | DOI: 10.31949/jb.v1i4.463

Abstract

Sumber dalam sejarah menempati posisi yang penting, ketiadaan sumber sendiri mengakibatkan narasi sejarah tidak akan dapat dilakukan dan hanya sebatas pengkisahan tanpa berdasarkan pada dasaran yang jelas, berhubung sejarah tidak akan ditulis tanpa adanya sumber yang menyertainya. Begitu krusialnya arti sumber ini, maka pemahaman literasi terkait dengan sumber ini menjadi penting untuk dilakukan. Mahasiswa sejarah sebagai garda terdepan dari generasi baru para sejarawan dimasa mendatang perlu untuk mengetahui bagaimana bentuk dan posisi penting dari sumber tersebut. Berkaitan dengan hal itu, maka sosialisasi dan kunjungan pengabdian ke depo arsip dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Cirebon kemudian dilakukan, dari hasil kegiatan ini diketahui bahwa sebagian mahasiswa mempunyai minat yang besar terhadap pengetahuan arsip dan dari kegiatan tersebut terjadi peningkatan literasi mahasiswa mengenai tata kelola kearsipan dan fungsi arsip dalam telaahnya sebagai sumber primer dalam keilmuan sejarah.
Changes and Existence of Rivers in Cirebon City 1900-1942 Faisal Arif; Anwar Sanusi; Didin Nurul Rosidin; Aditia Muara Padiatra
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 17, No 2 (2020): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v17i2.10136

Abstract

In the Hindu-Buddhist period until the VOC, the role of the river was very important, because the river was the main highway that was easy and needed by the people of Cirebon as a means of transportation to connect the coastal area (Port) with the interior (hinterland). But during the Dutch East Indies, the existence of rivers in the city of Cirebon has been changed. As the underlying factors, the change in the existence of a river is: firstly, Along with the time and technology development also the increasing of goods and services needs that continue to the needs of exploitation of colony, as well as for make efficient the distribution of goods and services, which then continues to the Government of the Indies-Netherland make the change from river transportation modes to many modes of land transportation development like highways and trains, secondly, unhealthy river ecological conditions also influence, so many people are often affected by disease outbreaks due to unhealthy river conditions and when the rainy season comes, the river overflows and floods people's homes (flooding). These factors are the background of the Indies-Netherland government to make a change to the existence of rivers in the city of Cirebon, such as dredging the Old River "Kali Bacin", normalizing Sukalila River, normalizing Sipadu River and making drainage (culverts).
Belajar Toleransi dari Animasi : Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Beragama dalam Serial Kartun Upin-Ipin Aditia Muara Padiatra
Journal of Animation and Games Studies Vol 8, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jags.v8i2.5511

Abstract

AbstrakTulisan ini membahas mengenai serial kartun Upin-Ipin, sebuah film animasi berseri yang menggambarkan tentang kisah keseharian dari dua orang anak kembar yang bernama Upin dan Ipin bersama dengan teman-temannya. Serial ini cukup popular dan banyak disukai khususnya oleh anak-anak yang ada di Indonesia. Tulisan ini berusaha untuk menguak bagaimana nilai-nilai moral dan keberagaman terangkum dalam serial animasi tersebut. Pendekatan dilakukan melalui penelitian eksploratif, data diambil dari beberapa serial yang dianggap representatif dengan tema kajian. Dari hasil pembahasan tersebut, diketahui bahwasanya walaupun serial animasi Upin dan Ipin yang menjadi obyek kajian masih kental dengan nuansa dominasi etnis melayu dan keagamaan islam, namun bukan berarti animasi ini kemudian menegasikan eksistensi keberagaman daripada etnis-etnis yang lainnya. Hal ini kemudian terlihat dalam narasi-narasi yang dibangun pada setiap episode yang di dalamnya sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai moderasi dan toleransi, baik itu antar etnis maupun keagamaan.  Kata kunci: Film Animasi, Upin-Ipin, Moderasi BeragamaAbstractThis paper discusses the Upin-Ipin cartoon series, an animated series depicting the daily stories of two twins named Upin and Ipin along with their friends. This series is quite popular and much liked, especially by children in Indonesia. This paper seeks to reveal how moral values and diversity are summarized in this animated series. The approach is carried out through exploratory research. The data is taken from several series which are considered representative of the study theme. From the results of the discussion, it is known that although the animated series Upin and Ipin, which are the objects of study, are still thick with the nuances of the dominance of Malay ethnicity and Islamic religion, this does not mean that this animation then negates the existence of diversity compared to other ethnic groups. It can be seen in the narratives built-in each episode, which are closely related to the values of moderation and tolerance, both between ethnicities and religions.Keywords: Animated Film, Upin-Ipin, Religious Moderation 
BERADU OUTFIT ALA SUBKULTUR IBUKOTA : CITAYAM FASHION WEEK DALAM TELAAH FENOMENOLOGI EDMUND HUSSERL Aditia Muara Padiatra; Suci Nofita Sari
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.11019

Abstract

ABSTRAK: Citayam Fashion Week merupakan fenomena yang mulai ramai di media sosial belum lama ini (2022), fenomena ini sendiri merupakan sebuah ajang berkumpulnya anak-anak muda dari beberapa daerah penyangga Jakarta, seperti dalam hal ini Citayam, Bojonggede, serta Depok. Bergaungnya fenomena ini kemudian dan gaungnya dimedia sosial menimbulkan suatu pola yang kemudian menarik untuk ditelaah lebih lanjut. Penelitian ini sendiri menggunakan metode study deskriptif kualitatif dengan sumber kepustakaan. Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwasanya fenomena ini bukanlah sekedar aksi anak muda yang ingin mencari eksistensi di pedestrian Kawasan elite ibu kota, namun merupakan suatu bentuk reaksi daripada anak-anak muda terhadap ruang publik sebagai kawasan yang setara. Hal ini juga menandaskan Jakarta sebagai sebuah ikon daripada gerakan suburban tersebut.