Septana Bagus Pribadi
Architecture And Urban Planning PhD Program, Architecture Department, Faculty Of Enginering, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ART CENTER YOGYAKARTA DENGAN PENEKANAN DESAIN NEO-VERNACULAR Putra, Ardian; Murtini, Titien Woro; Pribadi, Septana Bagus
IMAJI Vol 1, No 2 (2012): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.027 KB)

Abstract

Yogyakarta, bila mendengar kata kota tersebut dalam pikiran pastilah kota tujuan wisata keseniandan kebudayaan. Kesenian di Daerah Istimewa Yogyakarta sangatlah kental dikarnakan masyarat yang masihmenjungjung tinggi nilai seni dan budaya. Yogyakarta memiliki banyak macam kesenian yang antara lain hampir punah dikarnakan tidak adnyaregenerasi yang melanjutkan kebudayaan dan kesenian tersebut dalam Website Provensi DIY terdapat kesenian yang 30% diantaranya hanya di ketahui orang – orang tua. Yogyakarta juga terkenal akan seniman –seniman besar yang memiliki karya –karya yang tidak hanya dikenal oleh orang dalam negri melainkan jugadikenal di dunia internasional.
KAJIAN APLIKASI WARNA INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PADA PSIKOLOGI PASIEN ANAK (STUDI KASUS : RSIA HERMINA PANDANARAN) Wandira, Ayu; Pribadi, Septana Bagus
MODUL Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.589 KB) | DOI: 10.14710/mdl.11.2.2011.%p

Abstract

Warna  merupakan  unsur  penting  dalam  desain.  Setiap  warna  mampu  memberikan  kesan  dan  identitas tertentu  sesuai  kondisi  sosial  pengamatnya.  Komposisi  dan  kombinasi  warna  pada  interior  bangunan  akan menciptakan persepsi bagi pengguna bangunan tersebut. Rumah sakit merupakan fasilitas umum penyembuhan yang vital bagi semua golongan masyarakat. Pada rumah sakit, terutama rumah sakit ibu dan anak, stimulus penyembuhan bagi pasien tidak hanya bergantung pada obat-obatan, namun juga kondisi lingkungan dimana pasien tersebut dirawat.  Lingkungan menga ndung rangsang yang kemudian ditanggapi oleh manusia dalam bentuk respon tertentu. Pada studi kasus RSIA Hermina Pandanaran ini dilakukan kajian untuk memperoleh aplikasi warna terbaik bagi  sebuah  rumah  sakit  yang  memberikan  pengaruh  terbaik  kepada  psikologi  pasien  anak  sebagai  pengguna bangunan.  Dari  hasil  kajian  diketahui  bahwa  warna-warna  tertentu  dapat  memicu  psikologis  anak,  dan  pada akhirnya akan menjadi stimulus pada proses penyembuhannya.   Kata Kunci : Warna, RSIA, Anak, Psikologis, Penyembuhan  
SISTEM KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA PADA PERBAIKAN RUMAH WARGA DI DAERAH ROB (Studi Kasus : Kelurahan Kemijen, Semarang Timur) Pribadi, Septana Bagus; Indriastjario, Indriastjario; Wulandari, Ai Ratna; Wibowo, Yohannes Tri; Janatin, Bonggo; Muzamil, Muhammad
MODUL Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.807 KB) | DOI: 10.14710/mdl.11.2.2011.%p

Abstract

Kelurahan Kemijen adalah salah satu dari daerah yang terletak di bagian paling utara dari Kota Semarang. Kondisi geografis yang berbatasan langsung dengan laut, menyebabkan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut harus akrab dengan fenomena limpasan air laut ke arah daratan, yang biasa disebut rob. Ketinggian air laut yang masuk ke arah daratan bertambah terus setiap tahun. Hal ini menyebabkan banyak kondisi rumah warga yang semakin lama semakin tenggelam ke dalam lumpur genangan, sehingga lambat laun mengurangi ruang untuk tinggal di dalam rumah masing-masing. Ketidakmampuan sebagian besar warga secara ekonomi menyebabkan warga tidak mempunyai banyak sumber daya untuk merenovasi / meninggikan rumahnya dalam mengantisipasi datangnya rob. Diperlukan suatu kajian mengenai sistem konstruksi khusus yang bisa diterapkan pada kondisi tersebut. Sistem konstruksi tersebut haruslah mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi ketinggian rob yang semakin lama semakin bertambah, mudah dilaksanakan, mempertimbangkan ketersediaan bahan, serta murah. Metode pembahasan menggunakan metode analisis dan perbandingan berbagai macam sistem konstruksi yang mungkin diterapkan pada bangunan sederhana di daerah rob. Berbagai macam sistem konstruksi tersebut dianalisis dengan berbagai kriteria yang berpengaruh secara signifikan, dengan memasukkan pula aspek keinginan warga yang diperoleh melalui kuisioner. Sistem konstruksi terpilih akan disimulasikan pada kondisi rumah salah satu warga.   Kata kunci : sistem konstruksi, bangunan sederhana, Rob.
RANCANG BANGUN SMART-HOME (APLIKASI INSTALASI PERANGKAT ENERGI ALTERNATIF SINAR MATAHARI DALAM DISAIN RUMAH TINGGAL) Pribadi, Septana Bagus; Prianto, Eddy
MODUL Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.387 KB) | DOI: 10.14710/mdl.18.1.2018.26-32

Abstract

The development of non-polluted renewable energy such as solar power, wind power, hydro power, sea wave power, growed rapidly in accordance with the technology developments in the recent decade.The electric energy from PLN (Indonesian Electricity Company) obtained from fuels processed through power plant converted into electrical energy. Generally, the use of electricity as a major power generator causes pollution, besides the price of fossil fuels tends to rise that make the increase in investment. One of abundantly alternative energy in Indonesia is solar radiation. The employing of of solar energy used solar panels (solar cell) convert sunlight into electrical energy directly. It easily employs in residencies commonly referred to Solar Home System.The synergistic home design which applies active design tools called Smart Home. As the development of a power plant has no synchronization with the residential design, this research purposes to observe and synchronize the installation of alternative energy device in residencies.The cooperation with PT ATMI Kreasi Energy was very advantageous for developing this subject matter from other perspectives in the future.
RESILIENT DISAIN TROPIS PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Prianto, Eddy; Suyono, Bambang; Pribadi, Septana Bagus; Indraswara, Muhammad Sahid
MODUL Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.817 KB) | DOI: 10.14710/mdl.18.1.2018.33-40

Abstract

Perubahan iklim yang sangat eksrem pada decade ini sudah menjadi permasalahan global dan memberi dampak pada semua sektor kehidupan manusia. Tak terkecuali imbas pada disain arsitektur suatu bangunan hunian ataupun fungsi  bangunan  lainnya,  walau  sejak  awal  telah  didisain  dengan  konsep  “design  with  climate”.  Dengan memahami dampak parameter iklim terhadap tampilan façade bangunan merupakah salah satu langkah untuk membuktikan seberapa tangguh (resilient) disain arsitektur tropis ini.Mengamati karakter seluruh bangunan perkulihan di kampus Universitas Diponegoro  yang telah dibangun sejak tahun 1980-an, dengan style arsitektur tropis yang beragam, kami jadikan obyek pengamatan untuk hal tersebut diatas  :  Sejauh  mana  resilence  disain  tropis  nya  ?  dan  element-element  disain  apa  sajakah  yang  patut “dilestarikan” ?  Penganalisaan dilakukan terhadap  3  variabel  utama  (resiliensi, factor  iklim  dan  arsitektur bangunan pada  13 bangunan perkuliahan kampus Undip ditahun 2017 ini. Kondisi ketangguhan  yang diharapkan mewakili secara general pada bangunan yang telah berusia lebih dari 25 tahun.Terdapat dua hasil temuan: Pertama, terdapat 5 (lima) element bangunan tropis yang menjadi “tameng/perisai”factor iklim tropis, yaitu proporsi masa bangunan, atap, dinding, tritisan dan pelubangan dinding (jendela). Kedua: bahwa ketangguhan bangunan merupakan disain bangunan yang tidak hanya mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkait factor iklim (panas, hujan, angina dan kelembaban), namun optimalisasi dan aplikasi dan inovasi aspek disain aktif (perangkat elektronik) serta mitigasi dan/atau adaptasi sebagai solusi yang komprehensif dalam menyelesaikan permasalahan bangunan tersebut. “Semakin tangguh suatu disain bangunan adalah keseimbangan antara pengentasan dan pendayagunaan factor iklim”
TINJAUAN PERILAKU PENGUNJUNG TERHADAP POLA SIRKULASI MASJID AGUNG JAWA TENGAH Nabilah, Ainun; pribadi, septana bagus; alfia riza, masyiana arifah
MODUL Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.392 KB) | DOI: 10.14710/mdl.18.2.2018.54-59

Abstract

The development of Islam in Indonesia is very rapidly growing, as the largest religion in Indonesia, the need for spiritual good in terms of worship and social is needed in variousregions in Indonesia. Semarang as the capital of Central Java Province became the city which must be the center of development of all aspects of human needs, including religious facilities for the city of Semarang and surrounding areas. One of the areas that became religious facilities, especially Islam in Semarang is the Great Mosque of Central Java. In addition to being the biggest iconic mosque in Semarang and used as a tourist spot, the area provides various facilities to create a circulation to connect these facilities. Circulation becomes an important part of an area because the circulation is always in the access by the perpetrators of the area, the perpetrators in question one of them is the visitor. Ease and comfort of the circulation become things to note so that visitors will feel at home to come to the area.  Circulation in the Great Mosque of Central Java is a concern to be discussed in this paper, because in addition to the needs of the surrounding community will be provided facilities that are always in access by the community, the Great Mosque of Central Java is also used as one of the tourist attractions in Central Java by tourists both local and local outdoors. Signage is also discussed because ease and comfort in the circulation is also determined by good signage.
Alun-Alun Lama dan Wilhelmina Plein Ruang Terbuka kota di Pusat Pemerintahan Lokal dan Kolonial di Semarang R Siti Rukayah; Septana Bagus Pribadi; Annica Etenia
Jurnal Sejarah Citra Lekha Vol 6, No 2 (2021): Pendidikan, Kebudayaan, dan Strategi Pertahanan
Publisher : Department of History, Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jscl.v6i2.37479

Abstract

Design of the government city center in the traditional period has proven to reveal the richness of Indonesian culture. One of them is evidenced by the values of local wisdom that still maintained from generations even though various challenges have been faced, including the penetration of foreign influences. The traditional center of government is reflected in Semarang's Old City Square [Alun-Alun Semarang]. Its existence coincided with the center of colonial administration (Kantor Gouverneur van Java's Noord-Oostkust, 1754–1761) on Jalan Bojong (now Jalan Pemuda Semarang) which lasted until the 1970s. Unfortunately, after the 1970s, the alun-alun and the traditional government center (Kanjengan) disappeared and only left a cultural heritage in the form of mosque buildings and the dhugderan tradition mostly became an icon of the identity of traditional cities in Java. By using the historical method in relation to the use of contemporary sources, this study reveals the existence of the alun-alun as an open space for the traditional rulers and Taman Wilhelmina Plein as an open space for the colonial government, both of them were located in the same city corridor. The Jalan Bojong Corridor is part of de Groote Postweg, Jalan Raya Pos stretched from Anyer to Panarukan. In Semarang, this road connects the fort area which is now the Old City and Alun-Alun Semarang. The interesting  issue is the dualism of  road section in colonial government is reflected and it is side by side with the traditional center of government.