Afandi Afandi
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH EFFLUENT SAPI TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH PADA LAHAN ULTISOL DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE LAMPUNG TENGAH Jamal Hamdan Sanjaya; Afandi Afandi; Nur Afni Afrianti; Hery Novpriansyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.092 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i1.1913

Abstract

Effluent sapi adalah pupuk organik tanah yang berasal dari limbah cair campuran kotoran sapi padat, urin, air dan sisa kandang lainnya. Kandungan unsur kimia yang terdapat pada effluent sapi diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian effluent sapi terhadap beberapa sifat fisik dan kimia tanah pada ultisol di PT Great Giant Pineapple. Hipotesis yang diajukan yaitu pemberian effluent sapi memberikan pengaruh positif dan semakin tinggi taraf perlakuan yang diberikan semakin besar pengaruhnya dalam memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga bukan November 2014 pada lahan Ultisol di PT Great Giant Pineapple lokasi 90A. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan faktor perlakuan penelitian yaitu effluent sapi dengan taraf perlakuan 0 lha -1 , 200.000 lha -1 , 300.000 lha -1 , dan 450.000 lha -1 . Variabel pengamatan sifat fisik meliputi stabilitas agregat tanah dan kekuatan tanah, sedangkan sifat kimia meliputi pH tanah H 2 O, C-Organik, N-Total serta Nisbah C/N. Data yang diperoleh dari hasil analisis laboratorium kemudian dianalisis menggunakan Analisis Ragam dan dilanjutkan dengan Uji BNT pada taraf = 0,05. Data tersebut kemudian juga diharkatkan berdasarkan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkanbahwa aplikasi effluent sapi berpengaruh positif dalam memperbaiki stabilitas agregat tanah dan pH tanah, namun tidak berpengaruh terhadap C-Organik, N-Total, maupun nisbah C/N tanah. Aplikasi effluent sapi sampai dengan taraf 450.000 l ha -1 masih cukup rendah dan belum efisien untuk meningkatkan C-Organik, N-Total, maupun nisbah C/N tanah.
SIFAT FISIK TANAH PADA PERTANAMAN NANAS (Ananas comosus) UMUR 6 BULAN DENGAN ROTASI TANAMAN SINGKONG (Manihot esculenta Crants) DI PT GREAT GIANT PEANAPPLE TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH Taufiqurrohman Taufiqurrohman; Afandi Afandi; Hery Novpriansyah; F. Didik Pangarso
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.708 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i3.2062

Abstract

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tanah adalah dengan menggunakan rotasi tanaman. Rotasi tanaman mengakibatkan efek yang menguntungkan pada sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Efek positif dari rotasi tanaman pada sifat tanah yaitu karbon lebih tinggi di dalam tanah, memutuskan siklus hama dan penyakit tanaman, dan sisa tanaman setelah panen yang dikembalikan ke lahan dapat meningkatkan ketersediaan hara. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat fisik tanah pada pertanaman nanas dengan umur 6 bulan yang dirotasi dengan tanaman singkong. Penentuan titik pengambilan sampel tanah dilakukan dengan cara diagonal. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada 3 titik dengan kedalam 0-20, 20-40 dan 40-60 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedalaman 0-20 cm memiliki struktur remah dan pada kedalaman 20-40 cm dan 40-60 cm memiliki struktur gumpal. Tekstur tanah pada setiap kedalaman tidak mengalami perubahan yaitu lempung liat berpasir. Pada kedalaman 0-20 cm nilai kemantapan agregat 35%, pada kedalaman 20-40 cm nilai kemantapan agregat 33%, dan pada kedalaman 40-60 cm nilai kemantapan agregat 30%. Analisis kerapatan isi pada kedalaman 0-20 cm dalam keadaan jenuh, kapasitas lapang dan titik layu permanen yaitu 1,62 g cm-3,pada kedalaman 20-40 cm nilai kerapatan isi dalam keadaan jenuh, kapasitas lapang dan titik layu permanen yaitu yaitu 1,81 g cm-3, sedangkan pada kedalamn 40-60 cm nilai kerapatan isi dalam keadaan jenuh, kapasitas lapang dan titik layu permanen yaitu yaitu 1,73 g cm-3. Susunan pori pada keadaan jenuh didapatkan nilai 49,45 %, kapasitas lapang didapatkan nilai 43,15 %, sedangkan pori drainase 10,92 %. Kondisi tanah jenuh nilai kekuatan tanah berkisaran antara 1,52 kgf cm-3-2,26 kgf cm-3, pada kondisi kapasitas lapang kekuatan tanah berkisaran antara 2,36 kgf cm-3-3,92 kgf cm-3, dan pada kondisi titik layu permanen nilai kekuatan tanah berkisar 3,94 kgf cm-3-4 kgf cm-3.
PENGARUH APLIKASI IRIGASI AWAL TERHADAP HASIL PRODUKSI DUA VARIETAS KEDELAI (Glycine max)PADA TANAH ULTISOL DI KEBUN PERCOBAAN BPTP LAMPUNG SELATAN Pri Angga Tri Atmaja; Afandi Afandi; Nur Afni Afrianti; Didin Wiharso
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.552 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i3.2926

Abstract

Tanaman kedelai memegang peranan penting dalam sektor pertanian, terutama di sektor pangan dan industri.Ketahanan varietas yang dibudidayakan terhadap kekeringan dan terhadap organisme pengganggu tanaman juga sangat berpengaruhterhadap produksi tanaman kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) untuk mengetahui pengaruh aplikasi irigasi dengan volume yang berbeda dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, (2) untuk mengetahui varietas yang lebih unggul saat dilakukan penanaman pada musim kemarau dengan perlakuan irigasi yang berbeda, dan (3) untuk mengetahui interaksi yang terjadi antara irigasi dengan penggunaan varietas kedelai yang berbeda terhadap produktivitas tanaman. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan BPTP,Kec. Tegineneng,Kab. Lampung Selatan, Provinsi Lampung dari 19 September 2014 hingga 21 Januari 2015dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)dengan 2 faktor perlakuan, faktor pertama yaitu 2 perbedaanlama waktu irigasi; 3 hari sekali (I 1 ) dan 6 hari sekali (I 2 ) dengan jumlah pemberianair 40 liter per plot dan faktor kedua yaitu 2 varietas kedelai; Tanggamus (V 1 ) dan Anjasmoro (V 2 ). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat total 12 plot percobaan dengan luasan wilayah per plot 2 x 2 m. Sistem irigasi 3 hari sekali dapat meningkatkan tinggi tanaman, total jumlah polong, dan bobot 100 butir kedelai, sedangkan sistem irigasi 6 hari sekali dapat meningkatkan jumlah cabang reproduktif dan mempercepat umur panen kedelai. Penggunaan varietas Tanggamusdapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah cabang reproduktif, total jumlah polong, bobot 100 butir dan mempercepat umur panen kedelai jika dibandingkan dengan penggunaan varietas Anjasmoro.Sistem irigasi 3 hari sekali dengan varietas Tanggamus dapat meningkatkan tinggi tanaman, total jumlah polong, dan bobot 100 butir kedelai, sedangkan sistem irigasi 6 hari sekalidengan varietas Tanggamus dapat meningkatkan jumlah cabang reproduktif dan mempercepat umur panen kedelai.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH TERHADAP INFILTRASI PADA LAHAN BEKAS ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) YANG DITANAMI KEDELAI (Glycine max L.) MUSIM KEDUA Heppy Destra; Afandi Afandi; Henrie Buchari; Irwan Sukri Banuwa
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.261 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2081

Abstract

Dalam pemanfaatan lahan marginal seperti lahan alang-alang (Imperata cylindrica) dibutuhkan tindakan pengolahan tanah. Kegiatan pengolahan tanah akan mempengaruhi sifat fisik tanah khususnya infiltrasi. Laju Infiltrasi adalah banyaknya air yang masuk kedalam tanah per satuan waktu (mm jam -1 ). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan 3 sistem olah tanah, TOT = Tanpa Olah Tanah, OTM = Olah Tanah Minimum, OTI = Olah Tanah Intensif, dengan 6 kali ulangan. Variabel utama adalah infiltrasi dan variabel pendukung diantaranya kadar air, kerapatan isi, ruang pori total, struktur tanah, tekstur tanah, dan produksi. Tanaman kedelai (Glycine max L.) digunakan sebagai indikator respon perlakuan yang diterapkan. Berdasarkan hasil uji BNT pada taraf 5%, kumulatif infiltrasi dan laju infiltrasi antara sistem OTI, OTM dan TOT berbeda nyata. Kumulatif infiltrasi tertinggi pada sistem OTI sebesar 293,7 mm, 158,8 mm dan TOT sebesar 106,7 mm. Laju infiltrasi tertinggi pada sistem OTI sebesar 585 mm jam -1 , OTM sebesar 320 mm jam -1 dan TOT sebesar 205 mm jam -1 . Terdapat korelasi antara kumulatif infiltrasi dengan kadar air, kerapatan isi, ruang pori total, sorpsivitas dan transmisivitas.
KAJIAN SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN NANAS (Ananas Comosus L.) PRODUKSI TINGGI DAN RENDAH DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE LAMPUNG TENGAH Miftahul Niam Al-Musyafa; Afandi Afandi; Hery Novpriansyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.211 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i1.1903

Abstract

Dalam penyiapan lahan untuk tanaman nanas, PT GGP menerapkan olah tanah intensif yang lama kelamaan dapat menimbulkan dampak negatif diantaranya adalah penurunan kualitas fisik tanah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti meningkatnya kepadatan tanah akibat adanya tekanan dari alat – alat pertanian. Degradasi sifat fisik tanah berpengaruh terhadap perubahan perubahan kualitas sifat fisik seperti meningkatnya kepadatan dan kekuatan tanah serta menurunkankapasitas infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik sifat fisik tanah pada lahan yang menghasilkan produksi rendah dan lahan yang menghasilkan produksi tinggi di lahan pertanaman nanas di PT Great Giant Pineapple Terbanggi Besar Lampung Tengah. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2014 pada areal pertanaman nanas (Ananas comosus) di lokasi 26B PT Great Giant Pineapple Terbanggi Besar Lampung Tengah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada lokasi 26B dengan luas areal kurang lebih 8,30 ha. Penentuan titik pengambilan sampel tanah dilakukan dengan metode diagonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kerapatan isi dan kekuatan tanah pada lahan pertanaman nanas yang menghasilkan produksi rendah lebih besar (kualitasnya lebih buruk) dibandingkan pada lahan yang menghasilkan produksi tinggi. Laju infiltrasi pada lahan pertanaman nanas yang menghasilkan produksi rendah lebih lambat dibandingkan pada lahanyang menghasilkan produksi tinggi. Kompaksi berpengaruh terhadap menurunnya kualita sifat fisik tanah seperti meningkatnya kepadatan dan kekuatan tanah, serta menurunkan kapasitas infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air. Degradasi sifat fisik tanah yang ditimbulkan seperti rusaknya struktur dan agregat tanah, berkurangnya ruang pori tanah, meningkatnya kerapatan isi dan kekuatan tanah serta menurunnya kapasitas infiltrasi tanah dapat mempengaruhi produktivitas tanaman menjadi tidak optimal.
PERUBAHAN KADAR AIR DAN SUHU TANAH AKIBAT PEMBERIAN MULSA ORGANIK PADA PERTANAMAN NANAS PT GREAT GIANT PINEAPPLE TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH Meifma anetasia; Afandi Afandi; Hery Novpriansyah; K. E.S. Manik; Prio Cahyono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.123 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i2.2022

Abstract

Nanas (Ananas comosus) membutuhkan air untuk pertumbuhannya yang maksimal.  Salah satu upaya untuk mempertahankan kadar air dan suhu tanah saat musim kemarau yaitu dengan cara penambahan mulsa organik di atas permukaan tanah agar memperbaiki kondisi fisik tanah lapisan atas untuk menjaga temperatur (suhu), penguapan dan kadar air tanah, sehingga kadar air tanah dapat tersedia dan lebih hemat.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mulsa organik terhadap perubahan kadar air dan suhu tanah pada pertanaman nanas di PT Great Giant Pineapple Terbanggi besar Lampung Tengah. Penelitian ini disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL), dengan perlakuan M0 =  Tanpa mulsa, M1 = 25 t ha-1. M2 = 50 t ha-1. M3 = 75 t ha-1. M4 = 100 t ha-1. Mulsa organik yang digunakan pada penelitian ini adalah mulsa kulit singkong dengan kadar air 37,28%, bibit nanas yang digunakan adalah bibit Sucker Klon GP3.Perlakuan M0 setelah hari ke-3 yaitu kadar air mencapai 20,83 % harus dilakukan irigasi.  Sedangkan pada perlakuan M1 hari ke-3 kadar air mencapai 21,8 % harus dilakukan proses irigasi. Perlakuan M2 setelah dilakukan pengamatan pada hari ke-7 dengan kadar air sebesar 21,18%, sehingga  harus dilakukan proses irigasi.  Perlakuan M3 setelah dilakukan pengamatan pada hari ke-10  yaitu dengan kadar air tanah mencapai 22,4%, sehingga harus dilakukan proses irigasi, sedangkan M4 pada hari ke-10  kadar air menjadi 22,56 %, sehingga sudah harus dilakukan proses irigasi.  Maka, penelitian ini yang mampu bertahan lebih lama dalam memenuhi kebutuhan air pada perlakuan M3 dan M4 yaitu dapat bertahan selama 10 hari.
KARAKTERISITK SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN PRODUKSI RENDAH DAN TINGGI DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE Holilullah Holilullah; Afandi Afandi; Hery Novpriansyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.652 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.2014

Abstract

Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan poduksi tanaman karena akan menentukan penetrasi akar di dalam tanah, kemampuan tanah menahan air, drainase, aerasi tanah dan ketersediaan unsur hara tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui karakteristik sifat fisik yang terdapat pada lahan yang berproduksi rendah dan tinggi. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni sampai September tahun 2013 diPT Great Giant Pineapple (GGP), Lampung Tengah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan menentukan titik sebanyak 6 titik secara diagonal pada lokasi 26 B. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan 2 cara, yaitu mengambil sampel tanah secara langsung dengan menggunakan cangkul dan pengambilan menggunakan ring sampel dengan kedalaman 0 – 20, 20 – 40 dan 40 – 60 cm serta pada setiap titik dilakukan pembuatan minipit yang bertujuan untuk mengamati profil dan warna tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karakteristik sifat fisik pada lahan produksi rendah memiliki pori drainase sangat rendah sampai dengan sedang, warna tanah coklat kekuningan, tekstur tanah liat berpasir, kekuatan tanah 77,35 psi – 178,89 psi dan kerapatan isi idealpertumbuhan akar dari kedalaman 0 – 40 cm yaitu sebesar 1,36 g cm -3 pada kedalaman 0 – 20 cm dan 1,41 g cm -3 pada kedalaman 20 – 40 cm. Sedangkan Karakteristik sifat fisik pada lahan produksi tinggi memiliki pori drainase sangat rendah sampai dengan sedang, warna tanah orange, tekstur tanah liat berpasir, kekuatan tanah 96,69 psi – 125,70 psi dan kerapatan isi ideal pertumbuhan akar dari kedalaman 0 – 60 cm yaitu sebesar 1,29 g cm -3 pada kedalaman 0 – 20 cm, 1,38 g cm -3 pada kedalaman 20 – 40 cm dan 1,45 g cm -3 pada kedalaman 40 – 60 cm.
KEMANTAPAN AGREGAT TANAH PADA LAHAN PRODUKSI RENDAH DAN TINGGI DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE Made Pujawan; Afandi Afandi; Hery Novpriansyah; Karden E.S. Manik
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.721 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i1.1915

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemantapan agregat tanah terhadap hasil produksi. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan september sampai pada bulan Juli 2015 di PT Great Giant Pineapple (PT. GGP). Lampung Tengah. Penelitian ini mengunakan metode survei. Untuk pengambilan sampel dilakukan secara langsung di PT. GGP pada lokasi lahan 26B produksi rendah dan produksi tinggi. Lokasi 26B mempunyai luas lahan kurang lebih 8,30 ha dan terbagi menjadi 2 petak yang dipisahkan oleh jalan. Penentuan titik sampel secara diagonal,masing-masing di ambil 3 titik di lahan produksi rendah dan produksi tinggi. Pembuatan minipit dibuat untuk menentukan warna tanah dan pengambilan sampel tanah diseetiap titik, pengambilan contoh tanah diambil disetiap kedalaman dari 0-20, 20-40, 40-60. analisis contoh tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung untuk mengetahui sifat fisik tanah. Untukperlakuan analisis sampel tanah dipisahkan disetiap kedalaman, sehingga diperoleh 1 titik ada 3 sampel tanah pada kedalaman 0-20, 20-40, 40-60 dan pengambilan sampel tanah ada sebanyak 6 titik, 3 titik produksi rendah dan 3 titik di produksi tinggi sehingga jumlah sampel keseluruhan ada 18 sampel tanah. Tanah sebelum dianalisis dilakukan pengeringan udara sela 1-2 hari, hal ini dilakukan untuk mendapatkan kapasitas lapang. Untuk menentukan kelas kemantapan agregat perlu dilakukananalisis dengan menggunakan metode ayakan kering dan basah, dan didapatkan nilai RBD pengayakan kering dan RBD pengayakan basah. Kemudian dilakukan perhitungan indeks kemantapan agregat dan hasil nilai dari indeks kemantapan agergat dimasukan kedalam klasifikasi kemantapan agregat untuk mengetahui hasil sampel tanah masuk dalam kelas kemantapan mantap atau tidak mantap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lokasi lahan 26B baik yang produksi rendah maupun produksi tinggi sama-sama mempunyai kemantapan agregat sangat mantap.
KANDUNGAN BAHAN KASAR DAN SIFAT FISIK TANAH ULTISOL DI LAHAN PERKEBUNAN NANAS TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH Taufik Mahfut; Afandi Afandi; Henrie Buchari; K. E.S. Manik; Priyo Cahyono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.925 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1999

Abstract

Bahan kasar merupakan bagian dari fraksi tanah berukuran (>2 mm) yang tersebar mulai dari  permukaan sampai pada kedalaman tanah tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran persentase kandungan bahan kasar tanah dan hubunganya dengan sifat fisik tanah (tekstur, kerapatan isi, susunan pori, dan daya menahan air) pada lahan pertanaman nanas di wilayah Terbanggi Besar, Lampung Tengah.  Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survei.  Analisis tanah di laboratorium meliputi analisis persen kandungan bahan kasar tanah, tekstur, kerapatan isi, kadar air, pori total, pori makro, serta daya menahan air. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Persentase bahan kasar tanah pada lokasi 45 F dan 12 D lebih dari 15% dan tergolong sebagai modifier sehingga merubah jenis kelas tektsur tanah yang baru berdasarkan kriteria dari balai penelitian tanah; (2) Hasil uji korelasi persentase bahan kasar tanah terhadap sifat fisik tanah tidak menunjukan adanya hubungan atau korelasi terhadap sifat fisik tanah seperti kadar air, kerapatan isi, pori total, makro, dan daya menahan air.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PERTANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) DI LAHAN KELOMPOK TANI USAHA MAJU DESA TANJUNG SENANG KECAMATAN KOTABUMI SELATAN LAMPUNG UTARA Imam Ash Shiddiq; Ali Kabul Mahi; Kuswanta Futas Hidayat; Afandi Afandi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.634 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2113

Abstract

Tanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) adalah tanaman pangan ketiga setelah padi dan jagung. Selain sebagai pengganti beras, ubi kayu juga banyak dibutuhkan oleh pabrik pembuat tepung tapioka.Tanaman ubi kayu sebagian besardikembangkan secara vegetatif yakni dengan stek. Jenis bahan tanaman (klon) ubi kayu yang banyak ditanam di Lampung antara lain adalah klon UJ-3 (Thailand), klon UJ-5 (Cassetsart), dan klon lokal. Dalam penelitian ini mengunakan klon UJ-5.Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan secara kualitatif, dengan mengunakan metode survei evaluasi lahan secara pararel sedangkan penilaian secara ekonomi adalah dengan menganalisa kelayakan finansial budidaya tanaman ubi kayu yang dilakukandengan menghitung nilai NPV, Net B/C Ratio, dan IRR. Hasil penelitian lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) di lahan Kelompok Tani Usaha Maju Desa Tanjung Senang Kecamatan Kotabumi Selatan Lampung Utara termasuk ke dalam kelas kesesuaian lahan cukup sesuai dengan faktor pembatas retensi hara berupa KTK dan pH tanah (S2nr). Akan tetapi secara finansial, usaha budidaya tanaman ubi kayu dalam 3 musim menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Hal ini dibuktikan dari hasil NPV rata - rata yang diperoleh petani sebesar Rp51.754.497, Net B/C rata - rata sebesar 2,618, IRR rata - rata sebesar 11% bulan -1 .