Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS TEKNIS PENGARUH PENAMBANGAN BATU PADAS TERHADAP KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI OOS DI UBUD GIANYAR I Wyn Suasira; I Made Tapayasa; I Made Anom Santoiana; I Gusti Lanang Made Parwita
Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/cmj.v1i1.1332

Abstract

Pada jaman dahulu pemakaian material batu padas di Bali pada umumnya terbatas hanya untuk bangunan suci dan untuk keperluan perumahan bangsawan/ keraton. Namun dengan perkembangan jaman seiring dengan berkembang pesatnya sektor kepariwisataan menyebabkan pemakaian batu padas semakin luas penggunaannya baik untuk kantor, sekolah, tempat bisnis maupun untuk akomodasi kepariwisataan. Kondisi ini membawa konsekwensi terhadap meningkatnya permintaan terhadap material batu padas dari waktu ke waktu. Kondisi lain lagi penambangan batu padas yang berlokasi di sepanjang alur daerah aliran sungai Oos diyakini memiliki kwalitas material terbaik di Bali dilihat dari tekstur, warna dan kekuatan materialnya. Permasalahan mulai timbul dimana permintaan batu padas yang meningkat tidak diikuti dengan penyediaan yang memadadi karena persediaan di alam cenderung tetap bahkan mulai berkurang. Kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa kegiatan penambangan batu padas tersebut telah mulai menimbulkan kerusakan terhadap sungai. Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan di Desa Lodtunduh Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar menunjukkan bahwa pengambilan batu padas mulai menunjukkan perubahan yang sangat besar terhadap lingkungan di sekitarnya  dilihat dari jumlah material yang diambil,  kedalaman penggalian, penurunan kalitas air, kebisingan suara serta berkurangnya kapasitas sungai. Kondisi ini membawa konsekwensi terhadap beberapa hal negatif seperti alur sungai yang mulai mengalami perubahan serta daerah sekitar aliran sungai yang tidak lagi memperhatikan aspek keamanan serta estetika lingkungan. Kwalitas air sungai yang menurun memberi dampak yang tidak bagus terhadap sungai serta terancamnya daerah tebing di sekitar sungai yang berpotensi longsor. Penelitian ini memakai metode deskriftif kwantitatif dan kwalitatif dengan hasil yang diharapkan berupa suatu pola kebijakan penataan Tukad Oos yang komprehensif dan inovatif sehingga kerusakan sungai dapat dicegah. Hasil akhir dari penelitian ini adalah adanya suatu pola kebijakan dalam penambangan batu padas di daerah aliran sungai Oos sehingga kerusakan yang lebih besar bias dihindari.Kata Kunci: Sungai  Oos, tambang batu padas , kerusakan sungai In ancient times the use of rock material in Bali in general was limited only to the sacred buildings and for the purposes of royal or palace housing. However, the development of the era along with the rapidly growing tourism sector led to the use of stone  more widely or offices, schools, business places and for tourism accommodation. This condition brings consequences to the increasing demand for rock material over time. Another condition of stone rock mining located along the flow of the Oos river basin is believed to have the best material quality in Bali in terms of texture, color and material strength. Problems begin to arise where increasing demand for rocks is not accompanied by an adequate supply because the inventories in nature tend to remain even begin to decrease. Current conditions indicate that the rock mining activities have started to cause damage to the river. From preliminary research conducted in Lodtunduh Village, Ubud District, Gianyar Regency shows that rocks taking start to show a very big change to the surrounding environment seen from the amount of material taken, the depth of excavation, the decrease of water calm, the noise and the decrease in river capacity. This condition brings consequences to some negative things such as the flow of the river that began to change as well as the area around the river that no longer pay attention to safety aspects as well as environmental aesthetics. The quality of declining river water gives a bad impact on the river and the threat of cliff areas around the river that have the potential of landslides. This study uses quantitative and qualitative descriptive methods with the expected results in the form of a comprehensive and innovative Tukad settlement policy so that river damage can be prevented. The end result of this research is the existence of a policy pattern in rock mining in the Oos watershed area, so that greater damage can be avoided.Keywords: Oos river, rock mining, river damage
Pemberdayaan Usaha Kuliner Rumahan Ikan Bakar Khas Jimbaran I Gusti Lanang Made Parwita; I Putu Mertha Astawa; I Gde Agus Jaya Sadguna
Madaniya Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.286

Abstract

Pandemi Covid19 yang melanda dunia mengakibatkan merosotnya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali, turunnya tingkat hunian hotel, sepinya restoran dan toko souvenir, menurunnya kunjungan ke obyek wisata serta berdampak pada perekonomian masyarakat Bali yang sebagian besar bergantung pada sektor pariwisata. I Made Swandita merupakan salah satu pekerja sektor pariwisata yang terdampak Pandemi Covid19. Hotel tempat Ia bekerja mengalami kondisi sepi dari tamu yang menginap sehingga banyak karyawannya yang terpaksa dirumahkan atau diberikan cuti tanpa diupah. Kondisi ini membuat Bapak I Made Swandita mencoba usaha dengan membuka usaha kuliner Ikan Bakar Khas Jimbaran yang diberi nama Warung Dolpin Lucky 9. Selama ini mitra lebih memfokuskan pemasaran produk ikan bakar khas Jimbarannya dengan memanfaatkan media social seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp. Pemasaran dengan memanfaatkan internet sangat cocok diterapkan di era sekarang ini karena sebagian besar masyarakat sudah sangat akrab dengan internet khususnya media social seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp. Dalam perkembangannya, usaha Warung Dolpin Lucky 9 belum begitu mengembirakan dan masih mengalami beberapa permasalahan seperti keterbatasan peralatan penunjang proses produksi dan penyimpanan bahan baku, jangkauan pemasaran yang dirasa kurang luas serta keterbatasan dalam manajemen keuangan usaha. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra, tim pengabdian memberikan solusi diantaranya: memberikan bantuan peralatan penunjang proses produksi dan penyimpanan bahan baku, memberikan pelatihan manajemen dan pemasaran online serta memberikan pelatihan laporan keuangan sederhana. Kegiatan pengabdian ini dimulai dari sosialisasi kegiatan, pemberian bantuan peralatan, pelatihan pemasaran online. Selanjutnya tim pengabdian memberikan pelatihan laporan keuangan usaha dan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan produktivitas dan pendapatan usaha mitra sebesar 25% disbanding sebelum dilakukan kegiatan pengabdian.