Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN MASYARAKAT TIONGHOA TERHADAP PERKEMBANGAN KAWASAN HERITAGE DI KOTA LASEM, KABUPATEN REMBANG Santoso, Rohman Eko; Sari, Suzanna Ratih; Rukayah, Raden Siti
MODUL Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.20.2.2020.84-97

Abstract

Perkembangan kota lasem identik dengan istilah little china town, sehingga kebanyakan peneliti lebih fokus terhadap bangunan pecinan. Memang dalam peninggalan yang masih terlihat sampai dengan saat ini adalah bangunan-bangunan rumah tinggal dengan gaya china kuno dan klenteng-klenteng kuno yang masih utuh atau sama dengan bentuk aslinya. Sehingga sangat mendominasi kawasan Kota Lasem sebagai komplek permukiman pecinan terbesar di Jawa Tengah Khususnya. Perubahan tipologi dan morfologi maupun pengaruh bangunan Tionghoa sangat menarik untuk dilakukan penelitian yang sangat mendalam, karena sangat berperan besar terhadap kontribusi Kota Lasem. Betapa besar peran masyarakat Tionghoa selain berperan sebagai masyarakat yang melestarikan bangunan tetapi luasan dan sebaran permukiman maupun prasarana lainnya sangat kental dan berpengaruh sekali di Kota Lasem
SIRKULASI MANUSIA DAN KENDARAAN PADA PEDESTRIAN TERHADAP KONEKSITAS SIMPANG LIMA SEMARANG Rohman Eko Santoso; Suzanna Ratih Sari; Siti Rukayah
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.483 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v4i1.321

Abstract

Abstract: The Simpang Lima area is a city center with a variety of activities, the center of circulation, publik space, green space, religion, sports, economy, social and culture. In the regulation of vehicle and human circulation sistems it is very important and requires an impact analysis as well as very long projections. The intersection of five Semarang City known as the center of the economic area as well as the green open space that used as a publik space so that many activities and activities that occur in the area. In addition to being a business district and office intersection, there is also a weekly car free day event, becoming a very large center of activity on Sundays and a publik space in Semarang.The influence of the five intersections in this area will focus on humans who are in front of the five intersection (ciputra mall stop) with the intersection of five because the location is the number of people passing through more roads. So in this study two recommendations will emerge, the first of which relates to humans who crossed at one point, the second is recommendations for the entire region.Keyword: Circulation, Pedestrian, ConnectivityAbstrak: Kawasan Simpang Lima merupakan pusat kota yang terdapat berbagai macam kegiatan, pusat sirkulasi, ruang publik, ruang hijau, agama, olahraga, ekonomi, sosial dan budaya. Dalam pengaturan sistem sirkulasi kendaraan maupun manusia sangatlah penting dan memerlukan suatu analisa dampak juga proyeksi yang sangat panjang. Simpang lima Kota Semarang diketahui sebagai pusat kawasan ekonomi maupun ruang terbuka hijau yang dijadikan ruang publik sehingga banyak kegiatan dan aktifitas yang terjadi dikawasan tersebut. Selain menjadi kawasan bisnis dan perkantoran simpang lima juga terdapat event mingguan car free day, menjadi pusat aktifitas yang sangat besar pada saat hari minggu dan menjadi ruang publik di kota semarang. Pengaruh simpang lima pada kawasan ini akan focus terhadap manusia yang berada di depan simpang lima (halte ciputra mall) dengan lapangan simpang lima tersebut karena pada lokasi tersbut jumlah manusia yang melewati jalanlebih banyak. Maka dalam penelitian ini akan muncul dua rekomendasi, yang pertama terkait manusia yang menyebrang pada datu titik tersebut, yang kedua rekomendasi seluruh kawasan.Kata Kunci: Sirkulasi, Pedestrian, Koneksitas
MORFOLOGI ALUN-ALUN LASEM Rohman Eko Santoso; Suzanna Ratih Sari; R. Siti Rukayah
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4, No 3 (2020): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v4i3.585

Abstract

Lasem is a sub-district on the east side of Rembang regency which is directly adjacent to the province of East Java. Lasem Square has existed since the kingdom era in 1513 and is constantly undergoing changes followed by a reduction in the area, function and activities therein. Along with the shrinking area and even the disappearance of the square that occurred from time to time, it is necessary to research the typology and morphology of the square to be used as a basis for revitalizing the Lasem square. This study aims to analyze the morphology of the Alun-alun Lasem, using historical reference data, books, field surveys, interviews, mapping and digitizing. In this study using descriptive qualitative analysis methods, as ingredients to add analysis based on field findings. Based on the results of this study it was found that the Typology and Morphology of the Lasem Square was influenced by government and ruling policy factors in its era. This is indicated by the changes in the square in terms of the extent, functions and activities that exist within and in the supporting area and its surroundings.
Identifikasi Ornamen Bangunan Heritage pada Bangunan SMA Ibu Kartini Semarang Rohman Eko Santoso
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 2 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/scientica.v2i2.871

Abstract

Situs Kota Lama Semarang tampak semakin menawan seiring dengan rampungnya upaya revitalisasi sarana – prasarana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan bangunan cagar budaya milik Pemerintah, BUMN, Pemerintah Kota Semarang serta masyarakat. Dan sekarang ini banyak ornamen tambahan yang kian memperindah lokasi berjuluk “The Little Netherland” tersebut. Situs Kota Lama Semarang sebagai bagian dari Semarang Lama memiliki ciri khas dipenuhi ratusan bangunan bergaya Eropa yang sudah beradaptasi dengan iklim tropis Semarang. Sehingga tampilannya juga berbeda dengan bangunan yang ada di Eropa. Situs Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 hektare. Dilihat dari kondisi geografi, tampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya. Situs Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 171 bangunan cagar budaya yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang. Secara umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti tangga, ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang unik dan adanya ruang bawah tanah. Situs Kota Lama adalah sebuah sekelompok bangunan yang mempunyai bagian-bagian penting dimana sekelompok bangunan ini untuk menampung kegiatan manusia berdasarkan kebutuhan-kebutuhannya masing-masing. Pada setiap bangunan di Situs Kota Lama ini merupakan bangunan cagar budaya yang memiliki keanekaragaman yang berbeda-beda yang menunjukkan identitas dari Situs Kota Lama. Salah satu dari keanekaragaman adalah berupa unsur elemen bangunan, yaitu salah satunya adalah elemen bangunan berupa ornamen tangga bangunan. Dimana ornamen tangga bangunan merupakan salah satu pembentuk karakter bangunan harus dipertahankan agar tetap sama dikarenakan karakter masa lalu selalu menjadi kenangan bagi generasi sekarang dan seterusnya