Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POLA PERMUKIMAN MASYARAKAT ABOGE, DESA CIKAKAK, KEC. WANGON, KAB. BANYUMAS Huda Muhammad Basalamah; R. Siti Rukayah; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4, No 2 (2020): Jurnal arsitektur ARCADE Juli 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.692 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v4i2.425

Abstract

Abstract: In Indonesia, there are still many traditional settlements, where the people who live in it still follow in the footsteps of their ancestors. One of them is a settlement in Cikakak Village, They still respects and preserves the culture of their ancestors before them. The purpose of this study was to determine the pattern of settlements formed in the Village of Cikakak. This is because the people there have quite unique characteristics, firstly because the use of the aboge calendar, the people in this village are the Aboge Kejawen community. The research method used in this study is a qualitative research method with involved observation. It is obvious that each individual group certainly has a variety of different ways of reaching a social agreement, this is what then gives the difference between a settlement with other settlements. There are unique things that emerge from each individual group, including orientation, shape, spatial patterns and religious concepts and traditions that form the basis of the formation of a settlement. The settlement patterns found in Cikakak Village are a combination of cluster settlement patterns and linear settlement patterns formed by kinship relations and components of traditional space types at various scales, and orientation based on the presence of the Kiai H. Mustolih Tomb and Saka Tunggal Mosque, and the spatial hierarchy that is placing space as a pattern forming settlements in the Village Cikakak.Keyword: settlements, pattern area, kejawen, aboge, beliefAbstrak: Di Indonesia, masih banyak terdapat permukiman tradisional, dimana masyarakat yang tinggal di dalamnya masih mengikuti jejak peninggalan dari nenek moyang mereka. Salah satu diantaranya merupakan permukiman di Desa Cikakak, Kec. Wangon mereka masih menghargai dan melestarikan budaya dari leluhur sebelum mereka. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pola permukiman yang terbentuk di Desa Cikakak. Hal ini dikarenakan masyarakat disana memiliki karakteristik yang cukup unik yakni penggunaan kalender aboge, karena masyarakat di desa ini merupakan kelompok masyarakat kejawen aboge. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif dengan observasi terlibat. Setiap kelompok individu tentunya memiliki berbagai cara yang berbeda dalam mencapai sebuah kesepakatan sosial, hal inilah yang kemudian memberikan berbedaan antara suatu permukiman dengan permukiman lainnya. Ada hal unik yang muncul dari setiap kelompok individu, antara lain orientasi, bentuk, pola ruang serta konsep kepercayaan maupun tradisi yang melatarbelakangi terbentuknya suatu permukiman. Pola permukiman yang terdapat di Desa Cikakak merupakan bentuk gabungan dari pola permukiman kluster dan pola permukiman linear yang terbentuk akibat hubungan kekerabatan dan komponen jenis ruang tradisi dalam berbagai skala, dan orientasi berdasarkan keberadaan Makam Kiai H. Mustolih dan Masjid Saka Tunggal, serta hirarki ruang yang menempatkan ruang sebagai pola pembentuk permukiman di Desa Cikakak.Kata Kunci: permukiman, pola ruang, kejawen, aboge, kepercayaan