Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN YANG INOVATIF Syam, Aminuddin
AT-TALIM Vol 19, No 2 (2012)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.011 KB) | DOI: 10.15548/jt.v19i2.16

Abstract

The government policy on autonomy of education should be followed by the inovation in many components of education institutions, especially in their management level. The appropriate management in autonomous era is that the existence of inovative leadership. In other words, they have clear vision, mission, will, and commitment to do inovations. Thus, the education institution under this inovative leadership will reach their aims based the autonomy demands quickly.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA PRADIABETES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMATA KAB.GOWA Munim, Abdul; Alwi, Muh. Khidri; Syam, Aminuddin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 13 No 6 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.715 KB)

Abstract

Pradiabetes telah menjadi pandemi dengan prevalensi lebih tinggi dari diabetes, pradiabetes meningkat lebih tinggi karena menyerupai fenomena gunung es, jumlah individu yang belum terdeteksi DMT2 lebih banyak dibanding DMT2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun kelor terhadap penurunan glukosa darah pada penderita penyakit prediabetes. Penelitian ini merupakan quasy eksperimen dengan pre-post tes control design. Populasi penelitian adalah masyarakat yang mengalami prediabetes di Desa Samata Kab. Gowa. Besar sampel 20 pradiabetes dibagi menjadi kelompok intervensi 10 dan kontrol 10. Kelompok intervensi diberikan tepung daun kelor selama 25 hari dosis 2X1 1000 (mg/hari ), kelompok kontrol diberikan edukasi pencegahan diabetes. Data dianalisis menggunakan uji Paired Samples Test dan uji independent Samples Test. Hasil penelitian pada pengukuran GDP kelompok intervensi sebelum perlakuan dan setelah perlakuan memiliki nilai p = 0,000, dengan nilai selisih -20,2 maka dikatakan bahwa ada perbedaan signifikan antara glukosa darah puasa sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol sebelum dan setelah perlakuan memiliki nilai p=0,420 dengan nilai selisih -2,3 maka dikatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara GDP sebelum dan setelah perlakuan. Disimpulkan bahwa ada perbedaan kadar glukosa darah pada penderita prediabetes sebelum dan setelah pemberian tepung daun kelor pada kelompok intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Samata Kab. Gowa. Diharapkan pradiabetes rutin mengkonsumsi tepung daun kelor agar terhindar dari diabetes melitus.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PROPIL LIPID PADA PENDERITA PRADIABETES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMATA KAB.GOWA Adriana, Vivi; Alwi, Muh. Khidri; Syam, Aminuddin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 13 No 6 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.949 KB)

Abstract

Kolesterol adalah salah satu komponen dalam membentuk lemak. Di dalam lemak terdapat berbagai macam komponen yaitu seperti zat trigliserida, fosfolipid, asam lemak bebas, dan juga kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian tepung daun kelor terhadap propilipid pada penderita pradiabetes di Wilayah Kerja Puskesmas Samata Kab. Gowa. Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimental dengan pre test and post test with control group design. Populasi penelitian adalah masyarakat yang mengalami pradiabetes dan kolesterol tinggi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 10 kelompok eksperimen dan 10 kelompok control. Kelompok intervensi diberikan tepung daun kelor selama 25 hari dosis 2x1 sebanyak 1000 (mg/hari), kelompok kontrol diberikan edukasi. Analisis yang dilakukan dengan uji Paired Samples Test dan Uji Independent Sampel Test. Hasil penelitian pada uji paired sampel test menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian daun kelor terhadap kolesterol HDL dengan nilai p=0,12 dan nilai t hitung (-3,127) dan kolesterol LDL dengan nilai p=0,019 dan nilai t hitung (2,845) pada. Sedangkan uji Independent Sampel terdapat pengaruh pemberian tepung daun kelor terhadap kolesterol LDL dengan nilai p=0,046 (p<0,05) dan nilai t hitung (17,973), kolesterol trigliserida dengan nilai p=0,043 (p<0,05) dan nilai t hitung (15,042). Diharapkan kepada masyarakat agar meningkatkan konsumsi daun kelor untuk menjalankan pola makan yang sehat dan menyadari pentingnya menjaga kesehatan terutama dalam menjaga kadar kolesterol dan gula darahnya sehingga dapat terhindar dari penyakit-penyakit yang berbahaya serta dapat menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENINGKATAN KEMAMPUAN SKRENING SINDROM METABOLIK DI DESA PA’LALAKANG KABUPATEN TAKALAR Syam, Aminuddin; Jafar, Nurhaedar; Kurniati, Yessy; Virani, Devintha; Adriani, Irma
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 2, No 1 (2019): Edisi Januari 2020
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v2i1.42

Abstract

Sindroma metabolik adalah kondisi seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi, obesitas sentral, dan dislipidemia, dengan atau tanpa hiperglikemik. Sindrom metabolik telah menjadi salah satu masalah kesehatan di masyarakat. Salah satu upaya untuk mencegahnya adalah dengan melakukan skrening secara dini. Kader dusun merupakan salah satu komponen masyarakat yang dapat menjadi agen untuk melakukan skrening tersebut. Sebagai kegiatan pengabdian pada masyarakat, maka pelatihan kader dusun dapat menjadi upaya pencegahan sindrom metabolik. Tujuan dari pelatihan adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kader dusun untuk melakukan skrening sindrom metabolik di masyarakat. Pelatihan dilakukan dengan pemberian materi dan demonstrasi tentang cara melakukan skrening sindrom metabolik  dan diikuti oleh 34 orang peserta. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kader dusun yang memiliki pengetahuan dalam kategori baik sebesar 43,2%. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan saat pendampingan, kader dusun yang dilatih dapat melakukan skrening sindrom metabolik  seperti yang diharapkan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan yang dilakukan cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dusun dalam melakukan skrening sindrom metabolik di Kabupaten Takalar.
KEPEMIMPINAN DOSEN PENDIDIKAN ISLAM PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Trinova, Zulvia; Syam, Aminuddin; Nini, Nini
PRODU: Prokurasi Edukasi Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/p-prokurasi.v2i1.2044

Abstract

The very fast growth of the era requires mental readiness to face the dynamics of the industrial revolution era 4.0. Lecturers of Islamic Education, in addition to being educators and teachers as well as leaders. For this reason, a lecturer in Islamic Education who understands his role is needed so that he can carry out his leadership function optimally in the era of the industrial revolution 4.0. This library research was conducted by examining various literatures and analyzes regarding the leadership of Islamic education lecturers in the era of the industrial revolution 4.0. The data collection technique was carried out by analyzing various available sources on leadership for Islamic Education lecturers in the era of the industrial revolution 4.0. The lecturer of Islamic Education as a leader puts forward a work ethic in leading based on a calling, leading with willpower, leading sincerely, leading thoroughly, leading creatively, leading excellently. Lecturers of Islamic Education have roles as role models, inspirers, agents of change, developers of Islamic culture in the era of the industrial revolution 4.0. All parties need to work together to improve the quality of learning in facing the threats and challenges in the era of the industrial revolution 4.0 optimally.