Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kitab Al-Risālah Dalam Tilikan Positivisme Hukum Munim, Abdul; Santoso, Lukman; Hidayati, Niswatul
Kodifikasia Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1414

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian literatur dengan pendekatan kualitatif-filosofis. Dari hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa: Pertama, Menurut al-Sha>fi’i<, hakikat hadirnya hukum adalah kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Hukum Islam dipahami al-Sha>fi’i<  sebagai institusi yang tidak berakar maupun dicangkokkan pada sosiologi sebagaimana positivisme hukum. Hukum Islam merupakan sarana mengabdi kepada Tuhan, dan bukan kepada masyarakat, meskipun pada aspek teknisnya sangat memahami kondisi masyarakat. Kedua, Al-Sha>fi’i<  membangun teori hirarkhi hukum Islam didasarkan pada empat sumber yaitu, al-Quran, sunnah Nabi, konsensus ulama (ijma’), dan metode analogi (qiyas). Jika ditilik secara konseptual dari perspektif positivisme hukum, maka teori sumber hukum Islam yang dibangun oleh al-Sha>fi’i< kurang lebih sama dengan teori tingkatan norma Hans Kelsen. Ketiga, Dalam konteks  eksistensi positivisme hukum ditujukan untuk mengatur kehidupan manusia selaku anggota masyarakat agar tercipta kepastian hukum. Tentu eksistensi ini berbeda dalam sistem hukum Islam, hukum hadir dalam Islam untuk mengatur kehidupan manusia, baik selaku pribadi maupun selaku anggota masyarakat agar dapat bertingkah laku yang sesuai dengan kehendak Sang pencipta. Keempat, Sumber positivisme hukum yang terbagi dalam hukum material dan formal juga memiliki aspek perbedaan dengan hukum Islam. Hukum Islam juga mempunyai sumber hukum material, namun memiliki substansi berbeda dengan positivisme, yaitu bahwa sumber hukum Islam berasal dari wahyu, sedangkan hukum positif bersumber kepada perilaku dan realitas dalam masyarakat.
KITAB AL-RISĀLAH DALAM TILIKAN POSITIVISME HUKUM Munim, Abdul; Santoso, Lukman; Hidayati, Niswatul
Kodifikasia Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v11i1.1147

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian literatur dengan pendekatan kualitatif-filosofis. Dari hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa: Pertama, Menurut al-Shafi’i, hakikat hadirnya hukum adalah kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Hukum Islam dipahami al-Shafi’i  sebagai institusi yang tidak berakar maupun dicangkokkan pada sosiologi sebagaimana positivisme hukum. Hukum Islam merupakan sarana mengabdi kepada Tuhan, dan bukan kepada masyarakat, meskipun pada aspek teknisnya sangat memahami kondisi masyarakat. Kedua, Al-Shafi’i  membangun teori hirarkhi hukum Islam didasarkan pada empat sumber yaitu, al-Quran, sunnah Nabi, konsensus ulama (ijma’), dan metode analogi (qiyas). Jika ditilik secara konseptual dari perspektif positivisme hukum, maka teori sumber hukum Islam yang dibangun oleh al-Shafi’i kurang lebih sama dengan teori tingkatan norma Hans Kelsen. Ketiga, Dalam konteks  eksistensi positivisme hukum ditujukan untuk mengatur kehidupan manusia selaku anggota masyarakat agar tercipta kepastian hukum. Tentu eksistensi ini berbeda dalam sistem hukum Islam, hukum hadir dalam Islam untuk mengatur kehidupan manusia, baik selaku pribadi maupun selaku anggota masyarakat agar dapat bertingkah laku yang sesuai dengan kehendak Sang pencipta. Keempat, Sumber positivisme hukum yang terbagi dalam hukum material dan formal juga memiliki aspek perbedaan dengan hukum Islam. Hukum Islam juga mempunyai sumber hukum material, namun memiliki substansi berbeda dengan positivisme, yaitu bahwa sumber hukum Islam berasal dari wahyu, sedangkan hukum positif bersumber kepada perilaku dan realitas dalam masyarakat.
Instant Powder Formulation for Anti Anemia and Optimization Exctraction Condition of Moringa pterygosperma Gaertn Leaves Using MAE Anggraeni, Yosita; Jufri, Mahdi Jufri; Munim, Abdul
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 7, No 3 (2015)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Iron supplement containing ferrous sulfate is commonly used for anaemia. Unfortunately, it has bad taste, can cause nausea, and made adverse effects if taken in large doses for long periods. It is necessary to ????ind an alternative source of raw materials, including those from plants. Moringa pterigospera Gaertn leaves was selected because it contains iron and other nutritions. The purpose of this work was to make instant powder formula for anti anaemia using Moringa leaves extract as an alternative for ferous suphate iron suplementation. The extraction was performed by Microwave Assisted Extraction method. Optimization of extraction condition was performed by creating some variations in solvent composition (0- 70% ethanol), microwave power (450 to 900 watts) and extraction time (3 to10 min). Iron content was determined by Atomic Absorption Spectrophotometer at wave length of 248 nm. Instant powder formula was made in 3 concentrations of sodium CMC as suspending agent. Results of the study showed that the most optimal extraction condition which resulted the highest iron content (2.4 mg/g extracts) achieved with 900 watts microwave power, 10 min extraction time and aqua demineralisata. According to 30 panelists of hedonic test, formula which used 5% w/w of sodium CMC got the highest scores. Its powder form had 2.31% of loss on drying and 7.74 g/sec of ????low rate for powder form and pH of 5.78, viscosity of 15.98 cps for reconstituted form.
Instant Powder Formulation for Anti Anemia and Optimization Exctraction Condition of Moringa pterygosperma Gaertn Leaves Using MAE Anggraeni, Yosita; Jufri, Mahdi Jufri; Munim, Abdul
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 7, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.116 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v7i3.306

Abstract

Iron supplement containing ferrous sulfate is commonly used for anaemia. Unfortunately, it has bad taste, can cause nausea, and made adverse effects if taken in large doses for long periods. It is necessary to 􏰁ind an alternative source of raw materials, including those from plants. Moringa pterigospera Gaertn leaves was selected because it contains iron and other nutritions. The purpose of this work was to make instant powder formula for anti anaemia using Moringa leaves extract as an alternative for ferous suphate iron suplementation. The extraction was performed by Microwave Assisted Extraction method. Optimization of extraction condition was performed by creating some variations in solvent composition (0- 70% ethanol), microwave power (450 to 900 watts) and extraction time (3 to10 min). Iron content was determined by Atomic Absorption Spectrophotometer at wave length of 248 nm. Instant powder formula was made in 3 concentrations of sodium CMC as suspending agent. Results of the study showed that the most optimal extraction condition which resulted the highest iron content (2.4 mg/g extracts) achieved with 900 watts microwave power, 10 min extraction time and aqua demineralisata. According to 30 panelists of hedonic test, formula which used 5% w/w of sodium CMC got the highest scores. Its powder form had 2.31% of loss on drying and 7.74 g/sec of 􏰁low rate for powder form and pH of 5.78, viscosity of 15.98 cps for reconstituted form.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA PRADIABETES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMATA KAB.GOWA Munim, Abdul; Alwi, Muh. Khidri; Syam, Aminuddin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 13 No 6 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.715 KB)

Abstract

Pradiabetes telah menjadi pandemi dengan prevalensi lebih tinggi dari diabetes, pradiabetes meningkat lebih tinggi karena menyerupai fenomena gunung es, jumlah individu yang belum terdeteksi DMT2 lebih banyak dibanding DMT2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun kelor terhadap penurunan glukosa darah pada penderita penyakit prediabetes. Penelitian ini merupakan quasy eksperimen dengan pre-post tes control design. Populasi penelitian adalah masyarakat yang mengalami prediabetes di Desa Samata Kab. Gowa. Besar sampel 20 pradiabetes dibagi menjadi kelompok intervensi 10 dan kontrol 10. Kelompok intervensi diberikan tepung daun kelor selama 25 hari dosis 2X1 1000 (mg/hari ), kelompok kontrol diberikan edukasi pencegahan diabetes. Data dianalisis menggunakan uji Paired Samples Test dan uji independent Samples Test. Hasil penelitian pada pengukuran GDP kelompok intervensi sebelum perlakuan dan setelah perlakuan memiliki nilai p = 0,000, dengan nilai selisih -20,2 maka dikatakan bahwa ada perbedaan signifikan antara glukosa darah puasa sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol sebelum dan setelah perlakuan memiliki nilai p=0,420 dengan nilai selisih -2,3 maka dikatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara GDP sebelum dan setelah perlakuan. Disimpulkan bahwa ada perbedaan kadar glukosa darah pada penderita prediabetes sebelum dan setelah pemberian tepung daun kelor pada kelompok intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Samata Kab. Gowa. Diharapkan pradiabetes rutin mengkonsumsi tepung daun kelor agar terhindar dari diabetes melitus.
IDENTIFIKASI KEDALAMAN AKUIFER DAERAH TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) ANTANG MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER Munim, Abdul; Sappewali, Sappewali; Wahyuni, Ayusari
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 16, No 3 (2020): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v16i3.16193

Abstract

Penelitian mengenai identifikasi kedalaman akuifer daerah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sangat berguna untuk mengetahui sebaran potensi akuifer dangkal yang dapat dimanfaatkan oleh warga yang bermukim sekitar TPA Antang secara mudah dan efisien. Metode penelitian menggunakan pengukuran geolistrik konfigurasi wenner dan interpretasi penampang 2D resistivitas bawah permukaan untuk mengetahui kedalaman akuifer daerah pemukiman sekitar TPA Antang. Berdasarkan variasi nilai resistivitas dalam penampang 2D dapat diketahui pada lokasi penelitian kedalaman lapisan yang mengandung akuifer terdapat pada kedalaman 2– 6 meter yang berpotensi sebagai akuifer dangkal yang tergolong sebagai akuifer bebas.Kata Kunci : Geolistrik; Resistivitas, Wenner, Lindi
Isolasi dan Elusidasi Struktur Senyawa Flavonoida Dari Crotalaria anagyroides Munim, Abdul
Majalah Ilmu Kefarmasian Vol. 2, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Four flavonoid glycosides have been isolated from the leaves of Crotalaria anagyroides. The glycosides are 1) apigenin 7-O-β-D-apiofuranosyl (1!6)-β-glucopyranosida, 2) apigenin 7-O-β-D-apiofuranosyl (1!2)-β-glucopyranoside, 3) chrysoeriol 7-O-β-D-apiofuranosyl (1!6)-β-D-glucopyranoside, 4) chrysoeriol 7-O-β-D-apiofuranosil (1!2)-β-D-glucopyranoside. Their structures were elucidated by spectroscopic methods of UV, 1H, 13C and 2D-NMR DEPT, COSY and HMBC experiments.
Formulasi dan Uji Kestabilan Fisik Suspensi Topikal yang Mengandung Ekstrak Nerii Folium sebagai Antibakteri dalam Sediaan Anti Jerawat Djajadisastra, Joshita; Munim, Abdul; Hidayah, Octaviarini
Majalah Ilmu Kefarmasian Vol. 4, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nerium oleander is one of the plants that can be developed to be a herbal medicine because the leaf extract has an antibacterial activity against some microorganisms and empirically had been used to solve the acne problem. The anti acne formulation should not make the acne worse because of mistaken to choose the dosage form. The suspension dosage form (has no oil content makes the acne worse) containing the dried leaf extract of Nerium oleander in 97% alcohol was chosen to be formulated by varying respectively carbomer, sodium carboxy methyl cellulose and tragacanth as a suspending agent. The concentration of Nerii folium extract in the suspension was based on the Minimal Inhibitory Concentration of the extract against Propionibacterium acnes and Staphylococcus. The evaluation of the formula was done by physical stability test including organoleptic test (color and odor), pH, volume of sedimentation, mean particle diameter size, viscosity stored in low temperature of 4oC, room tperature of 28oC, and high temperature of 40oC, cycling test and mechanical test.The results showed that suspension with sodium carboxy methyl cellulose as the suspending agent has better physical stability than carbomer or tragacanth.
Sintesis dan Uji Aktivitas Antibakteri N,N'-Divanilidenaetilendiamina Hayun, Hayun; Munim, Abdul; Hariria, Dini; Aunillah, Ulfah
Majalah Ilmu Kefarmasian
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study of synthesis and antibacterial activity test of N,N'-divanilidene-ethylendiamine was performed. N,N'-divanilidene-ethylendiamine was synthesized by reacting vaniline with ethylendiamine in ethanol pH 1, and the structure was elucidated based on IR and 1H-NMR spectra data. Antibacterial activity test was performed using minimum inhibition concentration method (MIC) against Staphylococcus aureus ATCC 25923, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, and Escherichia coli ATCC 25922. The results showed that N,N'-divanilidene-ethylendiamine has antibacterial activity with MIC of 2 mg/mL against the the bacteria.
Pembuatan Teh Herbal Campuran Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) dan Herba Seledri (Apium graveolens) Munim, Abdul; Hanani, Endang; Mandasari, Andita
Majalah Ilmu Kefarmasian
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rosella calyx (Hibiscus sabdariffa) has been reported exhibited on decreasing high blood pressure activity. Celery herb (Apium graveolens) has been acknowledged as an antihypertension herb with vasodilator and diuretic effect. Combination of the extracts was expected to provide synergism effect on decreasing high blood pressure. This study was intended to prepare the combination of herbal tea from standardized extracts of rosella calyx and celery herb. Standardization of rosella calyx and celery herb included determination of several specific and non-specific parameters. Three different formulas of herbal tea were prepared that would be hedonically tested to obtain the most favorable herbal tea formula from the 30 panelists. The most favorable formula was formula C which contained rosella calyx (2 gram) and celery herb (0.5 gram).