Cahyo Budi Utomo
Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Published : 45 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

IMPLEMENTASI TQM BERORIENTASI HARD SKILL DAN SOFT SKILL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SMA DI KOTA SEMARANG Utomo, Cahyo Budi
Paramita: Historical Studies Journal Vol 20, No 1 (2010)
Publisher : Paramita: Historical Studies Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to introduce the implementation of hardskill and softskill oriented TQM in teacher’s learning of history in Senior High School in Semarang. The research model are structural fit model and significance of relationship between TQM implementation model, PDSA cycle, the model analysis of fish bone, continuous improvement , hard skills and soft skills and qualified history learning is the main target of research. Data was obtained from field studies using Likert scale questionnaire developed from the constructs and theoretical construct indicator. Analysis performed using software models SmartPLS. Implementation of PDSA cycle correlated 0879 to the implementation of fish bone analysis, correlates 0830 PDSA cycle to continuously improvement , while continuously improvement  correlated 0441 and 0749 against the hard skills to soft skills. Soft skills to hard skills correlate of 0329, while the correlation of hard skills to qualified history learning is at 0673. The developed qualityfied history learning need support from  the realization of the continuous (continuously improvement ) and optimal orientation of hard skills. Keywords: model, TQM, PDSA, the analysis of fish bone, hard skills, soft skills, learning the history of quality  Kajian ini bertujuan mengenalkan model implementasi TQM yang berorientasi pada hardskill dan softskill dalam pembelajaran sejarah di sekolah atas Semarang pada para guru. Sebagai model penelitian, model struktural fit dan signifikasi  dari korelasi antara model implementasi TQM, siklus PDSA, model analisis tulang ikan, perbaikan terus-menerus, hard skill dan soft skill, dan pembelajaran sejarah bermutu (PSB) menjadi target utama penelitian. Data didapatkan dari studi lapangan menggunakan angket skala Likert yang dikembangkan dari konstruk dan indicator konstruk teoretis. Analisis menggunakan program SmartPLS. Implementasi siklus PDSA berkorelasi 0879 terhadap implementasi model analisis tulang ikan, berkorelasi 0830 antara siklus PDSA dengan perbaikan terus-menerus, kemudian perbaikan terus menerus berkorelasi 0441 dan 0749 terhadap hard skill dan soft skill. Soft skill dengan hard skill berkorelasi 0329, sedangkan korelasi hard skill dengan pembelajaran sejarah bermutu adalah 0673. Pembelajaran sejarah bermutu yang dikembangkan membutuhkan dukungan melalui realisasi terhadap perbaikan terus menerud dan berorientasi pada hard skill.   Kata kunci: Model TQM, analisis tulang ikan, hard skill, soft skill, pembelajaran sejarah bermutu  
MODEL KEPEMIMPINAN DAN SUASANA AKADEMIK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SMA DI KOTA SEMARANG Utomo, Cahyo Budi
Paramita: Historical Studies Journal Vol 22, No 1 (2012): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v22i1.1887

Abstract

This study develop a model of leadership and academic atmosphere in high school history teaching in the city of Semarang. The data obtained from field studies using a Likert scale questionnaire that was developed from theoretical constructs and indicators. Data analysis conducted by the SmartPLS program. Modeling results indicate that some of the constructs of transformational leadership has not developed fully understood by the teacher of history, especially in the construct of simplification, facilitation, and commitment. Furthermore, an alternative model was developed to see another positive trend in order to find a better model fit. The results of the analysis of alternative models tested had a composite reliability values ​​greater than 0.80 (T count > 1.99 at 0.05 significance level) so that it can be concluded that the model has good reliability. In contrast, the contribution of aspects of leadership to the academic atmosphere is relatively small and likely not significant due to poor understanding of the respondents so that should be given training for teachers related to this aspect of transformational leadership.Keywords: leadership, transformational, academic atmosphere, teaching high school historyPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model kepemimpinan dan suasana akademik dalam pembelajaran sejarah SMA di kota Semarang. Data didapatkan dari studi lapangan menggunakan angket skala Likert yang dikembangkan dari konstruk dan indikator teoretis. Analisis data menggunakan program SmartPLS. Hasil pemodelan menunjukkan beberapa konstruk yang dikembangkan dari kepemimpinan transformasional belum dipahami sepenuhnya oleh guru sejarah, utamanya pada konstruk simplifikasi, fasilitasi, dan komitmen. Lebih lanjut, model alternatif dikembangkan untuk melihat kecenderungan lain yang positif dalam rangka mencari model yang lebih fit. Hasil analisis model alternatif yang diuji memiliki nilai komposit reliabilitas lebih besar dari 0,80 (T hitung > 1,99 pada taraf signifikansi 0,05) sehingga dapat disimpulkan model memiliki reliabilitas yang baik. Sebaliknya, kontribusi aspek kepemimpinan terhadap suasana akademik relatif kecil dan cenderung tidak signifikan karena pemahaman responden yang kurang baik sehingga perlu diberikan pelatihan bagi guru terkait aspek kepemimpinan transformasional ini.Kata Kunci: kepemimpinan, transformasional, suasana akademik, pembelajaran sejarah
MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEJARAH BERORIENTASI METAKOGNITIF JENJANG SMA Utomo, Cahyo Budi
Paramita: Historical Studies Journal Vol 25, No 1 (2015): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v25i1.3426

Abstract

The importance of metacognitive based history learning in the high school level as requested in the “curriculum 2013” is the main background of this research. The research is focused to find the model of development of metacognitive based learning through research and development (R&D) type research. The results showed an essential component in achieving successful management of metacognitive based history learning in high school education which the curriculum as a core competency analysis and basic competencies, lesson plan development, and the development of assessment tools. Development model of metacognitive based learning at high school education have main characteristic of the inclusion of explicit metacognitive learning goals and assignments and devices equipped with a rubric and assessment questionnaire. Metacognitive based history learning instructional tools that are developed in senior high school level has been carried out as optimally as possible by involving history teachers in the process of development and testing through focus group discussions and questionnaire.Keywords: Model, Instructional tool, Metacognitive, senior high school levelPentingnya orientasi metakognitif dalam perangkat pembelajaran sejarah jenjang SMA sebagaimana yang dikehendaki dalam implementasi kurikulum 2013 merupakan latar belakang utama penelitian ini. Penelitian difokuskan untuk menemukan model pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi metakognitif melalui penelitian berjenis riset dan pengembangan (R&D). Metode penelitian R&D dilaksanakan melalui tiga tahap utama yaitu: tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan, dan tahap uji publik. Hasil penelitian menunjukkan komponen esensial dalam mewujudkan keberhasilan penge-lolaan pembelajaran sejarah berorientasi metakognitif pada jenjang pendidikan SMA adalah kurikulum sebagai bahan analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar, pengembangan RPP, dan pengembangan perangkat assesmen. Model pengembangan perangkat pembelajaran sejarah berorientasi metakognitif pada jenjang pendi-dikan SMA yang dikembangkan memiliki ciri utama pada pencantuman tujuan pembelajaran metakognitif secara eksplisit dan dilengkapi dengan penugasan dan perangkat assesmen berupa rubrik dan angket. Pengembangan perangkat pembelajaran sejarah berorientasi metakognitif pada jenjang pendidikan SMA telah dilaksanakan seoptimal mungkin dengan melibatkan guru dalam proses pengembangan dan pengujian melalui FGD dan pengisian angket.Kata Kunci: Model, Perangkat Pembelajaran, Metakognitif, Jenjang SMA  
PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU MELALUI MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Suroso, Slamet; Rusdarti, Rusdarti; Utomo, Cahyo Budi
Educational Management Vol 4 No 2 (2015): December 2015
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja guru akan menjadi optimal, bila didukung kompetensi supervisi kepala sekolah, pendidikan dan pelatihan, kompetensi profesional guru dan motivasi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik, pendidikan dan pelatihan, kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening di SMP Kota Pekalongan. Populasi penelitian ini adalah guru-guru SMP Kota Pekalongan, sampel diambil dengan teknik proportional cluster random sampling dari tiap sekolah pada empat kecamatan di Kota Pekalongan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner yang diberikan kepada responden secara langsung, dengan melalui uji validitas dan realibilitas. Teknik analisis data menggunakan regresi linier dengan uji prasyarat analisis dan uji t parsial serta uji path analysis. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Supervisi akademik, pendidikan dan pelatihan, kompetensi profesional,berpengaruh langsung terhadap motivasi. (2) Supervisi akademik, pendidikan dan pelatihan, kompetensi profesional dan motivasi berpengaruh langsung terhadap kinerja guru. (3) Supervisi akademik, pendidikan dan pelatihan, kompetensi profesional guru berpengaruh terhadap kinerja guru dengan mediasi motivasi kerja. Disarankan sebagai berikut kepala sekolah harus dapat meningkatkan supervisi akademik agar pencapaian tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Pembinaan Profesi Pengawas Sekolah dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsinya Fadli, Mohamad; Samsudi, Samsudi; Utomo, Cahyo Budi
Educational Management Vol 6 No 1 (2017): June 2017
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya pengawas sekolah dituntut memiliki kemampuan sesuai dengan standar kualifikasi dan kompetensi. Pengawas sekolah tidak diangkat melalui mekanisme rekrutmen dan seleksi sebagaimana yang diatur dalam regulasi yang ada sehingga pengawas di Kabupaten Lombok Tengah memiliki latar dan kemampuan yang heterogen. Maka pembinaan adalah solusi yang paling rasional untuk mengatasi masalah yang ada. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah mendeskripsi dan menganalisis pelaksanaan pembinaan pengawas sekolah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tujuan agar memperoleh gambaran yang menyeluruh berdasarkan fakta-fakta yang tampak. Sumber data dari Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten/Provinsi, Badan Kepegawaian Daerah, Pengawas Sekolah serta Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan pembinaan pengawas sekolah SMA dilakukan oleh Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Tengah dan lembaga pembina lainnya dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindaklanjut berdasarkan program kerja dan pedoman pembinaan pengawas sekolah. Peran pemimpin dan kebijakan organisasi, manajemen pembinaan dan SDM pembina serta alokasi anggaran yang kurang memadai menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembinaan pengawas sekolah.
Stasiun Kereta Api Kedungjati dan Perekonomian Desa Kedungjati Tahun 1966-1989 Apiwie, Vebio Wohing; Utomo, Cahyo Budi
Journal of Indonesian History Vol 4 No 1 (2015): JIH
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stasiun Kedungjati dengan kode (KED) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Kedungjati, Grobogan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +36 mdpl ini berada di Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang. Stasiun Kedungjati diresmikan pada 21 Mei 1873. Arsitektur stasiun ini serupa dengan Stasiun Willem I di Ambarawa, bahkan dulu beroperasi jalur kereta api dari Kedungjati ke Ambarawa, yang sudah tidak beroperasi pada tahun 1978. Pada tahun 1907, stasiun kereta  api Kedungjati awalnya dibangun dari kayu dan direnovasi menjadi bata berplester dengan peron berkonstruksi baja dengan atap dari seng setinggi 14,65 cm. Stasiun ini menjadi salah satu tempat untuk meningkatkan perekonomian desa Kedungjati.
Pengembangan Media Ajar Wayang Karton Pada Materi Serangan Umum 1 Maret 1949 di SMA Negeri 1 Bukateja Purbalingga Tahun Ajaran 2016/2017 Haifani, Ayun; Utomo, Cahyo Budi; Sodiq, Ibnu
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 1 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah pengembangan wayang menjadi media pembelajaran yang kreatif. Tujuannya  untuk mengurangi permasalahan yang selama ini melingkupi kondisi pembelajaran sejarah utamanya di SMA N 1 Bukateja. Penggunaan Media dengan wayang karton diharapkan mampu membuat siswa menjadi lebih tertarik dan utamanya dapat membantu siswa untuk memahami materi sejarah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (research and development) dengan desain eksperimen. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bukateja. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini dengan menggunakan analisis lapangan (field research) yaitu observasi dan wawancara. Pengembangan produk yang berupa media ajar wayang karton terlebih dahulu telah melalui proses validasi selama dua kali sebelum diterapkan dalam pembelajaran. Validasi dilakukan oleh ahli media dan ahli materi dengan tingkat kelayakan sangat baik digunakan tanpa revisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan media ajar wayang karton pada materi serangan umum 1 maret 1949 terbukti efektif dan layak untuk diterapkan dalam pembelajaran sejarah. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelas eksperimen memiliki rata-rata skor sebesar 88, lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya memperoleh skor sebesar 77. Kesimpulannya media ajar ini merupakan media kreatif dan merupakan media baru dalam dunia pendidikan yang memanfaatkan wayang. Selain itu secara tidak langsung media ini mengenalkan kembali budaya asli indonesia ke generasi muda jaman sekarang.
Identifikasi dan Pemanfaatan Potensi Sumber Belajar Berbasis Peninggalan Sejarah di Ambarawa Kabupaten Semarang Mailina, Laiva; Utomo, Cahyo Budi; Ahmad, Tsabit Azinar
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 1 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis relevansi peninggalan sejarah di Ambarawa sebagai sumber belajar untuk mata pelajaran sejarah, menganalisis pemanfaatan peninggalan sejarah sebagai sumber belajar bagi siswa SMA di Ambarawa serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan sumber belajar berbasis peninggalan sejarah di Ambarawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualititatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi peninggalan sejarah di Ambarawa yang menjadi obyek penelitian sebagai sumber belajar sudah layak untuk dijadikan sebagai sumber belajar. Peninggalan sejarah yang ada di Ambarawa diantaranya Stasiun Kereta Api Ambarawa, Palagan Ambarawa dan Museum Isdiman, Makam Dr. Cipto Mangunkusumo, Benteng Williem I dan Candi Gedong Songo. Peninggalan tersebut memiliki nilai historis yang tinggi dan materi yang terkandung didalam peninggalan sejarah tersebut sesuai dengan materi dalam SK dan KD yang terdapat kurikulum yang berlaku. Pemanfaatan situs sejarah sebagai sumber belajar yang sudah dilaksanakan di SMA di Ambarawa berbeda-beda di MA Al Bidayah, SMA Taman Madya dan SMA Kanisius Bakti Awam. Kendala yang dihadapi guru sejarah dalam pelaksanaan pemanfaatan situs sejarah yang ada di Ambarawa juga berbeda tergantung kepada bentuk pemanfaatan situs sejarah itu.
Peranan Pembelajaran Sejarah dalam Penanaman Nilai Karakter Religius dan Nasionalisme di MAN Temanggung Tahun Ajaran 2016/2017 Winarsih, Idha; Utomo, Cahyo Budi; Ahmad, Tsabit Azinar
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 2 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitin ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap religius dan nasionalisme yang dimunculkan oleh siswa-siswa MAN Temanggung; mendeskripsikan peranan pembelajaran sejarah dalam penanaman nilai karakter religius dan nasionalisme di MAN Temanggung, dan mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam penanaman nilai karakter religius dan nasionalisme di MAN Temanggung. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian: 1. Sikap religius dan nasionalisme siswa MAN Temanggung dapat dikatakan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari program-program yang diterapkan sekolah yang dijadikan peraturan sekolah, dan semakin lama menjadi kebiasaan siswa untuk melakukannya; 2. Peranan pembelajaran sejarah dalam penanaman nilai religius dapat dilihat ketika guru menyampaikan materi tentang Peradaban Islam di Indonesia. Sedangkan peranan pembelajaran sejarah dalam penanaman nasionalisme dapat dilihat ketika guru menyampaikan materi tentang Peristiwa Sekitar Proklamasi; 3. Kendala yang guru hadapi terdapat pada proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kendala pada saat perencanaan seperti kurangnya buku penunjang yang dapat menambah referensi materi sejarah. Kendala dalam pelaksanaan adalah kurangnya waktu dan karakter pribadi siswa yang berbeda-beda. Sedangkan kendala dalam evaluasi adalah guru masih kurang dalam memahami karakter masing-masing siswa.
Kompetensi Profesional Guru Bersertifikasi dalam Membuat Perangkat Pembelajaran Sejarah SMA Negeri Kabupaten Pemalang 2016/2017 Anifah, Rifqi Nurul; Utomo, Cahyo Budi; Romadi, Romadi
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 2 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Objek penelitian ini adalah guru sejarah di 5 SMA Negeri di Kabupaten Pemalang, di sekolah yang dijadikan lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumen. Teknik pengujian yang dipergunakan dalam menentukan keabsahan data dalam penelitian ini adalah menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pemahaman guru sejarah tentang profosional guru berseritifikasi daLam membuat perangkat pembelajaran sejarah baik hal tersebut dapat dilihat dari guru sejarah mampu menjelaskan pengertian kompetensi profesional, menguraikan apa makna perangkat pembelajaran, menguraikan bagaimana membuat perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Permendiknas.Keprofesionalan guru bersertifikasi di  5 SMA Negeri Pemalang dilaksanakan dengan cara diintegrasikan ke mata pelajaran sejarah. Saran yang dapat dikemukakan penulis adalah guru-guru sejarah di 5 SMA Negeri di Pemalang, dapat berperan aktif dalam membuat perangkat pembelajaran sejarah.