Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Representasi Tokoh Utama dalam Novel Kawi Matin di Negeri Anjing Karya Arafat Nur: Tinjauan Psikologi Sastra Emilda Emilda; Masithah Mahsa; Annisa Annisa
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 18, No 1 (2022): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/und.v18i1.4759

Abstract

Tokoh utama berperan penting untuk cerita yang ingin dikisahkan oleh pengarang dalam novel. Selain itu, permasalahan-permasalahan yang muncul dalam kepribadian tokoh-tokoh yang lain selalu dipusatkan untuk mengungkapkan kepribadian tokoh utama. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan id, ego, dan superego tokoh utama dalam novel Kawi Matin di Negeri Anjing karya Arafat Nur tinjauan psikologi sastra. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini ialah berupa kutipan paragraf, dialog, dan kalimat teks novel Kawi Matin di Negeri Anjing Karya Arafat Nur yang mengandung id, ego, dan superego tokoh utama.. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik baca dan catat. Adapun hasil penelitian yang ditemukan adalah berupa id, ego, dan superego tokoh utama pada novel Kawi Matin di Negeri Anjing karya Arafat Nur yang berjumlah 90 data yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: (1) Id, berjumlah 28 data, (2) Ego, berjumlah 30 data, (3) superego, berjumlah 32 data. Data yang paling banyak adalah superego, dan data yang paling sedikit adalah id. Dengan demikian, tokoh Kawi Matin didominasi oleh kepribadian superego berupa rasa bersalah, dan inferior.
PELATIHAN PENGGUNAAN BAHASA DALAM SOSIAL MEDIA PADA SMA KECAMATAN GANDAPURA Syahriandi Syahriandi; Trisfayani Trisfayani; Radhiah Radhiah; Safriandi Safriandi; Rani Ardesi Pratiwi; Masithah Mahsa
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 6 No 1 (2022): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v6i1.1337

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh bebera hal. Pertama. banyaknya siswa yang menggunakan gaya bahasa sarkasme di sosial media. baik dengan anggota kelompoknya atau pun dengan pengguna sosial media lainnya. Kedua. ketidaksantunan siswa dalam berkomunikasi di lingkungan sekolah. baik dengan teman sejawat. senior kelas. maupun guru. Ketiga. siswa mulai kesulitan membedakan penempatan penggunaan bahasa. bahasa mana yang dapat dipakai dalam situasi formal maupun tidak formal. Keempat. banyak di antara siswa yang tidak mampu menyaring informasi dengan baik. sehingga beberapa di antaranya menyebarkan informasi bohong (hoax). Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini ialah metode ceramah. pelatihan. dialogis. Sasaran dalam pelatihan ini adalah siswa sekolah menengah atas se-Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen. Manfaat dari pelatihan ini ialah meningkatkan kepekaan siswa dalam menggunakan bahasa di sosial media. Siswa akan menjadi lebih bijak dalam membaca. menyaring dan menyebarkan informasi.
PELESTARIAN CERITA RAKYAT DI KABUPATEN BIREUN DAN ACEH UTARA SEBAGAI SARANA PEMBENTUKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL Masithah Mahsa; Trisfayani Trisfayani; Syahriandi Syahriandi; Munifatul Zahara; Amna Amna
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 7, No 2 (2022): Metalingua, Edisi Oktober 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v7i2.16694

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pelestarian cerita rakyat di Kabupaten Bireun dan Aceh Utara sebagai sarana pembentukan karakter berbasis kearifan lokal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh (1) semakin punahnya cerita rakyat di Kabupaten Bireun dan Aceh Utara; (2) adanya perbedaan versi cerita rakyat di Kabupaten Bireun dan Aceh Utara; (3) banyaknya nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat di Kabupaten Bireun dan Aceh Utara. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah cerita rakyat dan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam cerita rakyat tersebut. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumentasi terkait cerita rakyat dan wawancara dengan masyarakat di Kabupaten Bireun dan Aceh Utara. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat dua puluh cerita rakyat, delapan cerita rakyat yang berasal dari Kabupaten Bireun dan dua belas cerita rakyat berasal dari Kabupaten Aceh Utara. Keseluruhan cerita tersebut mengandung nilai-nilai karakter seperti religius, tolong-menolong, peduli sosial, jujur, kerja keras, dan sebagainya.Kata Kunci: cerita rakyat, Bireun, Aceh Utara, nilai-nilai karakter
ANALISIS MAKNA DAN NILAI MORAL DALAM LIRIK LAGU "TITIP RINDU BUAT AYAH" KARYA EBIET G. ADE DAN "BUNDA" KARYA MELLY GOESLAW SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Khaliza Fitria Hayati; Ramadhan Saleh Lubis; Dhea Ramawati; Nur Hafsah Lubis; Masithah Mahsa
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 5 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.777 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v5i2.204

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dan nilai moral yang terkandung dalam lagu “Titip Rindu Buat Ayah” Karya Ebiet G. Ade dan “Bunda” Karya Melly Goeslaw. Sumber data penelitian ini adalah lirik lagu “Titip Rindu Buat Ayah” Karya Ebiet G. yang terdiri dari 26 baris dan “Bunda” Karya Melly Goeslaw yang terdiri 18 baris. Pengumpulan data yang disebut juga Teknik dokumen digunakan peneliti sebagai Teknik pengumpulan data. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode dokumentasi dengan instrument pedoman dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah adanya ditemukan makna dan nilai moral pada kedua lagu tersebut “Titip Rindu Buat Ayah” Karya Ebiet G. Ade dan “Bunda” Karya Melly Goeslaw. yaitu, di mana peneliti menemukan pemaknaan yang sama dalam bait kedua lagu terdapat pemaknaan konotatif dan juga nilai-nilai moral. Dalam dunia pendidikan pemaknaan dan nilai-nilai kedua lagu tersebut dapat dijadikan dan dikembangkan sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia.