Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

KONFLIK KEKERASAN ANTAR ANGGOTA KELOMPOK BELADIRI DALAM PARADIGMA SOSIOLOGI OLAHRAGA (KAJIAN KEPEMIMPINAN) harwanto, Harwanto
Journal of Sport Science and Education Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jossae.v2n2.p61-64

Abstract

Kata Kunci: Konflik kekerasan, kelompok beladiri, paradigma sosiologi olahraga dan kepemimpinanAktualisasi konflik kekerasan dipandang sebagai fenomena sosial untuk mengekspresikan diri dalam perilaku agresif. Namun perilaku ini pada dasarnya merupakan proses pembelajaran sosial anggota tentang bagaimana melatih keterampilan, sifat-sifat, nilai, sikap, norma dan pengetahuan yang dikaitkan dengan peranan dalam olahraga. Mengingat begitu luasnya permasalahan yang dikaji dalam perspektif sosiologi olahraga, maka peneliti membatasi permasalahan yang difokuskan pada kajian kepemimpinan dalam organisasi beladiri yang masih rentan dengan terjadinya konflik antar kelompok anggotanya. Realita sumber data nantinya akan didiskripsikan dan dianalisis untuk membangun sebuah proposisi.Penelitian ini merupakan bentuk studi kasus, yang difokuskan pada fenomena sosial tentang konflik kekerasan yang sering terjadi pada anggota kelompok organisasi khususnya beladiri Pencak silat. Kasus konflik kekerasan tersebut diteliti melalui pendekatan metode kualitatif, sehingga kajian permasalahan dan penerapan metode penelitiannya menjadi pilihan yang argumentatif.Simpulan bahwa konflik kekerasan yang selama ini terjadi karena dipengaruhi oleh kepemimpinan yang masih mengedepankan pada pendekatan pola humanis dan prestise organisasi.Hal ini didasarkan pada temuan tentang pemahaman nilai ajaran Pencak silat anggota yang belum maksimal dan transformasi nilai Pencak silat sebagai budaya ke cabang olahraga yang tidak tuntas.Proposisi yang dibangun adalah bahwa solidaritas yang kuat akan membangun kelompok  ingroup-outgroup, Solidaritas yang kuat dibangun melalui rutinitas kegiatan, Solidaritas sosial yang dibangun bersifat fungsional dan disfungsional. Sifat fungsionalnya memerkuat solidaritas kelompok sedangkan disfungsionalnya menimbulkan sikap deglorifikasi anggota, Sikap deglorifikasi ini dimanfaatkan oleh sebagian anggota untuk kepentingan pribadi sehingga memperluas wilayah konflik dan terus berkepanjangan, Konflik kekerasan yang terus menerus juga diakibatkan oleh ketidakmaksimalan pemahaman nilai ajaran pencak silat dan ketidaktuntasan transformasi budaya ke cabang olahraga, Ketidaktuntasan transformasi budaya ke cabang olahraga menyebabkan organisasi beladiri Pencak silat lebih dekat dengan organisasi masyarakat, sedangkan Organisasi masyarakat banyak berhimpitan dengan politik, ekonomi dan sosial (secara Politik: organisasi masyarakat menjadi sumber kekuasaan, secara ekonomi: organisasi masyarakat menjadi sumber pendapatan, secara sosial: mereka membangun solidaritas sosial untuk memertahankan eksistensinya).
EFFECT OF INDUSTRY-BASED LEARNING AND MOTIVATION ON STUDENT'S ENTREPRENEURSHIP COMPETENCIES Handayani, Farida Hanim; Rufii, Rufii; Harwanto, Harwanto
EDUTECH Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v1i1.20876

Abstract

This study aims to analyze: 1) entrepreneurial competence differences between students who are guided by using the concept of industry-based learning (Teaching Factory) and groups of students who are guided by using conventional learning concepts, 2) differences between students who have high learning motivation and students who have low learning motivation towards their entrepreneurial competencies, and 3) significance of interactions between industry-based learning (Teaching Factory), conventional learning, and learning motivation towards entrepreneurial competencies. The research method used was the experimental method with a factorial 2x2 design. The data collection in this study used questionnaire, written tests, and practice tests. The collected data were then analyzed by using the two-way ANOVA. The results showed that: 1) there were significant differences entrepreneurial competencies of students in the learning models, 2) there were significant differences in the students 'learning motivation towards their entrepreneurial competencies, 3) there were interactions between industry-based (Teaching Factory) and conventional learning models and learners' motivation towards entrepreneurial competencies. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) perbedaan kompetensi kewirausahaan antara siswa yang dibimbing dengan menggunakan konsep pembelajaran berbasis industri (Teaching Factory) dan kelompok siswa yang dibimbing dengan menggunakan konsep pembelajaran konvensional, 2) perbedaan siswa yang memiliki motivasi belajar dan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap kompetensi kewirausahaannya, dan 3) signifikansi interaksi antara pembelajaran berbasis industri (Teaching Factory), pembelajaran konvensional, dan motivasi belajar terhadap kompetensi kewirausahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, tes tertulis, dan tes praktik. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan ANOVA dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi kewirausahaan siswa pada model pembelajaran, 2) terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar siswa terhadap kompetensi kewirausahaannya, 3) terdapat interaksi antara berbasis industri (Teaching Factory) dan model pembelajaran konvensional serta motivasi peserta didik terhadap kompetensi kewirausahaan.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KERJASAMA TIM DALAM EFEKTIVITAS PENGUASAAN GERAKAN SENAM DASAR PRESTASI Abd. Cholid; Harwanto, Harwanto
STAND Vol 1 No 1 (2020): STAND : Journal Sports Teaching and Development
Publisher : UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/j-stand.v1i1.2327

Abstract

Pengembangan model pembelajaran kerjasama tim diterapkan dalam proses belajar dan mengajar (PBM) sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas penguasaan gerakan senam dasar prestasi, yang merupakan salah satu alternatif model pembelajaran yang efektif untuk mencapai hasil belajar latihan gerak senam dasar prestasi secara praktis. Hal tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa berlatih kerjasama tim dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pengembangan diri maupun kepraktisan dalam berlatih praktek, karena kerjasama tim mampu membangun kompetensi dan karakter siswa melalui penanaman nilai sikap kerjasama, disiplin, saling hormat dan menghargai teman dalam tim, serta membangun rasa percaya diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan Model Pembelajaran melalui kerjasama tim dalam berlatih gerak senam dasar prestasi dan melihat tingkat keefektifan dalam Pengusaan Gerakan Senam dasar prestasi. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif pada dosen dan guru pengampu materi senam dasar prestasi melalui pengembangan model latihan kerjasama tim yang efektif dalam penguasaan gerakan senam dasar prestasi. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut; 1). Model pembelajaran latihan Kerjasama tim dapat meningkatkan efektivitas dalam penguasaan gerakan senam dasar prestasi2). Penerapan model pembelajaran latihan Kerjasama tim dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam menentukan model pembelajaran
Explorasi dan Studi Komposisi Botani Gulma di Perkebunan Karet PTPN IX Kebun Getas sebagai Pakan Ternak Ruminansia Harwanto, Harwanto; Suwignyo, Bambang; Bachruddin, Zaenal; Pawening, Galih
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v11i1.133

Abstract

Abstract Weed is one of the plants that grow around rubber plantations that have the potential to provide forage for ruminant feed. This study aimed to explore the environmental conditions and identify the botanical composition of weeds under the shade of rubber trees in immature plants (IP) at PTPN IX, Getas Farm, Semarang, Central Java. Exploratory research was conducted to identify the botanical composition of weeds in three IP groups, such as 1-2, 3-4, and 5-6 years old. The composition of the weeds’ botany was divided based on the plants’ morphology into grass, legume, forbs, and browse. The environmental conditions data were analyzed using the ANOVA method and followed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The botanical composition data were tabulated using a summed dominance ratio (SDR). The results showed the light intensity, wind speed, environment temperature, and weed botanical composition decreased as the rubber plants ages. The composition of rubber plantation weeds on IP 1-2 years old consisted of 32 species (5 kinds of grass, 4 legumes, 21 forbs, and 2 browse). The composition of weeds on IP 3-4 years old consisted of 15 species (8 kinds of grass, 2 legumes, and 5 forbs), while IP 5-6 years old consisted of 6 species (4 kinds of grass, 1 legume, and 1 forb). The dominant weeds of each IP were Calopogonium mucunoides, Cyrtococcum acrescens, and Cyrtococcum oxyphyllum, respectively. Based on the results of the study it was concluded that the area of IP 1-2 years old rubber plantation weeds has the highest botanical composition and potential as ruminant feed. Keywords: Environmental conditions; Immature plants; Rubber plantation; Weed Abstrak Gulma merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di sekitar tanaman perkebunan karet yang berpotensi sebagai penyedia hijauan pakan ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kondisi lingkunganpertumbuhan gulma dan mengidentifikasi komposisi botani di bawah naungan pohon karet pada tanaman belum menghasilkan (TBM), di PTPN IX, Kebun Getas. Semarang, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan secara eksploratif terhadap kondisi lingkungan dan identifikasi komposisi botani gulma pada 3 kelompok TBM yaitu umur 1-2; 3-4; dan 5-6 tahun. Komposisi botani gulma dibagi berdasarkan morfologi tanaman yaitu rumput, legum, forb, dan browse. Data kondisi lingkungan kelompok TBM dianalisis menggunakan ANOVA dan diuji lanjut menggunakan Duncant’s Multiple Range Test (DMRT). Data dominasi komposisi botani ditabulasi menggunakan summed dominance ratio (SDR). Hasil penelitian menunjukkan intensitas cahaya, kecepatan angin, suhu lingkungan, dan komposisi botani gulma menurun seiring bertambahnya umur tanaman karet. Komposisi gulma perkebunan karet pada TBM 1-2 terdapat 32 spesies meliputi 5 rumput, 4 legum, 21 forb, dan 2 browse; TBM 3-4 terdapat 15 spesies meliputi 8 rumput, 2 legum, dan 5 forb, sedangkan TBM 5-6 terdapat 6 spesies meliputi 4 rumput, 1 legum, dan 1 forb. Gulma yang mendominasi masing-masing TBM yaitu Calopogonium mucunoides, Cyrtococcum acrescens dan Cyrtococcum oxyphyllum. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan gulma perkebunan karet lahan TBM 1–2 memiliki komposisi botani dan potensi tertinggi sebagai pakan ternak ruminansia. Kata kunci: Gulma; Kondisi lingkungan; Perkebunan Karet; TBM
Problem based learning dan Problem solving Berpengaruh Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Sampini, Sampini; Mustaji, Mustaji; Harwanto, Harwanto
Mimbar Ilmu Vol 26, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mi.v26i1.31501

Abstract

Rendahnya keterampilan menyelesaikan soal pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika disebabkan karena guru kurang menggunakan model pembelajaran inovatif yang memudahkan siswa dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengaruh model pembelajaran problem-based learning dan problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif siswa. Jenis penelitian ini yakni penelitian kuantitatif. Subjek penelitian berjumlah 143 siswa. Teknik pengumpulan menggunakan instrument berupa tes uraian. Data dianalisis melalui uji normalitas dan homogenitas, uji T, dan uji ANAVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kemampuan siswa ditinjau dari metode pembelajaran sebesar 0,577 ≥ 0,05, analisis kemampuan siswa ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif, sebesar 0,000. Nilai signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05, analisis interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan berpikir kreatif sebesar 0,633 ≥ 0,05. Dapat disimpulkan tidak ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada siswa yang mengikuti kelas PBL maupun kelas Problem solving, ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan yang rendah, dan ada interaksi antara PBL dan Problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif. Implikasi penelitian ini memberikan dampak pada kemampuan pemecahan masalah pada siswa menjadi meningkat.
PENGARUH AKURASI JUMP SHOOT DAN LAY UP SHOOT TERHADAP KETEPATAN HASIL SHOOTING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET Sungkawa, Adefriesta Panji Lesta; Harwanto, Harwanto
Literacy: Jurnal Ilmiah Sosial Vol. 2 No. 1 (2020): Literacy : Jurnal Ilmiah Sosial
Publisher : Fasanesia Library

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53489/jis.v2i1.13

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa Teknik shooting yang sering digunakan dalam pertandingan bola basket oleh pemain di antaranya adalah jump shoot dan lay up shoot. Kedua teknik tersebut sering digunakan karena paling mudah untuk mendapatkan poin dalam pertandingan. Keakuratan kedua teknik tersebut masih menjadi perbandingan karena kedua teknik tersebut sering dilakukan oleh pemain dalam sebuah pertandingan, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai perbedaan akurasi antara teknik jump shoot dan lay up shoot terhadap hasil tembakan bola. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Adakah pengaruh akurasi jump shoot dan lay up shoot terhadap ketepatan hasil shooting bola pada cabang olahraga bola basket”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akurasi jump shoot dan lay up shoot terhadap ketepatan hasil shooting bola pada cabang olahraga bola basket. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 30 siswa dengan menggunakan teknik random sampling. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah one-grup pretest (pretest-postest design). Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan tes. Hasil dari uji t diperoleh thitung=7,204 dan sedangkan ttabel dengan taraf signifikan 5%  2,145. Dengan demikian nilai thitung> ttabel yaitu 7,204>2,145. Artinya terdapat pengaruh terhadap ketepatan hasil shooting bola dalam cabang olahraga bola basket.
PENGARUH AKURASI JUMP SHOOT DAN LAY UP SHOOT TERHADAP KETEPATAN HASIL SHOOTING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET Sungkawa, Adefriesta Panji Lesta; Harwanto, Harwanto
Literacy: Jurnal Ilmiah Sosial Vol. 2 No. 1 (2020): Literacy : Jurnal Ilmiah Sosial
Publisher : Fasanesia Library

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53489/jis.v2i1.13

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa Teknik shooting yang sering digunakan dalam pertandingan bola basket oleh pemain di antaranya adalah jump shoot dan lay up shoot. Kedua teknik tersebut sering digunakan karena paling mudah untuk mendapatkan poin dalam pertandingan. Keakuratan kedua teknik tersebut masih menjadi perbandingan karena kedua teknik tersebut sering dilakukan oleh pemain dalam sebuah pertandingan, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai perbedaan akurasi antara teknik jump shoot dan lay up shoot terhadap hasil tembakan bola. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Adakah pengaruh akurasi jump shoot dan lay up shoot terhadap ketepatan hasil shooting bola pada cabang olahraga bola basket”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akurasi jump shoot dan lay up shoot terhadap ketepatan hasil shooting bola pada cabang olahraga bola basket. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 30 siswa dengan menggunakan teknik random sampling. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah one-grup pretest (pretest-postest design). Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan tes. Hasil dari uji t diperoleh thitung=7,204 dan sedangkan ttabel dengan taraf signifikan 5%  2,145. Dengan demikian nilai thitung> ttabel yaitu 7,204>2,145. Artinya terdapat pengaruh terhadap ketepatan hasil shooting bola dalam cabang olahraga bola basket.
Konflik Kekerasan antar anggota kelompok beladiri dalam paradigma sosiologi olahraga (Kajian Kepemimpinan) harwanto, Harwanto
Journal of Sport Science and Education Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jossae.v2n2.p61-64

Abstract

Kata Kunci: Konflik kekerasan, kelompok beladiri, paradigma sosiologi olahraga dan kepemimpinanAktualisasi konflik kekerasan dipandang sebagai fenomena sosial untuk mengekspresikan diri dalam perilaku agresif. Namun perilaku ini pada dasarnya merupakan proses pembelajaran sosial anggota tentang bagaimana melatih keterampilan, sifat-sifat, nilai, sikap, norma dan pengetahuan yang dikaitkan dengan peranan dalam olahraga. Mengingat begitu luasnya permasalahan yang dikaji dalam perspektif sosiologi olahraga, maka peneliti membatasi permasalahan yang difokuskan pada kajian kepemimpinan dalam organisasi beladiri yang masih rentan dengan terjadinya konflik antar kelompok anggotanya. Realita sumber data nantinya akan didiskripsikan dan dianalisis untuk membangun sebuah proposisi.Penelitian ini merupakan bentuk studi kasus, yang difokuskan pada fenomena sosial tentang konflik kekerasan yang sering terjadi pada anggota kelompok organisasi khususnya beladiri Pencak silat. Kasus konflik kekerasan tersebut diteliti melalui pendekatan metode kualitatif, sehingga kajian permasalahan dan penerapan metode penelitiannya menjadi pilihan yang argumentatif.Simpulan bahwa konflik kekerasan yang selama ini terjadi karena dipengaruhi oleh kepemimpinan yang masih mengedepankan pada pendekatan pola humanis dan prestise organisasi.Hal ini didasarkan pada temuan tentang pemahaman nilai ajaran Pencak silat anggota yang belum maksimal dan transformasi nilai Pencak silat sebagai budaya ke cabang olahraga yang tidak tuntas.Proposisi yang dibangun adalah bahwa solidaritas yang kuat akan membangun kelompok  ingroup-outgroup, Solidaritas yang kuat dibangun melalui rutinitas kegiatan, Solidaritas sosial yang dibangun bersifat fungsional dan disfungsional. Sifat fungsionalnya memerkuat solidaritas kelompok sedangkan disfungsionalnya menimbulkan sikap deglorifikasi anggota, Sikap deglorifikasi ini dimanfaatkan oleh sebagian anggota untuk kepentingan pribadi sehingga memperluas wilayah konflik dan terus berkepanjangan, Konflik kekerasan yang terus menerus juga diakibatkan oleh ketidakmaksimalan pemahaman nilai ajaran pencak silat dan ketidaktuntasan transformasi budaya ke cabang olahraga, Ketidaktuntasan transformasi budaya ke cabang olahraga menyebabkan organisasi beladiri Pencak silat lebih dekat dengan organisasi masyarakat, sedangkan Organisasi masyarakat banyak berhimpitan dengan politik, ekonomi dan sosial (secara Politik: organisasi masyarakat menjadi sumber kekuasaan, secara ekonomi: organisasi masyarakat menjadi sumber pendapatan, secara sosial: mereka membangun solidaritas sosial untuk memertahankan eksistensinya).
DESIGN OF EMPLOYEE PERFORMANCE APPRAISAL USING THE GRAPHIC RATING SCALE METHOD IN LEARNING RESOURCES AND LIBRARIES AT PGRI ADI BUANA UNIVERSITY Hariawan, Ferry; Harwanto, Harwanto; Adi, Kharisma
International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Vol 5, No 2 (2021): IJEBAR, VOL. 05 ISSUE 02, JUNE 2021
Publisher : LPPM ITB AAS INDONESIA (d.h STIE AAS Surakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/ijebar.v5i2.2352

Abstract

In the world of work, employee performance appraisal has an important role. This is related to decisions to be taken by the leadership, regarding the performance of their employees. From the preliminary research at the Learning Resources and Libraries of the PGRI Adi Buana University Surabaya, it turns out that it does not have an employee performance appraisal system. After conducting interviews and observations by studying the library operational cycle, this study focused on the design of employee performance appraisals using the Graphic Rating Scale Method by separating several elements of the appraiser to be compared with one another. The purpose of this research is to determine the performance of each employee so that it makes it easier for leaders to provide training, mentoring and supervision in the management of Human Resources (HR) at Learning Resources and Libraries PGRI Adi Buana University Surabaya. This research is a field research, which is a research carried out systematically by raising existing data in the field. The research method used in this research is to use descriptive qualitative research methods. The results showed that the performance appraisal design that will be made has gone through the process of gathering information through interviews and Focus Group Discussion (FGD). The rating scale used in the Graphic Rating Scale Method is the Likert scale with the same 5-point interval scale. There are 8 (eight) statements to be filled in and made using the online google form.
PERAN PROFESIONALISME GURU MENGHAPAPI TANTANGAN ERA GLOBALISASI: Teachers are professional, and the era ofglobalization Harwanto, Harwanto
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Fakultas Pedagogi dan Psikologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bp.vol7.no12.a1138

Abstract

Teachers are professional teachers capable of acting as the architect of the transformation of the nation through science and technology, build character of children to moral and personality, improve skills and psychomotor skills and instill emotional stability and noble. Teachers are expected to take part in the midst of situations that are modern (inovative and creative), unique (different and new), and advanced (smelling science and technology telecommunication and practical). In the era of globalization, the teacher must be able to create ideas, solve problems (solution), building the image and determine management options through the process of learning, education and development of students.