Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Diskusi Kelompok Model Tanam Paksa Siswa Kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri Lailiyah, Nur; Wulansari, Widi
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1, Nomor 2, September 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v1n2.p166-173

Abstract

 AbstrakSecara jujur harus diakui, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) belum berlangsung seperti yang diharapkan. Guru cenderung menggunakan teknik pembelajaran yang bercorak teoritis dan hafalan sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kaku, monoton, dan membosankan. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu melekat pada diri siswa sebagai sesuatu yang rasional, kognitif, emosional, dan afektif.Penggunaan metode diskusi kelompok pun belum mampu melibatkan setiap siswa ke dalam kegiatan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Hanya siswa tertentu yang terlibat dalam proses diskusi secara dialogis dan interaktif. Akibatnya, Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu menjadi mata pelajaran yang disenangi dan dirindukan oleh siswa. Imbas lebih jauh dari kondisi pembelajaran semacam itu adalah kegagalan siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, serta sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.Dari permasalahan yang ada, maka penulis mengusulkan sebuah inovasi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok model tanam paksa (pengembangan dari model kepala bernomor). Alat bantu yang digunakan dalam metode tersebut berupa kartu bernomor yang terbuat dari kertas HVS yang dipotong-potong dengan ukuran 5 cm x 5 cm agar mudah digulung. Jumlah kartu bernomor disesuaikan jumlah siswa. Dalam kartu dituliskan dua angka yang dipisahkan dengan tanda titik. Angka depan merupakan nomor kelompok, sedangkan angka kedua merupakan nomor anggota kelompok.Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 2 Kediri melibatkan 28 siswa kelas X Pemasaran. Pencapaian kompetensi belajar siswa kelas X Pemasran 1  pada pelajaran Bahasa Indonesia semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 masih tergolong rendah hanya 57,63.  Nilai ini dibawah nilai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75. Rendahnya pencapaian kompetensi belajar siswa disebabkan kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran.  Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. Penelitian ini menerapkan model tanam paksa yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pelibatkan seluruh siswa secara aktif dalam kegiatan diskusi kelompok melalui penerapan diskusi model tanam paksa, (2) Mendeskripsikan cara mengatasi siswa yang kesulitan dalam mengemukakan pendapat dan memberikan tanggapan terhadap pendapat teman sekelasnya, dan (3) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara melalui metode diskusi kelompok model tanam paksa siswa kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri dalam menanggapi pembacaan cerpen tahun pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus selama ± 3 bulan.  Tindakan setiap siklus dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi kegiatan, dan refleksi.  Data penelitian diambil melalui lembar observasi aktivitas siswa, tes pencapaian kompetensi belajar siswa, wawancara, dan angket.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Diskusi model tanam paksa dapat meningkatkan aktivitas siswa dari siklus ke siklus.  Pada tes awal sebesar 14,2% kategori ”kurang aktif”, siklus I meningkat sebesar 46,5% kategori ”cukup aktif”; dan siklus II meningkat lagi sebesar 85,7% kategori ”aktif”.  (2) Diskusi model tanam paksa dapat meningkatkan pencapaian kompetensi belajar siswa dari siklus ke siklus.  Pada tes awal sebesar 14,2% kategori ”cukup”; siklus I meningkat sebesar 46,5% kategori ”baik”; dan siklus II meningkat lagi sebesar 85,7% kategori ”baik”. Secara umum penerapan diskusi model tanam paksa pada siswa kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. AbstractIn all honesty it must be admitted , learning Indonesian Language and Literature in Vocational High School ( SMK ) is not taking place as expected . Teachers tend to use learning techniques and theoretical patterned so rote learning activities take place rigid , monotonous , and boring . Subjects Indonesian Language and Literature could not rub off on students as rational , cognitive , emotional , and affectiveThe use of group discussion method was not able to involve every student in active learning activities , creative, effective , and fun . Only certain students who are involved in the process of discussion and interactive dialogue . As a result , Indonesian Language and Literature has not been able to become subjects loved and missed by students. Further impact of such learning conditions is a failure of students to develop the knowledge , skills, and positive attitudes towards language and literature Indonesia .Of the existing problems , the authors propose an innovative learning by using group discussions cultivation models ( the development of a model of the head are numbered ) . The tools used in the method of the numbered cards made of paper HVS are cut to size 5 cm x 5 cm to be easily rolled . The number of cards adjusted number of students . In a written card two numbers separated by periods. Figures before a group number, while the second number is the number of group members .The research was conducted at SMK PGRI 2 Kediri involving 28 students of class X Marketing . Achievement of competence of class X student Pemasran 1 lesson Indonesian first semester of the school year 2015/2016 is still relatively low at only 57.63 . This value is below the standard value stipulated mastery learning is 75. Low attainment of student learning due to lack of students in learning activities . Selection of appropriate learning strategies are expected to increase the activity and the achievement of student learning competencies . This research applies the model of forced cultivation is expected to increase the activity and the achievement of student learning competenciesThe purpose of this study is ( 1) To describe pelibatkan all students actively in group discussions through the implementation of discussion model of cultivation , ( 2 ) To describe how to cope with students who have difficulty in expressing opinions and provide feedback to the opinions of their classmates , and ( 3) To describe the increase speaking skills through group discussion method cultivation models class X Marketing 1 SMK PGRI 2 Kediri in response to the reading of short stories learning year 2015/2016 . This study was conducted in two cycles for ± 3 months . The action of each cycle in this research include planning, action, observation activities and reflection . Data were taken through observation sheet student activities, student learning competency achievement tests , interviews , and questionnaires .The results showed that ( 1 ) Discussion model of cultivation could increase the activity of students from cycle to cycle . In early tests by 14.2 % of the category " less active " , the first cycle increased by 46.5 % of the category " fairly active" ; and the second cycle increased again by 85.7 % the category of " active " . ( 2 ) Discussion cultivation models can improve student learning achievement of competence from cycle to cycle . In early tests by 14.2 % of the category " sufficient "; the first cycle increased by 46.5 % "good" category ; and the second cycle increased again by 85.7 % "good" category . In general, the application of forced cultivation models discussion in class X Marketing 1 SMK PGRI 2 Kediri can improve students speaking skills , activities and achievement of student learning competencies .
Peningkatan Kompetensi Manajerial Kepala Paud Melalui Workshop Manajemen Lestariningrum, Anik; Nugroho, Isfauzi Hadi; Ridwan, Ridwan; Kurniawati, Epritha; Wulansari, Widi
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 7, No 1 (2019): In Press
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v7i1.1153

Abstract

ABSTRAKTugas utama sebagai kepala PAUD selain harus menjalankan fungsinya sebagai seorang pemimpin juga harus menghadapi permasalahan terkait manajerial dalam pengelolaan lembaga PAUD agar dapat berjalan dengan lancar. Dalam menunjang tugasnya tersebut juga diperlukan adanya kompetensi manajerial yang dikembangkan melalui kegiatan pelatihan, workshop dan diklat sehingga pengetahuan yang diperolehnya dapat terus dikembangkan. Permasalahan inilah yang diangkat untuk terselenggaranya kegiatan workshop peningkatan kompetensi manajerial kepala PAUD melalui kegiatan workshop manajemen selama 2 hari menggunakan model tatap muka,  penugasan dan juga praktek langsung membuat program kerja kepala sekolah. Hasil kegiatan dianalisa menggunakan teknik penghitungan prosentasi tugas yang dikumpulkan peserta dari jumlah peserta yang hadir sehingga, dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan workshop ini kompetensi kepala PAUD meningkat serta pemahaman pengetahuan pembuatan program kerja dengan praktek langsung dapat digunakan di lembaga masing-masing.Kata Kunci : kompetensi manajerial, kepala PAUD, workshop manajemen
PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI Iswantiningtyas, Veny; Wulansari, Widi
Jurnal Pendidikan Usia Dini Vol 12 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Usia Dini Volume 12 Nomor 2 November 2018
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.915 KB) | DOI: 10.21009/JPUD.122.17

Abstract

This research aims to develop an early childhood character education assessment model. The research method used is the R & D model developed by Borg & Gall. The implementation of this model development was carried out in 6 stages, namely information gathering, planning, model development, initial product testing, product revision, and main field test. The instrument had developed by the procedure and criteria for item validity and instrument reliability. The first phase of the trial was conducted in Taman Indria Kindergarten, Pare District. The second phase of the trial was conducted at Tauladan Kindergarten and Dharma Wanita Pelem Kindergarten in Pare District. Data from the trial and main field tests were analyzed using factor analysis. The results of this study are as follows: 1) there are 18 character values with 65 indicators indicating that all indicators contribute effectively to the factors in each character value variable, 2) almost all indicators in each character value are strongly and significantly correlated with other indicators so that the assessment model that has been developed can assess all values of character education that have been taught for one semester, 3) according to the results of the questionnaire that has been analyzed it can be concluded that the use of early childhood character education assessment models is very effective to be applied in Kindergarten child. Keywords: Assessment model Development, Character Education Assessment Model, Early Childhood Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model penilaian pendidikan karakter anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah model R&D yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Pelaksanaan pengembangan model ini dilakukan dalam 6 tahapan, yaitupengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan model, uji produk awal, revisi produk, dan uji lapangan utama.Instrumen yang digunakan telah memenuhi syarat sebagai instrumen yang valid dan reliabel.Uji coba tahap pertama dilakukan di TK Taman Indria Kecamatan Pare. Uji coba tahap kedua dilakukan di TK Tauladan dan TK Dharma Wanita Pelem Kecamatan Pare. Data hasil uji coba dan uji lapangan utama dianalisis menggunakan analisis faktor. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) terdapat 18 nilai karakter dengan 65 indikator yang menunjukkan bahwa seluruh indikator memberikan sumbangan yang efektif terhadap faktor dalam variabel tiap-tiap nilai karakter, 2) hampir semua indikator pada tiap-tiap nilai karakter berkorelasi kuat dan signifikan dengan indikator yang lain sehingga model penilaian yang telah dikembangkan dapat menilai seluruh nilai pendidikan karakter yang telah diajarkan selama satu semester,3) sesuai hasil angket yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa penggunaan model penilaian pendidikan karakter anak usia dini sangat efektif untuk diterapkan di Taman Kanak-kanak. Kata Kunci :Pengembangan model penilaian, Model Penilaian Pendidikan Karakter, Anak Usia Dini.
Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Diskusi Kelompok Model Tanam Paksa Siswa Kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri Lailiyah, Nur; Wulansari, Widi
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1, Nomor 2, September 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v1n2.p166-173

Abstract

 AbstrakSecara jujur harus diakui, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) belum berlangsung seperti yang diharapkan. Guru cenderung menggunakan teknik pembelajaran yang bercorak teoritis dan hafalan sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kaku, monoton, dan membosankan. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu melekat pada diri siswa sebagai sesuatu yang rasional, kognitif, emosional, dan afektif.Penggunaan metode diskusi kelompok pun belum mampu melibatkan setiap siswa ke dalam kegiatan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Hanya siswa tertentu yang terlibat dalam proses diskusi secara dialogis dan interaktif. Akibatnya, Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu menjadi mata pelajaran yang disenangi dan dirindukan oleh siswa. Imbas lebih jauh dari kondisi pembelajaran semacam itu adalah kegagalan siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, serta sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.Dari permasalahan yang ada, maka penulis mengusulkan sebuah inovasi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok model tanam paksa (pengembangan dari model kepala bernomor). Alat bantu yang digunakan dalam metode tersebut berupa kartu bernomor yang terbuat dari kertas HVS yang dipotong-potong dengan ukuran 5 cm x 5 cm agar mudah digulung. Jumlah kartu bernomor disesuaikan jumlah siswa. Dalam kartu dituliskan dua angka yang dipisahkan dengan tanda titik. Angka depan merupakan nomor kelompok, sedangkan angka kedua merupakan nomor anggota kelompok.Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 2 Kediri melibatkan 28 siswa kelas X Pemasaran. Pencapaian kompetensi belajar siswa kelas X Pemasran 1  pada pelajaran Bahasa Indonesia semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 masih tergolong rendah hanya 57,63.  Nilai ini dibawah nilai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75. Rendahnya pencapaian kompetensi belajar siswa disebabkan kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran.  Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. Penelitian ini menerapkan model tanam paksa yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pelibatkan seluruh siswa secara aktif dalam kegiatan diskusi kelompok melalui penerapan diskusi model tanam paksa, (2) Mendeskripsikan cara mengatasi siswa yang kesulitan dalam mengemukakan pendapat dan memberikan tanggapan terhadap pendapat teman sekelasnya, dan (3) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara melalui metode diskusi kelompok model tanam paksa siswa kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri dalam menanggapi pembacaan cerpen tahun pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus selama ± 3 bulan.  Tindakan setiap siklus dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi kegiatan, dan refleksi.  Data penelitian diambil melalui lembar observasi aktivitas siswa, tes pencapaian kompetensi belajar siswa, wawancara, dan angket.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Diskusi model tanam paksa dapat meningkatkan aktivitas siswa dari siklus ke siklus.  Pada tes awal sebesar 14,2% kategori ”kurang aktif”, siklus I meningkat sebesar 46,5% kategori ”cukup aktif”; dan siklus II meningkat lagi sebesar 85,7% kategori ”aktif”.  (2) Diskusi model tanam paksa dapat meningkatkan pencapaian kompetensi belajar siswa dari siklus ke siklus.  Pada tes awal sebesar 14,2% kategori ”cukup”; siklus I meningkat sebesar 46,5% kategori ”baik”; dan siklus II meningkat lagi sebesar 85,7% kategori ”baik”. Secara umum penerapan diskusi model tanam paksa pada siswa kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. AbstractIn all honesty it must be admitted , learning Indonesian Language and Literature in Vocational High School ( SMK ) is not taking place as expected . Teachers tend to use learning techniques and theoretical patterned so rote learning activities take place rigid , monotonous , and boring . Subjects Indonesian Language and Literature could not rub off on students as rational , cognitive , emotional , and affectiveThe use of group discussion method was not able to involve every student in active learning activities , creative, effective , and fun . Only certain students who are involved in the process of discussion and interactive dialogue . As a result , Indonesian Language and Literature has not been able to become subjects loved and missed by students. Further impact of such learning conditions is a failure of students to develop the knowledge , skills, and positive attitudes towards language and literature Indonesia .Of the existing problems , the authors propose an innovative learning by using group discussions cultivation models ( the development of a model of the head are numbered ) . The tools used in the method of the numbered cards made of paper HVS are cut to size 5 cm x 5 cm to be easily rolled . The number of cards adjusted number of students . In a written card two numbers separated by periods. Figures before a group number, while the second number is the number of group members .The research was conducted at SMK PGRI 2 Kediri involving 28 students of class X Marketing . Achievement of competence of class X student Pemasran 1 lesson Indonesian first semester of the school year 2015/2016 is still relatively low at only 57.63 . This value is below the standard value stipulated mastery learning is 75. Low attainment of student learning due to lack of students in learning activities . Selection of appropriate learning strategies are expected to increase the activity and the achievement of student learning competencies . This research applies the model of forced cultivation is expected to increase the activity and the achievement of student learning competenciesThe purpose of this study is ( 1) To describe pelibatkan all students actively in group discussions through the implementation of discussion model of cultivation , ( 2 ) To describe how to cope with students who have difficulty in expressing opinions and provide feedback to the opinions of their classmates , and ( 3) To describe the increase speaking skills through group discussion method cultivation models class X Marketing 1 SMK PGRI 2 Kediri in response to the reading of short stories learning year 2015/2016 . This study was conducted in two cycles for ± 3 months . The action of each cycle in this research include planning, action, observation activities and reflection . Data were taken through observation sheet student activities, student learning competency achievement tests , interviews , and questionnaires .The results showed that ( 1 ) Discussion model of cultivation could increase the activity of students from cycle to cycle . In early tests by 14.2 % of the category " less active " , the first cycle increased by 46.5 % of the category " fairly active" ; and the second cycle increased again by 85.7 % the category of " active " . ( 2 ) Discussion cultivation models can improve student learning achievement of competence from cycle to cycle . In early tests by 14.2 % of the category " sufficient "; the first cycle increased by 46.5 % "good" category ; and the second cycle increased again by 85.7 % "good" category . In general, the application of forced cultivation models discussion in class X Marketing 1 SMK PGRI 2 Kediri can improve students' speaking skills , activities and achievement of student learning competencies .
LOP Game Development to Improve Early Childhood Mathematical-Logic Learning Ability Wati, Epritha Kurnia; Wulansari, Widi
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia) Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v10i1.28406

Abstract

This study aims to develop a learning media product, namely the LoP Game to improve the Mathematical-Logic Learning Ability of Early Childhood Beginning. This type of research is a Research and Development (R&D) using a model developed by Borg and Gall. There are 3 stages used in this study from 10 stages proposed by Borg and Gall. These stages include: research and information collecting, planning, and develop preliminary form of product. Data validity analysis was performed using the Aiken formula. The data is obtained from the results of the instrument assessment in the form of a questionnaire from material experts and media experts. The feasibility assessment is tested by 3 material experts and 3 media experts. From the results of the validity test, it can be seen that the expert judgment for the media in the LoP game is all valid with all aspects that have been previously described. Thus, it can be said that the LoP game is appropriate and suitable for the development of early childhood abilities, especially mathematical-logic abilities.
LOP Game Development to Improve Early Childhood Mathematical-Logic Learning Ability Epritha Kurnia Wati; Widi Wulansari
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.541 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v10i1.28406

Abstract

This study aims to develop a learning media product, namely the LoP Game to improve the Mathematical-Logic Learning Ability of Early Childhood Beginning. This type of research is a Research and Development (R&D) using a model developed by Borg and Gall. There are 3 stages used in this study from 10 stages proposed by Borg and Gall. These stages include: research and information collecting, planning, and develop preliminary form of product. Data validity analysis was performed using the Aiken formula. The data is obtained from the results of the instrument assessment in the form of a questionnaire from material experts and media experts. The feasibility assessment is tested by 3 material experts and 3 media experts. From the results of the validity test, it can be seen that the expert judgment for the media in the LoP game is all valid with all aspects that have been previously described. Thus, it can be said that the LoP game is appropriate and suitable for the development of early childhood abilities, especially mathematical-logic abilities.
Pengabdian Masyarakat Penerapan Dukungan Psikologis untuk Meningkatkan Perubahan Positif Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Daring Hanggara Budi Utomo; Vivi Ratnawati; Nora Yuniar Setyaputri; Restu Dwi Ariyanto; Widi Wulansari
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Dharma Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v2i1.481

Abstract

Mayoritas mahasiswa ketika dalam pembelajaran daring mengalami masalah psikologis, antara lain: stres karena banyaknya tugas, adanya penyesuaian diri yang kurang, beban pikiran yang besar, dan adanya ketidakberdayaan dalam diri mahasiswa. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan psikologis agar mahasiswa dapat optimis, realistis, berpengharapan, dan mencapai target yang diinginkan selama proses pembelajaran. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberi informasi langkah-langkah dukungan psikologis kepada mahasiswa supaya mahasiswa dapat menjalani pembelajaran daring dengan baik. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah mahasiswa sebanyak 92 peserta, menggunakan metode ceramah, tanya jawab, serta diskusi yang dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi zoom. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa hampir 50 persen mahasiswa memahami konsep informasi dukungan psikologis selama pembelajaran dengan baik. Materi tentang “HORE” yang dikenal dengan konsep modal psikologis sebagai dukungan psikologis sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk melakukan perubahan positif dalam melaksanakan pembelajaran.
Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Diskusi Kelompok Model Tanam Paksa Siswa Kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri Nur Lailiyah; Widi Wulansari
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 1 No 2 (2016): Volume 1, Nomor 2, September 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v1n2.p166-173

Abstract

 AbstrakSecara jujur harus diakui, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) belum berlangsung seperti yang diharapkan. Guru cenderung menggunakan teknik pembelajaran yang bercorak teoritis dan hafalan sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kaku, monoton, dan membosankan. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu melekat pada diri siswa sebagai sesuatu yang rasional, kognitif, emosional, dan afektif.Penggunaan metode diskusi kelompok pun belum mampu melibatkan setiap siswa ke dalam kegiatan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Hanya siswa tertentu yang terlibat dalam proses diskusi secara dialogis dan interaktif. Akibatnya, Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu menjadi mata pelajaran yang disenangi dan dirindukan oleh siswa. Imbas lebih jauh dari kondisi pembelajaran semacam itu adalah kegagalan siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, serta sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.Dari permasalahan yang ada, maka penulis mengusulkan sebuah inovasi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok model tanam paksa (pengembangan dari model kepala bernomor). Alat bantu yang digunakan dalam metode tersebut berupa kartu bernomor yang terbuat dari kertas HVS yang dipotong-potong dengan ukuran 5 cm x 5 cm agar mudah digulung. Jumlah kartu bernomor disesuaikan jumlah siswa. Dalam kartu dituliskan dua angka yang dipisahkan dengan tanda titik. Angka depan merupakan nomor kelompok, sedangkan angka kedua merupakan nomor anggota kelompok.Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 2 Kediri melibatkan 28 siswa kelas X Pemasaran. Pencapaian kompetensi belajar siswa kelas X Pemasran 1  pada pelajaran Bahasa Indonesia semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 masih tergolong rendah hanya 57,63.  Nilai ini dibawah nilai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75. Rendahnya pencapaian kompetensi belajar siswa disebabkan kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran.  Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. Penelitian ini menerapkan model tanam paksa yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pelibatkan seluruh siswa secara aktif dalam kegiatan diskusi kelompok melalui penerapan diskusi model tanam paksa, (2) Mendeskripsikan cara mengatasi siswa yang kesulitan dalam mengemukakan pendapat dan memberikan tanggapan terhadap pendapat teman sekelasnya, dan (3) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara melalui metode diskusi kelompok model tanam paksa siswa kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri dalam menanggapi pembacaan cerpen tahun pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus selama ± 3 bulan.  Tindakan setiap siklus dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi kegiatan, dan refleksi.  Data penelitian diambil melalui lembar observasi aktivitas siswa, tes pencapaian kompetensi belajar siswa, wawancara, dan angket.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Diskusi model tanam paksa dapat meningkatkan aktivitas siswa dari siklus ke siklus.  Pada tes awal sebesar 14,2% kategori kurang aktif, siklus I meningkat sebesar 46,5% kategori cukup aktif; dan siklus II meningkat lagi sebesar 85,7% kategori aktif.  (2) Diskusi model tanam paksa dapat meningkatkan pencapaian kompetensi belajar siswa dari siklus ke siklus.  Pada tes awal sebesar 14,2% kategori cukup; siklus I meningkat sebesar 46,5% kategori baik; dan siklus II meningkat lagi sebesar 85,7% kategori baik. Secara umum penerapan diskusi model tanam paksa pada siswa kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. AbstractIn all honesty it must be admitted , learning Indonesian Language and Literature in Vocational High School ( SMK ) is not taking place as expected . Teachers tend to use learning techniques and theoretical patterned so rote learning activities take place rigid , monotonous , and boring . Subjects Indonesian Language and Literature could not rub off on students as rational , cognitive , emotional , and affectiveThe use of group discussion method was not able to involve every student in active learning activities , creative, effective , and fun . Only certain students who are involved in the process of discussion and interactive dialogue . As a result , Indonesian Language and Literature has not been able to become subjects loved and missed by students. Further impact of such learning conditions is a failure of students to develop the knowledge , skills, and positive attitudes towards language and literature Indonesia .Of the existing problems , the authors propose an innovative learning by using group discussions cultivation models ( the development of a model of the head are numbered ) . The tools used in the method of the numbered cards made of paper HVS are cut to size 5 cm x 5 cm to be easily rolled . The number of cards adjusted number of students . In a written card two numbers separated by periods. Figures before a group number, while the second number is the number of group members .The research was conducted at SMK PGRI 2 Kediri involving 28 students of class X Marketing . Achievement of competence of class X student Pemasran 1 lesson Indonesian first semester of the school year 2015/2016 is still relatively low at only 57.63 . This value is below the standard value stipulated mastery learning is 75. Low attainment of student learning due to lack of students in learning activities . Selection of appropriate learning strategies are expected to increase the activity and the achievement of student learning competencies . This research applies the model of forced cultivation is expected to increase the activity and the achievement of student learning competenciesThe purpose of this study is ( 1) To describe pelibatkan all students actively in group discussions through the implementation of discussion model of cultivation , ( 2 ) To describe how to cope with students who have difficulty in expressing opinions and provide feedback to the opinions of their classmates , and ( 3) To describe the increase speaking skills through group discussion method cultivation models class X Marketing 1 SMK PGRI 2 Kediri in response to the reading of short stories learning year 2015/2016 . This study was conducted in two cycles for ± 3 months . The action of each cycle in this research include planning, action, observation activities and reflection . Data were taken through observation sheet student activities, student learning competency achievement tests , interviews , and questionnaires .The results showed that ( 1 ) Discussion model of cultivation could increase the activity of students from cycle to cycle . In early tests by 14.2 % of the category " less active " , the first cycle increased by 46.5 % of the category " fairly active" ; and the second cycle increased again by 85.7 % the category of " active " . ( 2 ) Discussion cultivation models can improve student learning achievement of competence from cycle to cycle . In early tests by 14.2 % of the category " sufficient "; the first cycle increased by 46.5 % "good" category ; and the second cycle increased again by 85.7 % "good" category . In general, the application of forced cultivation models discussion in class X Marketing 1 SMK PGRI 2 Kediri can improve students' speaking skills , activities and achievement of student learning competencies .
Penanaman Pendidikan Karakter pada Model Pembelajaran BCCT (Beyond Centers and Circle Time) Veny Iswantiningtyas; Widi Wulansari
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v3i1.106

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran pendidikan anak usia dini melalui model pembelajaran BCCT (Beyond Centers and Circle Time) dalam menanamkan pendidikan karakter di Taman Kanak-Kanak Tauladan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pemilihan subyek menggunakan purposive sampling, dilanjutkan dengan Snow Ball Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Keberhasilan penanaman pendidikan karakter melalui model pembelajaran BCCT (Beyond Centers and Circle Time) dapat diketahui dengan melihat hasil penilaian yang telah dilakukan oleh guru.
Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Menulis Kreatif Berbentuk Dongeng Anak Widi Wulansari; Rosa Imani Khan
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 3 (2022): June Pages 3201-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i3.2711

Abstract

Keterampilan literasi khususnya kemampuan menulis di Era Revolusi Industri 4.0 menjadi perhatian yang sangat penting. Hal ini diakibatkan terpaan teknologi gawai yang semakin canggih sehingga menyebabkan kemampuan menulis masyarakat Indonesia mulai menurun. Tentunya keadaan tersebut menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan lembaga penyelenggara pendidikan, terutama Program Studi Pendidikan Guru PAUD (PG-PAUD) Universitas Nusantara PGRI Kediri. Perhatian yang diberikan berupa penyelenggaraan pelatihan yang difokuskan untuk mengasah literasi dalam bidang menulis kreatif berbentuk dongeng. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil evaluasi pelaksanaan pelatihan menulis kreatif berbentuk dongeng. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan model Evaluasi Berorientasi pada Konsumen. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta pelatihan sebanyak 123 peserta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil dalam penelitian ini, yaitu pelaksanaan pelatihan menulis kreatif berbentuk dongeng anak yang diselenggarakan oleh Program Studi PG-PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri sudah baik, dilihat dari aspek materi pelatihan, fasilitator pelatihan, dan kepuasan peserta pelatihan. Hasil penilaian keseluruhan butir pernyataan peserta pelatihan menunjukkan 60% (sangat baik dan baik) acara berlangsung dengan baik dan peserta senang, sedangkan 40% (tidak baik dan sangat tidak baik) adanya kekurangan dalam pelaksanaan pelatihan.