Sudijono Sastroatmodjo, Sudijono
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

THE MODEL OF POLITECHNIC MACHINING WORKSHOP MANAGEMENT WITH OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY CHARACTER Kuswanto, Bambang; Sastroatmodjo, Sudijono; Masruki, Masruki; Soesanto, Soesanto
The Journal of Educational Development Vol 5 No 1 (2017): February 2017
Publisher : The Journal of Educational Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

As a practice, the Polytechnic machining workshop should also be a safe workplace for students. The lack of the manager’s attention in setting the safe way of working and the use of personal protective equipment for the students’ work show the substandard implementation of the occupational health and safety. This study aims to find out a factual management model, analyze the shortcomings, and design a hypothetical model for the Polytechnic machining workshop management characterized by health and safety. Students, lecturers, laboratory assistants, and technicians are directly related to the activities of the Polytechnic machining workshop as data sources. This study implemented research and development methodology, with data collection techniques that include observational studies, interviews, and questionnaires. Using indicators for safe machining workshop management, the result of each indicator shows merely 20% of the expectation. It was concluded that the factual management model to provide a safe workplace for students is still bad. The disadvantage of this management model is the lack of in-depth preparation for implementing occupational health and safety regulations. Therefore, the model still requires a development to become a model of machining workshop management with health and safety character. The success of the implementation of this management model requires leadership support and active participation of all those involved in the students’ practice activities in the Polytechnic machining workshop.
PELATIHAN PENYUSUNAN TEKNIS PERATURAN DESA UNTUK APARATUR DESA DAN BPD DI KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA Muhtada, Dani; Sastroatmodjo, Sudijono; Sahlan, Sartono; Wedhatami, Bayangsari; Harmoko, Fendi Setyo
Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia Vol 1 No 01 (2018): Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia (Indonesian Journal of Legal Community Engagem
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.985 KB)

Abstract

Dalam tata kelola pemerintahan desa, Perdes sangat krusial karena menjadi dasar hukum bagi pelaksanaan berbagai program dan kegiatan desa.Penjelasan tentang tugas dan wewenang Kepala Desa dan anggota BPD di atas menunjukkan bahwa wewenang penetapan Peraturan Desa ada di Kepala Desa.Tetapi penetapan tersebut hanya bisa dilakukan setelah Rancangan Perdes dibahas dan disepakati bersama BPD.Selain itu, inisiatif untuk mengajukan Perdes tidak hanya berada di tangan Kepala Desa, tetapi juga ada di tangan para anggota BPD. Di sini tampak bahwa Kepala Desa merupakan badan eksekutif di tingkat desa, yang bekerja bersama BPD sebagai badan legislatifnya. Di sini kemampuan teknis untuk membuat Perdes tidak hanya menjadi kebutuhan kepala desa atau perangkat desa yang memiliki tugas terkait, namun juga penting diketahui oleh para anggota BPD. Sayangnya, tidak semua anggota BPD memiliki kemampuan teknis untuk menyusun Perdes.Baik karena alasan tingkat pendidikan, maupun karena alasan latar belakang pendidikan yang tidak terkait dengan hukum. Karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat yang bertemakan ?Pelatihan Penyusunan Teknis Peraturan Desa Untuk Aparatur Desa Dan BPD di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purblalingga? telah dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman kepada Aparatur Desa dan BPD dalam membuat Perdes.
MODEL PENGUATAN KELEMBAGAAN ORGANISASI MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM SASTROATMODJO, SUDIJONO; Muhtada, Dani; DINIYANTO, AYON
Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia Vol 1 No 2 (2019): PENGABDIAN HUKUM INDONESIA
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.361 KB)

Abstract

Organisasi mahasiswa merupakan wadah untuk mengembangkan diri mahasiswa. Selain itu, organisasi mahasiswa juga merupakan wadah untuk menyampaiakn aspirasi mahasiswa kepada pemangku kepentingan di Perguruan Tinggi. Saat ini banyak sekali organisasi mahasiswa dan bahkan hampir semua Program Studi mempunyai organisasi mahasiswa. Program Studi Magister Ilmu Hukum juga mempunyai organisasi mahasiswa yaitu organisas mahasiswa Magister Ilmu Hukum. Kenyataannya tidak semua Program Studi Magister Ilmu Hukum mempunyai organisasi tersebut. Menariknya organisasi mahasiswa Magister Ilmu Hukum mempunyai permaslahan yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor yang melatarbelakangi lahirnya permasalahan yang berbeda. Artikel ini mengulas terkait dengan permasalahan yang dihadapi oleh organisasi mahasiswa Magiter Ilmu Hukum. Artikel ini juga memberikan rumusan model penguatan kelembagaan organisasi mahasiswa Magister Ilmu Hukum.
Internationalization of Legal Education in Indonesia: Insights from Faculty of Law Universitas Negeri Semarang Sastroatmodjo, Sudijono; Muhtada, Dani
The Indonesian Journal of International Clinical Legal Education Vol 1 No 3 (2019): Indonesian J. Int'l Clinical Leg. Educ. (September, 2019)
Publisher : Faculty of Law Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/iccle.v1i01.20706

Abstract

today’s global era. While the internationalization of higher educationhas been defined as “the process of integrating an international,intercultural and global dimension into the goals, teaching/learning,research and service functions of a university or higher educationsystem” (Knight, 2014), the internationalization of legal education refersto such a process at the schools of law around the world. Severalfactors have contributed to the increasing need for such aninternationalization of legal education. These factors include theincreasing demand for transnational legal practices and the emergenceof legal problems that occurred across international boundaries. Thisarticle discusses the internationalization of legal education in Indonesia,focusing on the practice of international program offered by Faculty ofLaw at Universitas Negeri Semarang. The article analyzes the strengthsand opportunity of the program as well as its weaknesses and threats.The picture of the international program at the Faculty of Law atUniversitas Negeri Semarang may not reflect the general picture of theinternational programs in many Faculties of Law at Indonesianuniversities. However, it can provide a glance on how theinternationalization of legal education has been practiced by a publicuniversity in Indonesia. The article starts with a discussion ontheoretical views on the internationalization of legal education. Then itpresents why internationalization of legal program is needed and howit should be practiced in the Indonesian context. It then provides acritical analysis on the practice of international law program atUniversitas Negeri Semarang. Some strengths and weaknesses of theprogram are discussed. A recommendation to improve the quality ofthe international program at the Indonesian Faculties of Law ispresented afterwards.
Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Kesiapan Sistem Hukum Bidang Agraria Sastroatmodjo, Sudijono
Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang Vol. 1 No. 1 (2015): Kesiapan Sistem Hukum Sumber Daya Alam Indonesia dalam Menghadapi Era Masyaraka
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/snh unnes.v1i1.472

Abstract

Masyarakat ekonomi ASEAN yang akan berlangsung di penghujung tahun 2015, bagi Indonesia bisa merupakan peluang, tetapi juga bisa sebagai tantangan yang amat berat. Hal ini terkait dengan kenyataan obyektif Indonesia dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya, yaitu bahwa Indonesia memiliki wilayah paling luas dan penduduk paling banyak. Dengan kondisi yang demikian ini, Indonesia memiliki banyak peluang dalam masyarakat Ekonomi ASEAN, diantaranya sebagai pasar potensial duunia dan negara tujuan investasi.
Grounding Pancasila as a Pattern of Behavior through a Joint Educational Movement Sastroatmodjo, Sudijono
Law Research Review Quarterly Vol 2 No 4 (2016): L. Research Rev. Q. (November 2016) "Pancasila and Global Ideology: Challenges an
Publisher : Faculty of Law Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/snh.v2i01.21347

Abstract

Pancasila as an ideology needs to be operationalized in order to become a real pattern of behavior in the life of society, nation and state. Pancasila must become the character of the Indonesian nation as seen in the behavior of daily life. Operationalizing Pancasila as an ideology into the actual behavior of citizens is a joint movement, one of which is through education. The joint movement to ground the Pancasila through education began from the political level of education law in the National Education System Act as a means of shaping the character and character of the nation in accordance with the values of the Pancasila to providing a real example in the practice of life. Teachers in this context are strategic elements in realizing these noble aims and objectives.
ASEAN Economic Community and Legal System Readiness in the Field of Agriculture Sastroatmodjo, Sudijono
Law Research Review Quarterly Vol 1 No 1 (2015): L. Research Rev. Q. (February 2015) "Legal Aspects in ASEAN Economic Community Pa
Publisher : Faculty of Law Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/snh.v1i01.21452

Abstract

The ASEAn economic community which will take place at the end of 2015, for Indonesia can be an opportunity, but it can also be a very formidable challenge. This is related to the objective reality of Indonesia compared to other ASEAN member countries, namely that Indonesia has the most extensive area and the most population. With these conditions, Indonesia has many opportunities in the ASEAN Economic Community, including as a potential global market and an investment destination country.
Penerapan Kekayaan Intelektual Bidang Merek Dan Rahasia Dagang Bagi Para Pelaku UMKM Di Desa Lerep Kabupaten Semarang Dalam Meningkatkan Perekonomian Daerah Salam, Syukron; Kusumaningtyas, Rindia Fanny; Sastroatmodjo, Sudijono; Fidiyani, Rini
Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jphi.v3i2.42124

Abstract

Usaha Kecil Mikro Menengah (selanjutnya disebut UMKM) merupakan industri yang berkembang dengan sangat cepat dan besar di Indonesia. UMKM ini menjadi bentuk usaha yang cukup besar di Desa Lerep Kabupaten Semarang. Pengelola UMKM di Desa Lerep Kabupaten Semarang belum sadar akan pentingnya perlindungan merek dan rahasia dagang bagi produk UMKMnya. Adanya Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang dan Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis mengatur mengenai perlindungan rahasia dagang dan merek bagi produk UMKM. Melalui pembinaan dan sosialisasi mengenai perlindungan Merek dan Rahasia Dagang bagi masyarakat pengelola UMKM di Desa Lerep Kabupaten Semarang merupakan suatu keharusan karena pentingnya pemahaman mengenai perlindungan Merek dan Rahasia Dagang bagi produk UMKM di Desa Lerep Kabupaten Semarang sebagai bentuk payung hukum yang juga menjaga nilai ekonomi dari suatu produk UMKM yang akan membantu meningkatkan nilai ekonomi di daerah tersebut. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat pengelola UMKM di Desa Lerep Kabupaten Semarang yang mana diharapkan dapat sadar akan pentingnya perlindungan merek dan rahasia dagang bagi produk UMKM sebagai penunjang peningkatan nilai ekonomi daerah. Metode yang digunakan dalam mengatasi persoalan mengenai kurang sadarnya masyarakat Desa Lerep Kabupaten Semarang akan pentingnya perlindungan Kekayaan Intelektual terkhususkan pada Merek dan Rahasia Dagang terhadap produk UMKM mereka adalah melalui pembinaan atau sosialisasi pengenalan Kekayaan Intelektual khususnya Merek dan Rahasia Dagang sebagaimana merek diatur dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis serta Rahasia Dagang yang diatur dalam Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. Dalam pembinaan atau sosialisasi tersebut juga memberikan gambaran mengenai definisi dari merek dan rahasia dagang, bagaimana pentingnya suatu produk dilindungi Merek dan Rahasia Dagangnya secara legal, bagaimana prosedur mendaftarkan perlindungan Merek dan Rahasia Dagang suatu produk, siapa yang berhak mendaftarkan produk ke dalam perlindungan Merek dan Rahasia Dagang, serta perbuatan apa saja yang dapat menghilangkan hak atas perlindungan Merek dan Rahasia Dagang bagi suatu produk.
THE MODEL OF POLITECHNIC MACHINING WORKSHOP MANAGEMENT WITH OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY CHARACTER Kuswanto, Bambang; Sastroatmodjo, Sudijono; Masruki, Masruki; Soesanto, Soesanto
The Journal of Educational Development Vol 5 No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

As a practice, the Polytechnic machining workshop should also be a safe workplace for students. The lack of the manager’s attention in setting the safe way of working and the use of personal protective equipment for the students’ work show the substandard implementation of the occupational health and safety. This study aims to find out a factual management model, analyze the shortcomings, and design a hypothetical model for the Polytechnic machining workshop management characterized by health and safety. Students, lecturers, laboratory assistants, and technicians are directly related to the activities of the Polytechnic machining workshop as data sources. This study implemented research and development methodology, with data collection techniques that include observational studies, interviews, and questionnaires. Using indicators for safe machining workshop management, the result of each indicator shows merely 20% of the expectation. It was concluded that the factual management model to provide a safe workplace for students is still bad. The disadvantage of this management model is the lack of in-depth preparation for implementing occupational health and safety regulations. Therefore, the model still requires a development to become a model of machining workshop management with health and safety character. The success of the implementation of this management model requires leadership support and active participation of all those involved in the students’ practice activities in the Polytechnic machining workshop.
Pelatihan Penyusunan Teknis Peraturan Desa untuk Aparatur Desa dan BPD di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga Muhtada, Dani; Sastroatmodjo, Sudijono; Sahlan, Sartono; Wedhatami, Bayangsari; Harmoko, Fendi Setyo
Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia (Indonesian Journal of Legal Community Engagement) JPHI Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jphi.v1i01.27276

Abstract

Dalam tata kelola pemerintahan desa, Perdes sangat krusial karena menjadi dasar hukum bagi pelaksanaan berbagai program dan kegiatan desa.Penjelasan tentang tugas dan wewenang Kepala Desa dan anggota BPD di atas menunjukkan bahwa wewenang penetapan Peraturan Desa ada di Kepala Desa.Tetapi penetapan tersebut hanya bisa dilakukan setelah Rancangan Perdes dibahas dan disepakati bersama BPD.Selain itu, inisiatif untuk mengajukan Perdes tidak hanya berada di tangan Kepala Desa, tetapi juga ada di tangan para anggota BPD. Di sini tampak bahwa Kepala Desa merupakan badan eksekutif di tingkat desa, yang bekerja bersama BPD sebagai badan legislatifnya. Di sini kemampuan teknis untuk membuat Perdes tidak hanya menjadi kebutuhan kepala desa atau perangkat desa yang memiliki tugas terkait, namun juga penting diketahui oleh para anggota BPD. Sayangnya, tidak semua anggota BPD memiliki kemampuan teknis untuk menyusun Perdes.Baik karena alasan tingkat pendidikan, maupun karena alasan latar belakang pendidikan yang tidak terkait dengan hukum. Karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat yang bertemakan “Pelatihan Penyusunan Teknis Peraturan Desa Untuk Aparatur Desa Dan BPD di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purblalingga” telah dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman kepada Aparatur Desa dan BPD dalam membuat Perdes.