cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Agrotek Tropika
Published by Universitas Lampung
ISSN : 23374993     EISSN : 26203138     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is a journal of science in the field of agrotechnology which covers several fields of science such as Agronomy, Horticulture, Soil Science, and Plant Pests and Diseases. Journal of Tropical Agrotek published since 2013 and published three times in one year ie in January, May, and September. Journal of Tropical Agrotek published by Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Lampung in cooperation with Agroteknologi Association of Indonesia (PAGI) Lampung.
Arjuna Subject : -
Articles 601 Documents
VIRULENSI BEBERAPA ISOLAT METARHIZIUM ANISOPLIAE TERHADAP WALANG SANGIT (Leptocorisa oratorius F.) DI LABORATORIUM Panji Perwira; Purnomo Purnomo; Solikhin Solikhin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.578 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i2.1860

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan, viabilitas serta kerapatan dari beberapa isolatMetarhizium anisopliae dan mempelajari pengaruh aplikasi Metarhizium anisopliae terhadap mortalitas Leptocorisa oratorius F. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Bidang Proteksi Tanaman JurusanAgroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada akhir tahun 2013 (Tahap I) dan dilanjutkan pada awal tahun 2015 (Tahap II). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa : Tidak terdapat perbedaan viabilitas spora M. anisopliae yang nyata antar 5 isolat asal Tegineneng, Trimurjo, Gadingrejo, Bantul dan UGM; Kerapatan isolat asal UGM adalah 2,31 x 10 9 spora/ml, lebih tinggi dibandingkan dengan isolat asal Gadingrejo, Bantul, Tegineneng dan Trimurjo; IsolatM. anisopliae asal Tegineneng mampu membunuh walang sangit (Leptocorisa oratorius F.) hingga  44,67%. Isolat lain memiliki kemampuan lebih rendah dibandingkan isolat asal Tegineneng.
EFIKASI HERBISIDA GLIFOSAT TERHADAP GULMA DI LAHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) BELUM MENGHASILKAN Laeli Mukarromah; Dad R. J. Sembodo; Sugiatno Sugiatno
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.691 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2048

Abstract

Keberadaan gulma pada areal tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) mengakibatkan terjadinya kompetisi antara gulma dengan tanaman kelapa sawit. Pengendalian gulma menggunakan herbisida lebih menguntungkan daripada dengan cara pengendalian gulma yang lain. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dosis herbisida glifosat yang efektif untuk mengendalikan bobot kering gulma total dan gulma pergolongan pada pertanaman kelapa sawit, perubahan komposisi jenisgulma pada piringan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan setelah aplikasi herbisida glifosat, dan daya racun herbisida glifosat pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan. Penelitian dilakukan di perkebunan kelapa sawit belum menghasilkan milik petani di Desa Muara Putih, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan di Laboratorium Gulma, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung dari bulan November 2011 sampai dengan Januari 2012. Perlakuan yang diuji adalah herbisida berbahan aktif isopropylamina glifosat dengan dosis 1080, 1440, 1800, dan 2160 g ha -1 , penyiangan mekanis, dan tanpa perlakuan (kontrol). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan 4 ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis ragam dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa herbisida glifsat dosis 1080-2160 g ha -1 menekan pertumbuhan gulma total di lahan kelapa sawit TBM pada 4, 8 dan 12 MSA; Herbisida glifosat dosis 1080-2160 g ha -1 menekan pertumbuhan gulma daun lebar di lahan kelapa sawit TBM pada 4 dan 8 MSA, gulma rumput ditekan pada 12 MSA, dan gulma teki ditekan pada 4 MSA; Terdapat perubahan komposisi jenis gulma akibat aplikasi herbisida glifosat yang ditunjukkan oleh jumlah jenis gulma yang berbeda pada setiap perlakuan yang dibandingkan dengan kontrol; dan semua taraf dosis herbisida glifosat yang diuji tidak meracuni tanaman kelapa sawit belum menghasilkan.
PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP MUTU FISIOLOGIS BENIH BEBERAPA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor) SETELAH MENJALANI PENYIMPANAN Hixkia J. Marpaung; Eko Pramono; Muhammad Kamal
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.832 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.1993

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis bahan organik yang berbeda pada mutu fisiologis benih tiga varietas sorgum.Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Mei 2013 sampai Maret 2014. Perlakuan disusun secara faktorial dalam Rancangan Petak Terbagi (Split plot Design) yang diulang tiga kali sebagai ulangan. Petak utama adalah dosis bahan organik dari pupuk kandang sapi (B) yang terdiri atas 0 (b0), 5 (b1), 10 (b2) dan 15 t ha -1 (b3) dan anak petak adalah varietas tanaman sorgum (G) yang terdiri dari varietas Numbu (g1), Keller (g2), Wray (g3). Benih yang telah dipanen dari setiap kombinasi perlakuan di uji viabilitasnya dengan metode Uji Kertas digulung (UKD). Pengujian mutu fisiologis benih dilakukan pada saat setelah panen sebelum disimpan, tiga bulan setelah disimpan, dan lima bulan disimpan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis bahan organik 15 t ha -1 menghasilkan mutu fisiologis benih sorgum lebih tinggi daripada tanpa bahan organik. Varietas Numbu menghasilkan benih dengan mutu fisiologis yang lebih tinggi daripada varietas Keller dan varietas Wray terutama setelah benih disimpan selama 3 dan 5 bulan. Pemberian bahan organik 15 t ha -1 menunjukkan peningkatan mutu fisiologis benih sorgum pada varietas Numbu dan Keller.
EVALUASI SEGREGASI FENOTIPE QUANTITATIVE TRAIT LOCI (QTL) PADA TANAMAN PADI VARIETAS LOKAL DAN NASIONAL DI LINGKUNGAN SAWAH BARU Rizki Amelia; Saiful Hikam; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.341 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1877

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang diusahakan di Indonesia. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi padi dengan metode quantitative trait loci (QTL). Tujuan penelitian adalah (1) mendapatkan kultivar QTL yang mengalami segregasi fenotipe pada tanaman padi yang ditanam pada lingkungan sawah baru; (2) mendapatkan kultivar QTL yang memiliki ragam genetik dan heritabilitas broad- sense dari tanaman padi yang diteliti di lingkungan sawah baru dan mendapatkan peubah yang dapat dijadikan parameter untuk seleksi langsung dan tidak langsung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2012 di Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Benih Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Rancangan perlakuan disusun dalam kuasi Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dengan 3 ulangan untuk setiap sampel. Data terlebih dahulu dicari rata-ratanya. Selanjutnya, data pengamatan diuji dengan uji Bartlett dan Levene untuk kehomogenan data. Bila homogen analisis data dilanjutkan dengan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) segregasi fenotipe muncul di lingkungan sawah baru pada tanaman padi varietas IR64 yang merupakan varietas nasional. Segregasi fenotipe terlihat dari parameter tinggi tanaman dan jumlah anakan yang tidak sama pada tanaman padi yang ditanam di lingkungan sawah baru; (2) Keragaman genetik dan heritabilitas yang tinggi terlihat pada semua varietas baik varietas lokal maupun varietas nasional yang ditanam di lingkungan sawah baru dan seleksi langsung ditunjukkan oleh parameter produksi, sedangkan seleksi tidak langsung ditujukkan oleh parameter bobot gabah isi, bobot gabah total, dan jumlah bulir isi pada varietas padi lokal dan nasional di lingkungan sawah baru.
EFIKASI HERBISIDA AMINOPIRALID + GLIFOSAT TERHADAP GULMA PADA LAHAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis [Muell.] Arg) MENGHASILKAN Nur Aini; Dad R. J. Sembodo; Sugiatno Sugiatno
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.869 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2067

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi herbisida aminopiralid + glifosat terhadap pengendalian gulma pada lahan tanaman karet menghasilkan. Penelitian dilaksanakan di PTPN VII Unit Usaha Kedaton, Tanjung Agung, LampungSelatan dan Laboratorium Ilmu Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar lampung dari bulan Januari sampai April 2013. Penelitian terdiri atas 6 perlakuan dengan 4 ulangan, menggunakan rancangan kelompok teracak sempurna.Perlakuan terdiri atas kombinasi aminopiralid + glifosat dengan dosis 12,75 g/ha + 360 g/ha, 17,00 g/ha + 480 g/ha, 21,25 g/ha + 600 g/ha, 25,50 g/ha + 720 g/ha, penyiangan mekanis, dan kontrol (tanpa penyiangan). Homogenitas ragam data diuji dengan uji Bartlett, aditivitas data diuji dengan uji Tukey, jika asumsi terpenuhi data dianalisis ragam, dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kombinasiherbisida aminopiralid + glifosat efektif menekan pertumbuhan gulma total dan golongan rumput sampai 12 MSA, serta mampu menekan pertumbuhan gulma dominan Ottochloa nodosa pada 12 MSA dan Cyrtococcum acrescens pada 4 dan 8 MSA dan (2) Kombinasi herbisida aminopiralid + glifosat tidak efektif mengendalikan pertumbuhan gulma daun lebar dan gulma dominan Selaginella willdenowii.
PENGARUH DOSIS VERMIKOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) dan PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL TAMAN BOGO I Gusti Putu Setiawan; Ainin Niswati; Kus Hendarto; Sri Yusnaini
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.428 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.2009

Abstract

Penggunaan pupuk akhir-akhir ini semakin berkembang, bahkan cenderung mutlak diperlukan. Pada tanah pertanian sering digunakan pupuk buatan atau kimia. Penggunaaan pupuk kimia secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dan menyebabkan produktivitas tanah menurun. Untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia, petani dapat menggunakan pupuk organik yang memiliki potensi tinggi untuk meningkatkan kesuburan tanah, salah satu pupuk organik yang dapat digunakan tersebut adalah vermikompos. Pemupukan ini dimaksudkan untuk menambahkan unsur hara tanah yang semakin lama semakin berkurang karena terserap oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae.  Media tanam adalah tanah yang cocok untuk ditanami pakcoy adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 5 sampai pH 7.  Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai Juli 2013. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 ulangan, secara keseluruhan penelitian ini terdiri dari 24 satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah Kontrol, Tanah dengan 10 % (0,5 kg vermikompos), Tanah dengan 20 % (1 kg vermikompos), Tanah dengan 30 % (1,5 kg vermikompos).  Data yang diperoleh dirata-ratakan, kemudian diuji homogenitasnya dengan uji Bartlet dan aditivitasnya dengan uji Tukey. Selanjutnya data dianalisis dengan analisis ragam pada taraf 5%. Untuk mengetahui beda nilai tengah dilakukan uji BNT pada taraf 5%, serta untuk  melihat hubungan antara pertumbuhan tanaman dengan pH, C-organik, dan N-total dilakukan uji korelasi pada taraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi vermikompos 20% menghasilkan bobot tanaman pakcoy yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.  Aplikasi vermikompos mempengaruhi sifat kimia tanah ,yaitu melalui proses dekomposisi bahan organik oleh mikroba tanah.  Hasil analisis kimia tanah menunjukan hasil analisis tanah setelah pertanaman dengan pH yang mengalami kenaikan disetiap perlakuan yaitu dari pH awal tanah 4,69 menjadi berkisar antara 5,64 sampai6,98, untuk N-total tanah 1,70 menjadi berkisar 0,07 sampai 0,63, dan untuk C-organik berpenurunan dari 6,6 menjadi 0,6 sampai 3,50.
PENGARUH 1-METHYLCYCLOPROPENE (1-MCP), KITOSAN, DAN SUHU SIMPAN TERHADAP MASA SIMPAN DAN MUTU JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) ‘CRYSTAL’ Soesiladi E. Widodo; Muhammad Kamal; Zulferyenni Zulferyenni; Dwi Aprianti
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.245 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i1.1896

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi tunggal 1-MCP, kitosan, dan suhu dingin, interaksi antara 1-MCP dan kitosan, 1-MCP dan suhu dingin, dan kitosan dan suhu dingin, serta interaksi antara 1-MCP, kitosan, dan suhu dingin dalam memperpanjang masa simpan dan mempertahankan mutu buah jambu biji ‘Crystal’. Penelitian disusun dalam Rancangan Teracak Sempurna (RTS) secara faktorial 2 x 2 x 2 dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah 1-MCP (dengan 1-MCP dan tanpa 1-MCP), faktor kedua adalah kitosan (tanpa dan dengan kitosan 2,5%) dan faktor ketiga adalah suhu simpan (suhu dingin 20,8 ºC dan suhu kamar 25,2 ºC). Pengamatan dilakukan terhadap peubah masa simpan, kekerasan, susut bobot, ºBrix, asam bebas, dan tingkat kemanisan buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi 1-MCP, kitosan, dan penyimpanan pada suhu dingin 20,8 ºC tidak nyata meningkatkan masa simpan, kekerasan, dan susut bobot, tetapi mampu mempertahankan ºBrix, asam bebas, dan tingkat kemanisan buah jambu biji ‘Crystal’. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara 1-MCP dengan kitosan, 1-MCP dengan suhu dingin, dan kitosan dengan suhu dingin terhadap masa simpan, kekerasan, susut bobot, ºBrix, asam bebas, dan tingkat kemanisan buah jambu biji ‘Crystal’. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara 1-MCP, kitosan, dan suhu dingin terhadap masa simpan, kekerasan, susut bobot, ºBrix, asam bebas, dan tingkat kemanisan buah jambu biji ‘Crystal’.
INVENTARISASI JAMUR-JAMUR PATOGEN PADA BUAH JERUK (CITRUS sp.) DI BEBERAPA PASAR DI BANDAR LAMPUNG Deciana Deciana; Muhammad Nurdin; Tri Maryono; Suskandini Ratih D.
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.506 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2083

Abstract

Salah satu masalah mendasar dari rendahnya mutu buah jeruk yang dihasilkan di dalam negeri adalah serangan patogen. Patogen yang banyak menyerang buah jeruk adalah jamur. Aktivitas jamur selama pertumbuhannya pada komoditi pangan dapat menyebabkan kerugian dan penurunan kualitas pangan sehingga produk pangan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi dan diperdagangkan. Inventarisasi merupakan suatu langkah awal dalam studi penyakit guna menentukan langkah langkah selanjutnya. Penelitian ini berupa survei terhadap buah jeruk yang berasal dari beberapa pasar tradisional dan beberapa pasar modern di Bandar Lampung. Sampel buah jeruk yang diambil adalah jeruk lokal, yaitu jeruk medan. Setiap pasar diambil dua kali sampel buah, sehingga total pengambilan sebanyak empat kali. Dari hasil identifikasi, sampel buah jeruk yang didapat dari pasar tradisional maupun pasar modern ditemukan 5 jenis jamur, yaitu jamur Aspergillus sp., Colletrotrichum sp., Fusarium sp., Geotrichum sp., dan Penicillium sp. dengan rerata persentase pemunculan jamur di pasar tradisional masing-masing 32,27%, 26,38%, 28,80%, 10,07%, dan 2,5%, sedangkan di pasar modern yaitu jamur Colletrotrichum sp. 36,45% , Aspergillus sp. 23,40%, Fusarium sp. 14,40%, dan Geotrichum sp. 25,74%.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF KAKAO DI KELOMPOK TANI KARYA SUBUR KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN Diyantri Agustina; Ali Kabul Mahi; Rusdi Evizal; Tamaluddin Syam
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.921 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i2.2025

Abstract

Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang dibudidayakan oleh petani di Kabupaten Pesawaran. Budidaya tanaman kakao pada daerah tersebut cukup menguntungkan. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai evaluasi lahan baik secara fisik (kualitatif) maupun ekonomi (kuantitatif). Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2012. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan tanaman kakao di Desa Pesawaran Indah Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran berdasarkan potensi fisik lingkungan menurut kriteria Djaenuddin dkk. (2003), masuk kedalam kelas kesesuaian lahan sesuai marjinal dengan faktor pembatas pH (S3nr), dan secara layak untuk dikembangkan dengan nilai NPV sebesar Rp 474.995.222, Net B/C  sebesar 2,36, IRR sebesar 48,5 %, dan BEP akan dicapai pada tahun ke-8, bulan ke-6, dan hari ke-15.
PENGARUH TUMPANGSARI SELADA DAN SAWI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.) Dewansyah Sabtaki; Tri Dewi Andalasari; Sri Ramadiana
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.49 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1912

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh jenis tumpangsari pada pertumbuhan dan produksi dua kultivar gladiol, (2) mengetahui respon masing-masing kultivar terhadap jenis tumpangsari, (3) mengetahui jenis kombinasi tumpangsari yang berpengaruh terhadap masing-masing kultivar gladiol. Penelitian ini disusun dengan menggunakan rancangan perlakuan faktorial 2x4, yang ditata dalam rancangan petak terbagi (split–plot design) yang diluluh dalam rancangan acak kelompok (RAK). Taraf faktor sayuran ditempatkan pada petak utama yaitu sayuran selada (S1), sayuran sawi (S2), sayuran campuran (S3), dan tanpa sayuran (S4). Kultivar umbi gladiol yaitu kultivar Holand Putih (VW) dan kultivar Holand Pink (VP) ditempatkan pada petak anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penanaman gladiol dengan sawi dan sayuran campuran (sawi dan selada) mempengaruhi jumlah daun gladiol secara nyata dengan rata-rata 8,54 dan 8,46 daun., (2) Kultivar Holland Pink menghasilkan variabel tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah floret, diameter subang dan bobot subang yang lebih besar dibandingkan Holland Putih. Sedangkan untuk jumlah kormel, Holland Putih menghasilkan jumlah yang lebih banyak daripada Holland Pink, (3) Penanaman gladiol menggunakan sayuran sawi dengan kultivar Holland Pink menghasilkan panjang tangkai yang terbaik yaitu 98,38 cm.

Page 3 of 61 | Total Record : 601


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 (ON PROGRESS) Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 (ON PROGRESS) Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022 Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021 Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021 Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021 Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020 Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020 Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020 Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019 Vol 7, No 2 (2019): JAT Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 2 (2018): JAT Vol.6 (2) 2018 Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue