cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP)
ISSN : 26154587     EISSN : 26206382     DOI : -
Core Subject : Education,
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) adalah Jurnal yang memuat karya ilmiah pendidik dan praktisi pendidikan sebagai hasil usaha dan kreatifitas mereka dalam mengembangkan pembelajaran. Karya ilmiah tersebut berupa artikel sepanjang 5 hingga 10 halaman yang merupakan hasil penelitian atau hasil kajian pustaka yang disusun berdasarkan kaidah artikel ilmiah. Jurnal ini diterbitkan dalam bentuk cetak dan online, memuat minimal 3 (tiga) artikel dari luar kota Madiun untuk memenuhi syarat sebagai jurnal tingkat provinsi.Terbit 4 (empat) bulan sekali.
Arjuna Subject : -
Articles 148 Documents
Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Biologi Pada Pokok Bahasan Mendeskripsikan Struktur Dan Fungsi Sel Sebagai Unit Terkecil Kehidupan Melalui Pengembangan Desain Pembelajaran Inquiry Untuk Siswa Kelas XII-IPA-2 Semester Ganjil Di SMA Negeri 6 Mad Juli Sukimarwati, S.Pd. M.Pd
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.523 KB)

Abstract

Dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry. Penerapan Pengembangan Desain Pembelajaran Inquiry dapat meningkatkan Motivasi dan Prestasi Hasil Belajar Siswa. Hal ini ditunjukkan oleh prestasi siswa dalam mempelajari mata pelajaran Biologi Materi pokok pembelajaran Mendeskripsikan struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan. Yang terlihat pada siklus I menunjukkan Dari frekuensi data tersebut diketahui nilai terendah 5 frekuensi 6 dengan prosentase 7,89 %, dan nilai tertinggi 9 frekuensi 3 dengan prosentase 7,89%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai di atas rata-rata (tergolong nilai tinggi) adalah nilai 8 dengan frekuensi 12 dengan prosentase 31,58 %, nilai 9 frekuensi 3 dengan proseritase 7.14%. Sedangkan kategori cukup nilai 7 frekuensi 8 dengan prosentase 21.05%, nilai 6 dengan frekuensi 12 dengan prosentase 31,58 %. Dan tergolong nilai rendah (kurang) adalah nilai 5 dengan jumlah frekuensi 3, dengan prosentase 7,89 %. Dalam siklus kedua didapatkan kelompok nilai tinggi dan nilai cukup saja. Untuk kategori tinggi sejumlah 64.29 % dengan rincian 14.29 % untuk nilai 10, 32.71% untuk nilai 9, dan 14.29% untuk nilai 8. Sedangkan kategori nilai cukup sejumlah 32.71 % dengan rincian 21.42 % untuk nilai 7 dan 14.29 % untuk nilai 6. Sedangkan nilai kurang tidak didapatkan dalam kegiatan belajar pada siklus ini. Dan data tersebut menunjukkan bahwa antara siklus I dan siklus II motivasi belajar siswa dengan strategi pembelajaran inquiry menunjukkan peningkatan. Pada siklus I nilai tertinggi 39,47 %, tetapi pada pelaksanaan siklus II peningkatan drastis dengan nilai tertinggi sejumlah 65,78 %, dengan jumlah responden yang sama yaitu 38 responden. Adanya Peningkatan motivasi belajar. Sehingga dalam kegiatan penelitian ini dapat dinyatakan Tuntas dan Berhasil.
Peningkatan Hasil Belajar Meringkas Teks Tertulis Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS) Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kecamatan Bungkal Ninik Listyaningsih
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.184 KB)

Abstract

Salah satu mata pelajaran yang dianggap paling sulit adalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga anak merasa tidak bisa sebelum mencoba. Berdasarkan data yang ada bahwa sejumlah 45,45% siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kecamatan Bungkal belum memahami konsep Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja, terbukti dari rerata 55,00 dan 45,45% siswa belum mencapai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75, serta adanya data hasil observasi bahwa siswa kurang tertarik terhadap pelajaran mata pelajaran. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan penerapan model Olah Pikir Sejoli (OPS). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit), dan setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan jurnal. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) Meningkatkan penguasaan konsep Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja melalui pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS), 2) Mengetahui kemampuan guru dalam upaya merenovasi pelaksanaan mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui pengembangan model pembelajaran, 3) Mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dapat ditingkatkan dengan pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS). Hal ini dapat dibuktikan adanya kenaikan nilai rerata kelas dalam setiap siklusnya. Masing-masing adalah, pada siklus I 70,45, siklus II 78,64, dan siklus III 85,46. Peningkatan ini juga diikuti dengan kenaikan tingkat ketuntasan belajar yaitu pada siklus I siswa yang dinyatakan tuntas belajar adalah 63,64%, siklus II 81,82% dan siklus III 100%.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Guru Serta Optimalisasi Program Kepengawasan Akademik Dan Manajerial Oleh Pengawas Sekolah Di SMA Negeri 1 Sidoarjo Hd. Santosa
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.429 KB)

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah: 1) Melaksanakan dan membuat laporan upaya peningkatan kompetensi penelitian dan pengembangan oleh guru baik secara mandiri maupun terprogram; 2) Menyusun perangkat pembelajaran untuk satu mata pelajaran lengkap; 3) Menyusun laporan observasi pembelajaran di kelas terhadap beberapa guru dalam upaya mencapai standar kompetensi lulusan; 4) Mengembangkan model penilaian yang secara umum dapat dipandang lebih baik dari apa yang telah dikembangkan di sekolah, baik yang menyangkut mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaiannya; 5) Melaksanakan pengkajian terhadap program kepengawasan di Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo (SMA Negeri 1 Sidoarjo) berkenaan dengan implementasi 8 standar nasional pendidikan (SI, SKL, Proses, Penilaian, Pengelolaan, Sarpras, Tendik, Pembiayaan). Setelah penulis sebagai pengawas sekolah melaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah mulai awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan, maka kompetensi supervisi akademik penulis sebagai pengawas sekolah dapat meningkat, kompetensi guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran (silabus dan RPP) meningkat, dengan melaksanakan supervisi guru dan kepala sekolah, maka kompetensi supervisi akademik penulis semakin meningkat, meningkatnya kompetensi penulis dalam menyusun perangkat pembelajaran
Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Mengidentifikasi Tokoh, Watak, Latar, Tema, Amanat Dari Cerita Anak Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Siswa Kelas VI SDN 1 Gandukepuh Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponor Nurjanah Nurjanah
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.833 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema, amanat, dari cerita anak yang dibacakan melalui metode Examples Non Examples. Peranan Model Pembelajaran Examples Non Examples dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 73,50; siklus II 80,25; dan siklus III 84,50. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 70,00%, siklus II 85,00%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Melalui Pembelajaran Improve Siswa Kelas V SDN Bringinan Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Sukamto Sukamto
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.383 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan melalui metode Model Pembelajaran IMPROVE pada siswa Kelas V SDN Bringinan Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Model Pembelajaran IMPROVE dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan standar kompetensi Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir, yakni : pada siklus I 71,67; siklus II 77,22; dan siklus III 83,33. Selain ditandai adanya peningkatan mean skor juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 66,67%, siklus II meningkat menjadi 77,78%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100% Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan Model Pembelajaran IMPROVE dalam proses pembelajaran dapat meningkatan kemampuan Pendidikan Kewarganegaraan pada materi ajar Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Meningkatkan Minat Belajar Sains Sederhana Melalui Metode Eksperimen Pada Anak Kelompok B3 TK Kartika IX-31 Kota Madiun. Sri Istiana
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.273 KB)

Abstract

Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dengan segala isinya. Hal yang dipelajari dalam sains adalah sebab-akibat, hubungan kausal dari kejadian-kejadian yang terjadi di alam. Metode Eksperimen adalah Metode atau cara di mana guru dan murit bersama-sama mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari sesuatu aksi. Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk usia prasekolah sehingga kegiatannya mencakup kegiatan pendidikan, penanaman nilai, sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Maka untuk mengajarkan sains kepada anak perlu suatu media yang membuat senang anak.Tujuan penelitian: (1) untuk mengetahui minat belajar sains sederhana pada anak kelompok B3 TK KARTIKA IX-31 Kota Madiun, (2) untuk mengetahui penggunaan metode eksperimen pada anak kelompok B3 TK KARTIKA IX-31 Kota Madiun, (3) untuk mengetahui minat belajar sains sederhana melalui metode eksperimen pada anak kelompok B3 TK KARTIKA IX-31 Kota Madiun. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan evaluasi. Siklus yang digunakan ada 2 siklus. Jumlah anak TK B3 sebanyak 17 anak. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan Pada Anak Kelompok B3 TK KARTIKA IX-31 Kota Madiun, menunjukkan peningkatan hasil yang baik hal ini nampak dari pelaksanaan siklus l dari jumlah anak 17 anak terdapat 2 anak yang mampu prosentase 11,76%. Dari pelaksanaan siklus 2 dari jumlah anak 17 anak terdapat 9 anak yang mampu melakukan eksperimen atau 52,94%, maka dapat dikatakan ada peningkatan dalam meningkatkan minat terhadap belajar sains sederhana melalui metode eksperimen yaitu dari 11% menjadi 52,94%.
Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Keunikan Gagasan Dan Teknik Dalam Karya Seni Kriya Mancanegara Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Langsung Siswa Kelas XI.IPA.2 SMA Negeri 1 Dagangan Kabupaten Madiun Joko Indi Wibowo
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.988 KB)

Abstract

Pendidikan Seni Budaya diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain. Dalam pendidikan seni , aktivitas berseni budaya harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus terdiri atas 6 pertemuan.Tiap pertemuan terdiri atas 2 X 45 menit.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni kriya mancanegara dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada siswa kelas XI.IPA.2 SMA Negeri 1 Dagangan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2016/2017. Data yang diperoleh berupa hasil tes praktek menggambar dalam mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni kriya mancanegara dengan menggunakan model pembelajaran langsung.Dari hasil analisa didapatkan bahwa prestasi praktek menggambar siswa mengalami peningkatan nilai rerata ( Mean Score ) dari siklus I sampai siklus III yakni : pada siklus I 63,87 ; Siklus II 72,26, dan Siklus III 77,94. Dari hasil pengamatan dan analisis data pada penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa: ada peningkatan kemampuan mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni kriya mancanegara dengan model pembelajaran langsung pada siswa .
Peningkatkan Motivasi Belajar Bola Voli Melalui Penerapan Modifikasi Bola Gantung Pada Siswa Kelas XI IPA 1 Sma Negeri 6 Madiun Drs.Edy Soeprijanto M,Pd
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.384 KB)

Abstract

Kenyataan di lapangan banyak dijumpai pembelajaran penjasorkes mengalami kesulitan atau menjadi tidak menarik untuk dilakukan oleh siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi tidak efektif. Hal ini disebabkan materi yang akan diajarkan memang tidak disukai oleh siswa, atau metode yang dipakai oleh guru tidak tepat untuk materi yang akan diberikan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Siklus I pada Pertemuan ke-1 sabtu, 4 April 2018 dan Pertemuan ke-2 Sabtu, 11 April 2018 sedangkan untuk siklus II pada pertemuan ke-3 Sabtu, 18 April 2018. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Madiun Kelas XI IPA 2 dengan 42 siswa yang terdiri 24 siswa putra dan 18 siswa putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa mengikuti pembalajaran penjasorkes setelah dilaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penerapan modifikasi bola gantung dan dengan adanya peningkatan motivasi belajar ini diharapkan terjadi peningkatan pula pada penguasaan gerak dasar permainan bola voli. Hasil penelitian penerapan modifikasi bola gantung terbukti dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran penjasorkes materi teknik dasar bola voli dengan data tingkat kepuasan mengikuti pembelajaran sebesar siklus I (83,34%) dan siklus II (87,17%), data rata-rata Kolaborator I dan II tentang Tingkat semangat-keaktifan dan ekspresi kesenangan siswa siklus I (78,75%) dan siklus II (87,50%), Ketuntasan Pembelajaran menunjukkan peningkatan siklus I (75%) siklus II (84,05%) dan Keterlaksanaan pengelolaan pembelajaran untuk siklus I dan II sudah dilaksanakan dengan baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Penerapan Modifikasi Bola Gantung dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa untuk mengikuti pembelajaran penjasorkes pada materi teknik dasar permainan bola voli sehingga dengan meningktnya motivasi dan pertisipasi diharapkan dapat meningkat pula penguasaan materi pembelajaran.
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematikamelalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad. Pada Siswa Kelas VI SDN 03 Klegen Kota Madiun Sri Mulyati
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.811 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas VI SDN 03 Klegen Kota Madiun melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini dilakukandengan subyek penelitian siswa kelas VI berjumlah 31 siswa di SDN 03 Klegen pada semester I tahun pelajaran 2017-2018.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas,desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari empat tahap, yaitu: 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi, 4) refleksi.Indikator keberhasilan proses pada setiap siklus adalah Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan, Ketepatan waktu melakukan kegiatan eksplorasi(mengerjakan LKS), Interaksi antar siswa pada kegiatan kooperatif, Ketuntasan hasil belajar.Teknik Pengumpulan Data adalah Teknik pengamatan dan catatan lapangan.Teknik wawancara, Studi dokumen.Prosedur analisis data pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, observasi, dan tes.Teknik observasi digunakan untuk merekam kualitas proses belajar mengajar berdasarkan instrumen observasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan selama proses pembelajaran baik aktifitas guru maupun siswa , hal ini ditunjukkan dengan peningkatan ketuntasan belajarsiswa individu dan secara klasikal pada siklus I nilai rata rata siswa 63 pada siklus II nilai rata-rata 81 meningkat 18 poin. Dan ketuntasan kelas pada siklus I (45%) siklus II ( 90%) ada peningkatan 45 %.
Upaya Meningkatakan Kompetensi Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Berkelanjutan Di SDN 01 Nambangan Kidul Kota Madiun Munarsih Munarsih
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.98 KB)

Abstract

Penelitian tindakan sekolah ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kuantitas dan kualitas penyusunan perangkat pembelajaran di SDN 01 Namabangan Kidul Kota Madiun tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran melalui supervisi akademik berkelanjutan, dan 2) Mengetahui peningkatan kualitas perangkat pembelajarn yang dibuat guru dengan melalui metode supervisi akademik yang berkelanjutan di SDN 01 Nambangan Kidul Kota Madiun. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah (PTS). Model penelitian yang digunakan yaitu model penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru SDN 01 Nambangan Kidul Kota Madiun tahun pelajaran 2017/2018. Data yang dikumpulkan adalah data perangkat pembelajaran yang terdiri dari 15 item. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu supervisi . Instrumen yang digunakan adalah lembar instrumen supervisi. Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode supervisi akademik berkelanjutan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyususn perangkat pembelajaran baik secara kuantitas maupun kualitas. Peningkatan ditunjukkan dengan pencapaian kompetensi guru dalam menyususn perangkata pemebelajaran secara kuantitas dari jumlah penyususn perangkata pemebalaran pada prasiklus 78,33% menjadi 100% pada siklus I, dan secara kualitas dari nilai rata-rata 69 kategori cukup pada prasiklus meningkat menjadi 84,4 kategori baik pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 90,4 kategori sangat baik pada siklus I

Page 4 of 15 | Total Record : 148