cover
Contact Name
Lia Cundari
Contact Email
liacundari@ft.unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_tekim@unsri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 08530963     EISSN : 27214885     DOI : -
Jurnal Teknik Kimia merupakan publikasi tulisan ilmiah hasil riset dan pengalaman lapangan di bidang Teknik Kimia, mulai dari prinsip dasar atau fundamental sampai pada penerapan/aplikasinya di industri. Jurnal Teknik Kimia dalam versi cetak telah diterbitkan sejak tahun 1996. Jurnal Teknik Kimia juga diterbitkan dalam versi on line mulai tahun 2013. Pada versi on line dapat diakses publikasi di Jurnal Teknik Kimia sejak tahun 2008 sampai sekarang.
Arjuna Subject : -
Articles 271 Documents
Evaluasi kinerja ammonia converter pabrik urea ditinjau dari konversi N2 dan H2 dengan menggunakan hysys Nurafni Oktafia Siringo-ringo; Indah Sari; Selpiana Selpiana
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 3 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v25i3.66

Abstract

Ammonia converter merupakan salah satu unit penting dalam proses produksi amoniak khususnya di Unit Amoniak pada pabrik urea. Ammonia converter merupakan reaktor yang terdiri dari tiga Bed dan memiliki katalis berfungsi sebagai tempat reaksi terjadinya pembentukan amoniak (NH3) dari hidrogen (H2) dan nitrogen (N2). Performance reaktor ammonia converter mempengaruhi produktivitas dan efisiensi di pabrik amoniak dilihat dari peningkatan produksi NH3 yang di dapat dari hasil keluaran ammonia converter. Reaktor amonia konverter dievaluasi dengan tujuan untuk mengetahui performance reaktor ammonia converter ditinjau dari konversi H2 dan N2. Evaluasi yang dilakukan berupa konversi H2 dan N2 menjadi NH3 dengan perbandingan nilai antara perhitungan data desain dan data aktual. Berdasarkan data yang diolah pada 30 September, 30 Oktober, dan 30 November tahun 2018 didapatkan konversi tertinggi yaitu pada 30 Oktober 2018. Konversi tersebut didapatkan H2 sebesar sebesar 30,32%dan konversi N 2 sebesar 33,72%.
Korelasi parameter pencemar fisika dan mikrobiologi dalam leachate dengan response surface methodology Endi Adriansyah; Monik Kasman; Ira Galih Prabasari; Edwin Permana
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 3 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v25i3.67

Abstract

Leachate adalah cairan yang ditimbulkan oleh sampah akibat masuknya air eksternal yang dapat melarutkan materi-materi terlarut. Analisis parameter dalam leachate memerlukan analisis khusus maka diperlukan suatu kegiatan monitoring sederhana terhadap kualitas leachate yang dihasilkan oleh suatu TPA. Kegiatan monitoring dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap parameter fisika, kimia dalam leachate. Response Surface Methodology di dalam penelitian ini menggunakan Minitab® 17. Minitab® 17 adalah salah satu program komputer yang dirancang untuk melakukan pengolahan statistik. Hal ini mempermudah user dalam memahami hubungan antara parameter. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya korelasi Antara Parameter Fisika dan Kimia dalam leachate Parameter fisika seperti Suhu dan TSS. Parameter biologi seperti E.Coli. Dari hasil penelitian terdapat korelasi antara Suhu, pH dan TSS Terhadap, E.coli. Setiap parameter saling berkorelasi dan menunjukan suatu hubungan yang positif yaitu bila salah satu parameter meningkat maka parameter lain juga akan meningkat, dan terdapat nilai koefisien determinasi R-Squared yang tinggi untuk semua hubungan fungsional. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh suatu parameter monitoring lain yang jauh lebih sederhana, mudah di aplikasikan di TPA yaitu Suhu, pH dan TSS untuk mengetahui nilai konsentrasi dan E.Coli dengan Response Surface Methodology dan menggunakan aplikasi Minitab® 17.
PEMBUATAN BIOETANOL DARI ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN PERLAKUAN FERMENTASI Rosdiana Moeksin; Liliana Comeriorensi; Rika Damayanti
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tumbuhan yang digolongkan sebagai gulma perairandan dapat berkembang biak cepat (3% per hari). Eceng gondok memiliki kandungan Selulosa (64,51%),Pentosa (15,61%), Lignin (7,69%), Silika (5,56%), dan Abu (12%). Selulosa yang terkandung di dalameceng gondok dapat diolah menghasilkan bioetanol. Proses pembuatan bioetanol dilakukan dalam tigatahap yaitu pretreatment, hidrolisis, dan fermentasi. Proses pretreatment dilakukan dengan menggunakanlarutan NaOH 5% terhadap variasi bahan baku (eceng batang daun kering dan basah; eceng batang keringdan basah). Proses pretreatment dimaksud untuk mengurangi jumlah kandungan lignin yang terikatdengan selulosa. Hasil pretreatment dihidrolisis dengan menggunakan larutan H2SO4 2% pada temperatur100oC. Selanjutnya, hasil hidrolisis difermentasi menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae denganberbagai variasi waktu (20; 40; 60; 80; 100; 120 jam). Hasil penelitian menunjukkan kadar bioetanoltertinggi dihasilkan sebesar 60,41925344% dan hasil analisa gas chromatography (GC) menunjukkankadar bioetanol tertinggi sebesar 67,18% pada eceng gondok batang kering dan waktu fermentasi 80 jam.Hasil analisa menunjukkan kadar bioetanol tertinggi sebesar 67.18%.
PENGARUH BASA TERHADAP PENURUNAN LIGNIN DAN KONSENTRASI HCl PADA HIDROLISA SABUT KELAPA UNTUK MEMPRODUKSI BIOETANOL Faisol Asip; Yoga Permana Wibowo; Reza Trisna Wahyudi
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan enargi pada saat ini terus mengalami peningkatan, sedangkan cadangan fosil terus mengalami penurunan seiring dengan penggunaannya. Tingginya penggunaan energi ini mendorong untuk dikembangkannya energi alternatif seperti biomassa salah satunya yaitu bioetanol. Bahan baku dalam pembuatan bioetanol yaitu biomassa yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin salah satunya adalah sabut kelapa. Sabut kelapa adalah limbah dari buah kelapa yang bisa menyebabkan pencemaran lingkungan dan aroma tidak sedap pada lingkungan jika tidak dimanfaatkan. Sabut kelapa memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi untuk diolah menjadi energi alternatif bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah sabut kelapa menjadi bioetanol melalui proses Alkaline pretreatment menggunakan NaOH dan NH4OH dengan konsentrasi 1%M, 3%M, dan 5%M, kemudian dilanjutkan dengan proses hidrolisa asam menggunakan HCl 2%M, 4%M, dan 6%M. Glukosa yang dihasilkan dari proses hidrolisa kemudian difermentasi selama 7 hari dengan penambahan Saccaromyces cerevisiae 1% (w/v) dari volume yang difermentasi. Hasil penelitian menunjukkan kadar bioetanol tertinggi sebesar 5,3053% dihasilkan dari perlakuan pretreatment NaOH 5%M dengan hirolisa HCl 6%M saat hidrolisa.
PENGARUH PENGGUNAAN KATALIS CU-AL2O3 TERHADAP PEMBUATAN BAHAN BAKAR CAIR DARI BAHAN LDPE DAN PET Siti Miskah; Ade Yusra; Widhi Haryo Permana
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plastik merupakan bahan non-biodegradable, sehingga sulit untuk diuraikan oleh alam. Apabila tidak diuraikan dengan benar maka akan menimbulkan masalah yang cukup berat. Untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan, saat ini telah berkembang beberapa langkah yang terkait dengan manajemen pengolahan sampah plastik atau recycling sampah plastik. Proses Catalytic Cracking merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan limbah plastik. Plastik jenis Polietilen yang paling banyak digunakan saat ini adalah jenis PET dan LDPE. Pada penelitian ini bertujuan untuk untuk membuat bahan bakar cair dari kantong plastik bekas jenis polietilen dengan metode catalytic cracking dan mengamati perbedaan hasil bahan bakar cair dari plastik jenis PET dan LDPE. Cu-Al2O3 merupakan katalis yang membantu prose catalytic cracking. Pada proses catalytic cracking terdapat dua variabel yang digunakan yakni waktu dan jumlah katalis. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa bahan baku jenis PET dengan mengunakan katalis sebanyak 5 gram menghasilkan bahan baku cair yang paling banyak yaitu sebesar 37 ml dan membutuhkan waktu awal perengkahan yang lebih cepat yaitu saat menit ke 15-30 menit.
PENGARUH VOLUME KOAGULAN, WAKTU KONTAK DAN TEMPERATUR PADA KOAGULASI LATEKS DARI ASAM GELUGUR Farida Ali; Euniwati Situmeang; Vinsensia O
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandungan asam sitrat dan asam askorbat yang terkandung didalam asam gelugur sangat berguna sebagai bahan penggumpal.Pada penelitian ini koagulasi lateks menggunakan ekstrak asam gelugur. Metode penelitian ini adalah melakukan pencampuran antara koagulan (ekstrak asam gelugur dan asam gelugur yang dikeringkan) dengan lateks yang akan memecah emulsi dan membentuk gumpalan karet. Analisa yang dilakukan meliputi analisa berat karet basah, berat crepe karet kering dan kadar karet kering. Studi variabel yang dilakukan meliputi variasi volume koagulan (5ml, 10ml, 15ml, 20ml, 25ml, dan 30ml), temperatur koagulasi (250C, 350C ,450C, 550C, 650C, dan 750C ) dan waktu kontak koagulasi (1 jam, 8 jam, 16 jam, 24 jam, 32 jam, 40 jam, dan 48 jam).Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa variasi volume koagulasi, berat karet terbesar didapatkan pada 15 ml volume koagulan dengan perbandingan 1: ¾ antara lateks dan koagulan asam gelugur yang dikeringkan sedangkan buah asam gelugur didapatkan pada 10 ml volume koagulan dengan perbandingan 1:1/2antara lateks dan koagulan asam gelugur. Pada variasi temperatur, didapatkan berat karet terbesar pada suhu 350C dan waktu kontak optimal koagulasi adalah 24 jam.
PENURUNAN KADAR FFA DAN WARNA MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN ADSORBEN DARI BIJI KURMA DAN KULIT SALAK Tamzil Aziz; Dini Shabrina; Rinny Novia Pratiwi
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak jelantah tergolong minyak limbah yang pemakaiannya seringkali diulang secara terus menerus. Minyak jelantah mengalami penurunan standar mutu minyak goreng yang ditandai dengan adanya bau tengik dan warna yang cenderung gelap sehingga berpotensi besar membahayakan tubuh. Minyak jelantah dapat dimanfaatkan kembali dengan cara menyerap impuritis dan warna yang terdapat pada minyak jelantah menggunakan adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tingkat warna yang keruh dan kadar FFA dari minyak jelantah dengan menggunakan adsorben dari kulit salak dan biji kurma dengan variasi perbandingan massa kulit salak dan biji kurma 25:75, 50:50, dan 75:25 gram dari total massa bahan baku dan lama waktu pengadukan adsorben 50, 70, dan 90 menit. Adsorben yang paling baik dalam penurunan tingkat kekeruhan warna dan kadar FFA adalah adsorben dengan perbandingan massa biji kurma dan kulit salak 25:75 pada menit ke-90 waktu pengadukan. Adsorben mengurangi tingkat kekeruhan warna minyak jelantah dari 1,2 abs menjadi 0,23 abs dan menurunkan kadar FFA minyak jelantah dari 1,768% menjadi 0,358%.
PENGARUH METODA DISTRIBUSI DAN LAJU ALIR UDARA PADA PROSES PENCUCIAN KATALIS ZEOLIT SECARA FLUIDISASI Tri Kurnia Dewi; Karina Mandasari; Laras Diah Pratiwi
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zeolit merupakan mineral yang banyak terdapat di alam, salah satu fungsi yang dimiliki zeolit adalah sebagai katalis pada proses hydrocracking. Sebelum digunakan sebagai katalis, zeolit harus diaktifasi agar permukaan pori-pori zeolit lebih besar dan bersih dari senyawa pengotor yang terperangkap di dalam pori-pori zeolit. Pada penelitian ini, zeolit diaktifasi dengan cara direfluks selama 6 jam dengan larutan H2SO4 0,5 M. Zeolit yang telah diaktifasi (berupa H-zeolit) harus dinetralkan untuk menghilangkan asam yang masih tersisa. Proses penetralan zeolit yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan metode fluidisasi dengan variasi laju alir udara yaitu 1,0 lpm; 2,0 lpm; 3,0 lpm serta distributor udara yang digunakan adalah distributor tunggal; ganda; dan melingkar. Alat yang digunakan adalah kolom fluidisasi yang berdiameter 5,5 cm dan tinggi 200 cm. Air cucian H-zeolit yang keluar dari kolom fluidisasi diukur pH nya dalam interval 10 menit sampai dicapai pH 6,28 (netral). Waktu fluidisasi sempurna terpendek yang didapat pada penelitian ini adalah 15 menit yaitu pada laju alir udara 3 lpm dan penggunaan distributor tunggal. Hasil penetralan terbaik yang didapat dari penelitian ini adalah ketika laju alir udara 2 lpm dan penggunaan distributor udara tunggal dengan waktu penetralan selama 90 menit.
PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN DAN GLISEROL PADA PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI AMPAS TEBU DAN AMPAS TAHU Selpiana; Patricia; Cindy Putri Anggraeni
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, kebutuhan plastik terus meningkat sehingga menghasilkan sampah plastik yang cukup besar, apabila sampah plastik tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan. Karena itu, perlunya restruktur bahan dasar pembuatan plastik agar lebih ramah lingkungan dalam penanganan limbah plastik yang dihasilkan. Dalam penelitian ini, pembuatan plastik dari bahan dasar konsentrat protein ampas tahu dan konsentrat selulosa ampas tebu dengan penguat kitosan serta plasticizer gliserol. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan limbah ampas tahu dan ampas tebu, dan mengetahui sifat mekanik terhadap kualitas plastik yang dihasilkan. Bioplastik disintesis dengan variasi bahan baku (protein : selulosa) 50 wt% : 50 wt%, lama waktu pengeringan selama 10 jam dengan variasi (kitosan : gliserol) 1%wt; 3 wt%; 5 wt% dan 3 wt%; 5 wt%; 7 wt%. Dari penelitian ini diperoleh hasil optimal yaitu pada perbandingan kitosan dan gliserol sebanyak 5 wt% dan 3 wt% dengan nilai kuat tarik 1,56881 MPa, elastisitas 2,78%.
PENGARUH KONSENTRASI TiO2 DAN KONSENTRASI LIMBAH PADA PROSES PENGOLAHAN LIMBAH PEWARNA SINTETIK PROCION RED DENGAN METODE UV/FENTON/TiO2 Tuty Emilia Agustina; Ahmad Bustomi; Jantan Manalaoon
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini industri tekstil di Indonesia semakin berkembang, termasuk di provinsi Sumatera Selatan yang kaya dengan berbagai jenis kain tradisional. Procion Red adalah salah satu pewarna sintetik yang paling sering digunakan pada home industry kain tradisional khas Palembang. Namun, air limbah yang dihasilkan dari industri ini mengandung zat pewarna sintetik yang berbahaya bagi lingkungan. Untuk itu, perlu dilakukan pengolahan yang efektif untuk menanggulanginya. Salah satu cara untuk mengolah air limbah tersebut adalah melalui proses yang dikenal dengan Advanced Oxidation Processes (AOPs), diantaranya dengan metode UV-Fenton-Katalitik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimum proses pengolahan air limbah Procion Red dengan metode UV-Fenton-Katalitik, maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh konsentrasi Procion Red dan konsentrasi katalis. Katalis yang digunakan adalah TiO2. Pada penelitian ini digunakan konsentrasi air limbah Procion Red 150 -300 ppm, konsentrasi katalis TiO2 0,05-0,4% (w/v), pH 3, kecepatan pengadukan 500 rpm dan proses pengolahan selama 5 menit. Dari hasil penelitian, pada penggunaan katalis TiO2 dengan konsentrasi 0,4% didapatkan penurunan warna dan COD sebesar 100% dan 91,4%, berturut-turut. Sedangkan penggunaan konsentrasi limbah Procion Red sebesar 150-300 ppm tidak berpengaruh signifikan pada penurunan warna dan COD.

Page 5 of 28 | Total Record : 271