cover
Contact Name
Heri Dwi Santoso
Contact Email
heridwi.santoso@unimus.ac.id
Phone
+622476740296
Journal Mail Official
jsm@unimus.ac.id
Editorial Address
Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Kedungmundu Raya No. 18, Telp. (024) 76740295/Telp. (024) 76740296
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Surya Masyarakat
ISSN : 26230364     EISSN : 26230569     DOI : https://doi.org/10.26714/jsm
Publikasi Jurnal Surya Masyarat ini bertujuan untuk mendiseminasikan pemikiran-pemikiran konseptual ataupun gagasan-gagasan dan hasil-hasil penelitian yang telah didapat di bidang pengabdian kepada masyarakat. Fokus jurnal ini adalah pada permasalahan-permasalahan utama dalam pengembangan ilmu dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, antara lain: Layanan kepada Masyarakat dan Ketahanan Pangan; Pelatihan, Pemasaran, Teknologi Tepat Guna, dan Desain; Penguatan Masyarakat dan Akses Sosial; Kuliah Kerja Nyata; Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal; Pendidikan untuk Pengembangan yang berkelanjutan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 136 Documents
Deteksi Dini Kanker Serviks dengan IVA Test pada Kelompok Rentan Terkena HIV Astuti, Dhesi Ari; Kurniati, Nurul
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.1.2.2019.111-115

Abstract

Di Indonesia, jumlah kasus baru HIV positif yang dilaporkan pada Tahun 2015 sebanyak 30.935 kasus, menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Perkumpulan Ibu-ibu  Dasa Wisma Seruni merupakan perkumpulan ibu-ibu di wilayah Balecatur yang memiliki karakteristik dari segi profesi beragam, meliputi tenaga kesehatan, tenaga kependidikan, dan 70 % adalah IRT. Jenis pekerjaan yang dimiliki jika diperhatikan merupakan jenis pekerjaan yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS dan paparan HIV/AIDS ini erat kaitannya dengan Kanker Serviks yaitu sopir truk antar kota, pelayar kapal, tenaga kerja di Arab. Balecatur merupakan wilayah di Kabupaten Sleman yang keberadaannya dekat dengan Jalan Wates sehingga merupakan wilayah yang berisiko dengan akses ke penjaja seks tidak langsung. Tujuan kegiatan adalah transfer informasi dan skrining Ca.Cerviks memlaui pemeriksaan IVA pada ibu rumah tangga di wilayah Dasawisma Dusun Ngaran Balecatur. Metode pelaksanaan kegiatan dengan melakukan skrining pada ibu ibu di perkumpulan Dasawisma Seruni Balecatur, karena skrining ini terutama dilakukan pada kelompok yang rentan terhadap paparan HIV yakni karena telah di ketahui bahwa pada kelompok ini akan lebih mudah terkena paparan HPV penyebab kanker serviks. Skrining dilakukan pada 15 ibu dasawisma yang telah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan vtal sign terlebih dahulu. Kegiatan IbM skrining IVA ini hasilnya dari 15 ibu terdapat 13 hasil normal dan 2 ibu perlu rujukan ke puskesmas. Sebagai upaya tindak lanjut dari kegiatn ini diperlukan kerjaam dengan lintas sektor baik itu perangkat desa di masyarakat maupun dengan sektor penyedia layanan kesehatan untuk dapat melakukan kegiatan serupa secara rutin sehingga bisa menjamin kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya.Kata kunci: deteksi dini, kanker serviks, IVA.AbstractIn Indonesia, the number of new HIV positive cases reported in 2015 was 30,935 cases, down from the previous year. The Dasawisma Seruni is an association of mothers in the Balecatur region who have various professional characteristics, including health workers, education staff, and 70% are IRTs. The type of work that is owned if it is considered is the type of work that is susceptible to HIV / AIDS transmission and exposure to HIV / AIDS is closely related to Cervical Cancer namely inter-city truck drivers, ship sailors, workers in Arabia. Balecatur is an area in Sleman Regency which is close to  Wates Street, making it a risky area with access to indirect sex workers. The purpose of the activity was the transfer of information and screening of Cervical Cancer through IVA examination in housewives in the Dasawisma area of Ngaran, Balecatur. The method of carrying out activities is by screening mothers in the Dasawisma Seruni Balecatur , because screening is mainly done in groups vulnerable to HIV exposure because it is known that this group will be more susceptible to exposure to HPV causing cervical cancer. Screening was carried out on 15 charismatic mothers who had done anamnesa and vtal sign examination first. The IbM IVA screening activity results from 15 mothers with 13 normal results and 2 mothers needing referral to the puskesmas. As a follow-up effort, these activities require cross-sectoral work, both village officials in the community and with the health care provider sector to be able to carry out similar activities on a regular basis so that they can guarantee the quality of public health in general.
Teknologi Tepat Guna untuk Usaha Ikan Asin di Desa Korban Bencana Rob Purnomo, Purnomo
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.1.1.2018.47-53

Abstract

Usaha pengolahan ikan asin menjadi sangat penting bagi penduduk yang tinggal di daerah pinggir laut dan daerahnya menjadi kurban rob. Tambak yang sudah menyatu dengan laut akibat rob, menyebabkan pendapatan masyarakat menurun drastis. Hasil-hasil melaut dan tambak tidak dijual dalam keadaan mentah, namun ikan dan udang bisa diolah menjadi produk lain yang lebih menarik. Permasalahan yang dihadapi adalah kesulitan pengeringan ikan jika hujan, tingginya kadar minyak goring sehingga olahan makanan cepat tengik, dan makanan olahan cepat melempem. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan usaha pengolahan ikan asin di desa kurban rob sehingga menjadi mandiri secara ekonomi. Tujuan ini diraih melalui melalui peningkatan peralatan penunjang dan ketrampilan usaha. Alat pengering, peniris minyak, serta pengemas makanan diterapkan dalam kegiatan ini. Hasilnya menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat pengering, pengeringan tidak lagi tergantung panas matahari. Kapasitas pengeringan meningkat 700% dari keadaan awal 1 kg/jam. Daya tahan gimbal meningkat menjadi 15 hari dari keadaan awal 4 hari. Begitu pula dengan daya tahan gimbal yang meningkat dari semula 7 hari menjadi 30 hari.Kata kunci: Ikan asin, pengeringan, penirisan, kemasan.AbstractSalted fish processing business is very important for residents who live in coastal areas and the area becomes a victim of rob. Ponds that have been fused with the sea due to rob, causing people's income to drop dramatically. The results of fishing and ponds are not sold in raw conditions, but fish and shrimp can be processed into other products that are more attractive. The problem faced was the difficulty of drying fish if it rained, high levels of fried oil so that processed foods quickly rancid, and processed foods quickly sluggish. This activity aims to increase the salted fish processing business in the village of sacrifice rob so that it becomes economically independent. This goal is achieved through increasing the supporting equipment and business skills. Dryer, oil slicer, and food packaging are applied in this activity. The results show that by using a dryer, drying is no longer dependent on the sun's heat. Drying capacity increases by 700% from the initial state of 1 kg/hour. Dread resistance increases to 15 days from the initial 4 days. Similarly, dreadlocks endurance increased from 7 days to 30 days
Penguatan Karakter Anggota ‘Aisyiyah Melalui Penyuluhan Nilai-nilai Hijrah Rasulullah Casmini, Casmini
Jurnal Surya Masyarakat Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.2.2.2020.125-132

Abstract

Strengthening the character through the promotion of the values of the Prophet's migration was carried out as a responsive form of PP 'Aisyiyah Tabligh Assembly to the dynamics of globalization in an effort to member' Aisyiyah who is not a phobia and has resistance to the development of information technology but still holds firmly the values of the hijrah experienced by Rasulullah . Strengthening these character values is carried out through counseling with the recitation model in the monthly recitation in October 2019. The reinforcement results show that the counseling participants understand the values of the Prophet's migration which underlies the strength of personal character and as a member of the isy Aisyiyah organization in developing da'wah. Implementation of character values need to follow the Prophet migrated more intensive training on leadership twig 'Aisyiyah respectively.
Pemeriksaan Kadar Hemoglobin dengan Metode POCT (Point of Care Testing) sebagai Deteksi Dini Penyakit Anemia Bagi Masyarakat Desa Sumbersono, Mojokerto Nidianti, Ersalina; Nugraha, Gilang; Aulia, Ilmiah Alvi Nisa; Syadzila, Saumia Khoirunnisa; Suciati, Sri Surya; Utami, Nila Dwi
Jurnal Surya Masyarakat Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.2.1.2019.29-34

Abstract

Kasus anemia di Indonesia masih cukup tinggi hasil menunjukkan bahwa angka prevalensi anemia secara nasional pada semua kelompok umur adalah 21,70 %. Sedangkan prevalensi anemia di Provinsi Jawa Timur sebesar 5,8 %. Anemia adalah kondisi penyakit dimana jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal. Kondisi ini biasa disebut sebagai kekurangan darah. Anemia dapat dideteksi dengan melakukan pengukuran kadar hemoglobin (Hb) menggunakan metode POCT (Point of Care Testing). Metode POCT merupakan metode yang dilakukan untuk pemeriksaan sederhana dengan menggunakan sampel dalam jumlah sedikit, mudah, cepat serta efektif dilakukan di daerah-daerah dengan jumlah fasilitas kesehatan seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), rumah sakit yang relatif sedikit khususnya di lokasi pengabdian masyarakat di Desa Sumbersono, Mojokerto. Jenis metode yang digunakan adalah observasional analitik. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk skrining (pemeriksaan) kadar hemoglobin sebagai deteksi dini penyakit anemia dengan metode POCT, mengetahui hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan terhadap kejadian anemia serta sebagai upaya preventif (pencegahan) untuk meminimalisir penyakit anemia. Hasil menunjukkan dari 48 reponden (laki-laki 11 orang), (perempuan 37 orang) bahwa kejadian anemia pada perempuan 40 % lebih besar dibandingkan dengan laki-laki 6 %. Jumlah  kasus anemia terbanyak terjadi pada umur ≥ 60 presentase 36,36 % dibandingkan kelompok umur lainnya. Jumlah kejadian anemia terbanyak dengan presentase 46 % pekerjaan Petani dibandingkan pekerjaan lainnya. Jumlah anemia dengan pendidikan sekolah dasar presentase 16,67 % terbanyak dibandingkan dengan pendidikan lainnya. Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan terhadap penyakit anemia bagi masyarakat desa Sumbersono, Mojokerto.Kata kunci: Anemia, Kadar Hemoglobin . POCT, Faktor AnemiaAbstract Cases of anemia in Indonesia are still quite high. The results show that the national prevalence of anemia in all age group is 21.70%. While the prevalence of anemia in East Java Province was 5.8%. Anemia is a disease because the number of red blood cells is lower than the normal number. This condition is commonly referred to blood deficiency. Anemia can be detected by measuring of hemoglobin (Hb) levels using the POCT (Point of Care Testing) method. The POCT method is a method that is carried out for a simple examination using a small samples, easy, fast and effective carried out in areas with a number of health facilities such as community health centers, hospitals that are relatively small, especially in community service locations in the village Sumbersono, Mojokerto. The type of method used is analytic observational. This community service activities aims to screening (examining) hemoglobin levels as an early detection of anemia using the POCT method, to find out the relationship between age, education, work and anemic events and as a preventive measure (prevention) to minimize anemia. The results showed there were 48 population, while (11 men), (37 women) that the incidence of anemia in women was 40% greater than 6% men. The highest number of anemia cases occurred at age ≥ 60 is 36.36% compared to other age groups. The highest number of anemia occurrences with 46% of Farmers' work compared to other occupations. The highest number of anemia with primary school education level is 16.67% compared to other education levels. Conclution There was no significant correlation between age, educational background, works and anemia cases in community the Sumbersono village, Mojokerto.
Pembuatan Aneka Masakan dari Bahan Lele Sulistyaningsih, Catur Rini
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.1.2.2019.146-149

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta pendapatan kepada para anggota PKBM Desa Pondok Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Tentang pembuatan aneka masakan dari bahan lele yang berfariasi dan bernilai gizi tinggi. Kegiatan ini dimulai dengan mengadakan sosialisasi kepada paran anggota, karena di desa ini banyak dijumpai masyarakat yang membudidayakan lele. Pelaksanaanh penyeluruhan diawali dengan memberikan penyuluhan dalam bentuk ceramah dan diskusi, dilanjutkan pelatihan dan pendampingan pembuatan aneka ragam masakan dari bahan lele. Kemudian dilakukan evaluasi bagi peserta untuk mengetahui keberhasilan kegiatan dengan mengadakan kegiatan pre test maupun post test. Hasil pre test menunjukkan bahwa sebelum pelatihan dimulai peserta masih kurang faham tentang tentang materi dengan rerata nilai 1,482. Setelah melaksanakan pelatihan rerata nilai pos test terhadapat pemahaman, peserta mengalami peningkatan 92,325% ini menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat berhasil meningkat pengetahuan dan keterampilan serta dapat menambah penghasilan peserta mengelola lele menjadi aneka masakan yang lezat dan bergizi tinggi.Kata kunci: lele, aneka masakanAbstractThis Community Service is to improve the abilities and skills and income of the members of the PKBM Pondok Nguter District, Sukoharjo Regency. This is about making various dishes from catfish ingredients that vary and have high nutritional value. This activity was started by holding socialization to the members, because in this village there were many people who cultivated catfish. The dissemination began with giving counseling in the form of lectures and discussions, followed by training and mentoring to produce a variety of dishes made from catfish. Then an evaluation is carried out for participants to find out the success of the activity by holding pre-test and post-test activities. The pre-test results showed that before the training began the participants still did not understand about the material with a mean value of 1,482. After carrying out the average training on the value of the postal test for understanding, participants experienced an increase of 92.325% indicating that community service activities were successful in increasing their knowledge and skills and could increase the income of participants in managing catfish into delicious and highly nutritious dishes.
Pemberdayaan Wanita Tani Kabupaten Kudus dalam Pembuatan Saus Cabai (Capsicum anuum) Widyastuti, Dyah Ayu; Nurdyansyah, Fafa
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.1.2.2019.81-85

Abstract

Produksi cabai (Capsicum anuum) di Kabupaten Kudus yang cukup melimpah belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Buah cabai dapat diolah menjadi produk saus sehingga meningkatkan nilai ekonominya. Pengolahan cabai menjadi saus cabai dapat meningkatkan nilai jual sekaligus menghindari pembusukan berlebih ketika musim panen. Pengolahan cabai ini juga dapat menjadi alternatif pemberdayaan wanita tani di Kabupaten Kudus sehingga keterampilan dan produktivitasnya meningkat. Program ini bertujuan untuk memberdayakan wanita tani di Kabupaten Kudus dalam pembuatan saus cabai demi meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Pelaksanaan program dibagi menjadi tiga tahapan yaitu penyuluhan dan sosialisasi, pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Peserta pelatihan adalah ibu-ibu wanita tani Kabupaten Kudus yang cenderung tidak produktif. Antusiasme peserta pelatihan terlihat dari keterlibatan dan partisipasi mereka dalam setiap tahapan program. Peningkatan keterampilan pembuatan saus cabai melalui pemberdayaan wanita tani Kabupaten Kudus ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan tingkat ekonomi masyarakat yang selama ini bergantung pada sektor pertanian.Kata kunci: pemberdayaan, saus cabai, wanita tani.AbstractThe high production of chilli (Capsicum anuum) in Kudus is not utilized yet. Chilli can be processed to other products such as chilli ketchup so its economical value is increasing. Chilli processing to ketchup is improve its price and also inhibit putrefaction when in harvest time. Its chilli processing can also empower peasant women in Kudus so it would increase their skill and productivity. The aim of this program is to empower peasant women in Kudus to process chilli ketchup. The program is devide into three steps: counseling and socialization, training, also monitoring and evaluation. The participants are peasant women in Kudus whose productivity is not so high.The participants antusiasm showed in their involvements and partisipations in each steps. Productivity of society are expected to improve by empower Kudus peasant women to produce chilli ketchup. So, the economy level is also been increased by its empowering program.
Penerapan Teknologi Epoxy Wood dan Pallet Dari Limbah Kayu Sebagai Produk Kerajinan Unik Bernilai Ekonomis Tinggi Bagi Kelompok Pengrajin di Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga Sugiantoro, Bambang; Sakuri, Sakuri; Hartono, Hartono
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.1.1.2018.12-20

Abstract

Purbalingga mempunyai keunggulan ketersediaan kayu yang tinggi, kondisi tanah yang kebanyakan pegunungan sangat mendukung tumbuhnya kayu keras, hampir setiap desa memiliki jumlah tanaman keras yang melimpah. Beberapa perusahaan kayu lapis dan mebelair juga banyak menginvestasikan dibidang produksi kayu lapis dan barecore di beberapa kawasan di purbalingga. UKM mebelair, kayu lapis dan kusen membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak, tidak membutuhkan pendidikan formal, sehingga terbuka pengentasan tenaga kerja secara umum. UKM pengrajin mebelair dan kusen kayu di Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, membuat model berdasarkan pesanan lokal, tidak mengikuti trend furniture terbaru, memiliki kesulitan pada pembentukan model radius dan lengkung, finishing kurang halus dan waktu yang lama. Kayu dengan lubang dan tidak simetris biasanya tidak digunakan sebagai produk kusen/furnitur, limbah kayu dalam bentuk potongan secara umum tidak dimanfaatkan, padahal volume kayu limbah pada pembentukan mencapai kurang lebih 30% dari bahan baku. UKM mebelair belum memiliki pengetahuan pembentukan kayu dari limbah untuk menjadi produk kerajinan. Disamping itu pengetahuan manajeman usaha, pengelolaan keuangan, dan metode pemasaran produk juga masih rendah hanya menunggu pelanggan, mengakibatkan UKM sulit berkembang, persaingan harga antar UKM. Permasalahan pembentukan dengan menggunakan limbah kayu dan bahan baku dalam bentuk potongan digunakan untuk pembuatan kerajinan. Pembentukan ditingkatkan dengan kemampuan untuk membentuk lengkung menggunakan cutting vertical/bendsaw, untuk percepatan pembelahan menggunakan mesin TTG circle cutting. Teknologi yang diterapkan untuk pemanfaatan limbah kayu akibat kerusakan lobang, tidak lurus, akan diubah menjadi produk bernilai ekonomis tinggi, unik dengan epoxy wood resin. Metode pembentukan produk kusen dan mebelair dari kayu (limbah) akan memberikan alternatif untuk meningkatkan nilai tambah dan pendapatan, keuntungan lainnya penggunaan epoxy juga meningkatkan daya tahan, anti rayap dan bernilai ekonomis tinggi, berpotensi memiliki brand merk yang khas. Untuk penguatan manajemen, UKM dikenalkan administrasi keuangan, dan strategi pemasaran produk secara online. Solusi diatas diharapkan akan meningkatkan daya saing dan produktifitas UKM, desain produk baru dengan memanfaatkan limbah kayu untuk menjadi produk dinding kayu, dan produk epoxy wood resin, akan meningkatkan pendapatan UKM.Kata kunci: epoxy wood resin, wooden wall, circle rotary.AbstractPurbalingga has the advantage of high wood availability, the condition of the land that is mostly mountainous strongly supports the growth of hardwood, almost every village has an abundance of perennials. Several plywood and furniture companies also invested heavily in the production of plywood and barecore in several areas in Purbalingga. Furniture furniture, p lywood and sills need a lot of workforce, do not need formal education, sothere is a general elimination of labor. UKM of furniture and wood frame craftsmen in Sangkanayu Village, Mrebet Subdistrict, Purbalingga Regency, make a model based on local orders, do not follow the latest furniture trends, have difficulty in forming radius and curved models, less smooth finishing and long time. Holey and asymmetrical wood is usually not used as a frame / furniture product, wood waste in the form of pieces is generally not utilized, even though the volume of waste wood at the formation reaches approximately 30% of the raw material. Mebelair UKM has no knowledge of wood formation from waste to become handicraft products. Besides that, business management knowledge, financial management, and product marketing methods are also still low, just waiting for customers, which makes it difficult for SMEs to develop, price competition among SMEs. The problem of formation by using wood waste  and raw materials in the form of pieces is used for making crafts. Formation is enhanced by the ability to form curves using vertical cutting/bendsaw, for acceleration of cleavage using circle cutting machine. The technology applied to the utilization of wood waste due to damage to the hole, not straight, will be converted into high economic value products, unique with epoxy wood resin. The method of forming frame and furniture products from wood (waste) will provide an alternative to increase added value and income, other benefits of using epoxy also increase durability, anti termites and high economic value, potentiallyhaving a distinctive brand brand. To strengthen management, SMEs are introduced to financial administration, and online product marketing strategies. The above solution is expected to improve the competitiveness and productivity of SMEs, the design of new products by utilizing wood waste to become wood wall products, and epoxy wood resin products, will increase the income of SMEs.
Persoalan Kerawanan Pangan pada Masyarakat Miskin di Wilayah Perbatasan Entikong (Indonesia-Malaysia) Kalimantan Barat Niko, Nikodemus; Atem, Atem
Jurnal Surya Masyarakat Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.2.2.2020.94-104

Abstract

The issue of food security has long since developed, both among the international community and national communities in Indonesia. In some processes and forms of national food security, the Government encourages the development of local food-based communities. In the community in Entikong, the implementation of this program is still not seen as an exact condition in thehandling of food issues at the borders of the country. Border society is still food dependence on Malaysia. The idea of making Indonesian society self-sufficiency in food has long been a crucial sector of individual attention to the Government. Many empowerment programs are found in the community that is the meeting point for overcoming food insecurity, so it is a new way forthe border community out of the inferior zone. The method used is a descriptive exploratory where the source of the data comes from the primary data referring directly to the situation of the border society of Entikong, while the secondary data of the desk review results related to the potential and state of the food community In the Entikong border area. The findings in this paper are that Entikong has economic potential, strategic location, and formal access support that has been qualified to advance. However, this situation is uneven; there are still areas of isolated villages and limited access. Then, the construction of international Terminal Goods (TBI) on the border became a breath of fresh air for the Entikong to multiply and make Entikong as the center of activity and economic development, including the food Center for the region Indonesia and as part of Malaysia.
Introduksi Pengolahan Limbah Salak Pondoh dan Kelapa Menjadi Produk Bernilai Ekonomi pada PKK di Dusun Potro, Pakem, Sleman Agus Nugroho Setiawan; Septi Nur Wijayanti
Jurnal Surya Masyarakat Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.2.1.2019.13-19

Abstract

Potro yang berada di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan daerah pertanian dengan tanaman utamanya padi dan salak pondoh, selain kelapa dan buah–buahan yang ditanam di pekarangan. Selama ini, buah salak pondoh (Salacca zalacca) dan kelapa hanya dimanfaatkan pada bagian daging buahnya, sedangkan bagian lainnya dibuang sebagai limbah dan tidak termanfaatkan, yang justru sering menimbulkan masalah. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah pada limbah pertanian melalui pengolahan menjadi berbagai macam produk, serta meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan limbah pertanian. Sasaran utama kegiatan ini adalah anggota PKK yang mempunyai ketersediaan waktu luang lebih banyak dan mempunyai kegiatan rutin dalam pemberdayaan ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan beberapa metode kegiatan yaitu penyuluhan, demonstrasi dan pelatihan praktek pengolahan limbah; serta pendampingan dan monitoring evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat menunjukkan bahwa limbah pertanian berupa biji salak pondoh diolah menjadi kopi biji salak, dan sabut kelapa dapat diolah menjadi keset yang bernilai ekonomi, serta anggota PKK mendapatkan pengetahuan, wawasan, dan ketrampilan dalam mengolah limbah pertanian.Kata kunci : limbah pertanian, pengelolaan, sabut kelapa, biji salak pondoh, bermanfaatAbstractPotro which is located in Pakem Subdistrict, Sleman Regency, is an agricultural area with mainly rice and pondoh snakefruit (Salacca zalacca), in addition to coconut and fruits planted in the yard. So far, pondoh snakefruit and coconut are only used in the fruit flesh, while other parts are disposed of as waste and not utilized, which often causes problems. Therefore, this community service is carried out with the aim of providing added value to agricultural waste through processing into various kinds of products, as well as increasing the knowledge, insights and skills of citizens in the management and utilization of agricultural waste. The main target of this activity is members of women organization PKK who have more free time available and have routine activities in economic empowerment. To achieve this goal, several methods of activity were carried out, namely counseling, demonstration and training on waste treatment practices; and assistance and monitoring evaluation. The results of the community service show that agricultural waste in the form of pondoh snakefruit seeds is processed into coffee of zalacca seeds, and coconut husk can be processed into mat that has economic value, and PKK members obtain knowledge, insight, and skills in processing agricultural waste.
Inovasi Pembelajaran Kewirausahaan Islami melalui Pemanfaatan Teh Rosella pada Kantin Sehat SMP Eni Fariyatul Fahyuni; Jamilatur Rohmah; Najih Anwar
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.1.2.2019.116-124

Abstract

Pembelajaran kewirausahaan Islami sangat diperlukan guna dapat membangun dan membentuk kecakapan siswa berwirausaha. Potensi SMPN 2 Porong memiliki area pekarangan yang banyak tumbuh bunga Rosella. Permasalahan yang kemudian muncul adalah bagaimana cara membelajarkan kewirausahaan siswa kaitannya dengan potensi bunga Rosella yang melimpah di sekolah. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini mengunakan pendekatan edukatif, meliputi: 1) melakukan sosialisasi dan pengurusan perijinan, 2) persiapan penyuluhan, 3) kegiatan penyuluhan, 4) kegiatan praktik dan pendampingan, 5) melakukan kegiatan evaluasi dan monitoring untuk mengetahui ketercapaian dari program yang telah dilaksanakan. Pembelajaran kewirausahaan melalui pemanfaatan teh bunga Rosella dapat meningkatkan kreativitas siswa menuju suatu pembaharuan.Kata kunci: pembelajaran kewirausahaan islami, pemanfaatan teh bunga rosella.AbstractIslamic entrepreneurship is needed to be able to build entrepreneur skills. The potential Porong 2 at state midlle School has grows a lot of Rosella flowers. The problem is how to teach entrepreneurship with Rosella flowers at school. The method uses an educational approach, including: 1) conducting socialization and permits of management, 2) preparation of counseling, 3) counseling activity, 4) practice and mentoring activities, 5) evaluation and monitoring activities to find out an achievements programs. Entrepreneurship through the use of Rosella flower tea can increase students' creativity towards renewal. 

Page 1 of 14 | Total Record : 136