2, Leksminingsih
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUJIAN PELARUT BAHAN JALAN, AIR CAMPURAN BETON DAN AIR LINGKUNGAN KOROSI DENGAN ALAT ULTRA VIOLET VISIBLE SPECTROPHOTOMETER 2, Leksminingsih
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 13 No 1 (1996)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya kerusakan beton dan jembatan bukan hanya oleh pengaruh sifat fisik, Tetapi juga disebutkan oleh pengaruh sifat kimia dari bahan jalan dan jembatan. Salah satu cara untuk dapat mengevaluasi sifat kimia bahan dan jalan jembatan adalah dengan menganalisis unsur-unsur. Untuk mengenali unsur yang terdapat di dalam setiap jenis bahan jalan tersebut, digunakan alat Ultra Violet Visible Spectrophometer, yaitu dengan pembuatan grafik standar dari masing - masing unsur yang mempunyai panjang gelombang 200 sampai dengan 300 Nm. Didalam tulisan ini dilaporkan hasil pengujian terhadap kemurnian bahan - bahan pelarut organik dan non organik yang lazim dipakai dalam penelitian bahan jalan, pengujian air campuran beton, dan air lingkungan korosi. Dari hasil pengujian terlibat bahwa konsentrasi bahan pelarut pro analisa (p. a) berkasar antara 90 - 99,5 %. Pelarut teknis 60 - 85 %. Air campuran beton untuk contoh air dari kotamadya Bandung mempunyai kadar Sulfat ( SOg ) tinggi terutama contoh air yang diambil dari sugai Brants ( 393.90 ) . Pengujian contoh - contoh tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Dengan kinerja tersebut alat Ultra Violet Visible Spectrophotometer dapat digunakan untuk menunjang penelitian di bidang bahan jalan dan lingkungan.
PERBANDINGAN KINERJA UNIT PENCAMPURAN ASPAL PANAS MODIFIKASI ( AMP MODFIKASI ) DENGAN KINERJA PAN MIXER DALAM MEMPRODUKSI CAMPURAN DINGIN ASPAL EMULSI 2, Leksminingsih
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 18 No 1 (2001)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan aspal emulsi di Indonesia untuk perkerasan jalan selama ini sangat terbatas, yaitu hanya untuk lapis ikat ( tack coat ) saja, meskipun demikian pemanfaatan campuran dingin aspal emulsi dalam skala kecil, meliputi pekerjaan pemeliharaan berupa tambahan dan shurry seal. Eendala pelaksanaan campuran dingin aspal emulsi adalah pada perkerasan campuran, dimana untuk mendapatkan komposisi agregat dan kadar aspal emulsi optimum harus melalui uji campuran beraspal di laboratorium. Kendala lainnya adalah pada banyaknya campuran aspal emulsi yang dibutuhkan untuk pekerjaan pemeliharaan dengan jumlah campuran yang banyak penggunaan alat pan Mixer kurang menandai, sehingga diperlukan alat pencampuran yang mempunyai kapasitas besar, yaitu Aspahalt Mixing Plant ( AMP ) yang biasa digunakan untuk campuran aspal panas.Penggunaan AMP yang baku perlu dilakukan modifikasi, sehingga sesuai untuk campuran dingin. Hasil penelitian campuran dingin aspal emulsi dengan menggunakan alat AMP dan Pan Mixer, yang dilakukan di DPU Kabupaten Bandung, didapatkan hasil komposisi capuran agregat kasar, sedang, halus, 33:27:40 dengan kadar aspal emulsi 10.5%,kadar air penyelimutan 14% dan kadar air pemadatan 6%, Dengan menggunakan AMP yang telah dimodifikasi didapat kadar aspal emulsi 10,7% dengan alat pan mixer kadar aspal emulsi 7,4% gradasi agregat untuk keduanya memenuhi persyaratan spesifikasi Puslitbang Jalan.