Isnaini, Zuhrotul
Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KEHILANGAN PENERIMAAN NEGARA DI SEKTOR PAJAK SEBAGAI KONSEKUENSI DARI PENGUKUHAN BESARAN KENAIKAN PTKP (Studi Kasus Pada Dirjen Pajak Nusa Tenggara) Isnawati, Isnawati; Hilendri, Bq. Anggun; Isnaini, Zuhrotul; Jumaidi, Lalu Takdir
Jurnal Aplikasi Akuntansi Vol 2 No 2 (2018): JAA - Jurnal Aplikasi Akuntansi, April 2018
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.53 KB)

Abstract

Terkait dengan wacana Pemerintah yang akan melakukan penyesuaian lagi terhadap besaran Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), banyak pihak yang menilai bahwa kenaikan PTKP ini membuat target pertumbuhan penerimaan negara dari Pajak Penghasilan (PPh) 21 atau karyawan tahun ini tidak akan tercapai. Namun selama ini Pemerintah tetap melakukan penyesuaian terhadap besaran PTKP tersebut dengan beranggapan bahwa kehilanagan angka penerimaan tersebut hanya bersifat sementara. Selain itu Pemerintah optimis untuk mengejar angka tersebut dari pertumbuhan penerimaan PPN, PPn BM, PPh Final serta dengan melakukan ekstensifikasi pajak melalui menambahn jumlah WP OP maupun WP Badan. Namun kenyataannya angka ini belum dapat terkejar dari kenaikan penerimaan Negara lainnya sebagai dampak dari kenaikan PTKP yang dilakukan oleh Pemerintah. Sehingga penelitian ini dirasakan sangat urgent dalam rangka memberikan bukti empiris mengenai dampak dari kenaikan PTKP yang dilakukan Pemerintah selama ini. Jenis Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif, dan merupakan studi kasus yang dilakukan di Mataram, tepatnya pada Kanwil DJP Nusa Tenggara yang beralamatkan di Jalan Sriwijaya No.182-B Mataram 83126. Hasil penelitian menolak hipotesis yang dibangun, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa besaran PTKP yang baru tidak memberikan dampak terhadap rata-rata penerimaan negara dari sector pajak. Hasil penelitian ini tidak mendukung opini Pemerintah yang menyatakan bahwa dengan penyesuaian besaran PTKP ini akan mampu meningkatkan daya beli Masyarakat yang nantinya akan meningkatkan penerimaan negara dari sector yang lainnya seperti PPN. Akan tetapi opini Pemerintah tersebut dibantah juga oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Jonathan dan Husaini (2014) bahwa tidak terbukti kenaikan PTKP akan meningkatkan daya beli Masyarakat
ANALISIS VARIASI DAN TINGKAT AKURASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPH) PASAL 23 DI KOTA MATARAM Isnawati, Isnawati; Isnaini, Zuhrotul; Lenap, Indria Puspitasari
Jurnal Aplikasi Akuntansi Vol 1 No 2 (2017): JAA - Jurnal Aplikasi Akuntansi, April 2017
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.884 KB)

Abstract

Pajak penghasilan (PPh) pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21. Aturan mengenai PPh Pasal 23 ini seringkali mengalami perubahan. Dharma (2007:1) menyatakan bahwa seiiring dengan perkembangan usaha, Direktur Jenderal Pajak melakukan perubahan terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-170/PJ/2002 tentang Jenis Jasa lain dan Perkiraan Penghasilan Neto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terkahir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000. Dengan telah dikeluarkannya 1 (satu) Keputusan Direktur Jenderal Pajak dan 2 (dua) Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Jenis Jasa Lain dan Perkiraan Penghasilan Netto PPh.Pasal 23 yang  mempunyai  masa  berlaku  yang berbeda, disamping itu perbedaan paling menonjol dari ketiga peraturan tersebut  adalah  masalah  perkiraan  penghasilan  netto  dan  pengaturan mengenai obyek penyerahan yang harus dipotong PPh. Pasal 23.  Apabila fiskus maupun wajib pajak kurang cermat, maka dampaknya  akan mempengaruhi hak dan kewajibannya dibindang perpajakan. Kekhawatiran yang dinyatakan oleh Dharma tersebut tentunya berlaku juga untuk wilayah Kota Mataram, mengingat Kota Mataram berada di wilayah propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan propinsi dengan peringkat ke 27 dari 34 propinsi di Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana cara fiskus maupun wajib pajak menghitung PPh.Pasal 23 tersebut. Selain itu penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa akurat perhitungan yang dilakukan untuk PPh Pasal 23 tersebut. Penelitian ini merupakan Penelitian Deskriptif dengan menggunakan studi pustaka, yaitu menganalisa data yang sudah tertuang pada Laporan PKL Mahasiswa Prodi  DIII  Perpajakan  FEB  Unram. Dan hasil penelitian ini menggambarkan bahwa variasi perhitungan PPh Pasal 23 yang terdappat di Kota Mataram menggunakan tarif terbaru yaitu 2% dan 15% dikalikan dengan penghasilan Bruto. Tidak ditemukan pada sampel bahwa  masih  ada  perusahaan  maupun  instansi  yang  masih  menggunakan tarif  yang  lama  seperti  yang  dilaporkan  pada  salah  satu Laporan  PKL mahasiswa Prodi D-III Perpajakan FEB Unram. Adapun kesalahan tersebut murni bersumber dari mahasiswa yang masih kurang memahami mengenai perhitungan PPh Pasal 23 tersebut
DAMPAK NILAI FINAL TERHADAP KINERJA DOSEN DALAM PERSPEKTIF MAHASISWA AKUNTANSI Mariadi, Yusli; Isnawati, Isnawati; Isnaini, Zuhrotul
Jurnal Aplikasi Akuntansi Vol 3 No 2 (2019): JAA - Jurnal Aplikasi Akuntansi, April 2019
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.316 KB) | DOI: 10.29303/jaa.v3i2.54

Abstract

The lecturer performance appraisal in lectures was conducted by distributing questionnaires to find out the opinions of students during the lectures conducted. Assessment is carried out on 10 (ten) elements with the rating scale used 1 – 5. The assessment of students on lecturer performance show different results for the same lecturer in each semester. This fact raises questions in the mind of the author with the differences in the results of this assessment. Is there anything (factor) that affects the difference in the results of this assessment, such as giving Final Values ​​by lecturers to students. So that students who judge lecturers who give them good grades will give a good assessment to the lecturers in question, and vice versa will give a bad value for lecturers who describe the final value that is less satisfying for the students concerned. But the results of the study show that the final score did not have a significant impact on the assessment of student performance towards the lecturer. This is possible because the assessment data provided by students does not show the actual assessment, both the data before and after the final score.