This Author published in this journals
All Journal Menara Ilmu
Hardisal, Riri Maharani
LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PENDERITA SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU Hardisal, Riri Maharani
Menara Ilmu Vol 11, No 77 (2017): Vol. XI Jilid 2 No. 77, Oktober 2017
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v11i77.390

Abstract

Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa berat yang perjalanan penyakitnya berlangsungkronis, sehingga menyebabkan kerugian yang sangat besar, membutuhkan biaya besar untukperawatan di Rumah Sakit jiwa, pengobatan yang berkesinambungan, rehabilitasi, dandukungan dari keluarga dan lingkungan(Myra, 2015). Masalah kejiwaan tidak hanya menjadimasalah secara pribadi atau individu pasien tetapi juga menjadi beban keluarga maupunmasyarakat (Rosiana M, 2016). Saat ini banyak ditemukan kekambuhan penderita skizofrenisetalah di rawat di rumah sakit Jiwa dengan jumlah kekambuhan paling renda sebanyak 0,9%pertahun.Penelitian bertujuan untuk mengetahui kekambuhan pada penderita skizofrenia diRumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2017.Jenis penelitian ini adalah Analitikuantatif, dengan desain penelitian Cross sectiona.Sampel penelitian adalah keluargamenderita skizofrenia yang berkunjung di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Tampan yangberjumlah 100 dengan populasi 250 orang.Dengan menggunakan tehknik sampling accidentalsampling.Anilisi yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate dengan uji Chisquare.Berdasarkan penelitian menujukan sebagian besar kekambuhan pada penderitaskizofrenia sebanyak 61 (61%), keluarga dengan pengetahuan rendah sebanyak 65 (65%),keluarga dengan sikap negatif sebanyak 42 (42%), keluarga yang tidak memberikan dukungansebesar 59 (59%), keluarga dengan eksperesi emosi yang salah sebanyak 63 (63%), danpenderita skizofrenia yang tidak patuh minum obat sebanyak 62 (62%). Berdasarkan ujistatistic diperoleh P value dari lima variable < α (0,05), terdapat hubungan yang signifikanantara pengetahuan, sikap, dukungan, ekespersi emosi dan kepatuhan minum obat. Saran yangdapat diberikan adalah diharapkan supaya keluarga meningkatkan pengetahuan danmemberikan sarana, dukungan, mengontrol penderita minum obat dan menampilkan ekspersiemosi yang tidak berlebihan, sehingga kekambuhan pada penderita skizofrenia berkurang.Daftar Pustaka : 30 (2012-2016) Kata Kunci : Kekambuhan Penderita Skzofrenia Di Ramah Sakit Jiwa TampanProvinsi Riau Tahun 2017