Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA PROGAM STUDI KEBIDANAN Legina Anggraeni; Dinni Randayani Lubis
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.842 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i1.2309

Abstract

Dalam menjalani proses belajar, banyak orang yang beranggapan bahwa untuk meraih prestasi yang baik harus memiliki kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient/IQ) yang tinggi. Namun, kenyataannya kecerdasan intelektual bukan satu-satunya keberhasilam dalam mengukur prestasi akademik seseorang. Kecerdasan intelektual yang tinggi seyogyanya harus diimbangi dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan. Metode Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengisian kuesioner dan data indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September tahun 2020. Data dianalisis menggunakan uji chi-square hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan p-value 0,001 dan OR 12,000 dan kecerdasan spiritual dengan p-value 0,0001 dan OR 21,111.
Manfaat Terapi Non Farmakologik Massage Punggung Dalam Mengurangi Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Pada Kala I pada Primigravida dan Multigravida dinni RANDAYANI LUBIS
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

EFEKTIVITAS MASSAGE PUNGGUNG DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA PRIMIGRAVIDA & MULTIGRAVIDA Maryuni1) Dinni Randayani Lubis 2), Leggina Anggraeni 3) Universitas Binawan Jl. Kalibata Raya No 23-26 Jakarta Timur dinni@binawan.ac.id Abstrak Nyeri persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh seorang wanita. Nyeri bersifat unik dan subjektif setiap orang memiliki respon terhadap rangsangan nyeri yang berbeda-beda. Rasa nyeri dapat menimbulkan kecemasan pada ibu, terutama pada ibu primigravida yang dapat berdampak terjadinya persalinan yang lama. Nyeri persalinan yang berat dan lama dapat mempengaruhi verifikasi sirkulasi maupun metabolisme yang harus segera ditangani karena menyebabkan kematian janin (Mander, 2004). Massage punggung merupakan metode sederhana, aman dan tidak menimbulkan efek merugikan (Judha, 2012). Pemijatan secara lembut membantu ibu lebih segar, rileks dan nyaman selama persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Massage Punggung Dalam Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Primigravida dan Multigravida. Desain penelitian ini Pre experiment One Group Pretest-Posttest. Populasi pada penelitian ini semua ibu inpartu kala I primigravida maupun multigravida sebanyak 50 orang. Hasil analisa bivariat pada ibu primigravida massage punggung menurunkan tingkat nyeri persalinan sebesar 0,25%, dimana p-value sebesar 0,046 sedangkan pada ibu multigravida intervensi massage punggung dapat menurunkan tingkat nyeri persalinan sebesar 0,35% dengan nilai p-value sebesar 0,001. Ada perbedaan tingkat nyeri ibu bersalin pada primigravida dan multigravida sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Massage punggung dapat diterapkan disemua fasilitas kesehatan dan dapat diajarkan pada ibu dan keluarga. Kata Kunci : Massage Punggung, Nyeri Persalinan, Primigravida, Multigravida
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA DINI DI SMK PELITA ALAM BEKASI Dinni Randayani Lubis; Rahmayeni Rahmayeni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 01 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Maret Volume 16 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.852 KB) | DOI: 10.33221/jikes.v16i01.291

Abstract

Kehamilan dini pada usia kurang dari 20 tahun merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang memberikan resiko tinggi dan berbagai penyulit baik pada ibu maupun pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung serta besaran antara peran orang tua, tenaga kesehatan, teman sebaya dan motivasi terhadap perilaku pencegahan kehamilan usia dini pada siswi SMK Pelita Alam Bekasi tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah siswi di SMK Pelita Alam Bekasi berjumlah80 orang. Penelitian ini menggunakan metode analisis Structural Equation Model menggunakan Smart PLS 2.0 dan SPSS 18. Hasil pengujian hipotesis dengan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan adanya peran orang tua sebesar 45,51% dengan nilai T-Statistic 11.761, peran tenaga kesehatan sebesar 9,77% dengan nilai T-Statistic 3.229, teman sebaya sebesar 17,55% dengan nilai T-Statistic 6.15, motivasi sebesar 9,61% dengan nilai T-Statistic 3.839. Hal ini berarti ada pengaruh antara peran orang tua, peran tenaga kesehatan, teman sebaya dan motivasi terhadap perilaku pencegahan kehamilan usia dini pada remaja. Peran orang tua merupakan faktor dominan yang mempengaruhi perilaku pencegahan kehamilan usia dini. Disarankan pada orangtua untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan bimbingannya kepada para remaja putri dengan melakukan komunikasi seefektif mungkin.
The Effectiveness Of Iron Supplementation With Green Bean Source On Enhancement Of Hemoglobin Levels In Adolescent Dinni Randayani Lubis; Legina Anggraeni; Maryuni Maryuni
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i2.6232

Abstract

Latar belakang Anemia merupakan suatu keadaan yang dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan, namun jika anemia dialami oleh remaja puteri akan menimbulkan efek yang lebih buruk daripada remaja putra. Jika remaja puteri mengalami anemia akan berpengaruh terhadap kehamilan, persalinan dan bayi, karena remaja puteri yang akan melahirkan generasi penerus. Anemia yang terjadi dimasa kehamilan, persalinan dapat meningkatkan resiko mortality maternal, persalinan sebelum wakunya, BBLR serta kematian perinatal. Kejadian anemia pada remaja sebesar 43% diantaranya  disebabkan pola konsumsi makanan yang kurang baik sebesar 79,2%. Remaja puteri berasumsi bahwa postur tubuh yang kurus dianggap cantik, sehingga mempengaruhi pola makan.Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas dari suplementasi besi/tablet fe dengan sari kacang hijau pada remaja sebagai upaya untuk meningkatkan kadar hemoglobin.Metode desain quasy eksperimen rancangan penelitian two group pre test post test control dengan jumlah responden 30 orang, dengan kriteria inklusi yaitu remaja yang berusia 13-20 tahun mengalami anemia dan bersedia mengikuti intervensi yang diberikan, sedangkan kriteria eklusi adalah memiliki penyakit khusus yang berhubungan dengan darah. Responden dikelompokkan menjadi 2 yaitu kelompok intervensi dan control. Dimana kelompok intervensi diberikan tablet Fe dan sari kacang hijau sebanyak 250 ml, kemudian pada kelompok kontrol hanya diberikan tablet penambah darah. Setelah 14 hari dilakukan pengukuran kembali kadar Hb untuk tiap kelompokHasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan Hb pada kelompok Intervensi lebih tinggi daripada kelompok kontrol, dimana selisih kadar Hb pada responden kelompok intervensi -2.7200 sedangkan pada kelompok kontol sebesar -1,1200 dengan P-value adalah sebesar 0,0001.Kesimpulan terdapat pengaruh yang lebih efektif pemberian tablet penambah darah dengan pemberian sari kacang hijau secara bersamaan pada kelompok intervensi, dibandingkan dengan pemberian tablet penambah darah saja terhadap kenaikan kadar Hb.Saran peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan dan pemeriksaan Hb pada remaja harus dilakukan secara berkesinambungan sebagai upaya deteksi dini dan upaya preventif kejadian anemia pada remaja puteri..Kata kunci :Anemia, Sari Kacang Hijau, Zat besi ABSTRACT Background. The impact of anemia on adolescent girls is higher than that of boys. Anemia experienced by young women will have a more serious impact because young women are prospective mothers who will become pregnant and give birth to a baby, complications in pregnancy and childbirth, thereby increasing the risk of death, premature delivery, low birth weight (LBW) and perinatal mortality. The prevalence of anemia in adolescents is 43% with a poor diet of 79.2%. One of the causes of low levels of hemoglobin in the blood is inadequate intake of nutrients. Young women in Indonesia still have the view that a thin body image is considered beautiful, thus affecting their dietPurpose of the study was to determine the effectiveness of iron/fe tablet supplementation with mung bean juice in adolescents as an effort to increase hemoglobin levelsMethod uses a quantitative study, a quasi-experimental design, a two-group pre-test post-test control research design with a total of 30 respondents, with the inclusion criteria being that adolescents aged 13-20 years have anemia and are willing to take part in the given intervention, while the exclusion criteria are having a disease. specifically related to blood. Respondents were divided into 2 groups, namely the intervention and control groups. Where the intervention group was given 250 ml of Fe tablets and mung bean extract, then the control group was only given blood-enhancing tablets. After 14 days, the Hb levels were measured again for each group.The results showed that the increase in Hb in the intervention group was higher than the control group, where the difference in Hb levels in the intervention group respondents was -2.7200 while in the control group it was - 1.1200 with a P-value of 0.0001.The conclusion is that there is a more effective effect of giving blood-enhancing tablets with the administration of mung bean juice simultaneously in the intervention group, compared to giving blood-enhancing tablets alone on the increase in Hb levels.Suggestions for increasing knowledge through counseling and Hb examination in adolescents must be carried out continuously as an effort to detect anemia in adolescent girls early. Keywords: Anemia, Green Bean Extract, Iron,
PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KUANTITAS PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI YANG MEMILIKI BAYI BERUSIA 0-6 BULAN Dinni Randayani Lubis; Legina Anggraeni
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 3 (2021): Vol.7 No.3 Juli 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i3.3501

Abstract

Background. Breast milk is the best food given to babies especially when the baby is 0-6 months old. Many of the benefits felt by one of them is getting the nutrients needed by the baby in his golden period. In nutrition status monitoring shows that the coverage of exclusive breastfeeding during the first 6 months by mothers is still very low, one of the reasons is the inadequacy of breast milk production. Oxytocin massage is a useful therapy in increasing the hormone prolactin so that the production of breast milk in mothers will also increase.Purpose. To find out the effect of oxytocin massage on the increase in the production of breast milk in nursing mothers who have babies aged 0-6 months.Method.This study uses a quasi-experimental design using one group pre-post test. The number of samples was 33 people, with the inclusion criteria being that the mother did not use drugs to increase the production of breast milk/milk booster and was willing to follow the treatment in the study, while the exclusion criteria were that the mother did not exclusively breastfeed her baby, had an areola inverter breast anatomy structure, had a history of open wounds in the back area. Prior to the oxytocin massage, respondents were measured for signs of breast milk adequacy through questionnaires filled out before and after the intervention, then the baby's weight was measured before and after the intervention using a baby's weight measurement after 4 weeks of oxytocin massage.Results. Oxytocin massage intervention can increase the production of breast milk by 0.52 which from before the intervention by 1.12 to 1.64 after intervention. Based on the results of dependent T Test obtained P-value 0.0001 which means there is a meaningful relationship between the administration of oxytocin massage to the increase in the production of breast milk in nursing mothers.Conclusion. There is an influence of occult massage on the increase of breast milk production in nursing mothers who have babies aged 0-6 months.Suggestion. Researchers are then expected to use more samples and longer periods of intervention Keywords: Oxytocin massage, Breast Milk, Breastfeeding ABSTRAK Latar belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik diberikan kepada bayi terlebih saat bayi tersebut berusia 0-6 bulan. Banyak manfaat yang dirasakan salah satunya adalah mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi di periode keemasannya. Pada pemantauan status gizi menunjukan bahwa cakupan pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan pertama oleh ibu masih sangat rendah, salah satu alasannya adalah ketidakcukupan produksi ASI. Pijat oksitosin merupakan terapi yang bermanfaat dalam meningkatkan hormone prolaktin sehingga produksi ASI pada ibu juga akan meningkat.Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh pemberian pijat oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui yang memiliki bayi berusia 0-6 bulan.Metode. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan menggunakan one group pre-post test. Jumlah sampel sebanyak 33 orang, dengan kriteria inklusi adalah Ibu tidak menggunakan obat untuk meningkatkan produksi ASI/booster ASI dan bersedia mengikuti treatmen pada penelitian, sedangkan kriteria eklusi adalah ibu tidak menyusui bayinya secara eksklusif, memiliki struktur anatomi payudara aerola inverter, memiliki riwayat luka terbuka di area punggung. Sebelum dilakukan pijat oksitosin, responden diukur tanda-tanda kecukupan ASI melalui kuesioner yang diisi sebelum dan sesudah intervensi, selanjutnya pada bayinya akan diukur berat badan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan penimbangan berat badan bayi setelah 4 minggu pemberian pijat oksitosin.Hasil. Intervensi pijat oksitosin dapat meningkatkan produksi ASI sebesar 0,52 yang dari sebelum intervensi sebesar 1,12 menjadi 1,64 setelah dilakukannya intervensi.Berdasarkan hasil Uji T dependen didapatkan hasil P-value 0,0001 yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian pijat oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu yang menyusui.Kesimpulan. Terdapat pengaruh pemberian pijat oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu  menyusui yang memiliki bayi berusia 0-6 bulan.Saran. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel yang lebih banyak dan jangka waktu pemberian Intervensi yang lebih lama. Kata kunci: Pijat oksitosin, ASI, Menyusui 
Hubungan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan Legina Anggraeni; Dinni Randayani Lubis
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.033 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v5i1.137

Abstract

Latar belakang: Dalam menjalani proses belajar, banyak orang yang beranggapan bahwa untuk meraih prestasi yang baik harus memiliki kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient/IQ) yang tinggi. Namun, kenyataannya kecerdasan intelektual bukan satu-satunya keberhasilam dalam mengukur prestasi akademik seseorang. Kecerdasan intelektual yang tinggi seyogyanya  harus diimbangi dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengisian kuesioner dan data indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September tahun 2020. Data dianalisis menggunakan uji chi-square Hasil: hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan p-value 0,001 dan OR 12,000 dan kecerdasan spiritual  dengan p-value 0,0001 dan OR 21,111. Simpulan: Ada hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan.
PENGARUH DUKUNGAN SUAMI TERHADAP MINAT WUS DALAM DETEKSI DINI CA SERVIK MELALUI PEMERIKSAAN IVA TEST Legina Anggraeni; Dinni Randayani Lubis
Jurnal Education and Development Vol 11 No 1 (2023): Vol.11 No.1. 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.668 KB) | DOI: 10.37081/ed.v11i1.3640

Abstract

Kanker serviks disebut juga “silent killer” karena perkembangan kanker ini sangat sulit dideteksi. Perjalanan dari infeksi virus menjadi kanker membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 10-20 tahun. Proses ini seringkali tidak disadari hingga kemudian sampai pada tahap pra kanker tanpa gejala. Kanker serviks adalah kanker paling umum kedua pada wanita yang tinggal di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah sekitar 270.000 kasus, lebih dari 85% dari kematian ini disebabkan oleh kanker serviks. Kejadian kanker leher rahim di Indonesia yaitu sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan kematian rata-rata 13,9 per 100.000 penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan suami dengan minat wanita usia subur (WUS) dalam melakukan pemeriksaan Inspeksi visual asam asetat (IVA). Metode Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengisian kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji chi-square hasil dari penelitian ini diperoleh p-value 0,0001 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan minat wanita usia subur dalam melakukan pemeriksaan IVA test. Hasil analisis lainnya diperoleh Odd ratio (OR) sebesar 8,7 artinya responden yang mendapatkan dukungan yang baik dari suami berpeluang untuk berminat melakukan pemeriksaan Iva test yang baik 8,7 kali dibandingkan dengan responden yang mendapatkan dukungan yang kurang baik dari suam
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA SISWI DI SMK MALAKA JAKARTA Dinni Randayani Lubis; Riszka Fadila Putri
JIDAN: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 3 No. 1 (2023): Edisi Januari 2023
Publisher : UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Health Organization (WHO) menaksirkan satu dari dua puluh remaja putri mengalami keputihan setiap tahunnya. Prevalensi keputihan di seluruh dunia adalah 75% namun di Indonesia 70% wanita termasuk remaja pernah mengalaminya. Personal hygiene merupakan suatu keharusan untuk dijaga kebersihannya karena kebersihan dari personal hygine akan berdampak pada kesehatan dan perilaku seseorang, maka sangat penting untuk dimemperhatikan. Salah satu dampak kurangnya menjaga personal hygiene adalah terjadinya keputihan, Infeksi Salurah Kemih (ISK), dan kemungkinan terjadi kanker leher rahim. Banyaknya remaja yang kurang pengetahuan tentang personal hygiene menyebabkan remaja putri melakukan perilaku personal hygiene yang kurang baik (Rohmah, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan keputihan pada siswi di SMA Malaka. Penelitian ini menggunakan desain analitik yaitu desain deskriptif untuk mencari hubungan antara variabel. Responden pada penelitian ini adalah sejumlah 60 orang dengan mengunakan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Dari hasil uji bivariat didapatkan hasil adanya hubungan pengetahuan terhadap perilaku pencegahan keputihan dengan p value 0,004 dan adanya hubungan kejadian keputihan terhadap perilaku pencegahan keputihan dengan p value 0,003. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan mayoritas siswi pernah mengalami keputihan. Diharapkan untuk lebih diperbanyak kembali informasi-informasi seputar kesehatan reproduksi.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN TEKNIK PEMBERIAN ASI SECARA EKSLUSIF Legina Anggraeni; Windi Fatharani; Dinni Randayani Lubis
Jurnal Education and Development Vol 11 No 2 (2023): Vol.11 No.2.2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.652 KB) | DOI: 10.37081/ed.v11i2.4469

Abstract

Menyusui merupakan sebuah proses yang alami untuk memberikan asupan gizi imunitas dan memelihara emosional secara optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun seringkali ibu mengalami hambatan dalam proses tersebut yang berujung pemberian ASI tidak optimal atau bahkan menghentikan proses menyusui. Salah satu faktor yang menjadi penghambat adalah pengetahuan ibu tentang teknik pemberian ASI secara baik dan benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana tingkat pengetahuan ibu menyusui dengan teknik pemberian ASI secara eksklusif. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional lokasi penelitian berada di salah satu Tempat Praktik Bidan Mandiri Jakarta Timur. Populasi adalah seluruh ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan sedangkan, sampel berjumlah 50 orang. Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengatahuan ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan teknik pemberian ASI (p-value 0,0001). Pengetahuan ibu menyusui terkait teknik pemberian ASI sangat bergantung kepada tingkat pendidikan ibu, usia, pekerjaan dan peran dukungan dari tenaga kesehatan serta keluarga terutama suami. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah agar setiap tempat pelayanan kesehatan dapat memberikan edukasi terkait proses pemberian ASI pada ibu nifas dan keluarganya.
Peningkatan Pengetahuan Melalui Edukasi Dalam Mengatasi Ketidaknyamanan Selama Masa Kehamilan Dinni Randayani Lubis; Putri Sarah Dita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita Vol. 1 No. 01 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita
Publisher : Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/jpmbp.v1i01.136

Abstract

Terjadinya kehamilan menyebabkan perubahan keseimbangan hormonal, terutama perubahan hormon estrogen dan progesteron. hampir sebagian besar wanita merasakan ketidaknyamanan/keluhan. Ketidaknyamanan yang dirasakan membuat tubuh harus mampu beradaptasi pada ketidaknyamanan tersebut, apabila tubuh tidak mampu beradaptasi maka akan menimbulkan suatu masalah. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan memberikan edukasi terkait upaya untuk mengatasi ketidaknyamanan selama masa kehamilan terutama pada kondisi pandemik, dimana ibu hamil dihimbau untuk menunda pemeriksaan kehamilan atau hanya melakukan pemeriksaan kehamilan secara langsung pada saat urgensi saja agar memutus rantai penyebaran penyakit dan menjaga kesehataan ibu dan janin. Metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan ini melalui daring/online dengan mengunakan Google Meet. Kegiatan ini sebagai sarana untuk mengedukasi ibu tanpa harus bertemu secara tatap muka/langsung. Ibu hamil sebelumnya diberikan penjelasan terkait cara mengikuti kegiatan, kemudian diberikan link untuk dapat mengikuti kegiatan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini didapatkan adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil dimana sebelum diberikan edukasi berupa penyuluhan kesehatan dalam mengatasi ketidaknyamanan selama masa kehamilan mayoritas ibu hamil berpengetahuan kurang sebesar 70% dan hasil evaluasi sesudah pelaksanaan penyuluhan mayoritas ibu hamil berpengetahuan baik sebesar 80%. Implikasi dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil dengan mengenali ketidaknyaman yang fisiologis/alami sehingga ibu hamil dapat mengatasi ketidaknyamananya sendiri di rumah tanpa harus pergi ke fasilitas kesehatan, sehingga tidak membahayakan kesehatan ibu maupun janin.