Mardelita, Sisca
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pelatihan Dokter Kecil Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Murid Di SD Negeri 24 Kota Banda Aceh Mardelita, Sisca
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.036 KB)

Abstract

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah salah satu upaya kesehatan yang sangat relevan dalam pelaksanaan pencegahan penyakit gigi dan mulut. Program tersebut ditujukan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi dan mulut. UKGS di SDN 24 Kota Banda Aceh masih kurang maksimal dikarenakan masih minimnya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pengetahuan dokter kecil sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan di SDN 24 Kota Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu (quasi experimental). Rancangan penelitian yang dipergunakan adalah pre test and post test group design.Subjek penelitian adalah dokter kecil pada sekolah dasar negeri 24 Kota Banda Aceh dengan jumlah sampel 30 siswa. Analisa data dilakukan dengan cara univariat dan bivariate Paired Samples T-test, yaitu untuk mengetahui perbedaan selisih  perubahan  pengetahuan pada murid sebelum dan sesudah intervensi (pelatihan dokter kecil). Hasil analisis bivariat variabel ada perbedaan pengetahuan dokter kecil sebelum dan sesudah intervensi dengan p=0,001dari pre test ke post test I.Disarankan  dokter kecil yang sudah mendapatkan informasi tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta latihan menyikat gigi dengan baik agar dapat menerapkan dalam perilaku sehari-hari dan dapat mengajarkan kepada murid-murid lain.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN ANAK PADA PERAWATAN GIGI DI PUSKESMAS BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2018 Mardelita, Sisca
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 3 No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.666 KB)

Abstract

Kecemasan / rasa takut terhadap perawatan gigi dapat dijumpai pada anak-anak di berbagai unit pelayanan kesehatan gigi misalnya di praktik dokter gigi, rumah sakit ataupun puskesmas. Hasil observasi pasien anak yang berobat pada poli gigi Puskesmas Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya dari 15 orang anak 10 diantaranya menunjukkan respon kecemasan saat dilakukan tindakan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan anak pada perawatan gigi di Puskesmas Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya tahun 2018. Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik yang dilaksanakan dari tanggal 3 sampai 7 Agustus 2018 di Puskesmas Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya dengan jumlah sampel penelitian 31 orang anak yang di lakukan wawancara. Analisis yang digunakan yaitu analisis bivariat menggunakan uji statistic chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor keluarga pada kecemasan anak dengan kategori tidak mendukung 18 orang (58,06%), faktor petugas kesehatan pada kecemasan anak dengan kategori kurang baik berjumlah 25 orang (80,64%). Status kecemasan anak dengan kategori ringan berjumlah 10 orang (32,25%) dan sedang berjumlah 10 orang (32,25%). Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan faktor keluarga yang tidak mendukung dengan kecemasan anak pada kategori berat yaitu 7 orang (38,9%)  dengan p = 0,036, dan ada hubungan faktor petugas kesehatan yang kurang baik dengan kecemasan anak pada kategori sedang yaitu 9 orang (36,0%) dengan p = 0,027.  Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan faktor keluarga dan faktor petugas kesehatan dengan kecemasan anak pada perawatan gigi di Puskesmas Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya. Di harapkan bagi keluarga dan petugas kesehatan agar lebih memperhatikan lagi dalam mengurangi kecemasan anak dengan cara membina rasa percaya terhadap anak dan tidak menjadikan ancaman berkunjung ke poli gigi sebagai hukuman sehingga anak menjadi kooperatif      
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI PADA MASYARAKAT DESA PANTE KECAMATAN SIMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE Mardelita, Sisca
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.737 KB)

Abstract

Penyakit gigi dan mulut berada pada urutan 10 besar daftar penyakit yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia. Masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut adalah karies gigi. Berdasarkan hasil pengambilan data awal yang dilakukan oleh peneliti dengan wawancara dan pemeriksaan kepada 10 masyarakat Desa Pante Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2018 di peroleh rata-rata indeks DMF-T 4,5 dengan (kategori tinggi). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan terjadinya karies gigi. Penelitian ini bersifat analitik, dilakukan di Desa Pante Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Desa Pante yang berusia 20-50 tahun dan berjumlah 942 orang, sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin dengan tingkat kepercayaan/ketetapan (0,1), dengan sampelnya 90 orang, pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling (acak sistematis), cara pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan indek DMF-T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan terjadinya karies gigi di Desa Pante Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2018. Hasil uji Chi-Square didapat nilai p sebanyak 0,003, sedangkan α=0,05 dan df=4. Oleh karena p<α, sehingga Ha diterima, pengetahuan responden tentang karies gigi berjumlah 65 orang  72,2% berada pada (kategori kurang baik) dengan status karies gigi berjumlah 29 orang 44,6% dengan (kategori sedang). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dengan terjadinya karies gigi di Desa Pante Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2018. Sehingga, semakin rendah tingkat pengetahuan seseorang maka status karies gigi seseorang cenderung lebih tinggi. Disarankan kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat merawat karies gigi dan mencegah terjadinya resiko karies gigi dengan cara melakukan pembersihan karang gigi dan penambalan