Perkembangan anak dipengaruhi oleh banyak variabel yang saling mempengaruhi. Ini mencakup apa yang diterima anak sejak bayi, usia saat dia menerima stimulasi, sifat bawaan anak, sikap orang tua terhadap anak, dan interaksi antara orang tua dan anak. Anak-anak berusia enam hingga dua belas tahun memiliki kesempatan untuk menjadi kreatif dan meningkatkan keterampilan gerakan motorik kasar mereka dengan bermain dan belajar bersama. Selain itu, tindakan mereka dapat menunjukkan suasana hati dan tingkat kreativitas setiap anak. Kegiatan dilakukan melalui observasi, pelaksanaan, pendampingan, dan evaluasi. Refleksi menyatakan bahwa pengetahuan orang tua yang berkaitan dengan perkembangan motorik kasar anak ditingkatkan oleh kegiatan pengabdian masyarakat ini. Setelah belajar, mereka akan dapat memahami deteksi perkembangan dalam proses pembelajaran. Karena kegiatan ini, diharapkan penggunaan stimulasi dalam pola asuh orang tua akan membantu perkembangan anak, terutama motorik kasar anak.