Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELATIHAN PENCATATAN KEUANGAN DAN PEMASARAN BAGI KELOMPOK MANGROVE INDAH DI BEKASI Harnadi, Agnes; Wijayanti, Sri Hapsari; Hardianto, Antonius Widi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.729 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i2.2904

Abstract

Di Desa Pantai Bahagia di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi banyak ditemukan tanaman mangrove jenis buah pidada yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai olahan makanan, salah satunya adalah selai buah pidada. Selai ini diproduksi oleh para ibu yang tergabung dalam Kelompok Mangrove Indah. Pengolahan dan pemasarannya masih sangat sederhana. Produksi dan jangkauan penjualannya juga masih terbatas. Selain itu, mereka juga tidak mengetahui seberapa besar keuntungan yang lantaran mereka tidak pernah melakukan pencatatan laba-rugi. Karenanya, mereka perlu diberikan bimbingan dalam pencatatan keuangan dan pemasaran. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melatih para produsen pangan olahan mangrove mengenai bagaimana membuat pencatatan keuangan dan mempromosikan produk menggunakan media sosial, khususnya Instagram. Pelatihan diadakan pada Juni-September 2018. Metode kegiatan berupa tutorial, diskusi, pemberian tugas, dan praktik langsung. Setelah pelatihan keuangan, mereka mendapatkan tugas membuat pencatatan keuangan sederhana. Pada saat evaluasi kegiatan, para peserta dapat menunjukkan buku catatan keuangan per hari dengan lengkap. Mereka merasakan manfaat dari pencatatan yang telah dilakukan, yaitu bisa mengetahui kondisi keuangan dengan pasti. Untuk evaluasi atas pemasaran melalui Instagram belum memperlihatkan hasil maksimal. Hal ini karena Instagram merupakan hal baru bagi mereka sehingga mereka masih harus mempelajari fitur-fiturnya. Mereka juga harus mulai membiasakan diri melakukan promosi melalui Instagram.
Bijak Berwisata Pasca Pandemi Agnes Harnadi
Jurnal Pemberdayaan Pariwisata Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pemberdayaan Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STP Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.959 KB) | DOI: 10.30647/jpp.v3i1.1497

Abstract

Penyebaran Virus Corona yang masif yang akhirnya menjadi pandemi global telah membuat industri pariwisata mengalami penurunan tajam. Perbatasan negara dan tempat wisata ditutup, kegiatan yang berhubungan dengan MICE ditiadakan, perjalanan wisata banyak yang dibatalkan. Masyarakat diimbau untuk bekerja dan belajar dari rumah dan melakukan jaga jarak dan pembatasan sosial. Walau demikian, organisasi pariwisata dunia, UNWTO menyatakan bahwa industri pariwisata akan meningkat kembali di tahun 2021 dengan protokol kesehatan dan keimigrasian yang baru. Protokol ini dikenal masyarakat dengan sebutan “new normal” atau “kenormalan baru”. UNWTO juga mengajak kita melalui tagline-nya untuk “Stay Home Today, #TravelTomorrow”. Tetapi, bagaimana “besok” kita bisa bepergian lagi? Bagaimana sebaiknya kita berwisata ketika pandemi ini sudah berakhir? Dua pertanyaan kunci ini menjadi topik yang akan dibahas pada acara pengabdian kepada masyarakat secara daring “Bijak Berwisata Pasca Pandemi”. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan informasi dan pemahaman mengenai situasi industri pariwisata saat ini, memberikan pemahaman bagaimana new normal dalam berwisata, dan menyarankan untuk berperilaku sesuai ajakan UNWTO yang termaktub dalam #TravelTomorrow ketika berwisata setelah pandemi berakhir. Webinar ini dilaksanakan via Zoom Meeting pada 14 Mei 2020. Target peserta adalah 100 orang yang ingin tahu bagaimana industri pariwisata akan bergerak setelah pandemi ini berakhir dan cara bewisata yang baru. Kata Kunci: Bijak Berwisata, Kenormalan Baru, Pasca Pandemi Covid-19, #TravelTomorrow
Muaragembong: Potensi alam dan olahan Dodol Pidada dalam video dokumenter Sri Hapsari Wijayanti; Agnes Harnadi; Putra Putra; Toyomi Sayagiri; Aditha Thomas; William Frederich
Riau Journal of Empowerment Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.929 KB) | DOI: 10.31258/raje.2.1.18

Abstract

Not many people know the potential of Muaragembong Sub-District, Bekasi, West Java. The skills to process pidada mangroves, in particular, should be introduced to the people who also live in areas with the same mangrove forest wealth as Muaragembong. The purpose of this activity is to design a documentary video about the activities of a coastal woman who produces dodol pidada. The video, which titled "Cara Praktis Produksi Dodol Pidada, Olahan Top Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Bekasi, Jawa Barat / Practical Ways of Pidada Dodol Production, Processed Top Kampung Beting, Pantai Bahagia Village, Muaragembong District, Bekasi, West Java" design through the three stages: pre-production, production, and postproduction. This 09.40 video has been tested on thirty respondents via a google form. The results are that this video was considered adequate in terms of sound quality (43.3%), images (43.3%), transitions between images (50%), choice of music (43.3%), and duration (46.7%). This video contains excellent inspirational impressions (33.3%) and good in terms of content (40%), visual (48.3%), and font size (30%). The presence of this video can use a learning media to give skills how to process pidada fruits become dodol pidada easily and safely. In addition, this video is a promotion of the marine tourism potential of Muaragembong, which has been less exposed. No less important, this video is expected to inspire Indonesian women to become strong entrepreneurs.
PENGARUH KUALITAS LAYANAN STAF PENYANDANG DISABILITAS SAMAKTA GUEST HOUSE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Agnes Harnadi
TRANSAKSI Vol 11 No 2 (2019): TRANSAKSI
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, FIABIKOM, Unika Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang difabel juga merupakan bagian dari masyarakat. Dengan keterbatasan yang ia miliki, bukan berarti ia tidak bisa beraktivitas. Ia, sama seperti yang lainnya, memiliki kesempatan untuk belajar dan bekerja. Dalam melakukan pekerjaannya, seorang difabel menjadi unik dan sangat spesial karena keterbatasannya sekaligus karena kecakapannya. Layaknya orang non-difabel, ia juga bisa menjadi perupa, pemusik, atau koki. Dunia hospitality dan pariwisata juga sudah banyak memperkerjakan para difabel. Salah satunya adalah sebuah penginapan di Bandung, KUBCA Samakta Guest House Lembang. Para karyawan di penginapan ini sebagian besar peyandang tuna rungu dan wicara. Riset ini dilakukan untuk meneliti apakah dan sejauh mana para staf mengaplikasikan kualitas layanan (service quality) bagi para tamu. Riset ini menggunakan metode kuantitatif. Data dan informasi didapat melalui penyebaran kuesioner kepada tamu yang berjumlah 37 responden. Dari penelitian didapat hasil bahwa ada pengaruh kualitas layanan yang diberikan staf penyandang disabilitas terhadap kepuasan konsumen. Hasil dari riset ini diharapkan memberikan referensi bagi para pemilik penginapan dan para karyawan difabel dalam menerapkan kualitas layanan yang prima melalui komunikasi antar pribadi, budaya, dan keorganisasian yang dinamis, fleksibel, dan efektif.