Hipertensi ditandai dengan nilai sistolik ≥140mmHg dan diastolik ≥90mmHg. Penggobatan penyakit ini memerlukan jangka waktu yang panjang sehingga pasien perlu selalu diberikan edukasi, dan salah satu pendekatan yang paling efektif untuk memberikan edukasi terkait pengobatan dengan melakukan penyuluhan kesehan. Penyuluhan kesehatan tersebut dapat dilakukan secara offline dan online. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektifitas biaya penyuluhan pada pasien hipertensi melalui media online dan offline. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan melihat efektivitas biaya yang paling baik antara media online dan media offline terkait pengetahuan dan sikap pasien hipertensi. Desain penelitian ini menggunakan rancangan pre-test dan post-test. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan data dianalisis menggunakan SPSS. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan antara pre-test dan post-test pada penyuluhan secara online dan offline dengan nilai Asymp.Sig (2-tailed) <0,05. Penyuluhan yang diberikan melalui media online lebih efektif dengan nilai ACER Rp 2,99 pada variabel pengetahuan dan Rp 6,34 pada variabel sikap. Sedangkan nilai ICER secara berturut untuk pengetahuan dan sikap yaitu Rp 2,04 dan Rp 2,15. Penyuluhan melalui media online lebih efektif dari sisi pengetahuan.