Yoseanto, Baquandi Lutvi
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AFEKSI NEGATIF SEBAGAI MEDIATOR ANTARA KEADILAN ORGANISASI DENGAN PERILAKU KERJA KONTRAPRODUKTIF-ORGANISASI Yoseanto, Baquandi Lutvi; Zamralita, Zamralita; Idulfilastri, Rita Markus
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v2i2.2315

Abstract

This study aims to look at the role of negative affection as a mediator between organizational justice and counterproductive-organizational work behavior. Negative affection is a general condition of subjective stress and unpleasant conditions including anger, disgust and so on. Organizational justice is the employee's personal evaluation of ethical and moral position on what the company does. Counterproductive-organizational work behavior is a variety of intentional behaviors that harm, including financially, the organization such as theft. The sampling method used is convenience sampling. The number of sample in this study are 73 people. Data analysis method is regression. The results of this study are: (1) it is not proven that organizational justice affects counterproductive-organizational work behavior (significance> 0.05); (2) it cannot be concluded that there is an indirect relationship between organizational justice and counterproductive-organizational work behavior because any direct effect of organizational justice on counterproductive-organizational work behavior cannot be proven; (3) it is proven that organizational justice affects negative affections with β = -0,388 (p <0.05); (4) it is proven that negative affection affects counterproductive-organizational work behavior with β = 0.403 (p <0.05).  Penelitian ini bertujuan untuk melihat  peranan afeksi negatif sebagai mediator antara keadilan organisasi dengan perilaku kerja kontraproduktif-organisasi . Afeksi negatif adalah keadaaan umum dari tekanan subjektif dan kondisi yang tidak menyenangkan meliputi kemarahan, jijik dan lain sebagainya. Keadilan organisasi adalah evaluasi pribadi karyawan tentang kedudukan etis dan moral terhadap apa yang dilakukan oleh perusahaan. Perilaku kerja kontraproduktif-organisasi adalah berbagai perilaku yang disengaja yang merugikan/membahayakan organisasi misalnya pencurian. Metode pengambilan sampel adalah convenience sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 73 orang. Teknik analisis data menggunakan regresi. Hasil penelitian ini adalah: (1) tidak terbukti bahwa keadilan organisasi mempengaruhi perilaku kerja kontraproduktif-organisasi  (signifikansi >0,05); (2) tidak dapat disimpulkan adanya  hubungan tidak langsung antara keadilan organisasi dengan perilaku kerja kontraproduktif-organisasi karena tidak bisa dibuktikan adanya pengaruh langsung dari keadilan organisasi terhadap perilaku kerja kontraproduktif-organisasi; (3) terbukti bahwa keadilan organisasi memengaruhi afeksi negatif dengan β= -0,388 (p<0,05); (4) terbukti bahwa afeksi negatif  memengaruhi perilaku kerja kontraproduktif-organisasi dengan β=0,403 (p<0,05).
GAMBARAN COUNTERPRODUCTIVE WORK BEHAVIOR (CWB) PT X (PERUSAHAAN KONSTRUKSI DI JAKARTA) Yoseanto, Baquandi Lutvi
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i2.971

Abstract

Data keuangan, hasil wawancara peneliti dengan karyawan dan eks karyawan, data temuan Cost Control, data absensi karyawan mengindikasikan terdapat penyimpangan keuangan di PT X yang dalam istilah psikologi termasuk perilaku Counterproductive Work Behavior (CWB). Counterproductive Work Behavior mempunyai dua dimensi yaitu Counterproductive Work Behavior Organizational (CWBo) yaitu perilaku yang langsung mengancam atau membahayakan organisasi dan Counterproductive Work Behavior interpersonal (CWBi) yaitu perilaku yang langsung mengancam atau membahayakan individu yang berada di dalam organisasi tersebut. Peneliti ingin mendapatkan gambaran CWB, CWBo, CWBi serta perbandingan antara CWBo dengan CWBi di PT X. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode penelitian simple random sampling. Sampel yang diambil sejumlah 31 orang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Secara deskriptif, partisipan laki-laki (93,5%) lebih banyak daripada partisipan perempuan (6,5%) dan karyawan terbanyak adalah lulusan S1 (48,4%), kemudian SMA (25,8%), S2 (16,1%) dan Diploma (9,7%). Tingkat CWB di PT X tergolong sedang (skor z = .087), tingkat CWBo termasuk kategori sedang (skor z = .097), dan tingkat CWBi tergolong dalam kategori sedang (skor z = .077). Tidak ada perbedaan antara rata-rata CWBo dan CWBi di PT X. Peneliti menyarankan agar ada penelitian yang lebih komprehensif terutama dengan melibatkan subjek yang lebih besar sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih baik dan mendalam dan dilakukan secara anonim.