Konghoiro, Imelda
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN GROUP GESTALT THERAPY BAGI WARGA BINAAN LAPAS NARKOTIKA X YANG MENGALAMI KECEMASAN MENJELANG BEBAS Konghoiro, Imelda; Kartasasmita, Sandi; Subroto, Untung
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i2.921

Abstract

Selama menjalani masa pidana di lapas, warga binaan (tahanan) akan kehilangan hak kebebasan sehingga kebebasan dari masa pidana merupakan hal yang sangat ditunggu oleh warga binaan. Namun tidak sedikit warga binaan merasakan kecemasan karena bingung menghadapi masa depan saat kembali berada di tengah masyarakat terutama ketika harus menghadapi pandangan negatif dari masyarakat. Oleh sebab itu dibutuhkan terapi untuk mengurangi kecemasan yang dirasakan oleh warga binaan. Terdapat beberapa teknik terapi untuk mengatasi kecemasan, salah satunya adalah terapi kelompok gestalt. Tujuan terapi kelompok ini untuk mengurangi kecemasan warga binaan dengan mengaplikasikan terapi kelompok gestalt. Terapi ini mampu mengatasi perasaan yang belum selesai (unfinished problems) yaitu kecemasan warga binaan menjelang kebebasan dengan lingkungannya masingmasing dengan menerapkan teknik kursi kosong (empty chair). Partisipan dalam penelitian sebanyak lima orang. Partisipan akan diminta untuk bertukar peran dan berdialog dengan sumber kecemasannya. Partisipan juga akan diminta untuk melakukan relaksasi terlebih dahulu agar partisipan dapat merasa lebih tenang. Relaksasi yang digunakan yaitu breathing exercise dan progressive muscle relaxation (PMR).Intervensi dilakukan sebanyak enam sesi. Hasil akan diukur dengan membandingkan skor pretest-posttest dari Beck Anxiety Inventory. Setelah dilakukan intervensi, partisipan menunjukkan penurunan skor kecemasan pada skor posttest. Selama intervensi berlangsung, partisipan mampu mengikuti intervensi dengan cukup positif. Sehingga didapatkan hasil penurunan skor pada saat posttest diberikan. Hal ini menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan pada warga binaan menjelang bebas.