Ramli, Ishak
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

OPSI SAHAM PADA PASAR MODAL DI INDONESIA (STUDI PASAR OPSI SAAT PASAR OPSI MASIH BERLANGSUNG DI BURSA EFEK INDONESIA) Dewi, Syanti; Ramli, Ishak
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v2i2.1001

Abstract

Stock option exchange market is not working anymore in the Indonesian Stock Exchange, using the data option exchange market for the running period 2007-2008, we analyzed the effect of stock price, strike price, time to maturity, volatility and risk- free interest rate on the stock option’s price of listed stock call or put option trading at the Indonesian Stock Exchange during 2007-2008. The results found that the stock price, strike price, time to maturity, volatility and risk-free interest rate are positive significantly affecting the stock option price either the buying option price or the selling option price in Indonesia Stock Exchange 2007-2008 period. While there were no variables that significantly affected the call option during the periode 2007-2008, furthermore stock prices and strike prices significantly affected the put option prices. Time to maturity, Volatility, and risk free interest rate did not significantly affect the put option prices.That is why the stock option exchange market stop since the investor were not sure to the stock option price versus the risk of the volatility, time to maturity, and riskfree rate.The stock options exchange market ceases to function at the Indonesia Stock Exchange, using the data option exchange market for the 2007-2008 period, we analyze the effect of stock prices, strike prices, maturity time, volatility and risk-free interest rates. at the price of stock options from the call of listed shares or put option trading on the Indonesia Stock Exchange during 2007-2008. The result found that the stock price, strike price, maturity, volatility and risk-free interest rates significantly and positively affect the price of stock options in either the purchase option price or selling option prices at the Indonesia Stock Exchange for the 2007-2008 period. While there are no variables that significantly affect call options during the 2007-2008 period, further stock prices and strike prices significantly affect the purchase option price. Time for maturity, volatility and risk-free interest rates do not significantly affect the put option price. That is the reason why the stock options exchange market ceases, because investors are unsure of stock option prices versus volatility risks, time until maturity, and risk free rates.Keywords : Stock Options, Share Price, Stock Options Price, Volatility.
FENOMENA TANGGAP LABA INVESTOR: studi Pada Sektor Properti di Bursa Efek Indonesia. Tanusdjaja, Hendang; Ramli, Ishak
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v2i1.997

Abstract

Tanggap laba pemegang saham terhadap informasi laba masih belum konsisten. Studi ini bertujuan memberikan bukti empiris dan kajian terhadap reaksi pemegang saham terhadap informasi laba yang dipublikasikan. Dengan menggunakan perusahaan properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berdasarkan informasi yang dipublikasikan selama tahun 2010 sampai dengan 2014 data dianalisis menggunakan  Analisis General Linear Model guna menguji pengaruh Corporate Governance dengan dimensinya, leverage, dan profitabilitas  terhadap koefisien tanggap laba (earnings response coefficient). Hasilnya bahwa tanggap laba pemegang saham sektor properti terhadap informasi Good Corporate Governance (GCG) sangat lemah karena masih lemahnya praktek implementasi GCG di Indonesia sehingga sinyal/informasi implementasi GCG belum dapat menggerakkan pihak investor (principal) untuk memberikan respons terhadap informasi laba yang disampaikan oleh agen. Demikian juga terhadap informasi besarnya utang tanggap laba pemegang saham sangat lemah bahkan terhadap informasi profitabilitas tidak terdapat tanggap laba.
RELEVANSI INFORMASI PERBANKAN PADA MANAJEMEN PERBANKAN DI INDONESIA Ramli, Ishak
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v1i2.1002

Abstract

Studi ini bertujuan membuktikan digunakannya informasi wajib yang diatur bank sentral (Bank Indonesia) untuk disampaikan tepat waktu dari periode ke periode, untuk mengendalikan kinerja bank. Laporan 105 bank di Indonesia dari tahun 2000 – 2012 digunakan untuk membuktikan informasi berguna untuk meningkatkan kinerja bank. Kinerja bank diukur dengan RORWA pada periode laporan di analisis dengan analisis regresi berganda terhadap informasi (laporan wajib kepada bank sentral) tentang efisiensi (BOPO), modal (CAR), deposito (DEPOSIT dan DEPOSIT FUNDING), pembiayaan usaha kecil (KUK), likuiditas (LDR), kualitas aset (NPL), dan profitabilitas (NIM dan ROA) yang dilaporkan periode sebelumnya. Hasilnya ditemukan bahwa semua informasi tersebut signifikan mempengaruhi kinerja bank. Semua informasi wajib dan ketat dari perbankan kepada bank sentral ternyata juga digunakan oleh perbankan dalam mengendalikan kinerja bank.  Kata kunci: Laporan Bank sentral, Informasi kegiatan bank, Manajemen bank, dan Kinerja bank
Faktor-Faktor Internal PenentuPertumbuhan Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 Mary, Eveline; Ramli, Ishak
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v2i1.1000

Abstract

Harga saham industri pertambangan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan drastis sejak tahun 2010, sementara IHSG mengalami peningkatan. Akademisi sering atau sebagian besarmenjadikan growth dan harga saham sebagai objek penelitiannya, dan hasilnya bahwa growth mempengaruhi harga saham.  Penelitian ini bertujuan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi growth dengan sampel 25 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas, leverage, dan cash flow. Berdasarkan data sampel perusahaan pertambangan dari tahun 2010-2014 penelitian dibagi menjadi 2 periode, yaitu tahun 2010-2011 dan tahun 2012-2014. Perbedaan ini untuk mengantisipasi perubahan standard akuntansi keuangan yang mewajibkan perusahaan emiten menggunakan PSAK konfergensi IFRS sejak 2012. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda guna menguji hipotesis faktor-faktor penentu growth: profitabilitas, arus kas, leverage, dan likuiditas terhadap growth pendapatan maupun keuntungan. Hasilnya bahwa pertumbuhan pendapatan dan keuntungan 96%-98% ditentukan oleh profitabilitas, arus kas, leverage dan likuiditas sebelum tahun 2012, namun setelah tahun 2012, profitabilitas, arus kas, leverage dan likuiditas sebagai penentu 32% pertumbuhan pendapatan dan 70% pertumbuhan keuntungan. Profitabilitas positif signifikan mempengaruhi pertumbuhan. Arus Kas signifikan positif  mempengaruhi pertumbuhan (growth). Sementara leverage dan likuiditas cenderung negatif mempengaruhi growth. Kemudian, arus kas sangat mempengaruhi pertumbuhan keuntungan tetapi tidak demikian hal nya untuk pertumbuhan pendapatan. Pertumbuhan industri pertambangan di BEI banyak ditentukan oleh arus kas, sementara pertumbuhan berbanding terbalik dengan penggunaan utang.