This Author published in this journals
All Journal Lateralisasi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENANAMAN TRADISI SANTUN UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PEMBIASAAN PENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA DI PAUD AL IKHLAS DESA SARENG KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN arum, radian
Lateralisasi Vol 7, No 1 (2019): Lateralisasi
Publisher : Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v7i1.214

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah dikarenakan menurunnya tingkat kesantunan anak – anak  dalam tutur kata dan tindakan sehari – hari, hal ini terlihat dari sikap dan tata cara bertutur kata anak – anak yang ditunjukkan dalam pergaulan sehari hari di sekolah, ketidak santunan anak dalam bertutur kata ini disebabkan karena penggunaan bahasa anak yang masih bercampur antara bahasa Indonesia dan bahasa yang sehari – hari digunakan (bahasa jawa), hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi aspek social emosional anak, yang mana aspek sosil emosional merupakan salah satu aspek yang dikembangkan dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan aspek social emosional anak dalam tradisi santun dalam bertutur kata melalui pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pergaulan nya disekolah. Penulisan ini juga dilatar belakangi dari sikap santun yang sangat dibutuhkan untuk ditanamkan pada anak usia dini, karena merupakan aspek yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Sikap santun dalam berbicara merupakan salah satu hal yang menunjukkan aspek social emosional dari anak tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas pada siklusnya menggunakan model Spiral. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan  dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman tradisi santun dalam bertutur kata melalui pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat meningkatkan aspek social emosional anak. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II sebanyak 30,77%. Dimana pada siklus satu tingkat keberhasilan mencapai 69,23% dan pada siklus kedua menjadi 100%.