Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH APLIKASI BENZYL AMINO PURIN (BAP) DAN PUPUK BOKASHI KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN EDAMAME Putri, Virga Aulia Nasikhah; Herastuti, Heti; Sasmita, Ellen Rosyelina
Jurnal Agrivet Vol 29, No 2 (2023): AGRIVET
Publisher : UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/agrivet.v29i2.10740

Abstract

Edamame merupakan kedelai hijau yang memiliki biji lebih besar dan rasa lebih manis. Kebutuhan kedelai edamame meningkat setiap tahunnya. Meskipun demikian, besarnya permintaan tidak sebanding dengan produktivitas kedelai edamame sehingga memerlukan upaya meningkatkan produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi terbaik dari pemberian konsentrasi Benzyl Amino Purin (BAP) dan dosis pupuk bokashi kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan hasil edamame. Rancangan penelitian yang digunakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) diulang tiga kali dengan faktor pertama yaitu konsentrasi Benzyl Amino Purin (BAP) menggunakan 3 aras yaitu 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm dan faktor kedua yaitu dosis pupuk bokashi kotoran ayam 7,5 ton/ha, 10 ton/ha, 12,5 ton/ha. Dalam 1 unit percobaan terdapat 10 tanaman dan kontrol sehingga diperoleh 300 tanaman percobaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antar perlakuan konsentrasi Benzyl Amino Purin (BAP) dan dosis pupuk bokashi kotoran ayam pada parameter bobot biji dan hasil dalam 1 hektar. Sehingga hasil penelitian menunjukkan pada perlakuan konsentrasi Benzyl Amino Purin (BAP) 20 ppm memberikan hasil terbaik pada parameter waktu muncul bunga, luas daun 42 HST, dan bobot polong. Perlakuan dosis pupuk bokashi kotoran ayam 10 ton/ha memberikan hasil tebaik pada parameter tinggi tanaman 14 HST, jumlah cabang primer 28 dan 42 HST, dan waktu muncul bunga.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS TEGAK (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP PEMBERIAN KONSENTRASI PGPR DAN WAKTU PEMANGKASAN PUCUK Nasution, Natasha Nurmala Dewi; Setyaningrum, Tuti; Sasmita, Ellen Rosyelina
Jurnal Agrivet Vol 30, No 1 (2024): AGRIVET
Publisher : UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/agrivet.v30i1.11621

Abstract

Produktivitas buncis (Phaseolus vulgaris L.) dapat ditingkatkan melalui perawatan dan teknik budidaya antara lain dengan pemberian konsentrasi PGPR dan waktu pemangkasan pucuk yang baik. PGPR adalah singkatan dari Plant Growth Promoting Rhizhobacteria merupakan sejenis bakteri yang hidup di perakaran tanaman yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan penelitian untuk menentukan interaksi terbaik antara konsentrasi PGPR dan waktu pemangkasan pucuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Metode Penelitian yang digunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi PGPR terdiri atas 3 taraf : 15 ml/L, 20 ml/L, dan 25 ml/L. Faktor kedua yaitu waktu pemangkasan terdiri dari 3 aras : 14 HST dan 28 HST, 14 HST dan 35 HST, serta 14 HST dan 42 HST. HST atau Hari Setelah Tanam mengacu pada usia tanaman yang dihitung sejak benih pertama kali ditanam. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan konsentrasi PGPR dan waktu pemangkasan terhadap parameter diameter batang 42 HST, waktu muncul bunga, dan jumlah polong per tanaman. Perlakuan waktu pemangkasan 14 dan 35 HST memberikan hasil terbaik pada diameter batang 42 HST, waktu muncul bunga, jumlah polong pertanaman dan berat kering berangkasan.
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN KONSENTRASI GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN BABY Baihaqi, Izzati Kemal; Sasmita, Ellen Rosyelina; Setyaningrum, Tuti
Jurnal Agrivet Vol 29, No 2 (2023): AGRIVET
Publisher : UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/agrivet.v29i2.10811

Abstract

Produksi mentimun di Indonesia saat ini masih tergolong rendah dikarenakan sistem budidaya yang kurang intensif dan efisien. Banyaknya bunga mentimun yang rontok juga menjadikan hasil mentimun kurang maksimal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang ayam dan konsentrasi giberelin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian menggunakan metode percobaan lapangan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas dua faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang ayam 15, 20, dan 25 ton/ha. Faktor kedua adalah konsentrasi giberelin 100, 200, dan 300 ppm. Hasil penelitian dianalisis dengan ANOVA, untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf uji 5%. Pengujian antara perlakuan dengan kontrol diuji dengan Kontras Orthogonal. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara perlakuan dosis pupuk kandang ayam dan pemberian konsentrasi giberelin pada parameter jumlah bunga, jumlah buah per tanaman, bobot buah per buah, dan bobot buah per tanaman. Perlakuan dosis pupuk kandang ayam 20 ton/ha menunjukkan hasil terbaik pada parameter jumlah bunga, jumlah buah per tanaman, bobot buah per buah, dan bobot buah per tanaman. Perlakuan konsentrasi giberelin 200 ppm menunjukkan hasil terbaik pada parameter waktu muncul bunga, jumlah bunga, jumlah buah per tanaman, bobot buah per buah, dan bobot buah per tanaman.
SUBKULTUR ANGGREK BULAN (Phalaenopsis sp.) PADA MEDIA MS DENGAN PENAMBAHAN THIAMIN DAN EKSTRAK TAUGE Zahra, Jasmine Adiba Zakiah; Sasmita, Ellen Rosyelina; Wijayani, Ari
Jurnal Agro Wiralodra Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agrowiralodra.v6i2.89

Abstract

Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang cukup banyak diminati. Seedlings (bibit) anggrek dalam botol dengan penaburan melampaui 2-3 bulan harus dipisahkan atau dipindah, karena unsur hara yang terkandung dalam media diperkirakan sudah habis dan perlu diganti. Oleh karena itu, untuk kelangsungan tanaman ini perlu adanya budidaya tanaman anggrek dengan subkultur. Tujuan penelitian yaitu mengkaji interaksi antara thiamin dan ekstrak tauge dan untuk mendapatkan konsentrasi thiamin dan konsentrasi ekstrak tauge yang tepat. Metode penelitian merupakan percobaan laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi thiamin yaitu 3 mg/l; 5 mg/l; dan 7 mg/l. Faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak tauge yaitu 100 g/l; 150 g/l; dan 200 g/l. Data dianalisis keragamannya menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf α = 5% dan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara konsentrasi thiamin 5 mg/l dan ekstrak tauge 150 g/l pada tinggi planlet. Pemberian konsentrasi thiamin 5 mg/l memberikan hasil paling baik pada bobot segar planlet dan konsentrasi ekstrak tauge 150 g/l memberikan hasil yang sama baik pada pertumbuhan planlet anggrek bulan.
Aplikasi Giberelin (Ga3) Dan Paklobutrazol Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) Sitompul, Lense; Padmini, Oktavia Sarhesti; Sasmita, Ellen Rosyelina
Jurnal Agro Wiralodra Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agrowiralodra.v7i2.120

Abstract

 The growth of tomato plant height can be inhibited by administering paclobutrazol and increasing fruit ovulation using GA3. This research aims to determine the application of gibberellin (GA3) and paclobutrazol on tomato growth and yield. This research uses the Split Plot Design field trial method. The main plot, namely GA3, consists of concentrations of 30 ppm, 60 ppm, and 90 ppm. The subplots consisted of concentrations of 0 ppm, 150 ppm, 300 ppm, and 450 ppm. Data were analyzed using a 5% level of variance. followed by the Duncan Multiple Range Test (DMRT) with a level of 5%. There was an interaction between GA3 and paclobutrazol treatment on plant height and length of stem segments at 40, 50, and 60 HST, total fruit weight per plot, and sweetness level. GA3 concentration of 90 ppm gave the best results in terms of fruit bunch parameters, total fruit weight per plant, hardness level, and shelf life. The paclobutrazol concentration of 300 ppm gave the best results on the parameters of number of branches at 30 DAP, fruit bunches, number of fruit, and storage time.