Rasyikin, Chairil
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENYIMPANGAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SMP NEGERI 2 DESA TAMPIALA KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI Rasyikin, Chairil
BAHASA DAN SASTRA Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.523 KB)

Abstract

Kesantunan berbahasa merupakan aspek yang sangat penting dalam membentuk kebahasaan dan karakter siswa. Oleh karena itu, perlu diperhatikan aspek kesantunan dalam berbahasa pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dan penyebab penyimpangan yang terjadi di lingkungan SMP Negeri 2 Desa Tampiala Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli dalam hal pemilihan kata dan cara berbahasa yang santun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.Penelitian ini difokuskan pada permasalahan prinsip kesantunan berbahasa di lingkungan SMP Negeri 2 Dampal Selatan yang dikaji secara pragmatik. Data diperoleh menggunakan metode simak dengan teknik SBLC (simak bebas libat cakap), dan teknik catat. Penentuan penyimpangan dan pematuhan prinsip kesantunan berbahasa didasarkan pada indikator kesantunan berbahasa yang diturunkan dari teori Leech. Hasil penelitian di SMP Negeri 2 Dampal Selatan menunjukkan beberapa hal penyimpangan berbahasa di lingkungan sekolah dirasakan kurang pas dan menyimpang dipopulerkan oleh siswa. Berikut bentuk-bentuk penyimpangan berbahasa di lingkungan SMP Negeri 2 Dampal Selatan serta contohnya : (1) penyimpangan maksim kebijaksanaan, (2) penyimpangan maksim penerimaan, (3) penyimpangan maksim kemurahan, (4) penyimpangan maksim kerendahan hati, (5) penyimpangan maksim kecocokan, (6) penyimpangan maksim kesimpatian.Kata kunci : Penyimpangan Berbahasa, Kesantunan Berbahasa, Prinsip Kesantunan, Lingkungan Sekolah.