Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil tepung Foxtail millet (TFM) varietas lokal Majene termodifikasi melalui proses fermentasi ekstrak kubis terfermentasi (EKT). Bakteri asam laktat (BAL) pada EKT memiliki kemampuan yang sangat baik untuk memperbaiki sifat fungsional dan fisikokimia TFM. Biji Foxtail millet yang telah disosoh selanjutnya dimodifikasi menggunakan EKT (0, 12, 24, 36, dan 48 jam), kemudian dikeringkan hingga diperoleh TFM. Hasil penelitian menunjukkan modifikasi TFM melalui fermentasi EKT berpengaruh terhadap profil tepung yang dihasilkan. Peningkatan waktu fermentasi dari 0 ke 48 jam menyebabkan penurunan pada kadar abu (1,41 - 1,22 %), kadar lemak (2,93 - 2,46 %), kadar serat (4,33 - 3,45 %), derajat putih (71,02 – 67,94), kadar pati (66,38 – 59,95 %), dan densitas kamba (0,77 – 0,48 g/cm3), serta peningkatan pada kadar air (8,36 – 9,18 %), kadar protein (10,36 – 12,73 %), kadar amilosa (17,82 – 20,85 %), kelarutan (13,55 – 19,77 %), daya kembang (12,85 – 17,13 %), kapasitas penyerapan air (1,32 – 1,83 g/g), kapasitas penyerapan minyak (1,02 – 1,23 g/g) dan daya cerna pati (16,33 – 51,63 %). Kesimpulannya, profil TFM lokal varietas Majene dapat diperbaiki dengan proses fermentasi selama 48 jam menggunakan EKT.