Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tradisi Penyelesaian Sengketa Kewarisan Masyarakat Kalimantan Tengah (Studi pada Kabupaten Katingan dan Kota Palangka Raya) Pelu, Ibnu Elmi Achmat Slamat; Syaikhu, Ahmad; Tarantang, Jefry
Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam Vol 13 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.519 KB) | DOI: 10.24090/mnh.v13i2.2027

Abstract

The people of Central Kalimantan, especially in the District of Katingan and the City of Palangka Raya in resolving inheritance disputes prioritize deliberations by peaceful means and do not conflict with Islamic law. Because, Islamic law also accommodates customary laws, as long as it does not conflict with Islamic tenets. The tradition of resolving the inheritance disputes of the people of Central Kalimantan in the Katingan Regency and Palangka Raya City is in accordance with the custom in resolving inheritance disputes prioritizing peace by using Islamic law first and then holding a meeting to agree on the determination of shares and distribution of assets. The legal enforcement of the settlement of inheritance disputes in the community is recognized absolutely and they also apply farā’id (Islamic inheritance) law first, then deliberations are carried out in a family consensus with the principle of peace.
PENGARUH VIDEO YOUTUBE “NUSSA” TERHADAP EGOCENTRIC SPEECH (Penelitian Eksperimen Pada Anak Usia 4-5 Tahun di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Bahari Jakarta Selatan) Andi Musda Mappapoleonro; Zahrati Mansoer; Ahmad Syaikhu; Dea Tasya Sari; Herinto Sidik Iriansyah
JECIES: Journal of Early Childhood Islamic Education Study Vol 1, No 1 (2020): edisi MARET
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33853/jecies.v1i1.55

Abstract

Penelitian ini bertujuan agar dapat membuktikan pengaruh penggunaan YouTube terhadap kemampuan berbicara egosentris anak (egocentric speech). Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan tepatnya yaitu bulan Juli-Agustus 2019, dengan jumlah sampel sebanyak 12 orang anak, pemilihan sampel peneltian dilakukan secara incidental sampling. Berdasarkan perhitungan diperoleh data bahwa diperoleh data kelompok anak yang sebelum diberi perlakuan pemutaran video YouTube dengan perolehan skor tertingi 30; skor terendah 20; rata-rata (mean) 24; nilai median (Me) 22,5; nilai modus (Mo) 22, dan simpangan baku 3,89. Selanjutnya diperoleh data kelompok anak setelah diberi perlakuan video YouTube Nussa dengan perolehan skor tertingi 40; skor terendah 32; rata-rata (mean) 37,08; median (Me) 39,5; nilai modus (Mo) 36,5; dan simpangan baku 2,539. Hal ini berdasarkan perhitungan bahwa diperoleh nilai thitung (8,58) > ttabel (1,81) pada taraf signifikansi α = 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan peneliltian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh video YouTube Nussa terhadap kemampuan berbicara egosentris anak di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Bahari Jakarta Selatan.
PENGARUH VIDEO YOUTUBE “NUSSA” TERHADAP EGOCENTRIC SPEECH (Penelitian Eksperimen Pada Anak Usia 4-5 Tahun di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Bahari Jakarta Selatan) Andi Musda Mappapoleonro; Zahrati Mansoer; Ahmad Syaikhu; Dea Tasya Sari; Herinto Sidik Iriansyah
JECIES: Journal of Early Childhood Islamic Education Study Vol 1, No 1 (2020): edisi MARET
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.757 KB) | DOI: 10.33853/jecies.v1i1.55

Abstract

Penelitian ini bertujuan agar dapat membuktikan pengaruh penggunaan YouTube terhadap kemampuan berbicara egosentris anak (egocentric speech). Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan tepatnya yaitu bulan Juli-Agustus 2019, dengan jumlah sampel sebanyak 12 orang anak, pemilihan sampel peneltian dilakukan secara incidental sampling. Berdasarkan perhitungan diperoleh data bahwa diperoleh data kelompok anak yang sebelum diberi perlakuan pemutaran video YouTube dengan perolehan skor tertingi 30; skor terendah 20; rata-rata (mean) 24; nilai median (Me) 22,5; nilai modus (Mo) 22, dan simpangan baku 3,89. Selanjutnya diperoleh data kelompok anak setelah diberi perlakuan video YouTube Nussa dengan perolehan skor tertingi 40; skor terendah 32; rata-rata (mean) 37,08; median (Me) 39,5; nilai modus (Mo) 36,5; dan simpangan baku 2,539. Hal ini berdasarkan perhitungan bahwa diperoleh nilai thitung (8,58) > ttabel (1,81) pada taraf signifikansi α = 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan peneliltian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh video YouTube Nussa terhadap kemampuan berbicara egosentris anak di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Bahari Jakarta Selatan.
Permainan Tradisional Betawi untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa di TK Mutiara Ahmad Syaikhu; Ahmad Durul Napis
Journal of Early Childhood Education (JECE) JECE (Journal of Early Childhood Education) | Vol. 2 No. 1 June 2020
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.163 KB) | DOI: 10.15408/jece.v2i1.15576

Abstract

This research aims to obtain data on improving cognitive abilities through Betawi’s traditional game activities through song. The study was conducted at TK Mutiara Duri Kosambi Cengkareng, West Jakarta and the subject of this research is TK Mutiara B Group children. This study used a class action research method which was carried out with two cycles. Data is obtained from observation instruments, documentary studies and field notes. Observation of pre-cycle measures obtained an average of 53.95%. In cycle 1 the average results of observations 71,042%. Then in the second cycle cognitive ability has increased 18.53%, with an average yield of 89.58%. The results of research conducted at TK Mutiara show that Betawi traditional game activities through song can improve cognitive development of young children. The implications of this study suggest that teachers should implement learning by maximizing play activities. The teacher is also encouraged to be more careful in planning and implementing learning so as to achieve the goals set.