Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Majalah Kesehatan FKUB

EFEK EKSTRAK DAUN KENCANA UNGU (Ruellia tuberosa) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) USUS TIKUS YANG DIINDUKSI INDOMETASIN Mayangsari, Elly; Kalsum, Umi; Pragiwaksana, R. Galih Agung
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 2 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1024.714 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.07.02.3

Abstract

Indometasin adalah salah satu NSAID yang dapat menimbulkan ulkus. Ulserasi akan terjadi di saluran cerna, terutama di lambung, dan usus halus. Dosis 30 mg/kgBB indometasin dapat menghasilkan   senyawa radikal bebas akibat ulserasi dan kerusakan atau disfungsi mitokondria pada sel enterosit dan villus. Senyawa radikal bebas ini jika berikatan dengan lemak tak jenuh akan menghasilkan senyawa baru yaitu malondialdehida (MDA). Kadar senyawa radikal bebas tersebut dapat diukur melalui indikator kadar malondialdehida. Salah satu alternatif terapi stres oksidatif adalah dari tanaman tradisional yaitu daun kencana ungu (Ruellia tuberosa) yang diduga mempunyai aktivitas antioksidan sehingga kerusakan yang terjadi akibat senyawa radikal bebas dapat dihambat. Ektraksi daun kencana ungu menggunakan metode maserasi. Sebanyak 30 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok: kelompok I kontrol negatif (K(-)) tanpa induksi indometasin dan ekstrak Ruellia tuberosa; kelompok II kontrol positif (K(+)) indometasin 30 mg/kgBB p.o; kelompok III dosis 1 (D1) indometasin 30 mg/kgBB p.o + ekstrak Ruellia tuberosa 100mg/kgBB p.o; kelompok IV dosis 2 (D2) indometasin 30 mg/kgBB p.o + ekstrak Ruellia tuberosa 150mg/kgBB p.o; kelompok V dosis 3 (D3) indometasin 30 mg/kgBB p.o + ekstrak Ruellia tuberosa 200mg/kgBB p.o. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa induksi ketiga dosis ekstrak daun kencana ungu dapat menurunkan  kadar MDA usus secara signifikan (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun kencana ungu dapat menurunkan kadar MDA usus tikus yang diinduksi indometasin.   
PERBEDAAN ANTARA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DENGAN CRYOTHERAPY TERHADAP SKALA FUNGSI PENDERITA OSTEOARTHRITIS LUTUT Mayangsari, Elly; Rahmad, Rahmad; Binti Razali, Nately Diana
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 3 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.03.3

Abstract

Osteoarthritis (OA) adalah gangguan kronis pada sendi synovial, yaitu terjadi pelunakan yang progresif dan kerusakan pada tulang rawan sendi yang mengakibatkan nyeri dan gangguan fungsi. OA lutut simtoma-tik terjadi pada 10% laki-laki dan 13% wanita yang berusia 60 tahun ke atas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan antara  intervensi short wave diathermy (SWD) dan cryotherapy terhadap skala fungsi pasien OA lutut dengan munggunakan VAS, WOMAC, dan 10MWT. Metode penelitian ini adalah experimental dengan consecutive sampling. Pasien diukur tingkat fungsional sebelum dan sesudah satu kali terapi SWD (15 pasien) atau cryotherapy (15 pasien) menggunakan skala VAS, WOMAC dan 10MWT. Hasil penelitian pada pasien yang menerima SWD, rata-rata nilai VAS menurun dari 4,400 menjadi 2,467 (p = 0,003), rata-rata nilai WOMAC menurun dari 24,600 menjadi 15,200 (p = 0,004) dan rata-rata nilai 10MWT menurun dari 8,361 menjadi 7,891 (p = 0,789). Pada pasien yang menerima cryotherapy, rata-rata nilai VAS menurun dari 5,467 menjadi 2,867 (p = 0,003), rata-rata nilai WOMAC menurun dari 35,000 menjadi 23,867 (p = 0,003) dan rata-rata nilai 10MWT meningkat dari 8,907 menjadi 8,946 namun tidak bermakna (p = 0,691). Pada satu kali terapi SWD dan cryotherapy mampu menurunkan VAS dan WOMAC secara signi-fikan, namun belum cukup untuk memperbaiki 10MWT. Tetapi pada perbandingan antara kedua kelompok SWD dengan cryotherapy tidak terdapat berbedaan yang bermakna. Kesimpulannya, terdapat perbedaan skala fungsi pasien OA lutut dari VAS dan WOMAC pada intervensi SWD atau cryotherapy. Pada  penilaian 10MWT tidak terdapat perbedaan pada intervensi SWD atau cryotherapy. 
EFEK SAMPING KEMOTERAPI BERBASIS KARBOPLATIN TERHADAP FUNGSI GINJAL PADA PASIEN KANKER GINEKOLOGI Hermanto, Djoko Heri; Mayangsari, Elly; Fadriyana, Aulia Putri
Majalah Kesehatan FKUB Vol 8, No 3 (2021): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2021.008.03.3

Abstract

Karboplatin merupakan regimen platinum terapi lini pertama pada pengobatan kanker ginekologi. Karboplatin analog dengan cisplatin, tetapi lebih stabil dan memiliki lebih sedikit efek samping. Namun, pemberian karboplatin dalam jangka panjang dapat meningkatkan akumulasinya pada tubuh sehingga meningkatkan efek samping, salah satunya pada ginjal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek samping kemoterapi berbasis karboplatin terhadap fungsi ginjal pada pasien kanker ginekologi di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, dengan parameter penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) dan peningkatan kadar blood urea nitrogen (BUN). Desain penelitian adalah analitik observasional cross-sectional dengan mengumpulkan data rekam medis dari pasien kanker ginekologi. Jumlah subjek diperoleh 45 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Karakteristik subjek penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien dalam rentang usia 40-49 dan 50-59 tahun masing-masing sebanyak 15 pasien (33,33%). Berdasarkan hasil uji t berpasangan diketahui bahwa tidak ada penurunan yang signifikan pada LFG pre dan post kemoterapi (p = 0,254) sedangkan berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapatkan tidak ada peningkatan yang signifikan pada kadar BUN pre dan post kemoterapi (p = 0,498). Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) dan peningkatan kadar BUN pada pasien kanker ginekologi yang mendapat kemoterapi berbasis karboplatin sebanyak 6 siklus di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.Â