Happy Kurnia Permatasari
Department Of Biochemistry, Faculty Of Medicine, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum) Menginduksi Apoptosis pada Sel Kanker Servik HeLa melalui Peningkatan Kadar Protein p53 Permatasari, Happy Kurnia; Kusuma, Ihda Dian; Mayangsari, Elly
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.03.4

Abstract

Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering dijumpai pada wanita setelah kanker payudara. Kanker ini terkait dengan infeksi persisten virus yaitu Human Papillomovirus (HPV). Virus ini mengekspresikan protein onkogenik virus yaitu protein E6 dan E7 yang terkait dengan proses karsinogenesis. Salah satu mekanisme onkogenik virus ini adalah pengikatan protein p53 yang menginduksi degradasi oleh protein E6, mengakibatkan efek anti-apoptosis dan proliferasi sel secara terus menerus. Minyak cengkeh yang mengandung senyawa aktif eugenol telah dilaporkan memiliki efek anti kanker pada beberapa kanker. Namun, mekanisme minyak cengkeh yang terkait dengan penghambatan kanker servik masih belum jelas. Penelitian ini, untuk mengkaji efek minyak cengkeh dari Syzygium aromaticum dalam efek pro-apoptosis sel kanker servik HeLa terkait dengan kadar protein p53. Tingkat apoptosis diamati dengan pewarnaan dengan Annexin-V dan PI dan dilakukan dengan metode flow-cytometry. Dilakukan pengecatan immunohistokima untuk melihat ekspresi caspase-3 aktif untuk mengonfirmasi sel yang apoptosis, sedangkan kadar protein p53 dievaluasi dari lisat sel menggunakan ELISA protein p53. Hasil studi menunjukkan bahwa minyak cengkeh memiliki efek pro-apoptosis, berkaitan dengan kadar protein p53, pada sel kanker serviks secara in vitro.
HUBUNGAN KADAR IL-8 DAN IL-4 PADA ANAK DENGAN STATUS EPILEPTIKUS Affandi, Haykal; Sujuti, Hidayat; Permatasari, Happy Kurnia; Muid, Masdar
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 4 (2018): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.696 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.04.2

Abstract

Status epileptikus merupakan suatu kegawatan di bidang neurologi yang memerlukan diagnosis dan terapi yang sesuai. Ketidakseimbangan sitokin proinflamasi dan antiinflamasi bisa menyebabkan kejang yang berlangsung lama. Sitokin proinflamasi dapat mengaktivasi kaskade signaling dan merusak sawar darah-otak yang mengawali mekanisme terjadinya kejang. Penelitian ini ingin mengetahui perbedaan kadar IL-8 dan IL-4 pada anak status epileptikus, kejang tanpa status epileptikus, dan demam tanpa kejang sehingga bisa dijadikan prediktor kejadian status epileptikus. Desain penelitian adalah cross sectional dengan 30 sampel yang terdiri dari 10 anak status epileptikus, 10 anak kejang tanpa status epileptikus, dan 10 anak demam tanpa kejang. Pengukuran IL-8 dan IL-4 menggunakan metode ELISA. Analisis data menggunakan uji one way ANOVA dan korelasi Spearman dengan menggunakan SPSS-23. Didapatkan kadar IL-8 (p = 0,000) berbeda signifikan dan kadar IL-4 tidak berbeda signifikan (p = 0,818) pada status epileptikus, kejang tanpa status epileptikus dan demam tanpa kejang. Namun, rasio IL-4/1L-8 menunjukkan perbedaan yang signifikan (p = 0,000) di antara kelompok. Dapat disimpulkan ada hubungan antara kadar  IL-8, rasio IL-4/IL-8 dengan status epileptikus, namun tidak ada hubungan yang signifikan pada kadar IL-4. 
Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus pada Masyarakat Desa Ngadiwono Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan dengan DEM (Deteksi, Edukasi, dan Monitoring) Novi Khila Firani; Happy Kurnia Permatasari; Singgih Pudjo Wahono; Mira Soraya; Putri Purnamasari; Denina Setya Ningtyas
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai  peningkatan kadar gula dalam darah. Penyakit ini merupakan penyakit degeneratif yang berlangsung kronis, sehingga seringkali menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi akibat Diabetes Melitus dapat menyebabkan meningkatnya angka kematian.  Insiden penyakit Diabetes Melitus meningkat dengan bertambahnya usia. Skrining penyakit Diabetes Melitus dilakukan melalui pemeriksaan kadar gula darah sewaktu. Selanjutnya dilakukan edukasi dengan ceramah kesehatan dan pemberian brosur. Tahapan terakhir yaitu monitoring, dengan melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah kembali di akhir program. Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat usia lansia dan pralansia di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan persentase warga yang memiliki kadar gula darah kategori Diabetes Melitus.   
NEUROPROTECTIVE EFFECT OF CINNAMON ACTIVE COMPOUNDS VIA ACTIVATION OF SIRT1: A MOLECULAR DOCKING APPROACH Umi Kalsum; Husnul Khotimah; Nurfaizah Titisari Sulihah; Theakirana Firdaus; Fitrah Aulia Lisabilla; Editya Fukata; Happy Kurnia Permatasari; Sri Andarini
MNJ (Malang Neurology Journal) Vol. 8 No. 2 (2022): July
Publisher : PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Cabang Malang) - Indonesian Neurological Association Branch of Malang cooperated with Neurology Residency Program, Faculty of Medicine Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mnj.2022.008.02.9

Abstract

Background: Neurodegenerative diseases are the main cause of morbidity and disability in the elderly. SIRT1 activation has been gaining popularity as novel treatment target. Cinnamon is known to possess neuroprotective abilities, however the mechanism in which it protects the brain is still limited. Objective: This research aimed to determine the interaction between several cinnamon active compounds with SIRT1 Methods: We used in-silico method to determine the molecular interactions between cinnamon main compounds as the ligands to target protein SIRT1. SIRT1 3D structure was retrieved from the Protein Data Bank and 4 ligands (Cinnamaldehyde, Caffeic Acid, Epicatechin, and Trigonelline) structures were obtained from PubChem web server, and we used Resveratrol as positive control ligand. SwissADME, Pyrx, Pymol, and Biovia Discovery Studio software were utilized in this research Results: All four ligands fulfilled Lipinski Rule of 5 criteria therefore they are suitable for oral administration. It was discovered in this study that epicathecin had higher binding affinity than the control ligand Resveratrol and interacted with SIRT1 in the similar amino acid residue as Resveratrol did. The binding pocket interaction between all ligands and SIRT1 are the same. Conclusion: Epicathecin, as one of the main cinnamon compounds, may possess neuroprotective properties by interacting with SIRT1. We pproposed that further research be implemented to investigate epicathecin biological effects on SIRT1 in vitro or in vivo.
Cinnamomum burmannii EXTRACT AMELIORATES HIGH GLUCOSE-INDUCED BRAIN APOPTOSIS IN ZEBRAFISH EMBRYOS THROUGH INHIBITION OF PROCASPASE-9 : IN SILICO AND IN VIVO STUDY Umi Kalsum; Husnul Khotimah; Theakirana Firdaus; Editya Fukata; Nurfaizah Titisari Sulihah; Fitrah Aulia Lisabilla; Happy Kurnia Permatasari; Sri Andarini
MNJ (Malang Neurology Journal) Vol. 8 No. 2 (2022): July
Publisher : PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Cabang Malang) - Indonesian Neurological Association Branch of Malang cooperated with Neurology Residency Program, Faculty of Medicine Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mnj.2022.008.02.10

Abstract

Background: Brain is an organ that is prone to oxidative stress and subsequent apoptosis due to high aerobic metabolism and relatively low antioxidants, especially under hyperglycemic condition. Cinnamomum burmanii (CB) is a species that is abundant in Indonesia, therefore it is of special concern for researchers to identify the anti-apoptotic effect of CB. Objective: This study was initiated to determine the effect of CB extract on the inhibition of brain apoptosis in zebrafish embryos exposed to high glucose and to investigate its anti-apoptosis mechanism by molecular docking approach. Methods: Molecular docking was conducted to determine the interaction between several CB extracts main constituents with target protein procaspase-9, compared to control ligand Saxagliptin. Zebrafish embryos were used to assess the effect of 4% glucose exposure and three doses of CB extract treatment (1.25, 5, and 10 µg/ml) on apoptosis in brain region. High-glucose condition in zebrafish embryo was confirmed with overexpression of Phosphoenolpyruvate carboxykinase (PEPCK). Apoptosis was evaluated by performing acridine orange (AO) staining and quantified by ImageJ software. Results: Molecular docking study indicated that main CB compounds, namely epicatechin, displayed stronger molecular interactions with procaspase-9 compared to control ligand Saxagliptin. There were increased numbers of apoptotic cells seen around brain region in glucose-treated group. Meanwhile, supplementation of CB extract at dose of 10 µg/ml resulted in decreased amount of apoptotic cells in brain region. Conclusion: The results suggest that CB extract protects from hyperglycemic-induced apoptosis in zebrafish embryos brain by modulating procaspase-9.