Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi ke dua di Indonesia yang memiliki banyak tempat wisata selain Bali. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta pada setiap bulan desember terdapat hampir 99.776 wisatawan asing yang datang ke Kota Yogyakarta. Tak jarang mereka meminta bantuan untuk mendapatkan informasi dengan mendatangi instansi keperintahan seperti Tourism Information Center (TIC) yang berada di Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Namun pihak TIC hanya membantu memberikan informasi dengan menggunakan perantara brosur tempat wisata yang sudah disediakan, sehingga hasil rekomendasi tempat wisata tidak akurat dan sesuai dengan yang diinginkan oleh wisatawan mancanegara non Asia. Dengan majunya era teknologi saat ini, diperlukan sebuah perantara seperti sistem atau aplikasi yang dapat membantu pihak TIC untuk mempermudah memberikan rekomendasi tempat wisata pada para wisatawan mancanegara non Asia khususnya untuk menentukan tempat wisata yang mereka inginkan sesuai dengan kriteria yang ada. Sistem pendukung keputusan menentukan pemilihan destinasi tempat wisata Yogyakarta untuk wisatawan mancanegara non Asia menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam proses perhitungannya. Berdasarkan Hasil dari penelitian yang sudah dilakukan terhadap 5 sampel data tempat wisata, dapat disimpulkan dengan metode AHP dapat digunakan untuk proses pemilihan tempat wisata kota Yogyakarta dengan tingkat akurasi 60%.