Widharto, Yusuf
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS HUMAN RELIABILITY ASSESSMENT DENGAN METODE HEART (STUDI KASUS PT ABC) Widharto, Yusuf; Iskandari, Derry; Nurkertamanda, Denny
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Vol 13, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.511 KB) | DOI: 10.14710/jati.13.3.141-150

Abstract

Salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam rangka mengurangi angka kecelakaan kerja yang disebabkan oleh human error adalah dengan menggunakan metode yang mengukur kontribusi tenaga kerja terhadap suatu resiko kerja. Metode ini dikenal sebagai Metode Human Reliability Assesment (HRA). Pada kesempatan ini  akan digunakan salah satu dari metode HRA yaitu metode Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) yang merupakan metode untuk melakukan kuantifikasi human reliability. Analisis  HRA dengan metode HEART ini mengambil tempat di salah satu lini perakitan PT. ABC yang merupakan salah satu perusahaan manfaktur kelas dunia. Pada lini perakitan di PT. ABC ditemukan beberapa task yaitu 7.1, 14.1 dan 16.1 dimana dari hasil analisis dengan menggunakan metode HEART diperoleh nilai 1 untuk Nilai Human Error Probabilitynya.  Task tersebut memiliki karakteristik pekerjaan yang kompleks dan membutuhkan tingkat pemahaman dan keterampilan tinggi serta dari hasil EPC’S  operator hanya memiliki waktu singkat untuk mendeteksi kegagalan dan tindakan koreksi. Adapun saran untuk task’s tersebut adalah: Petugas yang mengerjakan task’s tersebut merupakan petugas yang telah terlatih dan telah bertugas/ menyelesaikan tingkatan tugas yang kesulitannya di bawah task’s tersebut (dibuktikan dengan matrix skill), Penggunaan APD yang sesuai khususnya bagi task 7.1 dan 14.1 untuk melindungi dari kemungkinan cedera tergores. Pengalokasian tempat yang cukup bagi manuver petugas untuk taks 16.1. Untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya kejadian terjepit, selain itu perlu tindakan berkelanjutan khususnya dalam pemantauan HEP misal HEP yang terbesar selanjutnya dikombinasikan dengan metode lain seperti line balancing sehingga didapatkan kondisi Lini Produksi yang nyaman bagi para pekerja.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN JALAN TOL SEMARANG-BAWEN DENGAN INTEGRASI METODE IMPORTANCE PERFORMANCE GAP ANALYSIS, LEAN, DAN SIX SIGMA Sari, Diana Puspita; Winanda, Ariani Putri; Bakhtiar, Arfan; Rinawati, Dyah Ika; Widharto, Yusuf
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 12, No. 2, Mei 2017
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.046 KB) | DOI: 10.14710/jati.12.2.143-148

Abstract

PT Trans Marga Jateng (TMJ) adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa, yaitu mengelola jalan tol Semarang-Bawen. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan oleh PT TMJ menunjukkan bahwa kualitas pelayanan PT TMJ masih dianggap kurang memuaskan, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai peningkatan kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan dapat diukur dari dua perspektif, yaitu perspektif internal dan perspektif eksternal. Perspektif eksternal dapat diukur dengan metode Importance Performance Gap Analysis (IPGA), sedangkan perspektif internal dapat diukur dengan metode  Lean dan Six Sigma. Sehingga, penelitian ini menggunakan integrasi metode IPGA,  Lean, dan Six Sigma dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan PT TMJ. Berdasarkan hasil penelitian, atribut kualitas pelayanan yang dianggap paling berpengaruh adalah penerangan jalan, kemulusan permukaan jalan, keselamatan mengemudi, dan penanganan kecelakaan. Usulan perbaikan yang diberikan untuk masing-masing atribut adalah penambahan lampu penerangan di titik-titik rawan kecelakaan, pemberian lapisan aspal pada bagian-bagian jalan yang bergelombang, memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan indikator-indikator keselamatan mengemudi, dan perbaikan value stream pada penanganan kecelakaan. Value stream mapping hasil perbaikan menghasilkan waktu total lead time sebesar 150 menit dan persentase aktivitas value added sebesar 72,6%. AbstractPT Trans Marga Jateng (TMJ) is a company engaged in service sector, which is managing Semarang-Bawen toll road. The result of preliminary surveyconducted by PT TMJ showed that service quality of PT TMJ is still unsatisfactory, so it is necessary to do research on improving service quality. Service quality can be measured from two perspectives, i.e., internal perspective and external perspective. The external perspective can be measured with Importance Performance Gap Analysis (IPGA) method, while the internal perspective can be measured with Lean and Six Sigma method. Thus, this study will use the integration method of IPGA, lean, and six sigma in effort to improve service quality of PT TMJ. Based on the research result, service quality attributes considered the most influential is road lighting, road surface smoothness, driving safety, and accident handling. Suggested improvements for each attribute are road lighting installation at vulnerable points of accidents,asphalt layer installation on bumpy roads, paying particular attention to the implementation of safety driving indicator, and improving value stream of accident handling. Based on future state value stream mapping, total lead time is 150 minutes and value added activity percentage is 72,6%. 
Analisa Kepuasan Kerja Pegawai Kantor Distribusi PLN Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan Metode Minnesota Satisfaction Questionnaire dan Diagram Fishbone Wijayanti, Rafida Salwa; Widharto, Yusuf
Industrial Engineering Online Journal Vol 8, No 3 (2019): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2019
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.217 KB)

Abstract

Sebuah perusahaan tentu harus memiliki sumber daya manusia yang baik dalam melakukan suatu pekerjaan untuk perusahaan tersebut. Kepuasan seseorang terhadap pekerjaan akan berpengaruh positif bagi perusahaan. Pengukuran kepuasan kerja merupakan aktivitas yang perlu dilakukan oleh departemen Sumber Daya Manusia untuk mengetahui kepuasan kerja pegawai dalam melakukan pekerjaan. PT. PLN merupkan satu-satunya perusahaan pembangkit listrik di Indonesia, maka dari itu performansi kerja setiap pegawai akan mempengaruhi hasil kerja pegawai tersebut. Oleh sebab itu pengukuran kepuasan kerja sangat penting dilakukan agar pegawai PT. PLN Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta dapat memaksimalkan pekerjaan dengan baik. Metode Minnesota Satisfaction Questionnaire merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan kerja. Metode ini mengukur kepuasan kerja dari 2 sisi yaitu sisi intrinsik dan sisi ekstrinsik yang terdiri dari 20 pertanyaan. Diagram Fishbone digunakan untuk mengetahui penyebab faktor terendah dari kepuasan kerja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja adalah gaji dan tunjangan dengan nilai 0,115 sedangkan faktor terendahnya adalah penggunaan kemampuan pegawai dengan nilai 0,74. Abstract A company must have a good human resources in doing the activity for the company. The satisfaction of a job will positively impact the company. The measurement of job satisfaction is an activity that must be done by the human resource department to acknowledge the job satisfaction of the employee in doing their job. PT. PLN is the only company that runs for electricity in Indonesia, so that the job performance of their employee will impact the output work of the employee. Therefore the measurement of job satisfaction is important to apply  for the employee of PT. PLN Distribusi Jawa Tengah adn Yogyakarta to maximize a good job. Minnesota Satisfaction Questionnaire is a method to measure the satisfaction of an employee to their job. This method measures job satisfaction from 2 point, intrinsic and extrinsic point with 20 questions. Fishbone Diagram is used to know the cause of the lowest job satisfaction factor. The result of this research is to know the factor that significantly effects towards job satisfaction is salary with score 0,115 meanwhile the lowest factor is the using of employee’s capability with score 0,74
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PENGRAJIN DAN PENGGUNA BLANGKON (GAYA YOGYAKARTA) MELALUI PENDEKATAN ANTHROPOMETRI SERTA PENERAPAN SISTEM PRODUKSI YANG SESUAI (PAPER REVIEW) Iskandari, Derry; Widharto, Yusuf
Industrial Engineering Online Journal Vol 8, No 3 (2019): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2019
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.179 KB)

Abstract

Blangkon sebagai kelengkapan busana adat jawa merupakan salah satu peninggalan budaya yang perlu dilestarikan. Dengan berkembangnya teknologi serta perubahan gaya berpakaian menjadikan blangkon tidak lagi menjadi bagian utama dalam berbusana pada masyarakat modern. Blangkon saat ini lebih banyak ditemui dalam acara – cara adat serta pelengkap dalam event – event tertentu. Sebagai cinderamata blangkon masih mempunyai daya tariknya tersendiri. Kesempatan ini mesti diambil oleh para pengrajin untuk  dapat memenuhi permintaan ini. Dengan teknologi yang ada sekarang perajin blangkon belum dapat memenuhi peluang yang ada. Untuk itu penelitian ini bertujuan mengatasi permasalahan teknologi pembuatan blangkon dengan menghadirkan model kepala yang bersifat modular dan tidak lupa menghadirkan sisi ergonomic melalui penentuan anthropometri dalam model tersebut. Dengan adanya model tersebut diharapkan hasil produksi blangkon meningkat serta dapat meningkatkan kenyamanan pemakai dan produsen blangkon dalam berproduksi Increasing the Life Quality of Craftsmen and Blangkon Users  (YOGYAKARTA STYLE) Through Anthropometry Approach and the Aplication of a compatible production system (PAPER REVIEW). Blangkon as a complete form of traditional Javanese clothing is one of the cultural heritage that needs to be preserved. With the development of technology and changes in dress style, blangkon is no longer a major part of dress in modern society. Blangkon is currently more common to see at traditional event. As a souvenir, Blangkon still has its own charm. This opportunity must be taken by craftsmen to be able to fulfill this request. With the existing technology, blangkon artisans have not been able to fulfill the opportunities. For this reason, the aim of this research is to overcome the problem of making blangkon technology by presenting a modular head model that does not forget to present the ergonomic side through anthropometry determination in the model. With this model, it is expected that the productionof blangkon will increase and can increase the comfort of users and producers of blangkon in production
REDESAIN TATA LETAK PRODUK DI SUPERMARKET BERDASARKAN PERILAKU PEMBELIAN DENGAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS Purwaningsih, Ratna; Widharto, Yusuf; Susanto, Novie; Utami, Listyorini Tri
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Vol 15, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.01 KB) | DOI: 10.14710/jati.15.3.196-202

Abstract

Lamanya pembeli swalayan mencari barang yang diperlukan mengurangi ketidaknyamanan. Jika jenis dan jumlah produk yang dicari cukup banyak dan  letak produk - produk yang dibeli berjauhan, maka  waktu di dalam ruang belanja akan semakin lama. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan penataan produk produk yang dijual di swalayan  dengan  mempertimbangkan perilaku konsumen yaitu kelompok produk yang dibeli berdasarkan data dari struk belanja. Metode yang digunakan adalah market basket analysis yang akan mengukur support factors dari kelompok produk dan menata produk yang harus didekatkan berdasarkan confident value. Hasil perhitungan Market Basket Analysis menemukan delapan pasang kelompok produk yang sebaiknya diletakkan berdekatan menurut nilai support factor. Kedekatan antar kelompok produk kemudian ditata menurut nilai confident value dan dilakukan validasi dengan mengukur nilai improvement rasio. Simulasi jarak yang harus ditempuh pengunjung setelah produk ditata sesuai dengan kelompok produk mendapatkan reduksi jarak 10 % dibanding penataan produk yang tidak mempertimbangkan kelompok produk. Abstract[Title: Redesign of Product Layout in Supermarket Based on Purchase Behavior used Market Basket Analysis Method] The length of time that self-service buyers search for the necessary item reduces inconvenience. If the types and quantities of  product are large enough and the locations of the  products are far apart, the shopping time will be longer. This study aims to simulate the arrangement of product sold in supermarkets by considering consumer behavior in purchased product groups based on data from shopping receipts. The method used is market basket analysis, which measures support factors from product groups and arranges  that must be placed close together based on confident value. The calculation results of Market Basket Analysis found eight pairs of product groups that should be placed close together according to the high support factor value. The closeness between product groups is then arranged according to the confident value and validated by measuring the value of the improvement ratio. The simulation of the distance that visitors must travel after the product is arranged according to the product group has a 10% reduction in distance compared to the product arrangement that does not consider product groups.Keywords: product arrangement, supermarket, Market Basket Analysis